Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler dan sindrom metabolik merupakan penyebab utama kematian di dunia. Faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif salah satunya adalah pola makan yang tinggi lemak jenuh, tinggi kadar gula, dan rendah serat. Makanan fermentasi mengandung probiotik dan senyawa bioaktif yang mempunyai potensi untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Kegiatan edukasi terhadap masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat konsumsi makanan fermentasi sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, diskusi interaktif dan evaluasi tingkat pengetahuan peserta penyuluhan menggunakan pre-test dan post-test. Penyuluhan ini melibatkan sebanyak 23 peserta yang merupakan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjardowo, Kota Semarang. Hasil pre-test didapatkan rerata skor pengetahuan peserta yaitu 5,91±2,07. Hasil post-test yang dilaksanakan setelah penyuluhan menunjukan adanya peningkat pengetahuan, dengan rerata skor meningkat menjadi 7,43±1,75. Hasil Uji Paired Sample T-test didapatkan hasil yang signifikan (p= 0,034). Hasil ini menunjukan bahwa program edukasi berbasis komunikasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, ditandai dengan peningkatan pengetahuan pada peserta mengenai manfaat makanan fermentasi sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Kegiatan ini juga memberikan informasi mengenai rekomendasi praktis dalam konsumsi harian makanan fermentasi seperti tempe, tape, kombucha, yogurt, acar dan kimchi sebagai bagian dari pola makan yang sehat. Degenerative diseases such as diabetes mellitus, hypertension, cardiovascular disease, and metabolic syndrome are among the leading causes of mortality worldwide. One of the major risk factors for degenerative diseases is an unhealthy diet characterized by high intake of saturated fats and sugar, combined with low fiber consumption. Fermented foods contain probiotics and bioactive compounds that have the potential to prevent degenerative diseases. This community education activity aimed to increase public understanding of the health benefits of consuming fermented foods as a preventive strategy against degenerative diseases. The methods employed included evidence-based health education, interactive discussions, and evaluation of knowledge through pre-test and post-test assessments. A total of 23 participants from the Family Welfare Empowerment (PKK) Banjardowo village, Semarang city were involved in this activity. The pre-test results showed an average knowledge score of 5.91 ± 2.07. The post-test, conducted after the educational session, indicated an improvement in knowledge, with the average score increasing to 7.43 ± 1.75. The results of the Paired Sample T-test showed a statistically significant difference (p value = 0.034). These findings indicate that evidence-based educational programs using effective communication strategies can substantially improve knowledge, particularly regarding the role of fermented foods in preventing degenerative diseases. In addition, this program provided practical recommendations for daily consumption of fermented foods such as tempeh, tape, kombucha, yogurt, pickle and kimchi, as part of a healthy diet.