Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Karina Pratiwi; Pramudiyanti Pramudiyanti; Afif Bintoro
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to know the influence of using practical method with Jigsaw learning model to the student’s science process skill. This study was a quasi-experimental using pretest-posttest equivalent group design. Samples were VIIA and VIIG that chosen by cluster random sampling. This research data consisted of quantitative and qualitative data. Quantitative data obtained from the average value of test were analyzed by using U-test. Qualitative data obtained from the observation sheet of learning activities and student feedback questionnaires were analyzed descriptively. The results showed the student’s science process skill was improve with average N-gain 63,05. The student’s learning activities was also improve with average 88.02. Thus, it could be concluded that using practical method with Jigsaw learning model was influenced significant to improve the student’s science process skills and the student’s learning activities in the characteristics of living creatures subject matter.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh metode praktikum dengan model pembelajaran Jigsaw terhadap keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini merupakan eksperimental semu dengan desain pretes-postes kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIIG yang dipilih secara cluster random sampling. Data penelitian terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai tes yang dianalisis menggunakan uji-U. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar dan angket tanggapan siswa yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain 63,05. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan rata-rata 88.02. Dengan demikian, penggunaan metode praktikum dengan model pembelajaran Jigsaw berpengaruh signifikan dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.Kata kunci : aktivitas belajar, keterampilan proses sains, metode praktikum, model pembelajaran jigsaw
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MODEL SEARCH SOLVE CREATE SHARE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 8 SURAKARTA Karina Pratiwi; Baskoro Adi Prayitno; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i3.31726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui karakteristik modul berbasis model Search Solve Create Share (SSCS) pada materi sistem ekskresi untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa, 2) menguji kelayakan modul berbasis model SSCS pada materi sistem ekskresi untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa, dan 3) mengukur keefektifan modul berbasis model SSCS pada materi sistem ekskresi untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa. Metode penelitian mengacu pada sembilan langkah model Research and Development (R & D) dari Borg dan Gall. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) karakteristik modul berbasis model SSCS dikembangkan berdasarkan sintaks model pembelajaran SSCS yang bermuatan indikator-indikator kemampuan berpikir analitis siswa yang divisualisasikan pada tujuan, materi, kegiatan, dan soal evaluasi modul; 2) kelayakan modul siswa dinilai berkualifikasi sangat baik oleh penilaian ahli materi dengan pemenuhan 84,42%; ahli pengembangan modul 96,09%; dan ahli desain dan keterbacaan 100%; kelayakan modul guru dinilai berkualifikasi sangat baik oleh penilaian ahli materi dengan pemenuhan 84,42%; ahli pengembangan modul 92,97%; ahli desain dan keterbacaan 100%; dan berkualifikasi baik oleh penilaian ahli perangkat pembelajaran 75%; rata-rata penilaian praktisi 92,57%; serta rata-rata penilaian siswa 91,88%; 3) keefektifan modul berbasis model SSCS ditunjukkan dengan rerata hasil kemampuan berpikir analitis siswa kelas perlakuan (68,20), lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol (52,50) dan dapat disimpulkan bahwa modul berbasis model SSCS dinyatakan efektif serta dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar di sekolah.