Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembuatan Video Profil Pada Bimbingan Belajar Dan Kursus LCC Karanganyar Pranoto, Dwi
Seruni - Seminar Riset Unggulan Nasional Inoformatika dan Komputer Seruni 2013 - Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer
Publisher : Seruni - Seminar Riset Unggulan Nasional Inoformatika dan Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.017 KB) | DOI: 10.0809/seruni.v2i1.683

Abstract

ABSTRAKSI : Saat ini Video Profil beserta aplikasinya sekaligus menjadi media informasi dan promosi berupa visualisasi profile untuk mengenali suatu lembaga perusahaan dan instansi. Bimbingan Belajar dan Kursus LCC Karanganyar dalam memberikan informasi mengenai profil dari perusahaan meliputi fasilitas-fasilitas masih menggunakan cara yang konvensional dan belum berbasis multimedia, hal tersebut kurang variatif dalam mempromosikan dan menampilkan suatu profil perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menghasilkan Video Profil sebagai media informasi dan promosi berupa visualisasi profile kepada siswa sekolah dan masyarkat. Manfaat dari penelitian ini yaitu memberi nilai tambah untuk LCC Karanganyar menjadi lembaga yang mempunyai suatu image, serta memberi informasi dan promosi untuk masyarakat. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, observasi, wawancara, perancangan dan implementasi. Hasil penelitian ini berupa video profil yang berisi informasi-informasi yang disusun dan dihubungkan satu dengan yang lain menjadi video visual, sehingga siswa dapat mengenal Bimbingan Belajar dan Kursus LCC Karanganyar.
“PERBANDINGAN TINDAK PIDANA PERZINAHAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DAN HUKUM PIDANA ISLAM” Dwi Pranoto; Madiasa Ablisar; Eka Putra
Jurnal Mahupiki Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahupiki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.014 KB)

Abstract

ABSTRAK Dr. Madiasa Ablizar, S.H.,M.S.* Dr. Muhammad Eka Putra, S.H., M.Hum ** Dwi Pranoto*** Perzinahan sudah dianggap sebagai hal yang biasa, terutama bagi para remaja yang merupakan regenerasi (penerus) bangsa Indonesia kedepannya. Akibatnya berbagai dampak buruk  dari perbuatan keji ini pun terus meningkat dan mengancam kehidupan, oleh karena itu perlu dipertanyakan peran hukum pidana yang merupakan ultimum remedium (upaya terakhir) yang mengatur mengenai tindak pidana perzinahan tersebut. Adapun rumusan masalah dari skripsi ini yaitu bagaimana pengaturan tindak pidana perzinahan menurut KUHP dan bagaimana pengaturan tindak pidana perzinahan menurut Hukum Islam serta perbandingan Tindak Pidana Perzinahan menurut KUHP dan Hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah penelitian hukum normatif, yakni penelitian yang mempelajari berbagai norma-norma hukum. Dan sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis yang bertujuan menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai literature yang berkaitan dengan masalah Tindak Pidana Perzinahan. Selain itu metode pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan historis (historical approach) dan dan Pendekatan Komparatif (comparative approach). Hasil yang didapat dari penelitian ini bahwa KUHP dalam hal ini pasal 284 yang mengatur mengenai Tindak Pidana Perzinahan tidak dapat mencegah berbagai dampak buruk dari perbuatan keji tersebut dan harus digaris bawahi bahwa KUHP yang berlaku saat ini merupakan produk warisan belanda yang  mengandung nilai individualistik, serta tidak mempertimbangkan nilai-nilai ketuhanan didalam pembentukannya. Akibatnya terjadi kelemahan-kelemahan atau nilai-nilai yang bertolak belakang dengan masyarakat Indonesia, Mulai dari subyek, delik, tujuan maupun kepentingan yang dilindungi tidak relevan dengan realita yang ada, karena yang menjadi tujuan  utama dilarangnya perzinahan hanya untuk menjaga ikatan perkawinan dan memperjelas asal usul seseorang saja. Berbeda dengan Hukum Islam yang merupakan hukum ciptaan Allah SWT bahwa perzinahan bukan sebatas hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat namun juga manusia dengan Tuhan.  Hukum Islam memiliki cakupan yang lebih luas serta memberikan solusi dan jawaban atas permasalahan (dampak buruk) yang diakibatkan  perbuatan zina. Dan tujuan dilarangnya perzinahan menurut Hukum Islam  yaitu menjaga keturunan, jiwa, dan akal pikiran serta mencegah berbagai penyakit dan adzab Allah SWT sangat relevan digunakan pada masyarakat Indonesia yang berkeTuhanan dan kekeluargaan.  
Resolution Of Non-Performing Loans For Kur Guaranteed By Pt. Jamkrindo Denpasar Branch Pranoto, Dwi; Wiratny, Ni Ketut; Subawa, I Made Mulyawan
Journal Of Social Science (JoSS) Vol 4 No 9 (2025): JOSS: Journal of Social Science
Publisher : Al-Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/joss.v4i9.491

Abstract

Kredit Usaha Rakyat (KUR) is one of the government’s programs aimed at empowering Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) through the provision of interest subsidies to KUR channeling institutions and guarantee fees to guarantee institutions. One of the institutions that provides guarantees for KUR is PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). As a guarantor, PT Jamkrindo plays a crucial role in ensuring the sustainability of the KUR program, particularly by facilitating financing for MSMEs that are feasible but not bankable—those that are commercially viable but unable to meet conventional lending requirements such as collateral. However, in practice, many KUR loans face repayment issues and fall into the category of Non-Performing Loans (NPLs). This study aims to analyze the KUR guarantee mechanism and the settlement of NPLs by PT Jamkrindo Denpasar Branch Office. The research employs a normative legal method with a statutory and legal theory approach. The findings indicate that PT Jamkrindo applies an indirect guarantee scheme based on Conditional Automatic Cover (CAC). Nevertheless, the mechanism for subrogation or transfer of claim rights after claim payment lacks strict sanctions for KUR channeling institutions that fail to transfer these rights to Jamkrindo. This regulatory gap may result in financial losses for PT Jamkrindo and create an additional fiscal burden for the state.