Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SUSTAINABLE FESYEN SEBAGAI UPAYA GERAKAN ZERO WASTE DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OLEH DESAINER Dewi Rahmawaty; Nadiroh Nadiroh; Achmad Husen; Agung Purwanto; I Made Astra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1869

Abstract

Perkembangan bisnis fesyen Indonesia semakin berkembang pesat, bahkan saat ini Indonesia sudah menjadi salah satu icon fashion muslim trend dunia, hal ini juga ditandai dengan maraknya bisnis UMKM dan UKM yang tumbuh di saat pandemi yang berfokus pada bidang fesyen. Selain penjualan produk fesyen melalui offline juga adanya market place melalui online shop juga menjadi pengaruh untuk meningkatnya penjualan dari produk fesyen. Seringnya mode berubah dalam waktu berdekatan membuat masyarakat selalu ingin update produk fesyen yang dikeluarkan dari edisi musim para desainer. Banyak masyarakat suka dengan produk fesyen yang terlihat baru untuk mengikuti perkembangan mode. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran desainer mampu menerapkan sustainable fesyen sebagai gerakan zero waste dalam pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan studi literature review dan menggunakan analisis isi. Berdasarkan hasil literature review ditemukan bahwa para pelaku fesyen industri tak terkecuali desainer cukup berpengaruh dalam menciptakan fast fesyen yang dapat menimbulkan limbah fesyen. Implementasi sustainable fesyen dapat dilakukan dengan literasi desainer terhadap pemahaman mulai dari proses pre produksi yaitu kecakapan meminimalisir penggunaan bahan saat memotong kain, serta gerakan reuse, recycle dan reduce dari produk fesyen seta penggunaan bahan yang ramah lingkungan saat memproduksi produk fesyen. Pemerintah dan lembaga professional bidang fesyen pun didorong membuat regulasi yang mengarah kepada sustainable fesyen guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TERPADU PADA LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS I CIPINANG JAKARTA Dewi Rahmawaty; Nadiroh Nadiroh; Achmad Husen; Agung Purwanto; Hernita Rahmayanti
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.8642

Abstract

Kebutuhan energi terbarukan menjadi kebutuhan mutlak terutama di lembaga pemasyarakatan, dalam perencanaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada lembaga pemasyarakatan perlu diperhatikan kapasitas masing-masing komponen PLTS. Dalam perencanaan ini dilakukan perhitungan untuk kebutuhan distribusi listrik rumah tangga sebesar 26,927 kWh perharinya dengan menggunakan sofware PVsyst. Karakteristik modul surya yang digunakan berkapasitas 200 Wp baterai sebanyak 30 unit dengan kapasitas 100 Ah, baterai charge regulator (BCR) dengan kapasitas arusnya sebesar 500 A dan inverter dengan kapasitas daya 12 kW. Apabila setiap komponen terpasang telah memenuhi spesifikasi, maka sistem PLTS ini akan mampu melayani 10 Blok dengan daya sambung 6 A.
PEMBERDAYAAN PEMBELAJARAN PEMBUATAN POLA BUSANA DENGAN KONSEP EDUPRENEUR Dewi Rahmawaty; Nadiroh Nadiroh
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.8643

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk transfer ilmu tentang pembuatan pola busana. Dilihat dari permintaan pasar, permintaan pembuatan pola busana belum mampu dipenuhi di Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Dewi Qudwah. Tujuan selanjutnya dari program ini adalah mempersiapkan usaha yang suistainable di Kelurahan Aren Jaya melalui transfer ilmu dan praktik pembuatan pola busana hingga pemasaran. Kegiatan pengabdian ini dilatar belakangi dengan kondisi generasi muda yang memilih untuk menjadi Youtuber namun ketika kembali ke desa justru kebingungan mencari pekerjaan. Tim pengabdian melihat bahwa generasi muda ini belum memiliki soft skill khusus yang dapat membuka usaha. Pembuatan pola busana menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang dihadapi. Metode yang digunakan Parcipatory Rural Appraisal (PRA). Kegiatan pengabdian di Kelurahan Aren Jaya mendapatkan dukungan dari pemerintah desa dan khalayak sasaran. Kegiatan pengabdian ini sangat menarik bagi karang taruna. Faktor yang membuat program ini menarik adalah, pelatihan dilaksanakan langsung diikuti dengan praktik. Pelaksanaan manajemen organisasi memberikan pembelajaran tentang tanggung jawab pada karang taruna. Karang taruna sebagai khalayak sasaran memiliki usaha mandiri pembuatan pola busana.
PELATIHAN PEMBUATAN TAMAN TANAMAN HERBAL DALAM PEKARANGAN RUMAH UNTUK MENJAGA IMUN TUBUH KELUARGA PADA MASYARAKAT DESA MEKAR KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI Hamiyati Hamiyati; Shinta Doriza; Dewi Rahmawaty
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9343

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memperoleh data tentang Pelatihan pembuatan taman tanaman herbal dalam pekarangan rumah untuk menjaga imun tubuh keluarga pada masyarakat desa Mekar Muara Gembong Kabupaten Bekasi untuk memaksimalkan potensi wilayah pada setiap rumah warga di Wilaya Muara Gembong.. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di wilayah Desa Mekar Kecamatan Muara Gembong, sejak Bulan Juli sampai Bulan Agustus 2022. Warga yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini berjumlah 30 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan kegiatan demonstrasi sebagai hal utama agar masyarakat dapat melihat secara nyata bagaimana pembuatan taman tanaman herbal dalam pekarangan. Ketika Pelatih memberikan contoh dan masyarakat dibuat dalam kelompok kecil, setiap kelompok mengahsilkan hasil taman, dan hal ini berarti bahwa tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini telah tercapai. Kesimpulan yang dapat ditarik dari Pengabdian Masyarakat ini adalah bahwa dari kegiatan ini peserta didik mempunyai keterampilan untuk pemanfaatan waktu luang dan pekarangan. Peserta pelatihan mampu memahami dan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan pekarangan rumah.