Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Eksistensi Home Industri Kerajinan Anyaman Bambu di Heuleut Leuwimunding Majalengka di Era Revolusi Industri 4.0 Barnawi Barnawi
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v1i1.195

Abstract

This research is focused on the home industry of woven bamboo crafts in the village of Heuleut Leuwimunding Majalengka in 2019. The aspect studied is the objective conditions of the existence of woven bamboo crafts in the midst of the industrial revolution 4.0. This study aims to describe the existence of the bamboo handicraft home industry in the village of Heuleut Leuwimunding, Majalengka in 2019 in the midst of the industrial revolution 4.0. This research is a qualitative research. This type of research was chosen because qualitative research is able to provide descriptive data in the form of written or spoken words from the behavior of the people being observed. So that in researching "The Existence of Home Industry Bamboo Matting, Heuleut Leuwimunding Majalengka Village in the Industrial Revolution Era 4.0" qualitative research is needed in order to obtain descriptive data. Based on the research findings and analysis of the research findings, the existence of the bamboo woven handicraft home industry in the village of Heuleut Leuwidinding Majalengka in the era of the industrial revolution 4.0 can be concluded that the production factor is still traditional in both the aspects of raw material procurement and product design. From the aspect of acceptability, the village of Heuleut Leuwidinding Majalengka is relatively easy to reach so that it does not complicate direct marketing. In selling products, the craftsmen do not market directly but there are collectors who will market the products. In the new marketing using traditional marketing, not yet using online sales. The government regulations have not been used by craftsmen both in the aspects of capital and guidance. In general, the existence of the bamboo woven handicraft home industry in the village of Heuleut Leuwidinding Majalengka in the era of the industrial revolution 4.0 will be eroded by other parties who will adopt the bamboo woven home industry using machines and with more sophisticated designs (computing). Furthermore, the bamboo woven handicraft home industry in the village of Heuleut Leuwidinding Majalengka in the era of the industrial revolution 4.0 will reduce the craftsmen's economy because it is limited to producing products traditionally without any product development, results, and marketing. Abstrak Penelitian ini difokuskan pada home industry kerajinan anyaman bambu di desa Heuleut Leuwimunding Majalengka Tahun 2019. Aspek yang dikaji adalah kondisi objektif tentang eksistensi kerajinan anyaman bambu di tengah revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi home industry kerajinan bambu di desa Heuleut Leuwimunding Majalengka Tahun 2019 di tengah revolusi industri 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini dipilih karena penelitian kualitatif mampu memberikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang yang diamati. Sehingga dalam meneliti “Eksistensi Home Industri Anyaman Bambu Desa Heuleut Leuwimunding Majalengka di Era Revolusi Industri 4.0 “penelitian kualitatif diperlukan agar mendapatkan data-data deskriptif. Bersadarkan temuan penelitian dan analisis hasil temuan penelitian maka eksistensi home industry kerajinan anyaman bambu desa Heuleut Leuwidinding Majalengka di era revolusi industri 4.0 dapat disimpulkan faktor produksi masih bercorak tradisional baik dari aspek pengadaan bahan baku maupun desain hasil produk. Dari aspek aksepbilitas desa Heuleut Leuwidinding Majalengka relatif mudah dijangkau sehingga tidak menyulitkan dalam pemasaran langsung. Dalam penjualan produk, pengrajin tidak memasarkan secara langsung tetapi ada pengepul yang akan memasarkan produk. Dalam pemasaran baru menggunakan pemasaran secara tradisional, belum menggunakan penjualan online. Adapun regulasi pemerintah belum dimanfaatkan oleh pengrajin baik pada aspek modal maupun pembinaan. Secara umum eksistensi home industry kerajinan anyaman bambu desa Heuleut Leuwidinding Majalengka di era revolusi industri 4.0 akan tergerus oleh pihak lain yang akan mengadopsi home industri anyaman bambu dengan menggunakan mesin dan dengan desain yang lebih canggih (komputasi). Lebih lanjut home industry kerajinan anyaman bambu desa Heuleut Leuwidinding Majalengka di era revolusi industri 4.0 akan mereduksi perekonomian pengrajin karena sebatas menghasilkan produk secara tradisional tanpa adanya pengembangan produk, hasil, dan pemasaran.
Pengaruh Peer Group terhadap Disiplin Belajar Siswa Barnawi Barnawi
Permata : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 2 (2020): Permata : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the results of the initial research, information was obtained that peer groups (peer groups) and student learning disciplines have varied relationships, students feel comfortable with their group friends, students feel alone when joining a non-group, students feel inferior, less active in learning when being grouped with students who are not of their own choice, forming gangs in the class, skipping lessons when learning, and influencing other students to violate the rules of learning in class. This study aims to find the effect of Peer Group on Student Discipline in the Subjects of Islamic Religious Education and Character Class VIII at SMPN 2 Gunung Jati, Cirebon Regency. The research design in this study uses a quantitative approach. The results showed that the R value obtained was 0.410, meaning that the correlation or r value between the peer group variable and student learning discipline was 0.410, this value when interpreted in the coefficient table the r value is classified as "Enough". The KD value (coefficient of determinant) or R2 (R Square) value of 0.168 means that 16.8% of the role of the peer group has a contribution to determining student learning discipline, while the rest is influenced by other variables not examined in this study. Abstrak Berdasar hasil penelitian awal diperoleh informasi bahwa peer group (kelompok teman sebaya) dan disiplin belajar siswa memiliki relasi yang variatif, siswa merasa nyaman dengan teman kelompoknya, siswa merasa sendiri ketika bergabung dengan yang bukan kelompoknya, siswa merasa rendah diri, kurang aktif dalam belajar ketika disatukelompokkan dengan siswa yang bukan pilihannya sendiri, terbentuk geng dalam kelas, bolos ketika pembelajaran, dan mempengaruhi siswa yang lain untuk melanggar tata tertib belajar di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Pengaruh Peer Group terhadap Disiplin Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai R didapat 0,410 artinya kolerasi atau nilai r antara variabel peer group dengan disiplin belajar siswa sebesar 0,410, nilai ini jika di interpretasikan dalam tabel koefisien nilai r tergolong “Cukup”. Nilai KD (Koefisien Determinan) atau nilai R2 (R Square) sebesar 0,168 artinya bahwa 16,8% peranan peer group mempunyai konstribusi untuk menentukan disiplin belajar siswa, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Implementasi Akad Qard Pada Pembiayaan Mikro Syariah (Studi Kasus Di Bank Wakaf Mikro Syariah Khas Kempek) Agus Karjuni; Dini Selasi; Barnawi Barnawi; Dwiya Endah Pandu Probowati; Yasin Yasin
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi akad qard pada pembiayaan mikro syari’ah, dengan mengambil studi kasus di Bank Wakaf Mikro Ponpes KHAS Kempek, kajianya dilatarbelakangi oleh begitu banyaknya lembaga keuangan yang berlabel Syari`ah akan tetapi pada prakteknya tidak sesuai dengan implementasi yang seharusnya secara syari`ah. Bank Wakaf Mikro adalah Lembaga Keuangan non Bank Syari`ah yang izin operasionalnya ada dibawah Otoritas Jasa Keuangan dengan dasar hukum berdirinya adalah koperasi.Bank Wakaf Mikro adalah pilot project dalam mengembangkan akses jasa keuangan di sekitar lingkungan pondok pesantren. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Populasi dari penelitian ini merupakan pengelola dan nasabah Bank Wakaf Mikro KHAS Kempek.Dalam melakukan pengumpulan data teknik yang digunakan melalui observasi, wawancara, dan trianggulasi dengan analisis data menggunakan teoritisasi ide atau konseptualisasi ide, Adapun hasil penelitian, dengan maksud tujuan yang sama dalam Implementasi akad qard pada pembiayaan mikro syariah yang dilakukan oleh Bank Wakaf Mikro KHAS, berperan dengan adanya peningkatan jumlah penjualan pendapatan usaha, laba usaha, dan kondisi perekonomian.penelitian ini fokus terhadap implementasi akad qard yang di praktekan di BWM KHAS Kempek, berdasarkan hasil wawancara sebelumnya secara garis besar peng-implementasian akad qard yang ada di BWM KHAS kempek menurut kesimpulan peneliti sudah sepenuhnya sesuai dengan koridor yang di teorikan dalam hukum islam.Kata Kunci: Akad Qard, Pembiayaan Mikro Syariah
Peran Bank Syariah Indonesia Dalam Memberikan Pembiayaan Untuk Mendukung Peningkatan Kesejahteraan Usaha Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Cirebon (Studi analisis Bank BSI KCP Plered I) Gama Pratama; Ahmad Munajim; Toto Sukarnoto; Barnawi Barnawi; Dapiah Dapiah; Paturohman Paturohman
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 2 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu bertujuan untuk mengetahui peranan Bank Syariah Indonesia Tbk KCP Plered I dalam memberikan pembiayaan untuk mendukung peningktan kesejahteraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten cirebon. Penelitian ini dilaksanakan di kabpaten cirebon yang berlangsung 4 bulan mulai dari Maret sampai Juni 2022. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan salah satunya dengan wawancara langsung mengenai judul penelitian dan rumusan masalah. Dari penelitian ini penulis melakukan analisa data maka dapat diketahui bahwa, Bank Syariah Indonesia Tbk KCP Plered I berperan dalam perkembangan Usaha Kecil dan Menengah untuk masyarakat. Dengan adanya pemberian modal yang dilakukan, dapat sangat membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka dan mampu mengurangi kemiskinan serta membantu menambah pendapatan dan membuka peluang bagi masyarakat yang ingin memulai usaha. Walaupun bank syariah memiliki berbagai macam kelebihan dan keunggulan dalam mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah, namun Bank Syariah mempunyai kelemahan dan mempunyai kendala dalam mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah seperti masalah permodalan, Sumber Daya Manusia, serta kebijakan pemerintah yang lamban membuat aturan yang baku untuk kepentingan bank syariah