p-Index From 2020 - 2025
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Human Care Journal
Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
Universitas Muhamadiyah Sumatera Barat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN NUTRISI DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 3 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i3.1433

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi pada balita yang digambarkan sebagai bentuk kegagalan pertumbuhan akibat gizi buruk dan kesehatan selama periode prenatal dan postnatal. Stunting muncul sebagai akibat dari keadaan kekurangan gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama sehingga akan lebih terlihat manifestnya secara fisik di usia 24 – 59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Suliki Kanagarian Tanjung Bungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional, dengan desain Penelitian cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Puskesmas Suliki Kanagarian Tanjung Bungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling sebanyak 100 orang. Hasil analisis bivariate diperoleh p-value = 0,001 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan pemberian makan dengan kejadian stunting balita, p-value = 0,002 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting balita. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh dalam keluarga yang berupa pemberian makanan dan sanitasi lingkungan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.
PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA.L) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PENDERITA ANEMIA REMAJA PUTRI Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 3 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i3.806

Abstract

Anemia adalah kadar hemoglobin didalam sel darah merah dibawah kategori normal. Mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi dan makanan yang dapat membantu proses penyerapannya diharapkan dapat meningkatkan kadar hemoglobin remaja. Tujuan penelitian  untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah (psidium guajava. L) terhadap kadar hemoglobin penderita anemia remaja putri. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Tri Murni Kota Padang Panjang. Desain penelitian quasi eksperiment, sampel 34 orang remaja anemia dengan metode simple random sampling. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan 100 gr jambu biji merah yang diolah menjadi jus selama 7 hari. Analisis data menggunakan uji statistik t-dependent dengan derajat kemaknaan α=0,05. Rata-rata kadar Hb petest 10,26 gr% (kontrol) dan 10,50 gr% (intervensi). Rata-rata kadar Hb postest 10,98 gr% (kontrol) dan 12,48 gr% (intervensi). Selisih rata-rata kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan jus jambu biji merah yaitu 0, 72 gr% (kontrol) dan 1,98 gr% (intervensi). Hasil uji statistik didapatkan ada pegaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin penderita anemia remaja putri dimana nilai p value = <0,001. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian jus jambu biji merah dapat meningkatkan kadar hemoglobin penderita anemia remaja putri. Dianjurkan setiap hari mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi dengan jus jambu biji merah secara teratur.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 2 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i2.1654

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi pada balita yang digambarkan sebagai bentuk kegagalan pertumbuhan akibat gizi buruk dan kesehatan selama periode prenatal dan postnatal. Stunting muncul sebagai akibat dari keadaan kekurangan gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama sehingga akan lebih terlihat manifestnya secara fisik di usia 24 – 59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Suliki Kanagarian Tanjung Bungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional, dengan desain Penelitian cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Puskesmas Suliki Kanagarian Tanjung Bungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling sebanyak 100 orang. Hasil analisis bivariate diperoleh p-value = 0,001 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian stunting balita. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh dalam keluarga yang berupa personal hgiene berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.
HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KANAGARIAN BALINGKA KABUPATEN AGAM Pagdya Haninda Nusantri Rusdi; Kartika Maryona
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 3 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i3.2013

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi pada balita yang digambarkan sebagai bentuk kegagalan pertumbuhan akibat gizi buruk dan kesehatan selama periode prenatal dan postnatal. Stunting muncul sebagai akibat dari keadaan kekurangan gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama sehingga akan lebih terlihat manifestnya secara fisik di usia 24 – 59 bulan. Salah satu faktor kejadian stunting yaitu kurangnya asupan garam beryodium. Salah satu upaya untuk mencegah kekurangan asupan yodium sangat penting untuk mengkonsumsi garam beryodium. Garam beryodium adalah garam yang diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi garam beryodium dengan kejadian stunting pada balita di Kanagarian Balingka Kabupaten Agam. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional, dengan desain Penelitian cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Puskesmas IV Koto Kabupaten Agam. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling sebanyak 84 orang. Hasil analisis bivariate diperoleh p-value = 0,828 yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi garam beryodium dengan kejadian stunting balita, Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan dan konsumsi garam beryodium tidak ada hubungannya dengan kejadian stunting pada balita.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 1000 HPK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA PADANG PANJANGEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 1000 HPK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA PADANG PANJANG Pagdya Haninda Nusantri Rusdi; Kartika Mariyona; Mega Ade Nugrahmi; Shinta Angellina
HUMAN CARE JOURNAL Vol 8, No 2 (2023): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v8i2.2529

Abstract

Stunting merupakan bentuk gagal tumbuh adalah salah satu permasalahan status gizi balita yang diakibatkan oleh gizi buruk dan kesehatan selama prenatal dan postnatal. Stunting muncul sebagai akibat dari keadaan kekurangan gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama sehingga akan lebih terlihat manifestnya secara fisik di usia 24 – 59 bulan. Salah satu program pemerintah untuk mengatasi terjadinya stunting. Sebagai ujung tombak dari pelaksanaan program ini adalah sumber daya manusia (SDM). SDM diminta untuk tidak hanya kuantitas, namun kualias menjadi salah satu ujung tombak terlaksananya program. Salah satu program yang dijalankan adalah program 1000 HPK. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Padang Panjang dengan desain [enelitian menggunakan rancangan kualitatif. Dengan menggunakan wawancara mendalam (Indepth Interview) serta observasi. Informan dpilih secara purposive sampling sejumlah 10 orang informan. Data dianalisis berdasarkan keterangan dan jawaban yang disampaikan oleh informan. Hasil analisis didapatkan bahwa kuantitas dankualitas SDM dalam menjalankan program 100 HPK sudah tercukupi dan sudah sesuai dengan tupoksi masing-masing sesuai dengan SOP yang telah dientukan.