Albert D. Mangopang
Balai Penelitian Kehutanan Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konservasi Kawasan Pesisir dengan Tanaman Nyamplung C. Andriyani Prasetyawati; Albert D. Mangopang
Buletin Eboni Vol 10, No 1 (2013): Info Teknis Eboni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.048 KB) | DOI: 10.20886/buleboni.5001

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak gugusan pulau dengan kawasan pesisir yang luas. Kawasan pesisir ini merupakan kawasan yang fragile (rawan) terhadap kerusakan. Karakteristik lahan pantai kurang mendukung untuk tumbuhnya berbagai jenis vegetasi. Sementara pertambahan jumlah penduduk dan pembangunan regional yang kurang mempertimbangkan asas kelestarian lingkungan hidup menyebabkan hutan pantai  mulai mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bahkan dapat  membahayakan penduduk yang bermukim di sekitar kawasan pesisir. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang tepat agar kawasan pesisir terhindar dari kerusakan. Salah satu usaha untuk memperbaiki kawasan pesisir adalah melakukan rehabilitasi melalui penanaman kawasan pesisir dengan tanaman-tanaman pantai yang cocok dan memberikan hasil bagi masyarakat. Tanaman nyamplung dengan segala kelebihan dan manfaat yang dimilikinya merupakan salah satu tanaman pantai yang cocok untuk digunakan sebagai tanaman rehabilitasi kawasan pesisir. Tanaman nyamplung mudah tumbuh dan penanamannya dapat dikombinasikan dengan tanaman spesies pantai yang lain. Rehabilitasi kawasan pesisir dengan tanaman nyamplung diharapkan dapat meningkatkan fungsi/lindungan kawasan pesisir dari kerusakan dan bermanfaat ekonomis bagi masyarakat di sekitar pesisir.
Efektivitas nira aren sebagai bahan pengembang adonan roti Mody Lempang; Albert D. Mangopang
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Foresty Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.024 KB) | DOI: 10.18330/jwallacea.2012.vol1iss1pp26-35

Abstract

Fermentation is a natural process that happen in fresh-sweet sap of aren trees (Arenga pinnata Merr.), because many kinds of microorganism stay and life in this substance e.g. bakteria (Acetobacter acetic) and yeast (Saccharomyces tuac). Species of yeast from genus of Saccharomyses, e.g. Saccharomyses serivisae is wellknown as microorganism that can ferment sugar (glucose) into alchohol and CO2. This natural process as well happen in aren sap, so that this substance potencially using as a swollen agent of bread or cake dough. This research objective is to recognize the effectiveness of aren sap as a swollen agent of bread dough. Fermentation duration of bread dough was one hour by using swollen agent of fresh, 10 hours old and 20 hours old of aren sap. Daily yield of sap tapped from aren trees in Maros district, South Sulawesi province was 7 litre (4-5 litre collected in the morning and 2-3 litre colected in the afternoon). Aren sap containt some of nutritions e.g. carbohydrate, protein, fat, vitamin C and mineral. Sweet taste of aren sap caused by it’s charbohydrate content of 11.18%. The effectiveness of aren sap as a swollen agent of bread dough is lower than instant (commercial) yeast. The older of aren sap the lower of it’s effectiveness as a swollen agent of dough and kuality of bread yield.