Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN PENGELOLAAN LAHAN BERDASARKAN TINGKAT BAHAYA EROSI DAN POLA KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DESA NGADIPIRO KECAMATAN NGUNTORONADI, KABUPATEN WONOGIRI Sumarno Sumarno; Joko Winarno; Irawan Prastomo
Sains Tanah - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15608/stjssa.v8i1.30

Abstract

Title : Land Management Study Based on The Degree of Erosion Hazard and Water and Soil Conservation Pattern in Ngadipiro, Nguntoronadi, Wonogiri. This research is aimed to identify the land management which has been done in Ngadipiro in order to overcome the erosion problem, to know and to analyze the class of erosion hazard, to get a soil and water conservation technique alternative which are appropriate to the this surrounding. This research is phenomenological qualitative descriptive research where the variable approach is done by field survey. The field unit map is got by pilling up on one another the map of the field use, soil depth and the declivity of the slope. The sample is taken by purposive sampling technique. Data and information about field management is got by analyzing directly to the field and by interviewing the informant key. Data analysis of the erosion prediction erosion hazard degree is done by using the formula of USLE. The result of the research shows that the erosion danger degree can be classified in to 5 class, they are: very light (SPL 4), light (SPL 3), medium (SPL 5), heavy (SPL 2, 6, 8, and 10), very heavy (SPL 1, 7, 9, 11, and 12), erosion that happenes in the field research (190,08 ton/ha/year/land units) has already been dangerous for the soil productivity preservation because it is already in the limit which is allowed (16,05 ton/ha/year/land units). The recommended soil and water conservations are: a) mechanical water and soil conservation: making the construction bench terrace in SPL 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, and 12, making rorak in SPL 2, 3, 4, 6, 7, 10, and 12, b) vegetative soil and water conservation technique: application agroforestry system by path planting in SPL 6, 7, 10, and 12, the use of soil covering plant in every SPL, for most in SPL 11, c) fertilizing as means to improve ingredients organic matter of land in every SPL. Keywords: Erosion hazard degree, land management, soil and water conservation
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR Tuminah, Tuminah; Solichin, Endang; Natasa, Karolin Margret; Prastomo, Irawan; Christiani, Anni
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3845

Abstract

Pengelolaan sampah adalah salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengelola perkotaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Karena ekonomi berkembang, taraf kehidupan penduduk juga meningkat.  Seperti yang terjadi di BTN Bisma, yang terletak di kecamatan Ngabang kabupaten Landak, hanya ada satu bak sampah besar berbentuk bak truk yang digunakan setiap minggu. Permasalahan penanganan sampah yang masih kurang serius ini yang menjadikan tim pengabdi melakukan pengabdian ini.  Dengan mempertimbangkan situasi ini, kelompok pengabdi memutuskan untuk mengolah sampah rumah tangga warga BTN Bisma untuk digunakan sebagai pupuk organik cair (POC). Pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah rumah tangga diolah menjadi pupuk organik cair.  Mahasiswa Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kelompok Tani Bisma Asri, dan ibu-ibu warga BTN Bisma Residence melakukan kegiatan ini dalam kerja sama dengan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan kabupaten Landak serta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Secara umum, tujuan dari pengabdian ini adalah: (1) meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mitra dengan cara memberikan pelatihan tentang cara mengubah sampah organik menjadi pupuk cair organik; dan (2) menyediakan sarana pembuatan pupuk organik cair dan mitra mampu memproduksi pupuk organik cair secara mandiri. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa (1) pengetahuan mitra meningkat sebesar 57, 9% dibuktikan hasil pre test dan post test. (2) Keterampilan mitra meningkat 100% dibuktikan dengan hasil observasi. (3) Tersedianya sarana pembuatan POC dan berdasarkan hasil pendampingan selama dua bulan dan dua minggu dan hasil evaluasi, mitra mampu memproduksi POC secara mandiri