Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Knalpot Standar ke Bentuk Modifikasi Header Terhadap Performance Mesin Subagio, Urip; Biksono, Damawidjaya
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol2no1.216

Abstract

Sejalan dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi yang berkembang sangat pesat dalam bidang otomotif, banyak para ahli melakukan berbagai upaya dengan cara modifikasi maupun dengan cara penambahan alat dan peralatan pendukung lainnya, untuk mendapatkan hasil yang di inginkan antara lain hemat konsumsi bahan bakar dengan daya yang besar dan efisiensi mesin yang tinggi. Salah satu komponen yang menarik dikaji, baik secara penampilan suara maupun performance mesin dengan jalan merubah manifold knalpot bentuk standart konfigurasi (4 1) ke bentuk modifikasi header (4 2 1 ), yang banyak digunakan dan diminati dikalangan masyarakat pencinta otomotif dengan merubah bentuk manifold knalpot tersebut. Pada penelitian ini akan ditunjukan hasil performance mesin yaitu daya mesin yang dihasilkan serta jumlah konsumsi bahan bakar yang terpakai sebelum dan sesudah modifikasi knalpot tersebut di tinjau dari segi ekonomisnya.
Karakteristik dan Visualisasi Aliran Dua Fasa pada Pipa Spiral Damawidjaya Biksono
Jurnal Teknik Mesin (Sinta 3) Vol. 8 No. 2 (2006): OCTOBER 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The flow of air-water mixtures has been investigated in a horizontal spiral pipe. The effect of flow in the spiral pipe will be used to identify the location bubble transition. The purpose of present study is to understand characteristics of the air - water mixture flow in a horizontal spiral pipe. Measurements of pressure losses and bubble distribution of cross section spiral pipe were carried out for air-water by means of manometer and digital video, respectively. As a result, it is shown that the friction of air-water mixture is greater than that of water, and a location of bubble flow can be identified. Abstract in Bahasa Indonesia : Penelitian aliran udara-air di dalam pipa spiral horizontal telah dilakukan. Efek aliran di dalam pipa spiral dipakai untuk melihat letak lokasi perubahan gelembung udara. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan karakteristik aliran campuran udara-air yang mengalir di dalam pipa spiral horizontal. Pengukuran kerugian tekanan dan letak lokasi penyebaran gelembung udara-air pada penampang melintang pipa, masing-masing menggunakan manometer dan digital video. Hasil koefisien gesek campuran udara-air lebih besar dibandingkan koefisien gesek pada air dan letak posisi aliran udara dapat dijelaskan. Kata kunci: Aliran dua fasa, pipa spiral.
Analisis Sistem Heat Pump Kompresi Uap untuk Pengeringan Gabah Damawidjaya Biksono; Leopold Oscar Nelwan; Tineke Mandang; Dyah Wulandani; Yogi Sirodz Gaos
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 4 No. 2 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2026.833 KB) | DOI: 10.19028/jtep.04.2.%p

Abstract

AbstractAs a drying system, heat pump drying with appropriate configuration is potential to safe energy. The objective of this research was to develop vapor compression heat pump system for rough rice drying and to obtain low energy consumption from several system configurations. Therefore, the model of vapor compression heat pump system was designed in which its configuration was modifiable. The result showed that the ratio of specific moisture extraction rate which calculated mechanic and thermal consumption (SMERTot) upon resistive heating dryer for those several configurations was 159 – 329%. The open cycle heat pump drying method with intermittent operation produced the highest specific moisture extraction rate which only calculated thermal energy (SMERT) and SMERTot at 7.06 and 5.06 kg/kWh, respectively. Intermittent operation did not much influence drying rate but significantly reduced energy consumption. Ambient air inlet which placed before evaporator and condenser on a closed cycle could produce different SMERTot i.e. 4.01 dan 3.07 kg/kWh respectively. The utilization of ambient air through forced convection in heat exchanger could increase SMERTot, while the utilization of air flow the dryer from outlet could reduce SMERTot.AbstrakPengeringan heat pump merupakan sistem pengeringan yang berpotensi menghemat energi terutama apabila konfigurasinya sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem heat pump kompresi uap (HPKU) untuk pengeringan gabah dan mendapatkan konsumsi energi yang rendah dariberbagai konfigurasi sistem. Untuk itu pada penelitian ini didesain sebuah model sistem pengering heat pump yang konfigurasinya dapat diubah-ubah untuk  pengeringan gabah. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa rasio peningkatan specific moisture extraction rate yang memperhitungkan konsumsi energi mekanik dan termal (SMERTot) terhadap pengering pemanas resistif untuk berbagai konfigurasi tersebutadalah 159 – 329%. Metode pengeringan heat pump siklus terbuka dengan pengoperasian HPKU yang intermittent memberikan specific moisture extraction rate yang hanya memperhitungkan konsumsi energi termal (SMERT) dan SMERTot yang paling tinggi yaitu masing-masing 7.06 dan 5.06 kg/kWh. Pengoperasian intermittent tidak banyak mempengaruhi laju pengeringan, tetapi secara nyata menurunkan konsumsi energi. Penempatan inlet udara lingkungan sebelum evaporator dan sebelum kondensor pada siklus tertutup memberikan SMERTot yang berbeda yaitu 4.01 dan 3.07 kg/kWh. Penggunaan udara lingkungan dengan menggunakan konveksi paksa melalui penukar panas dapat meningkatkan SMERTot, sedangkan penggunaan aliran udara dari keluaran pengering dapat menurunkan nilai SMERTot.
Pengaruh Penggunaan Knalpot Standar ke Bentuk Modifikasi Header Terhadap Performance Mesin Urip Subagio; Damawidjaya Biksono
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol2no1.216

Abstract

Sejalan dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi yang berkembang sangat pesat dalam bidang otomotif, banyak para ahli melakukan berbagai upaya dengan cara modifikasi maupun dengan cara penambahan alat dan peralatan pendukung lainnya, untuk mendapatkan hasil yang di inginkan antara lain hemat konsumsi bahan bakar dengan daya yang besar dan efisiensi mesin yang tinggi. Salah satu komponen yang menarik dikaji, baik secara penampilan suara maupun performance mesin dengan jalan merubah manifold knalpot bentuk standart konfigurasi (4 1) ke bentuk modifikasi header (4 2 1 ), yang banyak digunakan dan diminati dikalangan masyarakat pencinta otomotif dengan merubah bentuk manifold knalpot tersebut. Pada penelitian ini akan ditunjukan hasil performance mesin yaitu daya mesin yang dihasilkan serta jumlah konsumsi bahan bakar yang terpakai sebelum dan sesudah modifikasi knalpot tersebut di tinjau dari segi ekonomisnya.
Pengujian Kinerja Pompa Sentrifugal Multistage Berkapasitas 118,5 KW pada PLTP Berdasarakan Standar ISO 9906 Wahyu Hidayat; Damawidjaya Biksono; Dadan Zulpian
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v5i2.101-113

Abstract

AbstrakPengujian unjuk kerja pompa sentrifugal multistage berkapasitas 118,5 kW di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) daerah Jawa Barat saat ini akan menyesuaikan prosedur standar. Standar pengujian pompa diterapkan pada proses pengujian pompa dengan tujuan nilai hasil pengujian valid. Nilai head dan debit yang didapat dari pengujian dibandingkan dengan hasil pengujian sebelum penerapan standar. Pengujian pompa sentrifugal menerapkan metode pengujian lapangan dengan menerapkan standar ISO 9906-2012. Standar ISO 9906-2012 adalah panduan baku pengujian pompa rotodinamik. Dari hasil pengujian, didapatkan kurva pompa sentrifugal multistage debit maksimal 116,64 m3/h pada head 275,13 m. Pada data spesifikasi kapasitas pompa sebesar 108 m3/jam dan head total sebesar 300 m. Hal ini berarti prosedur pengujian pompa ISO 9906-2012 dapat memungkinkan kita untuk melihat kinerja pompa aktual.Kata kunci: pompa sentrifugal, pengujian lapangan, uji kinerja pompa, ISO 9906  AbstractPerformance test of multistage centrifugal pump at geothermal power plant area around west java is about to adapt standard procedure. Pump testing standards are applied during pump performance test in order to valid test result values. Head and flowrate value from current test compared with previous test result before standard are applied. Pump performance test use field test method by applying ISO 9906-2012 standard. ISO 9906-2012 standard is a normative guidance for rotodynamic pump testing. The test result shows multistage centrifugal pump curve maximum flowrate is 116,64 m3/h at total head 275,13 m. Pump specification sheet shows that maximum capacity is 108 m3/h and total head 300 m. It indicates that ISO 9906-2012 standard pump testing procedure allow us to determine actual pump performance.Kata kunci: Centrifugal pump, field test, performance test, ISO 9906
Distribusi Suhu dan Kecepatan Aliran Udara dari Sistem Heat Pump Kompresi Uap untuk Ruang Pengering Tipe Drum Horizontal dengan Bantuan Computational Fluid Dynamics Damawidjaya Biksono; Deny Bayu Saefudin; War’an Rosihan; Rachman Hakim; M. Faisal Wicaksono; Lukman Nulhakim; Arif Nurohman
Jurnal Teknologi Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v10i1.201

Abstract

Model drum dryer digunakan untuk mengeringkan berbagai biji-bijian atau produk pertanian. Salah satu kegunaannya adalah untuk mengeringkan gabah. Pemilihan desain silinder tipe horizontal yang digunakan dalam pengeringan ini akan mempengaruhi distribusi udara yang memasuki ruang pengering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kecepatan udara dan distribusi suhu dalam ruang pengering tipe silinder horizontal. Sehingga hasil simulasi akan mengetahui yang optimal bahwa proses pengeringan tersebut merata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan virtual dengan menggunakan software Computational Fluid Dynamics (CFD) sehingga hasil simulasi dapat memberikan gambaran distribusi kecepatan aliran udara pada drum dryer untuk memudahkan penentuannya desain ruang pengering. Sedangkan variasi kecepatan aliran udara menggunakan "4,5" m/s, "6,75" m/s, dan "9" m/s dan suhu "38,14" °C, "39,60" °C, "40,17" °C dan "41,55" °C. Dari variasi tersebut hasil simulasi CFD yang paling optimal didapat pada variasi kecepatan aliran udara sebesar 9 m/s dan temperatur 41,55 °C dengan nilai perpindahan kalor yang diperoleh di dalam chamber dan pengeringan dinding, masing-masing sebesar 3.931 W dan 31.354 W.
ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI DAN JERAMI DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI TERMAL wahyu hidayat; Wirawan Piseno; damawidjaya biksono; Asifa Asri; Yusman Putra
Simposium Nasional Mulitidisiplin (SinaMu) Vol 2 (2020): Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/sinamu.v2i0.3389

Abstract

         Energi terbarukan merupakan jenis energi yang bisa diperbaharui dalam waktu yang relatif singkat. Dan salah satu energi alternatif yang murah, efektif, efisien dan mudah untuk diaplikasikan oleh masyarakat luas adalah Biogas. Bahan baku dalam pembuatan biogas sangatlah berpengaruh terhadap gas metan yang dihasilkan. Idealnya, bahan baku biogas dipilih dan di campur dalam proporsi yang sesuai untuk menghasilkan biogas yang berkualitas.         Dengan mencampurkan kotoran sapi dan sekam jerami padi dimana jumlah rasio C/N yang besar dari kedua bahan baku tersebut diharapkan dapat menghasilkan produski biogas yang lebih optimal dengan kualitas dan kuantitas yang baik, dari biogas berbahan baku 100% kotoran sapi. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat  bagi masyarakat khususnya didaerah pedesaan dan mengurangi pembuangan limbah sembarangan.         Produksi biogas dilakukan dengan menggunakan 2 digester yang diisi dengan bahan baku campuran kotoran sapi dan sekam padi dengan komposisi yang sama (60:40) dan dicampurkan air dengan perbandingan 1:1. Biogas mulai terbentuk di hari pertama dan cenderung mengalami kenaikan pada hari ke-4 dan ke-5. Perkembangan biogas rata-rata paling tinggi terjadi pada hari ke-7. Perkembangan produksi tertinggi dihasilkan dari hasil perlakuan pengadukan selama interval  8 jam dan suhu tetap dijaga konstan pada 35˚C yang menghasilkan tekanan gas sebesar 102070.6 Pa. Dan untuk nilai energy dalam paling besar terjadi pada T 35˚C (308 K) sebesar 691.038 kJ/kg dengan tekanan yang dihasilkan sebesar 102070.6 Pa.Kata kunci : biogas, sekam padi, energi panas, energi dalam, optimalisasi biogas.
PENGARUH DISTRIBUSI UDARA TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DARI SISTEM HEAT PUMP KOMPRESI UAP UNTUK PENGERING GABAH TIPE BED DRYER Damawidjaya Djaya Biksono
Jurnal Teknologi Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v10i2.224

Abstract

Penelitian Biksono, D. et al. (2015, 2016, 2021 dan 2022)  pengeringan dengan menggunakan sistem heat pump kompresi uap (HPKU) yaitu kompresor refrigerator dengan refrigeran R-134a dan R-404a. Banyak model yang telah dikembangkan untuk melihat kinerja kompresor.  Beberapa peneliti yang menggunakan model-model lain juga pendugaan kompresor seperti McGovern (1990) atau Mackensen et al. (2002).  Pada model ini laju aliran refrigeran dan daya kompresor dimodelkan secara politropik terhadap tekanan hisap dan discharge. Model yang digunakan pada Stoecker untuk kapasitas refrigerasi dan daya kompresi jauh lebih sederhana karena keduanya dimodelkan terhadap suhu evaporator dan kondensor secara empiric. Penelitian ini bertujuan ingin mengimplemintasikan model pengering type bed dryer, serta mengetahui besarnya total energy dan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan dengan tipe tersebut tanpa menggunakan swirling, sehingga efisien SMER dan SMERTotal yang dihasilkan dari sistem heat pump kompresi uap pada mesin pengering serta kebutuhan energy dari masing-masing perlakuan. Sedangkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan Biksono, D. (2021) pengujian yang dilakukan dengan alat uji mesin pengering menggunakan sistem HPKU serta memanfaatkan panas kondensor ekternal  (free energy) dapat menghasilkan suhu panas yang dikeluarkan dari kondensor sebesar antara  40-500 C dan kelembaban relatif (RH) antara 30-40 % untuk proses pengeringan gabah. Sedangkan nilai SMERTotal pada variabel  massa 30 kg sebesar 0.69 kg/kWh, untuk massa 60 kg sebesar 1,06 kg/kWh, dan variable massa 100 kg sebesar 0,93 kg/kWh. Nilai SMERTot ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan penelitian (Biksono, 2016) yang mendapatkan SMERTot berkisar 2.45–5.06 kg/kWh. Semakin banyak kapasitas yang dikeringkan semakin besar pula daya serta waktu yang dibutuhkan
Comparative Study on NACA-9405, NACA-9503 and NACA-9506 Airfoil Profiled Blade Open-Channel Flow Cross-Flow Turbine Aji Putro Prakoso; Wirawan Piseno; Damawidjaya Bisono; Deny Bayu Saefudin; Ahmad Fudholi; Fikri Nur Rohman
Public Research Journal of Engineering, Data Technology and Computer Science Vol. 1 No. 1: PREDATECS July 2023
Publisher : Institute of Research and Publication Indonesia (IRPI).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57152/predatecs.v1i1.833

Abstract

Several agricultural areas in Indonesia are classified as underdeveloped rural areas, and challenging to acquire electricity from the primary grid. On the other hand, some pico hydropower potentials can be found in agriculture, especially at the irrigation dam spillway flows. However, no such technology can convert the energy inside the water open-channel flow through dam spillways into electricity. Crossflow turbines (CFT) are expected to utilize dam spillways’ power due to their ability to convert the kinetic energy of water. Prior studies found that airfoil profile could slightly increase CFT efficiency and affect the interaction between water and turbine. Using planar two-dimensional computational fluid dynamics (CFD) numerical simulation analysis, the current study investigated the energy conversion phenomenon inside different open-channel CFT blade profiles. This study simulates CFT working at 3 meters of total head and 0.04 m3/s of water discharge put into the dam spillway’s downstream. The turbine blade profiled with the National Advisory Committee of Aeronautics (NACA) standard airfoil numbered 9405, 9503, and 9506 are being compared and investigated in the present study. CFD numerical analysis results show that the forward direction NACA airfoil profiled blades deliver better efficiency than the reversed one. These findings contradict the prior study’s results which tested airfoil profiled CFT working as usual with nozzle. This phenomenon indicated differences in the energy transfer process between open channel CFT and the ordinary CFT with a nozzle. Furthermore, current work finds that forward NACA-9503 CFT has a higher efficiency than other tested airfoil profiles, with 57.05% efficiency. In addition, the present study finds that the NACA-95XX airfoil has a more suitable chamber curve with the original CFT blade’s curve than the NACA-94XX airfoil by velocity triangle analysis. Then, the NACA-9503 profile is thinner than the NACA-9506 profile, which eases water flowing through the turbine blades.
Studi Kasus Perhitungan Daya Dan Efisiensi Turbin Air Setelah Overhaul Pada PLTA Kapasitas 175 MW Hakim, Rachman; Hidayat, Wahyu; Biksono, Damawidjaya; Saefudin, Deny Bayu
Jurnal Teknologi Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v11i2.309

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memanfaatkan sumber energi terbarukan dari air, dengan daya yang berfluktuasi tergantung pada ketersediaan air, tinggi jatuh, dan debit air. Seiring dengan meningkatnya jam operasi, , khususnya pada turbin air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan performa turbin air sebelum dan setelah dilakukan overhaul. Evaluasi daya dan efisiensi turbin dilakukan pasca pemeliharaan dengan ncari parameter seperti debit (Q), Head (H), dan massa jenis (ρ). Setelah menetapkan daya hidrolis potensial, output turbin dibandingkan dengan standar untuk menilai efisiensinya. Efisiensi turbin PLTA Saguling mencapai sekitar 91,17% sesuai dengan standar Manual Handbook Operation & Maintenance, dengan daya produksi satu unit pembangkit mencapai 174,14 MW menurut Karakteristik Operasi Dikontrak. Setelah pemeliharaan, terjadi peningkatan yang signifikan pada daya dan efisiensi turbin, dari 170 MW menjadi 175 MW, dan dari rata-rata efisiensi 88,49% menjadi 93,64%. Oleh karena itu, pemeliharaan yang terencana dan terstruktur dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi PLTA. Keywords: PLTA, daya turbin, efisiensi turbin, peningkatan efisiensi turbin