Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Comparison of Antioxidant Activities of Ethyl Acetate Extracts of Two Varieties of Sweet Potato Tuber [Ipomoea Batatas (L.)] Using Two Extraction Methodsomoea batatas (L.)] MENGGUNAKAN DUA METODE EKSTRAKSI Hendy Suhendy; Defri Risviana; Imas Ratnasari
Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/farmasains.v6i2.18069

Abstract

The decrease in antioxidant activity can be caused by the destruction of antioxidant compounds due to heating. Several studies stated that there was no significant difference between the antioxidant activity of extracts from cold extraction and hot extraction. This study compares the antioxidant activity of the ethyl acetate extract of two varieties of sweet potato using two different extraction methods. Simplicia was extracted by hot extraction using reflux and cold extraction using maceration. The antioxidant activity of the extracts was tested by the DPPH method using UV-Vis spectrophotometry. There are two types of sweet potato used in this research; firstly, the outer skin of the tuber is purple, the inside is purple (UU), and, secondly, the outer skin is purple, the inside is orange (UO). The IC50 UUR (Purple-Purple Refluxed), UOR (Purple-Orange Refluxed), UUM (Purple-Purple Macerated), UOM (Purple-Orange Macerated) , and ascorbic acid values were 4.583, 4.614, 0.755, 18.142, and 2.680 g/ml; thus, the extraction method and sweet potato varieties affect the antioxidant activity of the extract. Maceration is the best method for UU, while reflux is the best method for UO.
PENGARUH METODE MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP TOTAL FENOL DAN FLAVONOID DARI DUA VARIETAS UMBI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Hendy Suhendy; Wldan Kusnadiawan; Descrya Dwi Anggita
Pharmacoscript Vol. 4 No. 1 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i1.592

Abstract

Golongan senyawa fenol dan flavonoid pada umbi dua varietas ubi jalar merupakan kontributor utama aktivitas antioksidan yang dipengaruhi oleh adanya pemanasan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu ekstraksi terhadap total fenol dan flavonoid umbi ubi jalar varietas ungu-ungu dan ungu-orange. Simplisia yang dipakai adalah dua varietas umbi ubi jalar yaitu umbi kulit luar berwarna ungu, bagian dalam berwarna ungu (UU) dan umbi kulit luar berwarna ungu, bagian dalam berwarna orange (UO). Simplisia diekstraksi dengan pelarut etil asetat menggunakan refluks pada titik didih pelarutnya dan maserasi pada suhu kamar sehingga diperoleh empat ekstrak etil asetat yaitu ekstrak maserasi dari umbi ubi jalar UU (UUM), ekstrak refluks dari umbi ubi jalar UU (UUR), ekstrak maserasi dari umbi ubi jalar UO (UOM) dan ekstrak refluks dari umbi ubi jalar UO (UOR). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etil asetat UUR, UUM, UOR dan UOM secara berturut-turut memiliki nilai total fenol 6,79; 7,50; 5,87 dan 4,85(g GAE/100 g) dan total flavonoid 19,84; 16,24; 16,50 dan 9,65 (g QE/100 g). Perbedaan suhu ekstraksi hanya mempengaruhi total flavonoid umbi ubi jalar UU dan UO. Refluks adalah metode yang paling baik untuk menyari senyawa-senyawa flavonoid umbi UU dan UO.
Perbandingan Aktivitas Antidepresan Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.) Berdasarkan Siklus Sirkadian Maharani Dewi; Muharam Priatna; Hendy Suhendy
Pharmacoscript Vol. 4 No. 1 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i1.596

Abstract

Depresi adalah gangguan mental umum ditandai dengan kesedihan, kehilangan kesenangan, insomnia. Kerja obat dalam tubuh dipengaruhi oleh siklus sirkadian (24 jam) yang akan memberikan efek terapi yang berbeda. Obat herbal digunakan sebagai alternatif utama pengobatan antidepresan salah satunya daun pare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pare (Momordica charantia L) sebagai antidepresan, berdasarkan siklus sirkadian yaitu pada pagi dan malam hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Forced Swimming Test. Efek depresi pada mencit diketahui melalui keadaan Immobility pada saat mencit direnangkan. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit jantan sebanyak 30 ekor dengan bobot badan 20-30 gram. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif siklus pagi (PGA 1%), kelompok kontrol negatif siklus malam (PGA 1%), kelompok kontrol positif siklus pagi (fluoxetine 0,052 mg/20 g BB mencit), kelompok kontrol positif siklus malam (fluoxetine 0,052 mg/20 g BB mencit), kelompok dosis uji siklus pagi (16,8 mg/20 g BB mencit) dan kelompok dosis uji siklus malam (16,8 mg/20 g BB mencit). Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata waktu imobilitas pada siklus pagi hari yaitu 105,44 detik untuk kelompok kontrol negatif, 69,64 detik untuk kelompok kontrol positif dan 72,71 detik untuk kelompok dosis uji. Sedangkan nilai rata-rata waktu imobilitas pada siklus malam hari yaitu 119,52 detik untuk kelompok kontrol negatif, 93,02 detik untuk kelompok kontrol positif dan 85,62 detik untuk kelompok dosis uji. Ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia L) memberikan aktivitas antidepresan yang lebih baik pada siklus pagi hari dibandingkan malam hari.
AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA BEBERAPA EKSTRAK DAUN MANGGA (Mangifera indica L) VAR. CENGKIR TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT Ghina Nadhifah; Nur Laili Dwi Hidayati; Hendy Suhendy
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.731

Abstract

Daun mangga (Mangifera indica L) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit. Secara ilmiah infusa tanaman ini efektif dalam menurunkan asam urat. Penelitian ini telah dilakukan untuk menguji aktivitas antihiperurisemia beberapa ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) varietas cengkir berdasarkan perbedaan polaritasnya pada tikus putih jantan galur Wistar. Maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol 70% digunakan sebagai metode ekstraksi. Dosis ekstrak n-heksana yang digunakan adalah 15 mg/200 g BB tikus, sedangkan dosis ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol 70% adalah 20 mg/200 g BB tikus serta allopurinol sebagai obat standar adalah 1,8 mg/200 g BB tikus. Pengujian ini dilakukan pada tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat dengan dosis 50 mg/200 g BB tikus secara intraperitoneal dan jus hati ayam secara oral. Pengukuran kadar asam urat darah dilakukan dengan menggunakan Easy Touch®. Hasil pengujian menunjukkan penurunan kadar asam urat pada ekstrak etanol, ekstrak etil asetat dan n-heksana berturut-turut sebesar 50,61%, ; 49,84% dan 42,17%. Tidak terdapat perbedaan bermakna data kadar asam urat antara kelompok kontrol positif, kelompok dosis ekstrak etanol dan kelompok dosis etil asetat. Kelompok dosis ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat memberikan aktivitas antihiperurisemia terbaik. Perlu pengujian parameter lain untuk memastikan aktivitas antihiperurisemia beberapa ekstrak daun manga varietas cengkir.
UJI AKTIVITAS IMUNOSUPRESAN SEDIAAN SIRUP EKSTRAK ETANOL DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) DENGAN METODE ANAFILAKSIS KUTAN AKTIF Hendy Suhendy; Yedy Purwandi Sukmawan; Rani Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.732

Abstract

Babadotan merupakan tanaman obat yang digunakan masyarakat untuk menangani penyakit kulit, luka dan alergi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun babadotan terbukti memiliki aktivitas imunosupresan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas imunosupresan sirup ekstrak etanol daun babadotan terhadap mencit jantan dengan menggunakan metode anafilaksis kutan aktif. Metode penelitian bersifat eksperimen menggunakan hewan percobaan mencit jantan galur swiss webster dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol positif diberikan cetirizine 10 mg/20 g BB mencit, kelompok kontrol negatif diberikan sirup tanpa zat aktif, kelompok uji dosis 1 diberikan sediaan sirup dengan zat aktif ekstrak etanol babadotan (2,5 mg/20 g BB mencit), kelompok uji dosis 2 (5 mg/20 g BB mencit) dan kelompok uji dosis 3 (10 mg/20 g BB mencit). Pengamatan dilakukan terhadap diameter dan waktu hilangya bentolan biru. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter bentolan biru kelompok kontrol positif, kontrol negative, uji dosis 1, uji dosis 2 dan uji dosis 3 secara berturut-turut sebesar 0,52; 1,60; 1,38; 0,96 dan 0,66 cm dan waktu hilangnya bentolan biru sebesar 24,23; 120,53; 96,46; 72,46 dan 48,34 jam. Uji dosis 3 memiliki aktivitas imunosupresan paling baik karena secara statistik (p<0,05) tidak ada perbedaan signifikan data parameter yang diamati dibandingkan dengan kontrol positif. Perlu dilakukan pengujian toksisitas sediaan untuk melihat sejauh mana profil keamanannya.
FORMULASI DAN EVALUASI MINUMAN HERBAL ANTIOKSIDAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) Hendy Suhendy
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i2.7617

Abstract

Prevalensi kasus Covid-19 di Indonesia sangat tinggi dan salah satu faktor mortalitasnya adalah penyakit komorbid yang diakibatkan karena tingginya radikal bebas didalam tubuh. Antioksidan dari luar diperlukan sebagai asupan untuk menghambat radikal bebas. Jahe merah merupakan sumber antioksidan alami yang sering digunakan dalam campuran minuman karena memiliki rasa pedas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi dan mengevaluasi aktivitas antioksidan produk minuman herbal jahe merah. Tahap pertama penelitian adalah preparasi simplisia, karakterisasi simplisia, ekstraksi simplisia jahe merah dan penapisan fitokimia ekstrak. Tahap kedua adalah formulasi minuman herbal, evaluasi produk dan evaluasi antioksidan produk menggunakan metode DPPH. Komposisi minuman herbal adalah 14,23 mL sari jahe , 57 mL susu UHT, 35,7 gram gula dan 143,07 mL air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara organoleptik produk stabil selama satu hari, sedangkan nilai pH 5,8; viskositas 16 cp (100 rpm); homogen dan cukup baik untuk uji hedonik. Evaluasi antikoksidan menunjukkan nilai IC50 asam askorbat dan produk minuman berturut-turut sebesar 6,39 μg/mL  dan 8,44 μg/mL. Minuman herbal jahe merah memenuhi semua parameter standar dan minuman ini memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.