Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERANCANGAN NOZZLE DAN SISTEM PERPIPAAN PADA TURBIN PELTON SKALA LABORATORIUM Yafid Effendi; Ali Rosyidin
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2020): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v4i2.5752

Abstract

Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang cocok untuk daerah yang mempunyai tinggi jatuh (head) yang tinggi. Berdasarkan debit air dan head yang tinggi dari pompa yang ada, maka direncanakan sebuah rancang bangun turbin air jenis Pelton dalamskala laboratorium untuk pengujian. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui rangkaian nozzle yang dibutuhkan pada turbin pelton dan memahami fungsi rangkaian sistem perpipaan yang dibutuhkan dalam pembuatan turbin pelton. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah studi literatur, proses perencanaan, proses pendesainan, proses perancangan, proses perakitan dan simulasi. Metode cara kerja pada Turbin Pelton sendiri ialah dimana air yang berada pada bak penampung di hisap oleh pompa untuk di alirkan melalui perpipaan yang diberi katup sehingga laju aliran air dapat diatur sesuai dengan keinginan, kemudian diteruskan ke nozzle. Kemudian air yang keluarkan oleh nozzle digunakan untuk memutar sudu turbin yang selanjutnya jatuh kedalam bak penampung agar selanjutnya kembali ke tahap awal sehingga terjadi sirkulasi.Dimana untuk memperoleh putaran dan daya yang maksimal, dilakukan perencanaan nozzle dan sistem perpipaan. Berdasarkan potensi head yang berasal dari pompa 39 m didapatkan hasil perencanaan diameter jet dari nozzel sebesar 14,4 mm. Turbin Pelton memakai sistem 1 nozzle dari bahan paduan Aluminium Al 6061-T6 yang menghasilkan kecepatan relative terhadap mangkok. Peralatan pengujian turbin Pelton memakai sistem perpipaan dari bahan Polyvinil chloride (PVC) berdiameter 25,4 mm.    
ANALISIS PENGKONDISIAN UDARA PADA PESAWAT ATR 72-500 Yafid Effendi; Fanni Fattah; Alfian Iqbal Juniardi
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 2 (2021): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v5i2.5831

Abstract

Sistem Air Conditioning merupakan salah satu sistem yang penting dalam pesawat terbang. Sistem ini berfungsi untukmemberikankenyamanansuhuudaradidalamcabinpesawatterbang.Sisteminiakanmenaikkandanmenurunkan temperatur udarasesuaiyangdibutuhkanuntukmemperolehkondisiyangdiinginkan. Olehkarenaitupesawat terbang sangatmemerlukansistempengkondisianudara,karenaketikasemakintinggipesawatterbang,temperaturdantekanan udarasekitarakansemakinrendah.Untukmenjagakenyamananpenumpang, makakondisicabinpesawatdikondisikan seolah -olah mendapatkan tekanan udara seperti di darat(ground).Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem pengondisian udara yang digunakan pada pesawat ATR 72- 500 pada dua keadaan yaitu pada saat di Ground Idle dan Maximum Cruise. Metode penghitungan beban pendinginan (Cooling Load) menggunakan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference) berdasarkan buku dan tabel Air Conditioning Principles and System. Yang dihitung adalah Room Heat Gains (panas dari lampu, manusia, equipment, lantai, dinding, atap) dan grand total heat. Total penghitungan dibandingkan dengan Grand Total Heat pesawat yang sudah ada kemudian dianalisis.Hasil dari total perhitungan ini didapatkan beban pendinginan sebesar 59.046,307 (Btu/hr) untuk kondisi Ground Idle dan 26.169,907 (Btu/hr) di kondisi Maximum Cruise.
ANALISA KONTRUKSI MESIN TURBINE OSSBERGER KAPASITAS 1200 WATT Yafid Effendi; Efrizal Efrizal; Fanni Fattah; Irsad Nurfiqri
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 2 (2019): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v3i2.3335

Abstract

Energi merupakan suatu hal yang sangat penting. Potensi tenaga air saat ini merupakan solusi dari krisis energi saat ini dan dimasa depan. Potensi air yang dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dapat digunakan berulang-ulang tanpa harus diperbaiki oleh alam sebelumnya. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memanfaatkan kecepatan aliran dan debit air sebagai tenaga utama dalam menghasilkan listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja turbin Ossberger skala laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan pengambilan data secara langsung berdasarkan pengujian. Hasil Penelitian ini menghasilkan debit 0,00175 /s dengan head 2 m sehingga Turbin Ossberger yang dibuat menhasilkan putaran sebesar 410 rpm. Daya maksimal yang dihasilkan dapat mencapai 22.14 Watt, dan kondisi kerja dari turbin Ossberger secara maksimal terjadi ketika bukaan katup sebesar 90° dengan efisiensi sebesar 62,7%.
ANALISIS PENGARUH VOLUME TABUNG TERHADAP EFISIENSI POMPA HYDRAM PADA KOLAM BUDAYA IKAN Ali Rosyidin; Yafid Effendi
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 4, No 1 (2020): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v4i1.5708

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Perkembangan teknologi dalam pemanfaatan air sebagai sumber energi saat ini untuk mengurangi biaya tambahan dan penggunaan energi listrik.. Salah satu teknologi yang memanfaatkan air sebagai sumber energi yaitu Hydram. Hydram merupakan jenis pompa yang tidak memerlukan tenaga dari listrik atau tidak menggunakan energi listrik maupun dari motor bakar. Sehingga tidak menjadi beban bagi masyarakat untuk membayar listrik.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter pipa terhadap volume tabung dan mengetahui efisiensi Hydram pada kolam budidaya ikan. observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap komponen utama mesin itu sendiri maupun terhadap lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan mesin ini nantinya.Untuk menghitung penggunan diameter pipa untuk tabung udara semakin tinggi dan semakin besar diemeter pipa hasil yang diperoleh adalah tingkat efsiensi terbesar pada ukuran diameter pipa 4 inch efisiensi 52,5 %, dan yang terendah 3 inch efisiensi 15 %.Penggunaan tabung udara memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efisiensi pompa. Efisiensi tertinggi diperoleh pada volume tabung 0,00390 m dengan nilai efisiensi 52,5 % dan efisiensi terendah diperoleh pada volume tabung 0,00090 m dengan nilai 15  %.
ANALISIS ALIRAN UDARA FAN BLADE PADA MESIN CFM56-7B BOEING 737-800NG DENGAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) Yafid Effendi; Jamaludin Jamaludin
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 4, No 1 (2020): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v4i1.5711

Abstract

Pesawat terbang merupakan transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat, karena kenyamanan dan waktu penerbangan yang sangat singkat. Pada saat ini penguasaan teknologi rancang bangun di bidang kedirgantaraan sangatlah pesat contohnya saja bermunculan berbagai jenis pesawat terbang seperti Boeing series, Airbus Series, Bombardir Series, ATR Series, bahkan dalam negeri juga mempunyai pesawat tersendiri buatan PT Dirgantara Indonesia seperti CN (235,295,2235-200), NC212, Helikopter H21 Super Puma, N219, dan lain-lain. Aliran udara melewati fan blade pada pesawat terbang jenis BOEING 737-800NG dengan mesin CFM56-7B yang dianalisa menggunakan software CFD. Pada penelitian ini memfokuskan pengaruh ketinggian terhadap kecepatan, gaya dorong, dan gaya hambat pada aliran udara melewati fan blade dengan menggunakan software CFD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, pengumpulan data langsung pada objek yang di analisis pada software CFD. Berdasarkan simulasi pada CFD dapat disimpulkan bahwa Velocity x dan pressure setelah melewati fan blade pada ketinggian 10.000 feet, masing-masing menghasilkan  m/s dan 64801.10 pa. Sedangkan berdasarkan ketinggian 20.000 feet, masing-masing menghasilkan  dan 30619,11 Pa. Pola aliran udara yang dibelakang   fan blade menghasilkan pola aliran udara laminar dan gaya dorong (thrust) dan gaya tahanan (drag) yang di hasilkan pada ketinggian 10.000 feet berturut-turut adalah 115120,442 N dan 12244,13N, dan pada ketinggian 20.000 feet adalah 134418,55 N dan 15965,3.
ANALISIS RANCANG BANGUN KOLAM IKAN SEBAGAI PENYEDIA SUMBER AIR UNTUK RAM PUMP Yafid Effendi; Slamet Riyadi
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2021): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v5i1.5819

Abstract

Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk perancangan kolam ikan sebagai sumber air dan pengujian alat Ram Pump pada kolam budidaya ikan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, observasi, perancangan desain, fabrikasi dan analisa hasil. Observasi dalam penelitian ini adalah pemilihan kekuatan pada material dan penghitungan kapasitas air dalam kolam. Perancangan desain dibantu oleh software Autocad. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ikan membutuhkan pengairan hampir setiap hari tepatnya diwaktu siang hari. Hal ini dilakukan agar supaya kondisi temperatur dalam kolam ikan tetapstabil. Disamping itu, kebutuhan sirkulasi air sangat diperlukan karena bisa mengalirkan kotoran yang terdapat pada permukaan kolam ikan ke pipa pembuangan air sehingga ikan tetap mendapatkan kondisi ruang yang baik. Maka dari itu dibutuhkan pompa air dan terdapat jadwal yang tepat untuk waktu pengairannya. Pompa air ini sangat berfungsi untuk mengatur sirkulasi dan temperatur air yang terdapat pada kolam karena dengan pengairan ini temperatur kolam dari yang sebelumnya panas akibat terik matahari menjadi ideal dengan penambahan air tersebut.
Uji daya mesin diesel dengan hot EGR menggunakan bahan bakar campuran biosolar, metanol kadar rendah, dan jatropha Yafid Effendi; Syaiful Syaiful
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Turbo Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.902 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i2.1030

Abstract

Motorized vehicles that are very suitable for transportation and heavy equipment vehicles are diesel engines, because their high combustion efficiency, reliability, fuel flexibility, and low fuel consumption make diesel widely used in several countries. The purpose of this study was to determine the effect of using a mixture of biosolar fuels, low levels of methanol and jatropha on power in a diesel engine using the hot Exhaust Gas Recirculation (EGR) system. This study uses an experimental method, using a 4JB1 diesel engine, the percentage of biodiesel fuel mixture, low levels of methanol and jatropha, Low Purity Methanol has a moisture content of 24.88%. The ratio of biosolar mixture, methanol and jatropha used are D85LPM5J10, D80LPM10J10, D75LPM15J10, D75LPM5J20, D70LPM10J20, D65LPM15J20, D65LPM5J30, D60LPM10J30 and D55LPM15J30. EGR openings vary from 0%, 25%, 50%, 75% and 100%. The test is carried out at a constant speed of 2000 rpm and is given a load of 25%, 50%, 75% and 100%. This study uses a dynamite brand Land & Sea dynamite. The results of this study are the use of EGR resulted in increasing the value of brake power. The effect of the fuel mixture causes the value of brake power tends to fall compared to D100. When using D85LPM5J10, D80LPM10J10, D70LPM10J20 and D55LPM15J30 at low loads (25%) there is an increase in power by 12.03%, 7.50%, 5.01%, and 5.97%. Keywords: Power, Engine, Diesel, LPM, Jatropha, EGR.
Efek vortex generators terhadap peningkatan perpindahan panas pada aliran melewati heated tubes Yafid Effendi; Ali Rosyidin
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Turbo Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v9i2.1303

Abstract

In this decade, improving the rate of heat transfer has become a big challenge. The high thermal resistance of the gas side of the heat exchanger has an impact on the low rate of heat transfer. Therefore, an experimental study was carried out aimed at looking at conditions of hot temperature and decreased air flow pressure through a heated tube in a rectangular channel using artificial surfaces, namely the concave delta winglet and delta winglet vortex generators. Concave delta winglet vortex generators (CDW VGs) are installed in-line and staggered with one, and two pairs are arranged in common-flow-down (CFD) in the direction of flow with an angle of attack of 15o. The experimental results show that the best thermal performance is observed in the use of two rows CDW VGs staggered, where the value of performance evaluation criteria (PEC) is 28.88% higher than the use of CDW VGs in-line, DW VGs staggered and DW VGs in-line at the same Reynolds number. At the same Reynolds number, the Nusselt number ratio and the friction factor ratio increased 45.25% and 152.05% respectively, occurring in two rows of CDW VGs staggered compared to other vortex generators.Keywords: vortex generators, heat transfer, Nusselt number, friction factor, PEC
Analisis Efisiensi Exhaust Gas Temperatur Setelah Dilakukan Engine Water Wash di Engine CFM56-7B pada Pewawat Boeing 737-800NG Yafid Effendi; M Arief Alfi Ardian; Sangaji Yusuf Amin
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i1.6717

Abstract

Peranan dan fungsi pesawat terbang merupakan transportasi udara bagi Indonesia mempunyai posisi strategis ditinjau dari berbagai aspek. Transportasi udara merupakan satu-satunya alternatif yang cepat, efisien dan ekonomis bagi pengangkutan antar pulau dan antar daerah, terutama antar daerah terpencil di pulau-pulau besar luar Jawa. Semakin sering pesawat digunakan maka jam terbangnya juga akan bertambah, tingginya jam terbang berpengaruh pada performa dari setiap komponen pada pesawat. Maka dari itu untuk menjaga Engine tetap dalam keadaan performa yang maksimal dan saling bersinergi, maka dilakukanlah berbagai macam cara perawatan, salah satu perawatannya yaitu Engine water wash. Engine water wash dilakukan setiap 1200 Engine Flight Hour, dimana pengerjaan ini dijadwalkan pada tanggal 23 juni 2021. Perawatan Engine water wash menggunakan alat yang dinamakan Juniper. Alat ini mempunyai hook berbentuk J yang di sangkutkan pada Low Pressure Compressor. Engine akan di dry motoring selama 2 menit kemudian juniper akan menyemprotkan air panas yang bertekanan ke dalam Engine, pengerjaan ini dilakukan berulang hingga 4 kali, diharapkan kotoran yang berada pada bagian dalam Engine akan hilang, sehingga Engine akan berputar lebih maksimal dan efisien. Pada penelitian kali ini pengerjaan Engine water wash terbukti mampu untuk menaikkan efisiensi pada Engine, dimana Efisiensi pada Compressor naik sebesar 2,4% dari yang sebelumnya 97,25% menjadi 99,65%, pada Ruang Bakar naik sebesar 0,72% dari yang sebelumnya 99,18% menjadi 99,90%, pada Turbin naik sebesar 1,65% dari yang sebelumnya 90,60% menjadi 92,25%.Engine water wash juga berfungsi untuk menjaga efisiensi EGT (Exhaust Gas Temperatur), dimana tingkat efisiensi pada Engine EGT (Exhaust Gas Temperatur) naik sebesar 1,76% dari yang sebelumnya 42,59% menjadi 44,35%. Dari penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa, tingkat efisiensi pada tiap komponen dalam Engine mengalami kenaikan setelah dilakukan Engine water wash.
Analisis Karakteristik Traksi Pada Kendaraan Gokart Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Kemendikbud Yafid Effendi
Jurnal Teknik Vol 12, No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v12i1.8297

Abstract

Karakteristik traksi pada kendaraan meliputi kemampuan kendaraan untuk dipercepat, dan mengatasi hambatan-hambatan. Hambatan aerodinamis, dipengaruhi oleh kemampuan mesin kendaraan dan pemilihan tingkat ratio pemindah tenaga. Untuk menggerakkan kendaraan dibutuhkan gaya dorong yang cukup untuk melawan semua hambatan yang terjadi pada kendaraan. Penelitian yang dilakukan pada perancangan dan analisis karakteristik traksi pada kendaraan yang digunakan pada gokart urban diesel KMHE. Untuk mencari nilai kompresi awal dan nilai kompresi akhir pada saat langkah hisap dan mencari berapa nilai out put yang dihasilkan beserta nilai efisiensi pada mesin diesel Yutsimoto Mdx-186 Fa. Dengan menggunakan beberapa variabel dengan cara pengukuran dan perhitungan tempratur pada beberapa waktu dan putaran mesin, dengan melakukan observasi dan analisa pada mesin Matsumoto Mdx-186 FAE untuk mendapatkan data perbandingan sehingga didapatkan  nilai yang akurat dan optimal. Analisa dilakukan dengan melakukan perhitungan temperatur suhu awal pada mesin gokart urban diesel yaitu mesin diesel Matsumoto Mdx-186-FAE  mengggunakan alat ukur temperatur gauge mesin diesel. Pada kendaraan kecepatan yang diinginkan saat dikendarai di jalan aspal adalah 30 km/jam. Daya motor yang diinginkan didapatkan daya untuk menghandle traksi yang terjadi adalah sebesar 5670 watt. Sementara daya yang dimiliki mesin diesel adalah sebesar 10 Hp atau sekitar 7457 watt. Derajat tanjakan yang mampu dilalui pada saat kendaraan berkecepatan tetap di pengunaan rantai adalah sebesar 28,6%.  Dari analisa perhitungan didapatkan traksi kendaraan yaitu 4573 N ketika torsi kendaraan mencapai 60 N.m dan jika terjadi tanjakan 15% maka kendaraan masih mampu melaju dikarenakan traksi tanjakan 3978 N<4573 N.