Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya

ANALISIS IDDAH BERDASARKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN DALAM MENAFSIRKAN KATA TSALATSATU QURU’ Ade Istikomah; Muhammad Zubir
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2019): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.141 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1575

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian terhadap QS. al-Baqarah: 228 tentang pembahasan waktu iddah dalam kata tsalatsatu quru’ berdasarkan pemanfaatan teknologi kedokteran. Perkembangan teknologi kedokteran saat ini dapat melihat dan menginformasikan kondisi rahim wanita yang dicerai suaminya apakah kosong atau tidak, tanpa perlu menunggu hingga tiga kali quru’ dan ini tentu akan menjadikan hukum Allah Swt dalam QS. Al-Baqarah: 228 tidak berlaku lagi. Peneliti mencoba menganalisis tentang pembahasan ini dengan penelitian yang berjenis library research menggunakan metode tafsir tahlili. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu bahwa kita tetap harus berpegang pada hukum syari’at yang telah ditetapkan Allah Swt dalam al-Quran tentang iddah 3 kali quru’. Yaitu menggunakan 3 kali haid dan atau 3 kali suci dengan berpatokan kepada hitungan bulan sesuai dengan QS. Ath-Thalaq ayat 4. Adapun teknologi kedokteran memperkukuh syariat Allah Swt yaitu iddah harus dilaksanakan dalam hitungan waktu tiga quru’. Karena masalah iddah tidak hanya persoalan bara’ah ar- rahmi (mengetahui kekosongan rahim) tetapi lebih dari itu, bahwa iddah bersifat ta’abbudy (ibadah) serta merupakan masa berfikir kembali tentang keputusan cerai yang telah diambil untuk mempertimbangkan tentang baik buruknya keputusan tersebut.
Istidraj dalam al-Quran Perspektif Imam al-Qurthubi Dina Fitri Febriani; Muhammad Zubir
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 2, No 1 (2020): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.223 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v2i1.2101

Abstract

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat tentang istidraj dalam kitab-kitab tafsir masih secara umum, sehingga pemahaman orang tentang konsep istidraj masih belum komprehensif dan diperlukan adanya penafsiran dengan metode tematik perspektif tokoh mufassir, supaya pemahaman tentang istidraj bisa dipahami secara jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pemahaman istidraj dalam al-Quran perspektif penafsiran Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsir al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an. Metode analisis yang digunakan adalah metode maudhu’i. Hasil penelitian ini adalah bahwa istidraj dalam al-Quran semakna dengan beberapa kata lain seperti al-makr, al-khid’ah dan al-imla’. Dan istidraj menurut Imam al-Qurthubi yaitu setiap kali seseorang hamba melakukan suatu kemaksiatan yang baru, seketika itu pula Allah Swt. menambahkan kepada mereka nikmat, sehingga mereka larut di dalamnya dan tidak menyadari bahwa sebenarnya nikmat tersebut bukan karena kasih sayang Allah, melainkan hanya sebagai alat untuk menghukum mereka, kemudian pada akhirnya mereka diazab dengan azab yang pedih.