Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMULASI FLAKES UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) SEBAGAI PENGGANTI SARAPAN YANG BERPOTENSI ANTIOKSIDAN Eka Herlina; Farida Nuraeni
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.267 KB) | DOI: 10.33751/jf.v5i1.189

Abstract

Diversifikasi produk pangan merupakan salah satu cara untuk menunjang ketahanan pangan. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) dapat digunakan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras yang diolah menjadi flakes. Salah satu komponen bioaktif pada ubikayu yaitu skopoletin suatu senyawa fenolik yang mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mensubstitusi tepung ubi kayu pada pembuatan flakesubi kayu menggunakan tepung kacang merah dengan berbagai perbandingan tepung ubikayu : tepung kacang merah yaitu 5:0, 4:1, 3:2, 2:3 dan 1:4. Produk olahan dianalisiskandungan vitamin C, A, E, tingkat penerimaan dengan uji organoleptik dan uji aktivitasantioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Analisis kadar vitamin Cmenggunakan metode spektrofotometri, sedangkan vitamin A dan E dengan metode HPLC.Hasil penelitian menunjukkan flakes ubi kayu dengan penambahan tepung kacang merahpada formula flakes 3:2 merupakan formulasi yang lebih disukai oleh panelis, dengankandungan vitamin C 5,23 ppm, vitamin A 166,05 IU/100 gram, nilai IC50397,06 ppm, dantidak mengandung vitamin E.
POTENSI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA) SEBAGAI ANTIBAKTERIA DALAM SEDIAAN HAND SANITIZER GEL Eka Herlina; Diana Widiastuti; Akhwan Triadi
EKOLOGIA Vol 20, No 2 (2020): EKOLOGIA : JURNAL ILMIAH ILMU DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ekologia.v20i2.2171

Abstract

Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akhir-akhir ini semakin banyak dieksploitasi sebagai bahan obat-obatan baik untuk farmasi maupun untuk kepentingan pertanian. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman kenanga yang bisa dimanfaatkan minyak atsirinya sebagai bahan antibakteri pada produk hand sanitizer gel. Minyak atsiri kenanga diperoleh melalui proses destilasi uap bunga kenanga, kemudian diuji identifikasi fitokimia lalu fisiknya dan kualitasnya meliputi bobot jenis, indeks bias, dan bilangan ester sesuai SNI 06-3949-1995 lalu diuji potensi aktivitas antibakterinya. hand sanitizer gel minyak atsiri bunga kenanga dibuat sebanyak 4 formula. dengan konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%; 2,5%; 1,25% dan 0,5%. Data yang diperoleh meliputi fisik, viskositas, pH, daya sebar, daya lekat, organoleptik dan uji aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hand sanitizer gel dengan minyak atsiri bunga kenanga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Dari uji daya hambat disimpulkan bahwa hand sanitizer gel dengan konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5% paling optimal yang memiliki pH 5,75; viskositas 4120; daya sebar 5,5 cm2 dan daya lekat 18,33 detik.
POTENSI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA) SEBAGAI ANTIBAKTERIA DALAM SEDIAAN HAND SANITIZER GEL Eka Herlina; Diana Widiastuti; Akhwan Triadi
Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Vol 20, No 2 (2020): Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ekologia.v20i2.2171

Abstract

Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akhir-akhir ini semakin banyak dieksploitasi sebagai bahan obat-obatan baik untuk farmasi maupun untuk kepentingan pertanian. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman kenanga yang bisa dimanfaatkan minyak atsirinya sebagai bahan antibakteri pada produk hand sanitizer gel. Minyak atsiri kenanga diperoleh melalui proses destilasi uap bunga kenanga, kemudian diuji identifikasi fitokimia lalu fisiknya dan kualitasnya meliputi bobot jenis, indeks bias, dan bilangan ester sesuai SNI 06-3949-1995 lalu diuji potensi aktivitas antibakterinya. hand sanitizer gel minyak atsiri bunga kenanga dibuat sebanyak 4 formula. dengan konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%; 2,5%; 1,25% dan 0,5%. Data yang diperoleh meliputi fisik, viskositas, pH, daya sebar, daya lekat, organoleptik dan uji aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hand sanitizer gel dengan minyak atsiri bunga kenanga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Dari uji daya hambat disimpulkan bahwa hand sanitizer gel dengan konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5% paling optimal yang memiliki pH 5,75; viskositas 4120; daya sebar 5,5 cm2 dan daya lekat 18,33 detik.
PENINGKATAN KOMPETENSI CRITICAL THINKING, CREATIVITY, COLLABORATION, AND COMMUNICATION DI ERA NEW NORMAL Eka Herlina; Isti Kamila
Jurnal PKM Setiadharma Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal PkM Setiadharma
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47457/jps.v4i2.381

Abstract

The COVID-19 pandemic (coronavirus disease 2019) has caused various problems in terms of health, education, economy, and other aspects. Vitamins are a complex compound that is needed by the body both for immunity and sharpening focus, especially during this pandemic. Therefore, in this social empowerment, the time conducted counseling on the importance of vitamins to teachers, parents, and students of SD Negeri Court 2. The Covid-19 pandemic has also had an impact on students' 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration and Creativity) skills. To overcome this, the members of the social empowerment also conducted learning by using integer chip props to hone students' 4C skills. Through the collaboration of chemistry study program lecturers who provide socialization of the importance of vitamins and mathematics study program lecturers who provide teaching integer operations with integer chips. By these social empowerment activities, students can focus on observing the learning process and honing students' 4C skills.