Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI METODE INKUIRI YANG MENGGUNAKAN KOMIK BIOLOGI SISWA KELAS VII A MTs NEGERI METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Wahyuningsih, Hesty
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research were (1) to improve students’ learning activity by using inquiry method with biology comics for the students of VII A MTs Negeri Metro (2) to improve students’ achievement in learning biology by using inquiry method with biology comics for the students of VII A MTs Negeri Metro. The results of this research were (1) learning through inquiry method which uses biology comics can improve students’ activity during the learning process. From the data of observation, the students achievements increase from cycle I to cycle II (from 46.6% to 55.28%), it means that the increasing is about 8.68% (2) learning through inquiry method which uses biology comics can improve students’ activity during the learning process, the students achievements increase from cycle II to cycle III (from 60% to 76.7%), it means that the increasing is about 16, 7%. Kata kunci: metode inkuiri, media komik biologi, aktivitas belajar, hasil belajar biologi
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI METODE INKUIRI YANG MENGGUNAKAN KOMIK BIOLOGI SISWA KELAS VII A MTs NEGERI METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Wahyuningsih, Hesty
BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 4, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v4i1.217

Abstract

The purposes of this research were (1) to improve students’ learning activity by using inquiry method with biology comics for the students of VII A MTs Negeri Metro (2) to improve students’ achievement in learning biology by using inquiry method with biology comics for the students of VII A MTs Negeri Metro. The results of this research were (1) learning through inquiry method which uses biology comics can improve students’ activity during the learning process. From the data of observation, the students achievements increase from cycle I to cycle II (from 46.6% to 55.28%), it means that the increasing is about 8.68% (2) learning through inquiry method which uses biology comics can improve students’ activity during the learning process, the students achievements increase from cycle II to cycle III (from 60% to 76.7%), it means that the increasing is about 16, 7%. Kata kunci: metode inkuiri, media komik biologi, aktivitas belajar, hasil belajar biologi
Tingkat Depresi Keluarga Dengan Anak Berkebutuhan Khusus (Abk) Di Sekolah Luar Biasa (Slb) Kabupaten Kendal Eky Vikawati, Nura; Linda Destiana, Anggari; Wahyuningsih, Hesty
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 26, No 3 (2018): SEPTEMBER - DESEMBER 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.88 KB) | DOI: 10.33476/jky.v26i3.759

Abstract

Anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan perhatian lebih di segala bidang, tak jarang mereka mendatangkan masalah tersendiri bagi keluarganya. Beberapa penelitian menunjukan hubungan positif antara orang tua ABK dengan gejala psikopatologi termasuk depresi. SLB Negeri Kendal merupakan SLB terbesar di Kabupaten Kendal yang memiliki kurang lebih 183 siswa dengan ABK baik tuna grahita, tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa. Penelitian tentang pengukuran tingkat depresi pada keluarga dengan ABK di SLB Negeri Kendal belum pernah dilakukan sebelumnya. Tingkat depresi diukur menggunakan Beck depression inventory (BDI). Sampling dilakukan dengan metode purposive random sampling dari wali murid (ayah, ibu, nenek, tante) Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). Data demografi berupa hubungan responden dengan ABK, tingkat pendidikan dan pekerjaan, serta tingkat depresi ditampilkan dalam bentuk tabel dan pie chart. Penelitian ini melibatkan 54 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 54 responden didapatkan 46.3% (25/54) memiliki skor BDI normal, 29.6% (16/54) dengan gangguan mood ringan, 9.3% (5/54) dengan depresi borderline, 11.1% (6/54) dengan depresi moderat, dan 3.7% (2/54) dengan depresi berat. Mayoritas responden merupakan first degree relative (66.7% ibu dan 24.1% ayah). Kebanyakan dari responden merupakan lulusan SD (33.3%) dan mayoritas bekerja sebagai IRT (55.6%).Mayoritas keluarga ABK di SDLB Kabupaten Kendal pada penelitian ini tidak mengalami gejala depresi.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BAWANG HITAM TERHADAP BIOMASS BIOFILM PSEUDOMONAS AERUGINOSA Choidir, Sedaynana Mey Rachella; Rahayu, Masfiyah; Wahyuningsih, Hesty; ., Suparmi
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Resistensi antimikroba merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh pasien diabetes mellitus akibat pembentukan biofilm pada luka ulkus. Oleh karena itu, diperlukan agen antibiofilm sebagai antibakteri, salah satunya Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang hitam terhadap biomassa biofilm Pseudomonas aeruginosa. Metode: Penelitian eksperimental menggunakan desain postest only control group. Efek ekstrak bawang hitam terhadap menghambat pembentukan biofilm Pseudomonas aeruginosa dianalisa menggunakan microtiter plate biofilm assay. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak bawang hitam yaitu, 0,3 mg/ml; 0,6 mg/ml; 0,9 mg/ml; 1,2 mg/ml; 1,5 mg/ml; kontrol positif dan kontrol negatif. Bakteri yang digunakan yaitu dari isolat klinik pada pasien ulkus diabetikum yang dirawat di RSI Sultan Agung semarang dengan kepekatan 0,5 Mc Farland. Biomassa biofilm merupakan nilai optical density (OD) pada panjang gelombang 630 nm yang diukur menggunakan elisa reader. Hasil: Rerata biomassa biofilm Pseudomonas aeruginosa konsentrasi ekstrak bawang hitam konsentrasi 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; dan 1,5 mg/ml adalah 0,12±SD; 0,10±SD; 0,09±SD; 0,09±SD; dan 0,09±SD. Kekuatan biofilm pada masing-masing konsentrasi 0,9757; 0,7471; 0,6972; 0,7026; 0,6794; dan 17,3556. Kekuatan biomassa biofilm yang diberi ekstrak bawang hitam lebih rendah dibandingkan kontrol positif yang mempunyai biomassa biofilm yang kuat. Kekuatan paling lemah dimiliki oleh konsentrasi 1,5 mg/ml. Simpulan: Ekstrak bawang hitam berpengaruh terhadap biomassa biofilm bakteri Pseudomonas aeruginosa, dimana semakin tinggi konsentrasi maka biomassa biofimnya semakin rendah. Konsentrasi ekstrak bawang hitam 1,5 mg/ml menunjukan kekuatan penghambatan biofilm paling tinggi. Kata kunci: Biomassa biofilm, Pseudomonas aeruginosa, esktrak bawang hitam.
Upaya pencegahan penyakit degeneratif melalui edukasi manfaat makanan fermentasi berbasis komunitas di Kelurahan Banjardowo, Kota Semarang Wahyuningsih, Hesty; Safitri, Azizah Hikma; Tyagita, Nurina; Rahadian, Arief; Prasetyo, Untung
Community Empowerment Journal Vol. 3 No. 4 (2025)
Publisher : CV. Yudhistt Fateeh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61251/cej.v3i4.295

Abstract

Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler dan sindrom metabolik merupakan penyebab utama kematian di dunia. Faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif salah satunya adalah pola makan yang tinggi lemak jenuh, tinggi kadar gula, dan rendah serat. Makanan fermentasi mengandung probiotik dan senyawa bioaktif yang mempunyai potensi untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Kegiatan edukasi terhadap masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat konsumsi makanan fermentasi sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, diskusi interaktif dan evaluasi tingkat pengetahuan peserta penyuluhan menggunakan pre-test dan post-test. Penyuluhan ini melibatkan sebanyak 23 peserta yang merupakan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjardowo, Kota Semarang. Hasil pre-test didapatkan rerata skor pengetahuan peserta yaitu 5,91±2,07. Hasil post-test yang dilaksanakan setelah penyuluhan menunjukan adanya peningkat pengetahuan, dengan rerata skor meningkat menjadi 7,43±1,75. Hasil Uji Paired Sample T-test didapatkan hasil yang signifikan (p= 0,034). Hasil ini menunjukan bahwa program edukasi berbasis komunikasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, ditandai dengan peningkatan pengetahuan pada peserta mengenai manfaat makanan fermentasi sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Kegiatan ini juga memberikan informasi mengenai rekomendasi praktis dalam konsumsi harian makanan fermentasi seperti tempe, tape, kombucha, yogurt, acar dan kimchi sebagai bagian dari pola makan yang sehat. Degenerative diseases such as diabetes mellitus, hypertension, cardiovascular disease, and metabolic syndrome are among the leading causes of mortality worldwide. One of the major risk factors for degenerative diseases is an unhealthy diet characterized by high intake of saturated fats and sugar, combined with low fiber consumption. Fermented foods contain probiotics and bioactive compounds that have the potential to prevent degenerative diseases. This community education activity aimed to increase public understanding of the health benefits of consuming fermented foods as a preventive strategy against degenerative diseases. The methods employed included evidence-based health education, interactive discussions, and evaluation of knowledge through pre-test and post-test assessments. A total of 23 participants from the Family Welfare Empowerment (PKK) Banjardowo village, Semarang city were involved in this activity. The pre-test results showed an average knowledge score of 5.91 ± 2.07. The post-test, conducted after the educational session, indicated an improvement in knowledge, with the average score increasing to 7.43 ± 1.75. The results of the Paired Sample T-test showed a statistically significant difference (p value = 0.034). These findings indicate that evidence-based educational programs using effective communication strategies can substantially improve knowledge, particularly regarding the role of fermented foods in preventing degenerative diseases. In addition, this program provided practical recommendations for daily consumption of fermented foods such as tempeh, tape, kombucha, yogurt, pickle and kimchi, as part of a healthy diet.