Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Studi Analisis Eksitasi Untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator Dan Governor Untuk Mengatur Beban Pada Unit 3 Di ULPTA Tes PT PLN Indonesia Power Febrian, Andre; Handayani, Yanolanda Suzantry; Priyadi, Irnanda
Jurnal Andalas: Rekayasa dan Penerapan Teknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jarpet.v3i2.62

Abstract

Generator merupakan mesin yang dapat mengkonversi energy mekanik menjadi energy listrik. Prinsip kerja dari Generator Sinkron adalah dengan induksi elektromagnetik. Eksitasi adalah salah satu bagian yang paling krusial pada system di Generator, dimana peran dari eksitasi adalah untuk membentuk/menghasilkan fluks yang berubah terhadap waktu, sehingga dihasilkan satu GGL induksi. Arus penguatan berfungsi untuk mengatur besarnya tegangan keluaran sesuai pembebanan yang digunakan. Peralatan yang digunakan sebagai pmnengatur arus eksitasi adalah Automatic Voltage Regulator (AVR). Fungsi Governor yaitu sebagai ‘interface’ diantara turbin penggerak dan juga generator. Fungsi utama pengaturan putaran ini untuk menjaga kestabilan sistem secara keseluruhan terhadap adanya variasi beban atau gangguan pada sistem. Dalam penelitian ini di lakukan perbandingan antara setaiap parameter nilai terhadap waktu agar dapat mengetahui pengaruh perubahanan nilai tersebut sebab akibatnya, parameter yang diambil anatara lain yaitu tegangan gen, arus generator, arus eksitasi, bukaan guide vane, daya aktif, daya reaktif dan factor daya. Pengaruh perubahan dapat dilihat pada parameter Guid Vane semakin besar bukaan Guide Vane pada Governor maka akan semakinn besar  pula arus yang akan di peroleh, hal ini dikarenakan semakin besar bukaan Guide Vane akan menyebabkan Rotor lebih kuat menahan tekanan air sehingga Arus yang di dapat semakin besar. Semakin besar nilai arus Generator akan memperbesar nilai Daya Aktif.
Rancangan dan Implementasi Sistem Deteksi Longsor Berbasis SMS dan Progressive Web Apps PRIYADI, IRNANDA; HADI, FAISAL; PRANATA, YOGI SURY; RAZALI, MAKMUN REZA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 10, No 1: Published January 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i1.243

Abstract

ABSTRAKSebagian besar daerah di Indoensia, terutama Propinsi Bengkulu termasuk salah satu daerah yang rawan bencana longsor, karena sebagian besar wilayah ini dilalui oleh jalur patahan gempa yang cenderung menyebabkan kondisi tanah menjadi labil. Hal ini menyebabkan bencana longsor menjadi masalah yang perlu di waspadai oleh masyarakat khususnya yang berada di area topologi tanah yang labil. Pada penelitian ini sistem deteksi bencana longsor dirancang untuk dapat mengetahui kondisi pergerakkan tanah secara real time sebagai bagian dari sistem peringatan dini (early warning system) terhadap bahaya terjadinya longsor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mendeteksi kondisi Bahaya dan mengirimkan SMS “Awas Longsor” pada nomor tujuan, saat tegangan sensor kelembaban tanah bernilai 3 V, sensor piezoelektrik bernilai 0,06V dan sensor accelerometer bernilai 1,574 V. Selanjutnya rancangan modul alat deteksi longsor juga menghasilkan delay waktu pengiriman SMS peringatan dini longsor pada sistem sekitar 5 detik dari hasil pengukuran sensor pada mikrokontroller.Kata kunci: deteksi longsor, kelembaban, piezoelektrik, accelerometer, sms ABSTRACTMost areas in Indonesia, especially Bengkulu Province, are one of the areas prone to landslides, because most of these areas are traversed by earthquake fault lines which tend to cause soil conditions to become unstable. This causes landslides to become a problem that needs to be alerted by the community, especially those in areas of unstable soil topology. In this study, a landslide detection system is designed to be able to determine the condition of ground movement in real time as part of an early warning system against the danger of landslides. The test results show that the system detects a "Bahaya" condition and sends an SMS "Awas Longsor" on the destination number, when the soil moisture sensor voltage is 3V, the piezoelectric sensor is 0.06V and the accelerometer sensor is 1.574 V. Furthermore, the design of the landslide detection module also produces a delay in sending SMS early warning landslides to the system about 5 seconds from the measurement results of sensors on the microcontroller.Keywords: landslide detection, humidity, piezoelectric, accelerometer, sms
Modul Deteksi dan Perekaman Data Gempa berbasis Database Earthquake Intensity (DEI) PRIYADI, IRNANDA; HADI, FAISAL; KHOTIMAH, SALWA; BESPERI, BESPERI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 9, No 3: Published July 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v9i3.648

Abstract

ABSTRAKIndonesia, khususnya provinsi Bengkulu, adalah salah satu negara yang rawan bencana gempa. Hal ini disebabkan karena secara histografi, posisi wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng aktif yang setiap kali lempeng ini bergeser menimbulkan patahan yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Paper ini membahas tentang rancangan modul deteksi gempa yang diberi nama Earthquake Intensity Meter. Rancangan modul terdiri dari sensor MEMS MPU6050 dan 2 buah sensor piezoelektrik. Masing-masing sensor dipisahkan dengan jarak 10 meter dengan sensor MPU6050 yang menjadi pusatnya dan 2 sensor piezoelektrik hanya sebagai pemicu. Kombinasi sensor MPU6050 dan 2 sensor piezoelektrik mampu digunakan untuk membedakan getaran gempa dan bukan gempa dengan tingkat keberhasilan 32%. Aplikasi Vibrometer yang digunakan sebagai media kalibrasi, memiliki selisih 17% dengan intensity meter. Sedangkan akurasi sensor MPU6050 dalam rancangan modul memiliki selisih 11,17% dengan aplikasi vibrometer. Data hasil pendeteksian rancangan divisualisasikan secara realtime dan disimpan pada aplikasi DEI yang dirancang dengan VB 2010.Kata kunci: deteksi gempa, mpu6050, piezoelektrik, vibrometer, VB 2010 ABSTRACTIndonesia, especially Bengkulu province, is one of the countries prone to earthquake disasters. This is because histographically, the position of the Indonesian territory is a junction of three active plates which each time these plates shift, causing fractures that cause earthquakes. This paper discusses the design of an earthquake detection module called the Earthquake Intensity Meter. The module design consists of a MEMS MPU6050 sensor and 2 piezoelectric sensors. Each sensor is separated by a distance of 10 meters with the MPU6050 sensor at the center and 2 piezoelectric sensors only as a trigger. The combination of the MPU6050 sensor and 2 piezoelectric sensors can be used to distinguish between earthquake and non-earthquake vibrations with a 32% success rate. The Vibrometer application, which is used as a calibration medium, has a difference of 17% with an intensity meter. Meanwhile, the accuracy of the MPU6050 sensor in the module design has a difference of 11,17% with the vibrometer application. Data from design detection results is visualized in real time and stored in the DEI application designed with VB 2010.Keywords: earthquake detector, mpu6050, piezoelectric, vibrometer, VB 2010
Ventilator Non-Invasive berbasis Kontrol Volume dengan Orifice Plate Flow Meter PRIYADI, IRNANDA; HADI, FAISAL; FAURINA, RUVITA; AGUSTIAN, INDRA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 10, No 2: Published April 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i2.259

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini diusulkan ventilator noninvasif dengan sistem kendali volume. Ventilator pada umumnya berbiaya mahal, tidak mudah dibawa dan desain yang rumit. Pada penelitian ini dirancang ventilator noninvasif dengan desain cukup sederhana, mudah dibawa, dan ekonomis. Mekanisme kendali volume didapatkan melalui pengukuran aliran dengan prinsip orifice flow meter. Pengukuran aliran ini dilakukan dengan menurunkan persamaan Bernoulli dan persamaan kontinuitas, sehingga didapat persamaan debit aliran. Koefisien discharge optimal pada persamaan debit aliran yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,9. Melalui pengujian RR (Respiratory Rate) 12, 16 dan 20 BPM (Breath Per Minute), minute ventilation terbaik diperoleh pada RR 12, yaitu 498,5541±3,3255, dengan simpangan terbesar 4,7714 mL atau sebesar 0,95%. Sedangkan performa terendah pada RR 16 dengan minute ventilation 503,7034±4,1626, simpangan terbesar 8,21 mL atau sebesar 1,64%. Ini mengindikasikan bahwa sistem kendali volume pada ventilator noninvasif berkerja dengan cukup baik. Saat ini ventilator hanya mampu mensuplai tekanan hingga 1,5 kPa atau sekitar 15,296 cmH2O.Kata kunci: ventilator noninvasif, kontrol volume, orifice flow meter, sensor tekanan, koefisien discharge ABSTRACTIn this research, a ventilator with a volume control system is proposed. Ventilators are generally expensive, not portable, and have a complex design. In this research, a non-invasive ventilator was designed with a fairly simple design, easy to carry, and of economic value. The volume control mechanism is obtained through-flow measurement with the orifice flow meter principle. This flow measurement is done by deriving the Bernoulli equation and the continuity equation, in order to get the flow rate equation. The optimal discharge coefficient in the flow discharge equation used in this study is 0.9. By RR (Respiratory Rate) testing 12, 16, and 20 BPM (Breath Per Minute), the best minute ventilation is obtained at RR 12, which is 498.5541±3.3255, with the largest deviation of 4.7714 mL or 0.95%. While the lowest performance is on RR 16 with minute ventilation 503.7034±4.1626, the largest deviation is 8.21 mL or 1.64%. A fairly small error indicates that the volume control system on a noninvasive ventilator is designed to work quite well. Currently, the ventilator is only capable of supplying pressure of up to 1.5 kPa or about 15.296 cmH2O.Keywords: non invasive ventilator, volume control, orifice flow meter, pressure sensor, discharge coefficient
KAJIAN RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI BENCANA KEBAKARAN DAN PEMADAMAN OTOMATIS BERBASIS WHATSAPP DAN WEB Razali, Makmun Reza; Priyadi, Irnanda; Hadi, Faisal; Handayani, Yanolanda Suzantry
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 1 Januari (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transmisi.27.1.40-48

Abstract

Bencana kebakaran yang menghanguskan rumah atau gedung semakin banyak terjadi terutama pada musim kemarau panjang yang selalu ada setiap tahun. Bencana kebakaran terburuk yang terjadi di jalan KZ Abidin Kelurahan Belakang Pondok Kota Bengkulu bulan November 2021 yang lalu mengakibatkan empat orang meninggal dengan kondisi tubuh hangus terbakar. Tingginya tingkat kejadian bencana kebakaran ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya karena minimnya pengetahuan terhadap sistem deteksi kebakaran dan pemadaman otomatis yang bisa dirancang sendiri dengan teknologi yang sederhana. Pada penelitian ini sistem deteksi bencana kebakaran dirancang menggunakan sensor asap, sensor suhu dan sensor api sebagai komponen pendeteksi dengan menggunakan mikrokontroller sebagai control centre system untuk mengendalikan beberapa komponen pemadam secara otomatis. Selain itu, sistem deteksi bencana kebakaran yang dibangun juga akan mengukur dan menginformasikan data terkait bencana kebakaran sebelum dan sesudah secara real time kepada siapa saja yang telah terdaftar dalam database jaringan GSM control centre number melalui aplikasi whatsapp. Hasil dari penelitian adalah kinerja sensor asap (sensor MQ2) dapat diketahui bahwa nilai setpoint untuk mendeteksi keberadaan asap bernilai lebih dari 100 atau ketika tidak ada asap nilai sensor MQ2 yang terbaca oleh sensor dalam kisaran range 90-95.
Analisis Perubahan Besaran Listrik Pada Pemanas Induksi Menggunakan Inverter Setengah Jembatan Anggara, Sandy; Herawati, Afriyastuti; Priyadi, Irnanda; Anggraini, Ika Novia
JURNAL AMPLIFIER : JURNAL ILMIAH BIDANG TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER Vol. 10 No. 1 (2020): Amplifier Mei Vol. 10, No. 1 2020
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jamplifier.v10i1.15167

Abstract

AbstrakNowadays induction heating has become one of the people's choices in the heating process both in industry and households. Induction heating technology is also growing. But the electrical quantities that change with the temperature changes in the induction heating process must also be analyzed. To make induction heating, we need a device that is capable of producing large electrical energy. This tool uses a 12 Volt DC voltage, strong current 10 ampere and with a 120 watt input power. This induction heater is made using a half bridge inverter which generates heat through waves at high frequencies. The resonant frequency used is 25kHz. From the test obtained an average temperature increase of 134.5 ° C at the 600th second with a paper clip load and with a voltage of 3.33 Volts, a current of 0.15 A, a power of 0.56 watts, and a heat of 19.5J, and a test with a load nails obtained an average temperature of 136 ° C at 360 seconds with a voltage of 4.54 V, a current of 0.27 A, power of 1.12 watts, and a heat of 33.6JKata kunci : Pemanas Induksi, frekuensi, suhu, Solenoide.
Analisis Pengaruh Penambahan Penyulang Dan Pemisahan Beban Terhadap Susut Daya Menggunakan Metode Simple Branch Exchange (Studi Kasus PT PLN ULP Lima Puluh, Sumatera Utara) Priyadi, Irnanda; Haidi, Junas; Sihotang, Candra
JURNAL AMPLIFIER : JURNAL ILMIAH BIDANG TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER Vol. 11 No. 2 (2021): Amplifier November Vol. 11, No. 2 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jamplifier.v11i2.18579

Abstract

AbstractDuring the distribution process there will be a loss of some of the energy that is channeled. This phenomenon is known as losses. This is caused by technical and non-technical factors. In the  State Electricity Service (PLN) system, distribution losses or energy losses is calculated by measuring the difference between kWh produced and kWh sell. This kWh difference is the electrical energy lost during the starting process from the generation or secondary side of the Substation to customers’ APP. Cumulatively, the amount of kWh at all base sources is 73,769.524 kWh while the distribution loss that occurs in JTM is 5,835.008 or 7.91%. One way to overcome and minimize distribution losses in the 20 kV Procurement Service Unit (ULP) of Lima Puluh distribution system is to analyze the distribution network system, add new feeders and break the load on the electrical system. The simple branch exchange method is used to separate the network load, which is done by adding a switch by turning the on or off channel and searching for the configuration that produces the smallest power loss and calculating the power loss based on the network load. Based on the simulation results using the ETAP 12.6 software, the results of the energy loss of Procurement Service Unit (ULP) of Lima Puluh is 5,864,112 kWh then decreased after load separation of 4,341,348 kWh. The value of power loss before load separation is 1,955 kW and a decrease in power loss after load separation is 1,484.5 kW. The investment cost incurred for the construction of a new feeder is RP. 22,000,000,000,- with a payback of 9.9 years.  Keywords: Feeder, Power Loss, Energy Loss, ETAP 12.6.
Pengujian Tahanan Isolasi Pada Transformator Distribusi 160 kVA Di PT. PLN (PERSERO) UP3 Bengkulu Indra, Mandalahi Haldigian; Yanolanda Suzantry Handayani; Priyadi, Irnanda
JURNAL AMPLIFIER : JURNAL ILMIAH BIDANG TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER Vol. 12 No. 2 (2022): Amplifier November Vol. 12, No. 2 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jamplifier.v12i2.25274

Abstract

The power transformer is a high voltage equipment that functions as a distributor of electric power from high voltage to low voltage or from low voltage to high voltage. If the transformer's isolation condition deteriorates, it can have an impact on operating failure and the most fatal is that the transformer is damaged which can cause electrical system disturbances. To overcome this it is necessary to test the insulation resistance. This test is carried out using the polarization index method to determine the feasibility of the insulation resistance in the transformer. The use of this method is the most accurate and effective way to determine the feasibility of insulation resistance in transformers at distribution substations in Indonesia. This study took data at the location of PT. PLN (Persero) UP3 Bengkulu. In the insulation resistance test, the polarity index measurement results are obtained. Based on the data that has been collected then proceed with calculations and analysis to obtain better results. The ground-primary polarization index value shows that it is in good condition with a primary-ground value of 1.25 and a secondary-ground polarization index value of 1.5 (good standard between 1.25 – 2.0).
SOSIALISASI PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN MINI KOMPOSTER DI KELURAHAN SAWAH LEBAR Priyadi, Irnanda
TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/tribute.v6i1.41126

Abstract

Persoalan sampah rumah tangga menjadi hal yang urgen untuk diselesaikan. Penumpukan sampah rumah tangga pada tempat penampungan akhir (TPA) yang mengakibatkan persoalan lingkungan, pembakaran sampah rumah tangga yang dilakukan oleh penghuni untuk mengurangi tumpukan sampah juga mengakibatkan persoalan lingkungan. Solusi dalam masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan sampah menjadi benda yang berguna untuk digunakan dalam peningkatan lahan pekarangan yaitu sebagai pupuk kompos. Dengan perubahan dari sampah menjadi pupuk kompos, maka pekarangan dapat dikembangkan menjadi tempat yang berguna bagi peningkatan kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Selain itu, pengembangan pekarangan dengan penghijauan sekaligus meningkatkan kualitas udara yang lebih baik. Target luaran adalah hasil publikasi berupa jurnal atau media online. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi pembuatan kompos dari sampah organik menggunakan mini komposter di Kelurahan Sawah Lebar Baru.
Analisa Sistem Kerja Sensor Encoder dan Sensor Load Cell pada Pengemasan Semen di PT. Cemindo Gemilang Plant Bengkulu Handayani, Yanolanda Suzantry; Gulo, Warnisa; Priyadi, Irnanda
Applied Engineering, Innovation, and Technology Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : MSD Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62777/aeit.v1i1.9

Abstract

Proses pengemasan semen PCC di PT. Cemindo Gemilang Plant Bengkulu menggunakan alat bernama Rotary Packer 8 SRC. Alat ini memiliki kemampuan untuk mengemas 8 kantong semen secara simultan. Sensor encoder digunakan dalam rotary packer untuk memantau proses pemutaran, serta sudut posisi atau putaran selama pengemasan semen. Jenis sensor encoder yang digunakan adalah jenis inkremental, yang merupakan jenis rotary encoder yang dapat mengukur perubahan sudut. Rotary Packer 8 SRC juga dilengkapi dengan load cell untuk mengukur berat timbangan dari setiap kantong yang diisi. Load cell yang digunakan adalah jenis Bending Beam dengan tipe Z6FC3 yang diproduksi oleh HBM, dengan kapasitas pengukuran hingga 500 Kg. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kerja sensor encoder dan load cell pada sistem pengemasan semen. Kinerja kedua sensor dianalisis dengan membandingkan hasil pengukuran dengan batas toleransi 5% yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran, nilai posisi sudut discharge bag tertinggi tercatat pada posisi 317º dengan nilai error sebesar 1,6% pada sensor encoder. Nilai timbangan tertinggi adalah 50,50 kg atau terdapat error 1% pada sensor load cell. Nilai error pada kedua sensor tersebut tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan sehingga disimpulkan kedua sensor masih berfungsi dengan baik.