Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Komik Muatan IPS Aditia Putra; Siti Istiningsih; Nurul Kemala Dewi
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 2 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i2.1719

Abstract

Penggunaan bahan ajar di SDN 48 Cakranegara masih menggunakan Buku Guru/Buku Siswa sebagai acuan dalam pembuatan bahan ajar sehingga proses belajar mengajar kurang menarik, siswa yang menerima pembelajaran menggunakan bahan ajar yang sama pada setiap pertemuan yang dilaksanakan oleh guru akan meresa bosan dan jenuh, selain itu juga yang menyebabkan keterlambatan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang di buktikan dengan adanya siswa yang masih belum mencapai kriterian kentutasan minimal (KKM), sebesar 60% siswa, dari 100% yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membantu guru dalam mengembangkan bahan ajar dalam proses pembelajaran di SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan metode penelitian ADDIE (Analysis, Design, Devalopment, Implementatio, dan Evaluation). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN 48 Cakranegara berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar berbasis komik pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan penilaian dari validator ahli media mendapatkan kriteria sangat layak dengan rerata presentase 93,3% dan ahli materi mendapatkan kriteria sangat layak dengan presentase 85,7%. Hasil uji coba kelompok kecil medapatkan kriteria sangat baik dengan rerata 88,8%. Oleh karena itu bahan ajar berbasis komik layak digunakan dalam pembelajaran IPS.
Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Pengelolaan Sampah melalui Program Edukasi Visual di Desa Buniwangi Hamdan Ridwan, Endan; Rohmatin, Alfa; Aditia Putra; Nizar Fauzi Rachman; Salsabila Fitrah Insani; Novita Ramadhani
Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): September : Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karyanyata.v2i3.2160

Abstract

Waste remains one of the major environmental issues and a serious challenge in rural communities. The lack of discipline in waste disposal and limited knowledge of the impact of non-biodegradable waste have contributed to declining environmental quality and potential health problems. In Buniwangi Village, Pagelaran Subdistrict, Cianjur Regency, these conditions highlight the need for educational programs that provide practical understanding while fostering community awareness. This community service activity aimed to improve residents’ awareness of waste management through visual education media in the form of information boards displaying the decomposition time of various types of waste, ranging from organic to non-organic materials. The implementation method applied an asset-based community development (ABCD) approach, emphasizing active community participation. The program was carried out in three main stages: preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage included location surveys, needs mapping, and obtaining permission from village authorities. The implementation stage involved designing attractive educational boards, installing them at strategic points in the village, and conducting socialization to explain the information provided. The evaluation stage was carried out through direct observation and short interviews to assess the program’s impact on community knowledge and behavior.The results indicated an improvement in residents’ understanding of the differences between biodegradable and non-biodegradable waste. Villagers began to show awareness of reducing single-use plastics and started applying the 3R principles (reduce, reuse, recycle) in daily life. Overall, this program had a positive impact by fostering greater environmental concern and became an initial step toward building a sustainable waste management culture in Buniwangi Village.