Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERGESERAN NILAI RITUAL TARI SEBLANG MENJADI OBJEK PARIWISATA DI DESA OLIHSARI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI PADA TAHUN 1991 – 2015 PRANOTO, JOKO; , WISNU
Avatara Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Banyuwangi memiliki beragam adat dan budaya. salah satunya adalah ritual tari seblang. Ritual tari seblang merupakan budaya masyarakat Suku Osing. Sebagai warisan budaya yang harus dijaga, pada tahun 1991 ritual tari seblang telah mengalami pergeseran nilai. Puncak dari pergeseran nilai ritual tari seblang di Desa Olihsari adalah pada tahun 2015. Pada tahun 2015 ritual tari seblang telah ditetapkan sebagai objek pariwisata dan mencapai puncak populeritasnya dikalangan pariwisatawan.Didalam penelitian ini menggunakan 4 metode dalam mengumpulkan sumber, metode yang pertama adalah heuristik, kedua kritik sumber, ketiga interpretasi, dan yang keempat adalah historiografi. Tahapan metode tersebut akan membantu dalam menjawab tiga permasalahan yang ingin diteliti. Pertanyaan yang pertama adalah a. Bagaimana ritual tari seblang diselenggarakan secara tradisional di Desa Olihsari kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.? b. Mengapa ritual tari seblang secara ritualitas mengalami pergeseran.? c. Bagaimana eksistensi ritual tari seblang tradisional setelah muncul kreasi tari seblang.?Menurut hasil penelitian, pergeseran nilai pada ritual tari seblang di awali pada tahun 1991 dan mengalami puncak eksistensi pada tahun 2015 ketika ritual tari seblang ditetapkan sebagai objek pariwisata. Pergeseran nilai ritual tari seblang terdiri dari beberapa nilai antara lain adalah nilai spiritual, nilai seni dan nilai budaya. ritual ttari seblang sebagai objek pariwisata diadakan 10 hari sebelum hari raya idul fitri yang ditentukan oleh musyawarah beberapa pihak.Kata Kunci: Pergeseran Nilai. Ritual Tari Seblang
Pemberian Dosis Mokroorganisme Selulotik dan Anorganik Dosis Rendah Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) di Tbm-II Joko Pranoto; Gusmawartati '; Sukemi Indra Saputra
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aimed to determine the effect of cellulolytic microorganisms given and low doses of inorganic and the single factor on the growth of oil palm plantations in TBM-II. The study implemented in PT. Tunggal Perkasa Plantation, Air Molek, District pasir penyu, Indragiri Hulu, Riau Province. It was conducted from October 2012 to January 2013. The study uses Completely Randomized Design (CRD) with two factors namely cellulolytic microorganisms and low doses of inorganic fertilizers with 3 replications. Data were analyzed using ANOVA and followed by further test DNMRT at 5% level. The parameters measured were the increase of hump circumference, leaf length, increase number of leaves, number of leaflets, leaf width and length of the child leaves. The results of the study showed that giving cellulolytic microorganisms and  low of doses inorganic fertilizer had no significant effect on all parameters of the observations, also the single factor low doses of inorganic fertilizer, but it is given significant effect on the single factor giving cellulolytic microorganisms to parameter in increasing of hump circumference and length of the leaves with 10 ml/plant of doses. Keywords : Cellulolytic microorganisms, low doses of inorganic fertilizer and oil palm.