Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

raining and Mentoring a Combination of Exercise for Elderly as an Effort to Prevent Degenerative Disease Tyagita, Nurina; Safitri, Azizah Hikma; Almas Sayyida, Rahmata
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan fungsi kehidupan sehingga rentan terkena penyakit degeneratif. Penting bagi setiap individu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup pada lanjut usia melalui latihan fisik atau olahraga yang sehat dan adekuat agar penyakit degeneratif dapat dicegah sejak dini. Pelatihan dan pendampingan aktif mengenai kombinasi jenis olahraga bagi lansia dalam mencegah terjadinya penyakit degeneratif pada kader kesehatan lansia Kota Semarang sangat penting dilakukan untuk mewujudkan lansia sehat, mandiri, dan produktif. Fokus pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta mengenai kombinasi jenis olahraga. Metode menggunakan rancangan pre and post-test design dengan peserta sebanyak 139 kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Lansia Kota Semarang. Lembar pertanyaan diberikan sebelum dan sesudah edukasi kesehatan dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Paired Sample T-Test dengan p<0,05. Setelah dilakukan evaluasi post-test diperoleh rerata jumlah jawaban benar pada sesi post-test (91,60±31,91) lebih tinggi dibandingkan dengan sesi pre-test (68,00±50,15). Kegiatan penyuluhan dan pendampingan aktif dapat meningkatkan pengetahuan peserta karena ditemukan perbaikan nilai post-test setelah diberikan intervensi berupa edukasi mengenai kombinasi jenis olahraga bagi lansia sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Pengaturan Komposisi Makronutrien Mikronutrien Diet dan Kombinasi Jenis Olahraga sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Degeneratif Safitri, Azizah Hikma; Tyagita, Nurina; Sayyida, Rahmata Almas
Indonesian Journal of Community Services Vol 6, No 2 (2024): November 2024
Publisher : LPPM Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.6.2.96-107

Abstract

Penyakit degeneratif menjadi kontributor utama kematian dini di dunia yang diakibatkan oleh konsumsi diet tidak seimbang, dan aktivitas fisik rendah. Penyebab utama prevalensi penyakit degeneratif yang tinggi karena kurangnya informasi dan pengetahuan terkait pengaturan komposisi diet serta kombinasi jenis olahraga yang tepat dikalangan masyarakat. Kondisi tersebut diperparah dengan pandemi COVID-19 melalui pembatasan kegiatan fisik di luar rumah dan pengaturan makanan yang tidak terkontrol sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit degeneratif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dan pelatihan terhadap pengetahuan terkait pengaturan komposisi makronutrien mikronutrien diet dan kominasi jenis olahraga untuk mencegah penyakit degeneratif di Desa Gaji, Kabupaten Demak. Metode: one group pre and post-test design dengan memberikan perlakuan yaitu edukasi kesehatan mengenai materi pengaturan makronutrien mikronutrien diet dan kombinasi jenis olahraga sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif serta praktik langsung. Sebelum dan sesudah penyuluhan sebanyak 26 wanita peserta yang merupakan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Gaji, Kabupaten Demak diberikan kuesioner pertanyaan yang terdiri dari 15 pertanyaan. Selain diberikan kuesioner pertanyaan peserta juga didata mengenai kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan dilakukan pengukuran kesehatan. Perbedaan skor sebelum dan sesudah perlakuan dibandingkan. Data skor dikompilasi dan dianalisis dengan menggunakan Paired Sample T-Test, dengan p<0,05. Rerata jumlah jawaban benar pada saat pretest dan post-test berbeda signifikan dengan nilai p<0,05 (p=0,022). Perlakuan penyuluhan dan pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pengaturan makronutrien mikronutrien diet dan kombinasi jenis olahraga sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif.Degenerative diseases are the main contributors to premature death in the world, caused by unbalanced diet consumption and low physical activity. The main cause of the high prevalence of degenerative diseases is the lack of information and knowledge related to the regulation of diet composition and the right combination of types of exercise among the community. This condition is exacerbated by the COVID-19 pandemic through physical activity outside the home and uncontrolled food management, increasing the risk of degenerative diseases. The purpose of this activity is to determine the effect of counselling and training on knowledge related to the regulation of macronutrient and micronutrient diet composition and a combination of types of exercise to prevent degenerative diseases in Gaji Village, Demak Regency. Method: one group pre- and post-test design by providing treatment, health education about regulating macronutrient micronutrient diets and a combination of types of exercise as an effort to prevent degenerative diseases, and also direct practice. Before and after the counselling, 26 female participants who were cadres of the “Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)” of Gaji Village, Demak Regency, were given a questionnaire consisting of 15 questions. Participants were also recorded regarding eating habits, physical activity, and health measurements. Differences in scores before and after were compared. Data scores were compiled and analysed using a paired sample t-test with a p<0.05. The average number of correct answers during the pretest and post-test differed significantly with a value of p<0.05 (p = 0.022). Counselling and training treatments were able to improve participants' knowledge regarding the regulation of macronutrients, micronutrients, diets, and combinations of types of exercise in an effort to prevent degenerative diseases.
Edukasi Pemanfaatan Okra (Abelmoschus esculentus L.) sebagai Terapi Adjuvant Penyakit Diabetes Melitus pada Kelompok PKK Desa Banjardowo Tyagita, Nurina; Safitri, Azizah Hikma; Al-Azizi, Alif Sirajuddin; Sayyida, Rahmata Almas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 4, No 2 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.4.2.86-98

Abstract

Diabetes melitus menjadi salah satu penyakit degeneratif dengan berbagai komplikasi penyakit. Peningkatan prevalensi penderita diabetes melitus menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kualitas hidup penderita melalui konsumsi obat jangka panjang sebagai upaya pengendalian kadar gula darah. Okra (Abelmoschus esculentus L.) sebagai tumbuhan asli Indonesia menjadi salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam pencegahan penyakit diabetes melitus. Kurangnya informasi dan pengetahuan masyarakat terkait Okra sebagai antidiabetes menjadikan Okra kurang dimanfaatkan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan Okra (Abelmoschus esculentus L.) sebagai terapi adjuvant penyakit diabetes melitus melalui kegiatan edukasi di Desa  Banjardowo, Kota Semarang. Metode pelaksanaan pada kegiatan pengabdian ini adalah ceramah yang diikuti diskusi  mengenai pemanfaatan Okra sebagai terapi adjuvant penyakit diabetes melitus. Total 25 peserta kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjardowo, Kota Semarang berkumpul untuk dilakukan pengukuran status antropometri, status metabolik dan dilanjutkan pemberian kuesioner pre-test terkait diabetes dan pemanfaatan Okra. Kegiatan edukasi diikuti dengan diskusi terkait pemanfaatan Okra dan diakhiri dengan kegiatan post-test untuk evaluasi adanya peningkatan pengetahuan. Edukasi kesehatan mengenai pemanfaatan Okra sebagai terapi adjuvant penyakit diabetes melitus mampu meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 28% dari pengetahuan awal sebelum dilakukan edukasi. Diabetes mellitus is a major degenerative disease associated with various complications. The increasing prevalence of diabetes patients highlights a shared responsibility to improve their quality of life, primarily through long-term medication as a means of controlling blood glucose levels. Okra (Abelmoschus esculentus L.), a plant native to Indonesia, represents a potential alternative for the prevention and management of diabetes mellitus. However, limited public knowledge and awareness regarding Okra’s antidiabetic properties have led to its underutilization. This study aimed to increase public knowledge about the use of Okra (Abelmoschus esculentus L.) as an adjuvant therapy for diabetes mellitus through an educational program conducted in Banjardowo Village, Semarang City. The method used was a lecture followed by a discussion on the role of Okra in diabetes management. A total of 25 participants, members of the Family Welfare Empowerment (PKK) group in Banjardowo Village, underwent anthropometric and metabolic status assessments and completed a pre-test questionnaire assessing their knowledge of diabetes and Okra utilization. The educational session was followed by a discussion and concluded with a post-test to evaluate the improvement in knowledge. The results showed a 28% increase in participants’ knowledge after the educational intervention, indicating that health education on Okra as an adjuvant therapy can effectively enhance community awareness and understanding in the context of diabetes management.
PELATIHAN PENGOLAHAN SAYUR OKRA UNTUK TERAPI ADJUVANT PENYAKIT DIABETES MELLITUS PADA KELOMPOK PKK Safitri, Azizah Hikma; Widyasari, Aliya Syukur; Sayyida, Rahmata Almas; Tyagita, Nurina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30547

Abstract

Abstrak: Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Prinsip tatalaksana diabetes mellitus melalui pengontrolan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan penambahan okra dengan kandungan senyawa aktif sebagai terapi adjuvant diabetes mellitus. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait cara pengolahan okra sebagai terapi adjuvant diabetes melitus. Metode: Ceramah, pelatihan, dan pendampingan dilakukan pada kegiatan ini. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan melalui one group pre and post-test dengan peserta 25 kader PKK Desa Banjardowo, Kota Semarang. Peserta diberikan lembar pertanyaan sebelum dan sesudah edukasi kesehatan dan pelatihan pengolahan okra. Hasil jawaban benar pre dan post-test dianalisis dan ditemukan perbedaan yang signifikan pada rerata jumlah jawaban benar pre-test dan post-test. Kegiatan edukasi dan pelatihan terkait pengolahan okra dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta hingga 26,4% dari pengetahuan awal saat pre-test melalui peningkatan jumlah jawaban benar pada sesi post-test setelah diberikan intervensi berupa edukasi dan pelatihan pengolahan okra sebagai terapi adjuvant DM. Abstract: Diabetes mellitus is one of the metabolic diseases with high prevalence in Indonesia. The principle of diabetes mellitus management through controlling blood glucose levels can be done by adding okra with active compound content as adjuvant therapy for diabetes mellitus. This training aimed to evaluate the impact of education on enhancing community knowledge and skills in processing okra as an adjuvant therapy for diabetes mellitus. Method: Lectures, training, and mentoring were conducted in this activity. Evaluation was conducted through one group pre and post-test with 25 PKK cadres from Banjardowo Village, Semarang City. Participants were given a questionnaire before and after health education and okra processing training. The results of the correct answers to the pre and post-test were analyzed and a significant difference was found in the average number of correct answers to the pre-test and post-test. The education and training activities improved participants’ knowledge and skills by 26.4% from baseline, as evidenced by the increased number of correct responses in the post-test following the intervention. Conclusion: Education and training on okra processing significantly enhanced participants’ understanding and ability to utilize okra as an adjuvant therapy for diabetes mellitus.
Upaya pencegahan penyakit degeneratif melalui edukasi manfaat makanan fermentasi berbasis komunitas di Kelurahan Banjardowo, Kota Semarang Wahyuningsih, Hesty; Safitri, Azizah Hikma; Tyagita, Nurina; Rahadian, Arief; Prasetyo, Untung
Community Empowerment Journal Vol. 3 No. 4 (2025)
Publisher : CV. Yudhistt Fateeh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61251/cej.v3i4.295

Abstract

Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler dan sindrom metabolik merupakan penyebab utama kematian di dunia. Faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif salah satunya adalah pola makan yang tinggi lemak jenuh, tinggi kadar gula, dan rendah serat. Makanan fermentasi mengandung probiotik dan senyawa bioaktif yang mempunyai potensi untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Kegiatan edukasi terhadap masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat konsumsi makanan fermentasi sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, diskusi interaktif dan evaluasi tingkat pengetahuan peserta penyuluhan menggunakan pre-test dan post-test. Penyuluhan ini melibatkan sebanyak 23 peserta yang merupakan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjardowo, Kota Semarang. Hasil pre-test didapatkan rerata skor pengetahuan peserta yaitu 5,91±2,07. Hasil post-test yang dilaksanakan setelah penyuluhan menunjukan adanya peningkat pengetahuan, dengan rerata skor meningkat menjadi 7,43±1,75. Hasil Uji Paired Sample T-test didapatkan hasil yang signifikan (p= 0,034). Hasil ini menunjukan bahwa program edukasi berbasis komunikasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, ditandai dengan peningkatan pengetahuan pada peserta mengenai manfaat makanan fermentasi sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Kegiatan ini juga memberikan informasi mengenai rekomendasi praktis dalam konsumsi harian makanan fermentasi seperti tempe, tape, kombucha, yogurt, acar dan kimchi sebagai bagian dari pola makan yang sehat. Degenerative diseases such as diabetes mellitus, hypertension, cardiovascular disease, and metabolic syndrome are among the leading causes of mortality worldwide. One of the major risk factors for degenerative diseases is an unhealthy diet characterized by high intake of saturated fats and sugar, combined with low fiber consumption. Fermented foods contain probiotics and bioactive compounds that have the potential to prevent degenerative diseases. This community education activity aimed to increase public understanding of the health benefits of consuming fermented foods as a preventive strategy against degenerative diseases. The methods employed included evidence-based health education, interactive discussions, and evaluation of knowledge through pre-test and post-test assessments. A total of 23 participants from the Family Welfare Empowerment (PKK) Banjardowo village, Semarang city were involved in this activity. The pre-test results showed an average knowledge score of 5.91 ± 2.07. The post-test, conducted after the educational session, indicated an improvement in knowledge, with the average score increasing to 7.43 ± 1.75. The results of the Paired Sample T-test showed a statistically significant difference (p value = 0.034). These findings indicate that evidence-based educational programs using effective communication strategies can substantially improve knowledge, particularly regarding the role of fermented foods in preventing degenerative diseases. In addition, this program provided practical recommendations for daily consumption of fermented foods such as tempeh, tape, kombucha, yogurt, pickle and kimchi, as part of a healthy diet.