Trirakhma Sofihidayati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KADAR SAPONIN DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN Filicium decipiens (Wight & Arn.) Thwaites TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans Siti Mahyuni; Trirakhma Sofihidayati
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.129 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i2.1571

Abstract

Tanaman Filicium decipiens atau kiara sabun dikenal sebagai tanaman penghasil saponin yang merupakan golongan metabolit sekunder dengan toksisitas tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur kadar saponin dan menguji aktifitas antibakteri serta anti jamur dari ekstrak daun F. decipiens. Metode penelitian meliputi ekstraksi daun segar dan daun kering F. decipiens menggunakan metode soxhlet dengan defatisasi, pengukuran kadar saponin, pengujian aktifitas ekstrak (konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, 80%) terhadap bakteri Eschericia coli dan bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans dengan metode difusi agar Kirby-Bauer dan penentuan nilai lebar daerah hambat (LDH) dan konsentrasi hambat minimum (KHM). Hasil penelitian menunjukkan daun kiara payung memiliki kadar sapaonin cukup tinggi yaitu 125 mg/g (12,5%) pada daun segar dan 97 mg/g (9,7 %) dan pada daun kering. Ekstrak methanol kiara payung pada konsentrasi 80% juga menunjukkan aktifitas antibakteri terhadap S. aureus dengan diameter LDH mencapai 22,6 mm pada ekstrak daun segar dan 22 mm  pada ekstrak daun kering. Konsentrasi hambat minimum baik pada ekstrak daun segar maupun ekstrak daun kering adalah 14%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kiara payung memiliki kadar saponin yang cukup tinggi dan aktifitas antibakteri yang kuat sehingga berpotensi untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan antibiotik alami.
PENGARUH pH DAN KATION TERHADAP AKTIFITAS ENZIM ?-GLUKOSIDASE YANG DIHASILKAN DARI A. foetidus (Naka.) Trirakhma Sofihidayati
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.482 KB) | DOI: 10.33751/jf.v6i1.751

Abstract

ABSTRAKSelulase adalah enzim yang terlibat dalam proses degradasi selulosa. Enzim ini merupakan campuran dari enzim endoglukanase, eksoglukanase, dan b-glukosidase. Limbah agro industri yang diolah menggunakan kapang Aspergillus foetidus diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai sumber enzim selulase untuk mendegradasi limbah dengan biaya yang lebih murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan kation terhadap aktivitas enzim b-glukosidase yang dihasilkan dari kapang A. foetidus (Naka.). Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim b-glukosidase dari A. foetidus yang diinkubasi pada suhu ruang di medium yang mengandung 3% polard selama 6 hari menghasilkan aktivitas sebesar 3.56 U/mL. Aktivitas optimum enzim ?-glukosidase terjadi pada kondisi medium dengan pH 5.0 dan suhu 60 C. Enzim ?-glukosidase relatif stabil pada pH 4,2 5,0 dan suhu penyimpanan 28 dan 40 C, tetapi tidak stabil pada suhu80 C. Aktivitas ?-glukosidase meningkat dengan adanya penambahan kation-kation Mg2+, Ba2+, dan Mn2+ dengan konsentrasi akhir 1 mM dan 5 mM. Penambahan 1 mM ion Fe2+ menurunkan aktivitas enzim, tetapi penambahan 5 mM ion Fe2+ meningkatkan aktivitas enzim sebesar 39%.Kata kunci: Enzim ?-glukosidase, A. foetidus, degradasi selulosa
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol, Ekstrak Fraksi N-Heksan dan Ekstrak N-Heksan Daun Filicium decipiens terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Bacillus subtilis Siti Mahyuni; Trirakhma Sofihidayati
Journal of Medicine and Health Vol 2 No 5 (2020)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jmh.v2i5.2004

Abstract

The previous study shows ethanol extract of Filicium decipiens leaf possesses a strong antibacterial activity against Staphylococcus aureus, but there have been no studies of the antibacterial activity with different solvents. The purpose of this study was to determine the antibacterial activities of methanol, n-hexane fraction of methanol and n-hexane extract of F. decipiens leaves against S. aureus and Bacillus subtilis bacteria. Extraction was carried out by soxletation method using methanol and n-hexane solvent. The antibacterial activity test was done by measuring the minimum inhibitory concentration (MIC) and Zone of Inhibition. The results showed that methanol extract did not have activity either against S. aureus bacteria or against B. subtilis. N-hexane extract which was fractionated from methanol extract had no activity against B. subtilis but showed moderate activity against S. aureus with 9 mm inhibition diameter at an extract concentration of 40%. N-hexane extract has very strong antibacterial activity against S. aureus with inhibition diameter reaching 21 mm at extract concentration of 30% and showing strong activity against B. subtilis bacteria with inhibition diameter of 10 mm at extract concentration of 30%. It can be concluded that n-hexane extract from F. decipiens has a potent as natural antibiotic material. Keywords: Filicium decipiens; Staphylococcus aureus; Bacillus subtilis; n-hexane extract; methanol extract