Lea Mediatrix Janwarin
Fakutas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Keaktifan Kader Posyandu Lea Mediatrix Janwarin
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 2, No 2 (2020): MOLUCCAS HEALTH JOURNAL EDISI AGUSTUS 2020
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.973 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v2i2.465

Abstract

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberlangsungan Posyandu tidak dapat dipisahkan dari peran kader dalam pelaksanaan Posyandu. Kader adalah ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Puskemas Waturu berada di Kecamatan Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Berdasarkan laporan Puskesmas Waturu, jumlah kader posyandu sebanyak 35 orang yang menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak. Namun dalam pelaksanaannya, belum semua kader aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi kader dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.  Pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua kader posyandu di lokasi penelitian yang berjumlah 35 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,036) dan ada hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,014) di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Saran yang diberikan ialah pembinaan kader oleh tenaga kesehatan wilayah kerja Puskesmas setermpat, refreshing kader secara berkala dengan topik terkait Posyandu, serta perhatian dari pemerintah setempat terkait kesejahteraan kader sebagi upaya memotivasi kader. Kata kunci : Pengetahuan; Motivasi; Keaktifan; Kader; Posyandu 
Hubungan Pengetahuan dan Pelatihan dengan Penerapan Patient Safety oleh Perawat di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Lamria Roselina Sinaga; Lea Mediatrix Janwarin; Wilma F Mamuly
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.253 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.129

Abstract

Keselamatan pasien (patient safety) di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Salah satu sasaran keselamatan pasien (patient safety) yaitu: pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. Berdasarkan data Surveilans Infeksi Rumah Sakit (HAIs) RSUD Dr. M. Haulussy dari Bulan Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016 menunjukan bahwa angka kejadian Infeksi Rumah Sakit di RSUD Dr M. Haulussy sudah mencapai 6,31 %. Hasil ini sudah termasuk tinggi karena menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/Menkes/SK/II/2008, seharusnya kurang atau sama dengan 1,5 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pelatihan dengan penerapan patient safety oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang bedah laki-laki, bedah wanita, neurologi dan nifas RSUD Dr. M. Haulussy Ambon pada tahun 2018. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah porposive sampling, sampelnya ialah perawat yang bekerja pada shift pagi di ruang bedah laki-laki, bedah wanita, neurologi dan nifas berjumlah 24 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penerapan patient safety (p= 0,509) dan ada hubungan antara pelatihan dengan penerapan patient safety (p= 0,001). Kata kunci : Patient Safety; Pengetahuan; Pelatihan
Analisis Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Lea Mediatrix Janwarin; Nurma Makmun
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 3 (2019): Moluccas Health Journal Edisi Desember 2019
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.495 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i3.254

Abstract

Rekam medis  merupakan  bukti  tertulis  tentang  proses  pelayanan  yang  diberikan oleh dokter dan tenaga  kesehatan  lainnya  kepada pasien. Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis ke instalasi rekam medis yaitu 2x24 jam setelah pasien dinyatakan pulang oleh dokter penanggung jawab pasien. Berdasarkan survei awal di Instalasi Rekam Medis RSUD dr. H. Ishak Umarella, masih sering terjadi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis. Dimana berkas rekam medis yang kembali dari ruang perawatan ke instalasi rekam medis melebihi batas ketentuan pengembalian berkas rekam medis yang tercantum di dalam SOP pengembalian berkas rekam medis yaitu kurang dari 2x24 jam setelah pasien pulang. Berkas rekam medis pasien yang masih berada di ruang perawatan pasien akan menyulitkan dokter di poliklinik dalam memberikan terapi kepada pasien karena tidak dapat melihat riwayat lengkap pasien pada saat dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari instalasi rawat inap ke ruang penyimpanan berkas rekam medis di RSUD dr. H. Ishak Umarella, yaitu berdasarkan kelengkapan pengisian berkas rekam medis, monitoring dan evaluasi, dan kepatuhan dokter dalam mengisi berkas rekam medis pasien. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif di Ruang Instalasi Rekam Medis RSUD dr. H. Ishak Umarella Provinsi Maluku pada Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari aspek kelengkapan pengisian berkas rekam medis, lebih banyak dokter yang tidak melengkapi berkas rekam medis pasien, diantaranya diagnosa utama, nama dan tanda tangan dokter.  Dari aspek monitoring dan evaluasi berkas rekam medis, petugas rekam medis tidak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berkas rekam medis pasien rawat inap dikarenakan adanya kekurangan tenaga pada instalasi rekam medis.  Sedangkan, dari aspek kepatuhan dokter lebih banyak dokter yang tidak patuh dalam mengisi dan melengkapi berkas rekam medis pasien. Kata kunci : Rekam Medis
Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di SD Kristen Tananahu Kecamatan Teluk Elpaputih Lea Janwarin; Helda Maahaly Maahaly; Feni The
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v3i2.725

Abstract

SHU is a government program to improve health services, health education, and foster a healthy school environment or the ability to live a healthy life for school residents. The SHU program is very important to improve the harmonious and optimal growth and development of children so that they become quality human resources. This study aims to describe the implementation of the SHU program at SD Kristen Tananahu, Teluk Elpaputih Subdistrict in 2021. The type of research used in this study was a qualitative research using a qualitative descriptive research design which obtained in-depth data from informants. The total informants in this study were 7 informants. Data collection was carried out through in-depth interviews and observations from Friday - July 2021. The results of the study found that the preparation of the SHU plan at Tananahu Christian Elementary School had been going well, and in accordance with the SHU guidance and development guidelines, the SHU program was carried out in accordance with the three SHU main programs. namely, health education, health services, and fostering a healthy school environment, but there are still shortcomings in facilities and infrastructure and activities that have not been achieved. Keywords: Implementation, program, SHUUKS adalah program pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah. Program UKS sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program UKS di SD Kristen Tananahu Kecamatan Teluk Elpaputih. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dimana mendapatkan data yang mendalam dari informan. Total informan dalam penelitian ini yaitu 7 informan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi dari bulan Juni sampai Juli tahun 2021 . Hasil penelitian didapatkan bahwa penyusunan rencana UKS di SD Kristen Tananahu sudah berjalan dengan baik, serta sesuai dengan pedoman pembinaan dan pengembangan UKS, program UKS dilaksanakan sesuai dengan tiga program pokok UKS yaitu, pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, akan tetapi masih ada kekurangan di sarana dan prasarana serta kegiatan yang masih belum tercapai. Kata kunci :Pelaksanaan, Program, UKS
Hubungan Pengetahuan dan Pelaksanaan Germas di Desa Negeri Lama Wilayah Kerja Puskesmas Passo Lea Mediatrix Janwarin; Gracia Victoria Souisa
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 4 (2019): November 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.481 KB) | DOI: 10.33846/2trik9417

Abstract

Indonesia is currently undergoing a change in disease patterns characterized by increased deaths and morbidity due to non-communicable diseases (PTM) such as strokes, heart disease, diabetes. The Health Center Passo which is one of the health centers in Ambon City, Maluku Province shows that from January to June 2018, the number of new DM cases was 85 and hypertension was 332 people. Nearly 90% of PTM be prevented with a clean and healthy living behavior is through the Gerakan Masyarakat Hidup Sehat / GERMAS (Community Movement for Healthy Living). Germas success is highly correlated with the involvement of the whole society. Therefore, this study aimed to knowing the level of the knowledge of the community about Germas, the implementation of Germas, and the relationship of knowledge with implementation Germas in order to be a picture extent Germas as a national movement known and carried out by the people. The type of research was quantitative with cross sectional design. The population of this study was all the people of the Negeri Lama Village, with sample of research 328 respondents. Variable independent in this study was knowledge, while variable dependent in this study was the implementation of the Germas, which is physical activiy, the consumption of the vegetables and fruits, and health checks routine. Instruments research used the questionnaires and to analyzed the relationship between the knowledge and the implementation of the Germas used chi square test. The results of this research showed that there is no the relationship between the knowledge with physical activity, there is not the relationship between the knowledge with the consumption of vegetables and fruits, and there is the relationship between the knowledge with health checks routine in Negeri Lama Village 2019. The suggestion than can be given to the health center is increasing socialization about Germas to a society in the workplace and the importance of the role as well as a society in the implementation of Germas as prevention efforts non-communicable diseases. Keywords: germas; knowledge; implementation
Upaya Peningkatan Peran Kader Posyandu dalam Pelaksanaan Lima Program Terpadu Melalui Implementasi Sistem Lima Meja Magdalena Paunno; Lea Mediatrix Janwarin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5537

Abstract

ABSTRAK Pos pelayanan terpadu (Posyandu) adalah perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dengan sasaran seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lair, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, dan pasangan usia subur (PUS). Posyandu Balita Namakoli terletak di Negeri Alang, Kabupaten Maluku Tengah dan merupakan jejaring pelayanan kesehatan dari Puskesmas induk yaitu Puskesmas Alang. Permasalahan yang terjadi di Posyandu tersebut adalah dari sisi pelaksana posyandu yaitu kader, dimana pergantian kader Posyandu berdampak pada perbedaan tingkat pengetahuan antar kader dan belum optimalnya pelaksanaan Posyandu dengan lima program terpadu melalui implementasi sistem pelayanan lima meja. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu. Untuk itu, dalam kegiatan pengabdian ini metode pelaksanaan yang digunakan adalah refreshing kader dan role play lima program terpadu melalui implementasi sistem lima meja. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader setelah dilakukan kegiatan pengabdian. Hal ini dapat dilihat dari nilai post-test yang menunjukkan bahwa pengetahuan mitra terkait dengan sistem pelayanan lima meja meningkat 95% dari nilai pre-test dan didukung dengan hasil dari lembar observasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan lima meja yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh kader pada saat role play.  Dari hasil tersebut, diharapkan agar terjadi peningkatan peran kader dalam pelaksanaan lima program terpadu melalui implementasi sistem pelayanan lima meja di Posyandu. Kata Kunci: Kader, Posyandu. Lima Program Terpadu, Sistem Lima Meja  ABSTRACT Integrated service post (Posyandu) is an extension of the Puskesmas that provides health services and monitoring that is carried out in an integrated manner. Posyandu is a form of community-based health effort (UKBM) targeting the entire community/family, especially newborns, infants, toddlers, pregnant women, breastfeeding mothers, postpartum mothers, and couples of childbearing age (PUS). The Posyandu Toddler Namakoli is located in Negeri Alang, Central Maluku Regency, and is a network of health services from the main health center, namely Alang Health Center. The problems that occur in the Posyandu are from the posyandu implementing side, namely cadres, where the replacement of Posyandu cadres has an impact on differences in the level of knowledge between cadres and the implementation of Posyandu with five integrated programs is not optimal through the implementation of a five-table service system. The purpose of this service is to increase the knowledge and skills of Posyandu cadres. For this reason, in this service activity, the implementation method used is refreshing cadres and role-play of five integrated programs through the implementation of the five-table system. Based on the results of the evaluation, it was found that there was an increase in the knowledge and skills of cadres after service activities were carried out. This can be seen from the post-test score which shows that the knowledge of partners related to the five-table service system increased by 95% from the pre-test value and was supported by the results of the observation sheet on the suitability of the five-table activity implementation that had been carried out well by the cadres at the time of the role. play.  From these results, it is hoped that there will be an increase in the role of cadres in the implementation of five integrated programs through the implementation of a five-desk service system in Posyandu. Keywords: Cadre, Posyandu. Five Integrated Programs, Five Desk System
Hubungan Pengetahuan dan Pelatihan dengan Penerapan Patient Safety oleh Perawat di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Lamria Roselina Sinaga; Lea Mediatrix Janwarin; Wilma F Mamuly
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.129

Abstract

Keselamatan pasien (patient safety) di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Salah satu sasaran keselamatan pasien (patient safety) yaitu: pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. Berdasarkan data Surveilans Infeksi Rumah Sakit (HAIs) RSUD Dr. M. Haulussy dari Bulan Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016 menunjukan bahwa angka kejadian Infeksi Rumah Sakit di RSUD Dr M. Haulussy sudah mencapai 6,31 %. Hasil ini sudah termasuk tinggi karena menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/Menkes/SK/II/2008, seharusnya kurang atau sama dengan 1,5 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pelatihan dengan penerapan patient safety oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang bedah laki-laki, bedah wanita, neurologi dan nifas RSUD Dr. M. Haulussy Ambon pada tahun 2018. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah porposive sampling, sampelnya ialah perawat yang bekerja pada shift pagi di ruang bedah laki-laki, bedah wanita, neurologi dan nifas berjumlah 24 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penerapan patient safety (p= 0,509) dan ada hubungan antara pelatihan dengan penerapan patient safety (p= 0,001). Kata kunci : Patient Safety; Pengetahuan; Pelatihan
Analisis Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Lea Mediatrix Janwarin; Nurma Makmun
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 3 (2019): Desember
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v1i3.254

Abstract

Rekam medis  merupakan  bukti  tertulis  tentang  proses  pelayanan  yang  diberikan oleh dokter dan tenaga  kesehatan  lainnya  kepada pasien. Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis ke instalasi rekam medis yaitu 2x24 jam setelah pasien dinyatakan pulang oleh dokter penanggung jawab pasien. Berdasarkan survei awal di Instalasi Rekam Medis RSUD dr. H. Ishak Umarella, masih sering terjadi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis. Dimana berkas rekam medis yang kembali dari ruang perawatan ke instalasi rekam medis melebihi batas ketentuan pengembalian berkas rekam medis yang tercantum di dalam SOP pengembalian berkas rekam medis yaitu kurang dari 2x24 jam setelah pasien pulang. Berkas rekam medis pasien yang masih berada di ruang perawatan pasien akan menyulitkan dokter di poliklinik dalam memberikan terapi kepada pasien karena tidak dapat melihat riwayat lengkap pasien pada saat dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari instalasi rawat inap ke ruang penyimpanan berkas rekam medis di RSUD dr. H. Ishak Umarella, yaitu berdasarkan kelengkapan pengisian berkas rekam medis, monitoring dan evaluasi, dan kepatuhan dokter dalam mengisi berkas rekam medis pasien. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif di Ruang Instalasi Rekam Medis RSUD dr. H. Ishak Umarella Provinsi Maluku pada Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari aspek kelengkapan pengisian berkas rekam medis, lebih banyak dokter yang tidak melengkapi berkas rekam medis pasien, diantaranya diagnosa utama, nama dan tanda tangan dokter.  Dari aspek monitoring dan evaluasi berkas rekam medis, petugas rekam medis tidak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berkas rekam medis pasien rawat inap dikarenakan adanya kekurangan tenaga pada instalasi rekam medis.  Sedangkan, dari aspek kepatuhan dokter lebih banyak dokter yang tidak patuh dalam mengisi dan melengkapi berkas rekam medis pasien. Kata kunci : Rekam Medis
Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Keaktifan Kader Posyandu Lea Mediatrix Janwarin
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v2i2.465

Abstract

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberlangsungan Posyandu tidak dapat dipisahkan dari peran kader dalam pelaksanaan Posyandu. Kader adalah ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Puskemas Waturu berada di Kecamatan Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Berdasarkan laporan Puskesmas Waturu, jumlah kader posyandu sebanyak 35 orang yang menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak. Namun dalam pelaksanaannya, belum semua kader aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi kader dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.  Pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua kader posyandu di lokasi penelitian yang berjumlah 35 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,036) dan ada hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,014) di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Saran yang diberikan ialah pembinaan kader oleh tenaga kesehatan wilayah kerja Puskesmas setermpat, refreshing kader secara berkala dengan topik terkait Posyandu, serta perhatian dari pemerintah setempat terkait kesejahteraan kader sebagi upaya memotivasi kader. Kata kunci : Pengetahuan; Motivasi; Keaktifan; Kader; PosyanduÂ