Aditiyono Aditiyono
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemeriksaan Tunggal Kadar Osteopontin Serum dan CA 125 untuk Prediktor Keganasan Tumor Ovarium Tipe Epitel: Inferior dibandingkan dengan Pemeriksaan Gabungan Aditiyono Aditiyono; Ali Budi Harsono; Gatot N.A. Winarno; Supriadi Gandamihardja; Ardhanu Kusumanto; Herman Susanto
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 1 Nomor 1 Maret 2018
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.179 KB) | DOI: 10.24198/obgynia.v1n1.55

Abstract

AbstrakTujuan: Membandingkan penanda tumor osteopontin (OPN), cancer antigen 125 (CA125), kombinasi sebagai prediktor keganasan pada penderita tumor ovarium. Metode: Penelitian cross sectional ini dilakukan pada pasien dengan keganasan pada kista ovarium jenis epitel. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil: 47 pasien dengan hasil hitopatologi jinak dan 43 dengan hasil histopatologi ganas masuk dalam penelitian. Hasil nilai median CA125 kelompok ganas dibanding kelompok jinak (142,2 vs 61,030, p < 0,05), cut off point CA125 99,9 U/mL, sensitivitas 76,7% dan spesifisitas 61,7%. Diskusi: Kombinasi CA125 dan OPN memiliki sensitivitas lebih rendah dibandingkan CA125. Kombinasi CA125 dan OPN akan meningkatkan spesifitas, nilai duga positif dan akurasi yang lebih baik. Tumor marker OPN tidak tepat digunakan untuk proses deteksi dini, tetapi lebih tepat untuk penegakan diagnosis lebih baik dibandingkan dengan gold standard CA125.Kesimpulan: Kombinasi OPN dan CA125 memiliki nilai tingkat akurasi paling tinggi apabila dibandingkan pemeriksaan tunggal CA125, OPN.  Single Check of Serum Ostepontin and CA 125 Levels as A Predictor of Malignancy in Epitheliaal Ovarium Tumor is Inferior to Combined ExaminationAbstractObjective: To compare the sensitivity, specificity, expected value positive, expected value negative and accuracy among osteopontin (OPN), cancer antigen 125 (CA125), and combination as predictor of malignancy in ovarian tumor patients.Method: A cross sectional study was done to compare parameters OPN and CA125 in determining malignancy of ovarian cysts. Data analysis was performed by univariate and bivariate analysis. Results: A total of 47 subjects were included with benign histopathological result and 43 subjects with malignant histopathological result. The median value of CA125 in malignant group was compared to that of benign group (142.2 vs. 61.030, p value <0.05), the cut-off point of CA125 was 99.9 U/mL with sensitivity of 76.7% and specificity of 61.7%. Discussion: Combination of CA125 dan OPN has lower sensitivity compared to single tumor marker CA125. This combination will increase specificity, positive predictive value and accuracy. The OPN is inappropriate when used for early detection instead is suggested for diagnostic value risk predictor for malignancy in ovarian tumor compared to gold standard CA125.Conclusion: Combination OPN dan CA125 has higher accuracy compared to single CA125, and OPN. OPN was useful biomarker for predicting ovarian malignancy.Key words: Epithelial ovarian tumor, OPN, CA 125, predictor for ovarian malignancy
CHARACTERISTICS OF CERVICAL CANCER PATIENTS UNDER 40 YEARS OLD AT REGIONAL GENERAL HOSPITAL PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO PERIOD JANUARY 1–DECEMBER 31 2022 Aditiyono Aditiyono; Sutrisno Sutrisno; Edi Priyanto
Medical and Health Journal Vol 2 No 2 (2023): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.377 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2023.2.2.8348

Abstract

Latar belakang: Kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak sebagai penyebab kematian pada wanita di seluruh dunia, terhitung dengan sekitar 500.000 kasus baru terdeteksi dan 250.000 kematian pada setiap tahunnya. Sekitar 80% kasus terjadi pada negara berkembang. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil dan distribusi kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun di RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto periode Januari 2022 - Desember 2022. Metode: Rancangan deskriptif observasional dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasien wanita kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun di RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto periode Januari 2022 - Desember 2022. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi, dan data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Total kasus baru kanker serviks selama periode Januari 2022 -Desember 2022 adalah 285. Penderita kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun sebanyak 58 orang dimana mayoritas kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 50 orang (86.2 %). Sedangkan pada paritas paling banyak adalah pada kelompok paritas 2-3 sebanyak 33 orang (56.8%). Untuk stadium yang paling dominan mengenai pasien wanita kanker serviks di bawah usia 40 tahun adalah stadium IIIB sejumlah 26 orang (44.8%). NKSCC merupakan gambaran histopatologis yang paling banyak ditemui pada penelitian ini yaitu sebesar 33 orang (60.3%). Dan Sebagian besar menjalani penanganan kemoradiasi sebesar 43 pasien (74.1 %) Simpulan: Faktor risiko dominan yang didapat pada penderita kanker serviks usia dibawah 40 tahun di RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto adalah multiparitas. Rata- rata pasien kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun datang di saat stadium lanjut dengan gambaran histopatologi terbanyak adalah Squamous Cell Carcinoma tipe Non Keratinizing