Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tingkatan Mutu dan Mitigasi Risiko pada Penanganan Udang Windu di PPI Selili Samarinda ke Pasar Barong Tongkok, Melak Pratama, Andri; Mustaruddin, Mustaruddin; Purwangka, Fis
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 29 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.29.3.377

Abstract

East Kalimantan has a superior commodity: tiger shrimp (Penaeus monodon). Some of these commodities are marketed to several areas in Samarinda City and to areas outside Samarinda City, namely West Kutai Regency (Barong Tongkok Market). The distribution process uses a cold chain (cool box) system for 12 hours of travel. Long distribution times cause product quality to decrease. This study aims to assess tiger shrimp's quality and handling strategies using a cold chain system at PPI Selili Samarinda City. The quality level is determined using organoleptic testing at points 1 (PPI Selili) and 2 (Pasar Barong Tongkok). The formal safety assessment (FSA) method is used to identify risks in each handling activity, risk assessment associated with tiger shrimp deterioration, risk control, and recommendations to minimize quality degradation. Based on organoleptic tests, the quality of tiger shrimp is included in the category of safe for consumption. Product handling activities included unloading products from ships, moving them to terminals, washing, structuring, packaging in cool boxes, transportation by shipping services, shipping to Melak Pasar Barong Tongkok, unloading from shipping services, and product arrangement. The highest potential risk is handling shipments to Melak Pasar Barong Tongkok, which has 22 potential hazards. Risk mitigation can be applied through socialization and evaluation related to suitable fish handling methods (CPIB) and making operational schedules for cleaning in the product loading and unloading area before and after handling activities. Keywords: formal safety assessment, risk management, handling strategy, transportation, tiger shrimp
STRATEGI KAMPANYE DIGITAL FACEBOOK: GERAKAN MEMUNGUT SEHELAI SAMPAH SUNGAI KARANG MUMUS SAMARINDA Pratama, Andri
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 13 No 1 (2025): Vol 13 No 1 Januari 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i1.6042

Abstract

Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) adalah gerakan konservasi yang fokus pada modifikasi perilaku masyarakat. Tujuan Penelitian ini ialah untuk menganalisis strategi kampanye digital yang diterapkan dengan menggunakan Facebook sebagai media kampanye digital. Metode penelitian ini ialah studi kasus dan pemilihan responden dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria narasumber kunci (Key Informan) sebanyak 1 orang dan narasumber pendukung (Informan) sebanyak 1 orang yang diperoleh dari pengurus GMSS-SKM. Pertimbangan pemilihan Facebook sebagai kampanye digital didasarkan pada aspek kemudahan penggunaan (Usability) dan kualitas informasi (Information Quality) yang selanjutnya menghasilkan strategi. Berdasarkan aspek kemudahan (Usability), Facebook dapat dengan mudah dioperasikan, interaksi antar pengguna, navigasi, dan tampilan yang atraktif. Berdasarkan aspek kualitas informasi (Information Quality), GMSS-SKM memilih untuk menggunakan media sosial Facebook sebagai alat kampanye digital karena dapat menyediakan informasi yang jelas, andal, Up to Date, relevan, mudah dipahami, dan detail. Pola strategi kampanye digital yang dilakukan oleh GMSS-SKM adalah dengan menggunakan beberapa tahap proses produksi informasi yang dilakukan oleh pengurus GMSS-SKM sebelum menyebarkan informasi melalui media sosial Facebook seperti menentukan topik-topik yang dibahas dan akan diterbitkan di halaman Fanpage GMSS-SKM di Facebook.
Analisis Faktor Penentu Implementasi Sistem Ketertelusuran pada Produk Perikanan: Sebuah Kajian Literatur Pratama, Andri
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 20, No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v20i1.15083

Abstract

Permasalahan utama dalam distribusi produk perikanan adalah tingginya tingkat kerusakan, yang tidak hanya menurunkan nilai jual tetapi juga menyebabkan penolakan di lokasi bongkar dan berisiko terhadap kesehatan konsumen. Kerusakan ini umumnya terjadi karena lemahnya pengawasan dalam rantai pasok yang belum sepenuhnya terdokumentasi dan terintegrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, penerapan sistem ketertelusuran berbasis teknologi  seperti  Internet of   Things  (IoT)  dan  blockchain  menjadi sangat  penting.  Sistem  ini memungkinkan pelacakan produk secara real time, mencakup informasi mengenai asal-usul, proses penanganan, hingga kondisi pengiriman produk.  Penelitian ini  bertujuan  untuk  mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mendorong implementasi sistem ketertelusuran pada produk perikanan. Metode yang digunakan adalah kajian literatur terhadap publikasi ilmiah terakreditasi dengan fokus pada topik sistem ketertelusuran dalam sektor perikanan. Hasil kajian menunjukkan bahwa implementasi sistem ini sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis  kepulauan, kebutuhan untuk  memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu, serta urgensi menghindari ketidaksesuaian produk yang berisiko menurunkan kualitas dan kepercayaan pasar. Integrasi sistem ketertelusuran dengan teknologi digital terbukti mampu meningkatkan  efisiensi pengawasan mutu dalam rantai pasok perikanan, serta memperkuat transparansi dan akuntabilitas antar aktor yang terlibat. Title: Analysis of Determining Factors in The Implementation of Traceability Systems For Fishery Products: A Literature ReviewThe primary issue in the distribution   of fishery products is the high rate of product  damage,  which not only reduces market value but also leads to rejection at unloading points and poses health  risks to consumers. This damage typically results from weak oversight within the supply chain, which remains poorly documented  and lacks full integration. To address this, implementing a traceability  system based on technologies such as the Internet  of Things (IoT) and blockchain has become increasingly important. These systems enable real-time  product tracking,  including information  on origin, handling   processes, and shipping conditions. This study aims to identify the key factors driving the implementation  of traceability  systems in fishery products.  The method employed is a literature  review of accredited scientific publications focusing on traceability  systems within  the fisheries sector. The findings reveal that implementation  is strongly influenced by Indonesia’s  archipelagic geography,  the need to meet consumer demand in a timely manner, and the urgency to prevent  product  inconsistencies that can undermine quality and market trust. Integrating  traceability  systems with digital technologies has proven effective in improving  quality  control efficiency within  the fishery supply chain, while also enhancing transparency and accountability among the actors involved.
KEBERADAAN BAKTERI KONTAMINAN PADA AIR PENCUCIAN PRODUK PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SELILI KOTA SAMARINDA Pratama, Andri; Mustaruddin; Purwangka, Fis
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 8 No 1 (2024): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.8.1.035-044

Abstract

Pelabuhan Perikanan Selili merupakan pangkalan pendaratan ikan terbesar di Kota Samarinda, sehingga banyak aktivitas penanganan produk perikanan di area Pelabuhan Selili, Pencucian produk perikanan merupakan aktivitas harian yang dilakukan sebelum proses distribusi dilakukan. Penggunaan air yang kotor menyebabkan kontaminasi mikroba pada produk sehingga menyebabkan penurunan mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri kontaminan dari sumber air pencucian. Metode random sampling digunakan untuk pengambilan sampel air pencucian produk perikanan yang selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium. Pengujian sampel dengan metode Total Plate Count (TPC), Most Probable Number (MPN) dan pengujian dengan medium seperti Glutamat Starch Phenile (GSP), King’s B Agar, Desoxycholate Lactose Sucrose (DCLS), dan Cystine Lactose Electrolyte Deficient (CLED). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada air pencucian ditemukan bakteri kolifom >210 MPN/100 ml, kolifom fecal >43 MPN/100 ml. Bakteri Staphylococcus aureus 1.550x102 cfu/ml, Proteus sp. 765 x102 cfu/ml, Escherichia coli 3.000 x102 cfu/ml, Pseudomonas aeruginosa 855 cfu/ml, Salmonella/Shigella 1.595x102 cfu/ml, Pseudomonas sp. 1.880 cfu/ml, Pseudomonas aeruginosa 2.800x102 cfu/ml. Hasil ini menunjukkan bahwa air pencucian dideteksi terdapat bakteri kontaminan yang dapat menurunkan mutu pada produk perikanan. Disimpulkan bahwa air pencucian produk perikanan di PPI Selili mengandung bakteri kontaminan. Kata kunci: akitivas penanganan, kontaminasi mikroba, produk perikanan