Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect of Ballhandling and Agility Training on Extracurricular Women's Basketball Dribble at Public Vocational High School 1 Kedawung Pratomo, Arif; Pramono, Harry; Soenyoto, Tommy
Journal of Physical Education and Sports Vol 8 No 5 (2019): September 2019
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.999 KB)

Abstract

This research is motivated by the achievements of students who take extracurricular basketball at Public Vocational High School 1 Kedawung female participants due to poor dribble skills. The purpose of this research is to analyze the difference between the dribble crossover method and the two ball dribble method to the basketball dribble results the difference in the effect of high and low agility on basketball dribble results. Interaction of methods and agility to basketball dribble results. The method used is an experiment with 2x2 factorial design. Research Samples 24 female participants were taken by random technique from a total of 44 female participants. The instrument of agility illonis agility test. The instrument measures dribble using the basketball dribble test. ANOVA data analysis techniques were significant α = 0.05. Data collection techniques use the illonis agility test to measure agility and the basketball dribble test to measure dribble. The result of the research is that there is a difference in the effect of the method of ball-handling crossover dribble and two ball dribble exercises on the average basketball dribble yield of 9.917 while the average two-ball dribble is 8.333. There are differences in the effect of high and low agility on basketball dribble results. The average results of the high agility group of 9.750 low agility group of 8.500. There was an interaction of ball handling, and agility exercises, dribble ball handling crossover exercises with high agility of 11.167 were greater than the ball-handling two-ball dribble method by an average of 8.333.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 4 KEBUMEN Arif Pratomo
SURYA BAHTERA Vol 1, No 08 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.846 KB)

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pembelajaran menulis nara­si ekspositoris dengan teknik brainwriting pada siswa kelas X SMK Ma’arif 4 Kebumen Ta­hun Pembelajaran 2012/2013, (2) pengaruh teknik brainwriting terhadap minat dan aktivi­tas belajar siswa dalam menulis narasi ekspositoris pada siswa kelas X SMK Ma’arif 4 Kebu­men Tahun Pembelajaran 2012/2013, (3) peningkatan keterampilan menulis narasi ekspo­sitoris dengan teknik brainwriting pada siswa kelas X SMK Ma’arif 4 Kebumen Tahun Pem­belajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tin­dakan kelas model Arikunto (2010:137) yang meliputi tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam teknik pengumpul­an data penelitian, peneliti menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik anali­sis data penelitian, peneliti menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif, sedangkan tek­nik penyajian hasil analisis penelitian, peneliti menggunakan teknik penyajian informal. Dari hasil yang diperoleh simpulan penelitian ini terdiri dari (1) pelaksanaan pembelajaran menulis narasi ekspositoris dengan teknik brainwriting dilakukan dalam empat tahap kegi­atan: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, (2) minat dan aktivitas sis­wa dalam menulis narasi ekspositoris dengan teknik brainwriting meningkat. De­ngan me­ningkatnya minat dan aktivitas yang positif dari prasiklus sampai dengan siklus II, (3) pem­belajaran menulis narasi ekspositoris dengan teknik brainwriting mengalami pe­ning­katan dari prasiklus sampai siklus II. Pada prasiklus siswa memperoleh rerata skor me­nulis narasi ekspositoris sebesar 62,1, siklus I sebesar 70,2 sedangkan siklus II sebesar 77,9. Kata kunci: keterampilan menulis narasi ekspositoris, teknik brainwriting, kelas X SMK Ma’arif 4 Kebumen
STUDI EKSPLORATIF TREN LULUSAN S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DI PASAR KERJA MENGGUNAKAN METODE CONTENT ANALYSIS Hari Din Nugraha; C. Rudy Prihantoro; Sugeng Priyanto; Arif Pratomo; Muhammad Ridwan
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwiajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v11i2.39

Abstract

Perubahan pekerjaan dalam beberapa bidang menyebabkan perubahan jenis keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi tren lulusan S1 Pendidikan Teknik Mesin di pasar kerja melalui metode Content Analysis dengan pendekatan analisis data sekunder dari Job Portal lowongan pekerjaan yang diperoleh dari internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 64 data informasi lowongan berbagai jenis pekerjaan untuk kualifikasi lulusan S1 Pendidikan, S1 Pendidikan Teknik, dan S1 Pendidikan Teknik Mesin yang paling banyak kualifikasi lulusan yaitu S1 Pendidikan yaitu 90,62%. Dari semua kualifikasi tersebut lulusan dapat bekerja di bidang Learning Development 41,93%, Learning Design 37,09%, Education Staff 12,9%, Machining Engineering Teacher 4,83%, Technical Engineering dan Management Trainee masing-masing 1,61% di sebaran wilayah Indonesia paling banyak di DKI Jakarta dengan gaji rata-rata upah kerja yang didapat yaitu sekitar Rp1.000.000-Rp30.000.000/bulan di informasi Job Portal paling sering ditemukan yaitu Linkedin baik jenis kelamin laki-laki dan perempuan dapat diterima 92.18% kesempatan bekerja di bidang tersebut serta memiliki kemampuan soft skill paling banyak berkomunikasi 42,8% dan keterampilan teknis mengembangkan kurikulum dengan silabus 32,81%. Penelitian ini juga memberikan informasi bagi institusi untuk dapat menyusun kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan tren industri pasar kerja bagi lulusan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja. Penelitian ini merekomendasikan bidang pekerjaan yang selaras dengan ruang lingkup S1 Pendidikan yaitu S1 Pendidikan Teknik maupun S1 Pendidikan Teknik Mesin melalui data yang ditemukan.
Pelatihan peningkatan kompetensi guru SMA dalam pengembangan soal HOTS digital di sekolah wilayah Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor Joyokusumo, Riyadi; Nugraha, Hari Din; Gunawan, Audya Marshanda; Ridwan, Muhammad; Pratomo, Arif
Jurnal Anugerah Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Anugerah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Keguruan dan Ilmu Pen
Publisher : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/wjxaqg57

Abstract

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) masih menjadi tantangan bagi guru, khususnya dalam merancang instrumen penilaian yang relevan dan digital. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kompetensi guru SMA Plus Putra Melati dalam menyusun soal HOTS berbasis online menggunakan Google Formulir. Pelatihan diikuti oleh 21 guru selama satu hari dengan metode interaktif berupa diskusi, studi kasus, dan praktik langsung. Evaluasi ketercapaian dilakukan melalui pre-test dan post-test yang menilai pemahaman konsep HOTS, kemampuan merancang indikator dan stimulus soal, serta integrasi ke media digital. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor sebesar 14% dengan peningkatan signifikan pada aspek perancangan stimulus soal. Namun, sebagian peserta masih memerlukan pendampingan dalam penerapan instrumen digital secara mandiri. Secara keseluruhan, pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kompetensi guru, namun masih diperlukan perbaikan pada durasi pelatihan dan pendampingan pasca kegiatan agar transfer keterampilan berlangsung lebih optimal dan berkelanjutan.