Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

POLITISASI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Pratiwi, Ratih Nur
Jurnal Interaktif Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.62 KB)

Abstract

Researches on the budgetary politics public sector organization seem very few. This research, therefore, attempts to identify, describe, analyses and interpret the budgetary politics public sector.  Qualitative research come into consideration with naturalistic paradigm to have holistically deep review of problem totally in politics context.Result of research indicate that process budget preparation and determination involves some actors in which each actor has-needed different personal. Some actors do importance and politization of budged for public sector. Local official as agent in preparing budget draft tends to create stipulating of budget harming public. The reasons behind the budgetary politics public sector organization must be (1) the role manager department in process of compilation and stipulating of budget only see requirement of each institution by raising budget (2) bureaucratic procedure, full with political content, (3) At ratification stage, budget committee doesn’t consider relevance test, urgent test, cost effectiveness test. But concern with higher politic (4) local parliament as public people proxy doesn’t fight for budget for public so politization of budget happened for the sake of functionary.Keyword: The budget political; public sector.
IMPLEMENTASI DEMOKRASI DAN MASALAH KORUPSI DI INDONESIA (TELAH KRITIS TERHADAP PERILAKU KORUPSI PADA MASA TRANSISI DEMOKRASI) Mahdi, Haris El; Pratiwi, Ratih Nur
Jurnal Interaktif Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.62 KB)

Abstract

Democratization is an ongoing process, and one that is becoming increasingly irreversible. But, in most development countries the democracy is growing very slowly, including in Indonesia. The democracy transition in the country of Indonesia has been begun since thirteen years ago. The main problem of democracy transition in Indonesia is corruption. Worriedly, the corruption in Indonesia is becoming widespread from central to local level. This article argues that the problem of corruption eradication in Indonesia is not handled seriously by the elites (the government)Key words: Democracy, Democracy Transition, Corruption.
Perencanaan Pengelolaan Tambang Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo dalam Perspektif Good Governance Hidayat, Taufik; Pratiwi, Ratih Nur; Setyowati, Endah
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Ilmiah Administrasi Publik
Publisher : FIA UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.531 KB)

Abstract

This paper examines the relationship of good governance and management planning iron sand mine in Kulon Progo. Planning iron sand mining management in Kulon Progo views of the role of the main elements in the perspective of good governance, that the role of the private sector in this matter PT. JMI is more dominant. The role of PT. JMI management planning iron sand mine in Kulon Progo include: (a) general investigation such as engineering studies, economic studies and environmental studies (including social); (b) Exploration iron sand mine; (c) Construction mine;(d) mining; (e) processing, processing and refining; (f) Transportation; (g) Sales; and (h) reclamation. The governments role in planning the management of iron sand mining in Kulon Progo include: (a) permits; (b) Environmental Feasibility; and (c) Supervision. The role of the community in planning the management of iron sand mining in Kulon Progo very small only as a transmitter suggestions and opinions on the EIA.
SOCIAL MAPPING TINGKAT LITERASI INFORMASI MASYARAKAT DESA PASEBAN, KECAMATAN KENCONG, KABUPATEN JEMBER Domai, Tjahjanulin; Pratiwi, Ratih Nur; V, Niken Lastiti; Widiyawati, Anita Tri
JPM Pambudi Vol 1 No 1 (2017): JPM PAMBUDI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.901 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v1i1.8

Abstract

Information literacy includes a person's knowledge relating to information needs and the ability to identify, locate, evaluate, process, and create and use information to solve existing problems effectively. The type of research used is survey research with qualitative approach. The result of research indicate that based on IDM value, Paseban Village is classified as developing village with value 0,603. The information literacy level of Paseban villagers is still moderate, that is 62,25% of people understand information access, information evaluation is 52,875% and information usage is 40 , 87%. Potential Paseban village is quite diverse ranging from agriculture, livestock and tourism. Suggested recommendation is Improvement of information literacy of Paseban villagers through training and development of information center that provides access to information for the community. Meanwhile, based on data on village potential and IDM indicator, several recommendations are improvement of water drainage to Sadar times, normalization of irrigation channels, provision of public toilets for coastal areas, agricultural training and tool assistance, greening of mangrov, training of SMEs, establishing cooperatives for fishermen and farmers and improvements village Road.
Pengembangan Ekonomi Kreatif Pemuda Karang Taruna Berbasis Agrowisata di Desa Tawangargo Pratiwi, Ratih Nur; Gunawan, Gunawan; Fangohoi, Latarus
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.03.10

Abstract

Agrowisata menjadi salah satu sektor yang dapat menopang perekonomi masyarakat petani. Ekonomi kreatif sekor pariwisata merupakan dua hal yang saling berhubungan dan dapat saling bersinergi jika dikelola dengan baik. Di Desa Tawangargo merupakan salah satu Desa yang dijadikan sebagai contoh bagi desa lain yang berada di Kecamatan Karangploso. Kegiatan ekonomi kreatif berbasis agrowisata di Desa tersebut belum optimal, dimana berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan solusi untuk dapat mengembangkan ekonomi kreatif berbasis agrowisata. Dalam hal ini pemerintah Desa Tawangargo berusaha untuk menumbuhkan jiwa – jiwa pemuda untuk mengembangkan ekonomi kreatif dalam sektor agrowisata. Lokasi penelitian ini dilakukan di Karang Taruna “Arta” Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu seluruh populasi karang taruna di Desa Tawangargo atau sejumlah 30 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengisian kuesioner / angket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, dan dianalisis menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara karakteristik pemuda karang taruna dengan ekonomi kreatif yang paling berhubungan dan memiliki hasil signifikansi uji rank separmen tinggi adalah dukungan penyuluhan yaitu sebesar 0,783**. Dukungan penyuluhan untuk pemuda karang taruna ini penting guna mendukung dalam kegiatan ekonomi kreatif berbasis agrowisata. Karena secara tidak langsung adanya dukungan penyuluhan dalam bentuk penyediaan informasi merupakan dukungan agar pemuda karang taruna ikut serta dalam ekonomi kreatif berbasis agrowisata.
Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Kota Malang (Studi Kasus SMA 8 Malang) Erna Tigayanti; M. Saleh Soeaidy; Ratih Nurpratiwi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 17 No. 3 (2014)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.861 KB)

Abstract

Kebijakan Pengarusutamaan Gender atau disingkat  PUG merupakan strategi yang dilakukan pemerintah secara rasional dan sistematis untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mendiskripsikan apakah kebijakan PUG bidang pendidikan sudah diimplementasikan sehingga bisa mengintegrasikan kepentingan laki-laki dan perempuan. 2) Untuk mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan PUG di Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi observasi, dan wawancara. Sedangkan sumber data berasal dari data primer dan skunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara kelembagaan pelaksanaan PUG di Dinas Kota Malang maupun SMA 8 Malang baru menjadi kepedulian di tingkat individu atau beberapa unit kerja. Lemahnya mekanisme penyelenggaraan PUG dari tingkat pusat sampai daerah menyebabkan pelaksanaan PUG bidang pendidkan di SMA 8 tidak pernah maksimal hanya sebatas pengetahuan dan kesadaran secara individu.Kata kunci: implementasi, kebijakan, Pengarusutamaan gender, pembangunan  pendidikan
Perencanaan Pembangunan Distribusi dan Akses Pangan Masyarakat (Studi pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi) Hari Widodo; Ratih Nur Pratiwi; Choirul Saleh
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 4 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.422 KB)

Abstract

Penelitian dengan metode  kualitatif ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis  realitas pembangunan masyarakat desa di Kabupaten Timor Tengah Utara yang dipotret melalui kajian Implementasi Program Pembangunan Desa Mandiri “Anggur Merah” dengan penekanan pada model implementasi Direct and Indirect Impact on Implementation dimana terdapat empat aspek yang sangat menentukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan yakni Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Program “Anggur Merah” merupakan inovasi kebijakan sebagai upaya untuk pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi produktif dengan pendekatan pemberdayaan berdasarkan potensi yang ada pada masyarakat desa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Koordinasi diantara pelaku program dari tingkat propinsi sampai tingkat desa belum terlaksana secara maksimal; Masyarakat penerima program belum memahami secara baik manfaat dan kegunaan program sehingga terkesan mereka kurang partisipatif; Belum meratanya alokasi bantuan dana sehingga menimbulkan kecemburuan dari masyarakat desa; Pendampingan yang belum maksimal sehingga penggunaan dana belum direncanakan secara baik dengan berpatok pada kebutuhan dasar masyarakat desa; Kesiapan tenaga pendamping “Anggur Merah” yang tersebar di desa sasaran dalam hal sumberdaya manusianya dan konsolidasi yang tercipta di desa belum memadai; Akses untuk memperoleh informasi program bagi masyarakat belum optimal; Pepengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program “Anggur Merah” belum dilakukan secara maksimal. Kenyataan ini menunjukkan bahwa Program Pembangunan Desa Mandiri “Anggur Merah” di Kabupaten Timor Tengah Utara belum terimplementasikan secara optimal. Untuk itu, perlu untuk meningkatkan komunikasi secara intensif agar informasi program dapat tersalur dengan baik, penting untuk dilakukan penguatan kapasitas bagi para pendamping dan pemerintah desa sebagai bentuk peningkatan pengetahuan dan keahlian dalam pelaksanaan program, meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan program dan yang terpenting juga perlu dilakukan penyadaran kritis kepada masyarakat melalui sosialisasi program secara berkala sehingga masyarakat semakin menyadari bahwa program “Anggur Merah” hadir untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan mereka.>Perkembangan kegiatan pembangunan daerah di era otonomi daerah menunjukkan variasi yang dinamis dalam berbagai sektor pembangunan. Dinamika tersebut terlihat dari percepatan perubahan sosial yang terjadi berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Perbedaan tersebut sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya masing-masing daerah baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya potensial lainnya. Demikian juga dengan kondisi pertanian di Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Timur (dan nasional). Hal tersebut berkorelasi dengan kondisi ketersediaan pangan yang sangat mencukupi (pada tingkat kabupaten), tetapi belum menjamin kecukupan pada tingkat rumah tangga dan individu. Kenyataan tersebut ditunjukkan pada masih tingginya angka kemiskinan dan besarnya rumah tangga penerima bantuan raskin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mekanisme perencanaan distribusi dan akses pangan serta faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pembangunan ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif. Sumber data berasal dari informan, dokumen-dokumen, tempat dan peristiwa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif dari Miles dan Huberman yaitu mereduksi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan subsistem distribusi dan akses pangan yang merupakan bagian dalam pembangunan ketahanan pangan selain subsistem ketersediaan pangan masih belum mendapatkan porsi yang cukup dalam pembangunan ketahanan pangan di daerah. Perencanaan pembangunan ketahanan pangan di Banyuwangi adalah berdasarkan pendekatan campuran teknokratis, top-down/bottom-up dan partisipatif.  Kata kunci: perencanaan, pembangunan, ketahanan pangan, distribusi dan akses pangan.
Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten Pasuruan Anita Wahyu Wijayanti; Mujibur Rahman Khairul Muluk; Ratih Nurpratiwi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 3 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.322 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perencanaan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah proses penyusunan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi. Data dalam penelitian ini dianlisis menggunakan teknik analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun keabsahan data diperoleh melalui uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usulan program dan kegiatan melalui proses musrenbang berpotensi menciptakan rencana program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi usulan program dan kegiatan pembangunan dari masyarakat tidak bisa terakomodir semuanya dikarenakan masyarakat kurang mendapatkan informasi program pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah daerah tahun bersangkutan. Penyusunan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan masih menunjukkan dua hal yaitu: (a) kurangnya komitmen pemerintah daerah yang ditunjukkan dengan belum disusunnya ASB serta terlambatnya penyusunan Standar Satuan Harga, (b) kurangnya pemahaman petugas perencana terhadap indikator kinerja yang ditunjukan dengan adanya perbedaan indikator outcome untuk kegiatan-kegiatan dalam satu program dan adanya perbedaan target kinerja sasaran renstra SKPD dengan RPJMD. Kata kunci: Anggaran Berbasis Kinerja, Musrenbang, Perencanaan
Profesionalisme Aparat Birokrasi (Studi Di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Bali) I Ketut Winaya; M.R. Khairul Muluk; Ratih Nurpratiwi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 2 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.028 KB)

Abstract

Birokrasi pada sektor pemerintahan mencakup bidang tugas yang sangat luas, kompleks dan melibatkan bentuk organisasi yang bersekala besar dengan jumlah personil yang banyak untuk melaksanakan penyelenggaraan negara, pemerintahan, termasuk pelayanan umum dan pembangunan. maka dibutuhkan kemampuan aparatur yang  profesional dalam memberikan pelayanan yang baik, adil dan memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan, abdi negara dan abdi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis profesionalisme aparat birokrasi dilihat dari aspek responsivitas, akuntabilitas, inovasi, kompetensi dan ketrampilan serta faktor – faktor pendukung dan penghambat profesionalisme aparat birokrasi di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Metode analisis penelitian kualitatif ini, memakai model analisis interaktif Miles dan Hiberman. Dengan tahapan – tahapan : (a). Reduksi Data; (b). Penyajian Data; dan Penarikan Kesimpulan/verifikasi. Hasil pembahasan penelitian ini, menunjukan bahwa profesionalisme aparat birokrasi di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli relatif masih rendah dan perlu ditingkatkan. Belum semua jenis pelayanan yang diberikan dapat dilakukan secara profesional dan dapat memuaskan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan, masih sebagian dari pelayanan publik yang mampu diselenggarakan secara profesional, responsif, akuntabel, inovatif, sesuai dengan kompetensi dan ketrampilan. Kata Kunci : Profesionalisme Birokrasi,Responsifitas, AkuntabilitaS,  Inovasi, kompetensi dan ketrampilan.
Implementasi Rencana Program Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Netra (Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang) Syam Fathurrachmanda; Suryadi Suryadi; Ratih Nur Pratiwi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 4 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.48 KB)

Abstract

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan sosial warga negara termasuk penyandang disabilitas netra sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya-upaya nyata agar kesamaan dan kesetaraan dengan warga negara Indonesia lainnya dapat terwujud, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan menciptakan kesetaraan, kemandirian dan kesejahteraan hidup bagi penyandang disabilitas netra. Sehingga mereka dapat mandiri, minim tergantung dengan orang lain, dan kesejahteraan sosial mereka dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi rencana program Rehabilitasi Sosial bagi penyandang disabilitas netra di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi rencana program Rehabilitasi Sosial bagi penyandang disabilitas netra di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data berasal dari informan dan dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi, dan pengamatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasilnya implementasi rencana program Rehabilitasi Sosial bagi penyandang disabilitas netra di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang sudah berjalan dengan baik akan tetapi pelaksanaannya tidak dapat berkembang dikarenakan keterbatasan sumber daya. Sumber daya yang terbatas dan kurang responnya dunia kerja terhadap penyandang disabilitas khususnya netra menjadi faktor penghambat yang utama. Akan tetapi hal tersebut tertutupi oleh kemampuan pegawai UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang yang dapat menjalankan berbagai peran dan mempunyai hati nurani serta tingkat ketulusan dan kesabaran yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi klien UPT. Dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemenuhan sumber daya yang diperlukan agar pelaksanaan program Rehabilitasi Sosial bagi penyandang disabilitas netra dapat terlaksana dengan baik dan memberikan output serta outcome yang optimal. Kata kunci: Implementasi, Program Rehabilitasi Sosial, Penyandang Disabilitas Netra