Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Desain dan Analisis Ruang Pengering Ikan Tenggiri Kapasitas 100 Kg Akmal Barry; Yogi Sirodz Gaos; Eka Maulana
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 9 No 3 (2019): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v9i3.593

Abstract

ABSTRAK Teknik pengeringan memegang peran yang sangat penting untuk menentukan kualitas dan kontinuitas Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis desain dari ruang pengering ikan tenggiri sebanyak 100 kg dengan memanfaatkan sumber panas gas buang yang dihasilkan PLTD, sehingga diharapkan terjadinya penurunan kadar air pada ikan tenggiri yang semula 70% menjadi 10%. Dari penelitian ini diperoleh parameter nilai panas total yang dibutuhkan dialat pengering ikan, laju aliran massa udara pada ruang pengering, dan laju penurunan kadar air terhadap waktu pada ikan tenggiri.Berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian terhadap analisis dan desain dari alat ruang pengering ikan tenggiri dengan kapasitas 100 kg untuk mengeringkan ikan tenggiri dari kadar air 70% turun menjadi 10% diperlukan kalor sebesar 157.544,4 kJ dan proses pengeringan berlangsung selama 9 jam.
OPTIMASI DESAIN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE PADA PROSES PRODUKSI CHILI SAUCE Agus Subeno; Yogi Sirodz Gaos
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 10 No 1 (2020): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v10i1.1356

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan chilli sauce yang terus meningkat, diperlukan penambahan alat penukar kalor untuk memproduksinya. Perancangan alat penukar kalor yang baru ini dilakukan terlebih dahulu untuk mengurangi biaya produksi dibandingkan lansung membeli alat penukar kalor yang sudah jadi. Optimasi desain APK shell and tube ini dilakukan dengan metode full factorial menggunakan empat variable bebas dan tiga level eksperimen, sehingga diperoleh 81 kali hitungan eksperimen. Pada tahap selajutnya hasil hitungan manual yang optimum dilakukan validasi dengan software HTRI versi 7 berlisensi. Hasil optimasi full factorial didapatkan nilai koefisien perpindahan kalor bersih (Uc) dan desain (Ud) tertinggi masing-masing sebesar 44,93 W/m2K dan 55.45 W/m2K dengan luas permukaan APK sebesar 4.25 m2, diameter luar pipa 0,0127 m, susunan pipa 45o, jarak antara pipa PR adalah 2.4 dan panjang pipa 2,6 m. Alat penukar kalor shell and tube ini memiliki kapasitas maksimum memindahkan panas sebesar 13.77 kW dengan laju aliran massa chilli sauce sebesar 0,167 kg/detik dengan batasan overdesign sebesar 25%. Hasil validasi HTRI diperoleh penyimpangan kontruksi dengan luas area perpindahan panas sebesar 11,05% dan koefisien perpindahan panas sebesar 14,8-22,8% lebih rendah dari data hitungan manual.
Pengembangan Model Pendingin Kabin City Car Bertenaga Surya Menggunakan Photovoltaics (PV) dan Thermoelectric (TEC) Rifky Rifky; Yogi Sirodz Gaos
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 10 No 1 (2020): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v10i1.1359

Abstract

Sistem fotovoltaik mengkonversi energi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung, sedangkan pendingin termoelektrik memerlukan energi listrik untuk menghasilkan perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin. Penelitian ini mengkombinasikan kedua sistem tersebut yang digunakan untuk pendingin kabin city car. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan penyerapan kalor pada kabin city car sehingga didapatkan temperatur 25 oC. Penelitian dilakukan dengan membuat model kabin city car dalam bentuk ruang pendingin.Sel surya diletakkan ke hadapan cahaya matahari sepanjang hari.Energi listrik sebagai luaran sel surya memasok termoelektrik, sehingga berlangsung perubahan energi termal pada sisi-sisinya. Sisi panas akan melepaskan kalor ke lingkungan sementara sisi dingin akan menyerap kalor dari lingkungan sekitar. Untuk memperbesar luasan penyerapan kalor digunakan heatsink yang dilekatkan pada sisi dingin termoelektrik.Heatsink (lebih tepatnya coldsink) mendistribusikan efek pendinginan menyeluruh ke ruang di bawahnya. Hasil penelitian menunjukkan koefisien kinerja (CoP) ruang pendingin sebesar 1,259 dengan temperatur terendah yang dicapai adalah 23,40 oC.
EFEK VARIASI TEMPERATUR PELAT PADA CELAH SEMPIT REKTANGULAR TERHADAP BILANGAN REYNOLDS Saepudin Saepudin; Yogi Sirodz Gaos; Muhammad Hadi Kusuma; Mulya Juarsa; Edi Marzuki; Gregorius Bambang Heru
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 16, No 1 (2012): Februari 2012
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.66 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2012.16.1.2899

Abstract

Penelitian terkait manajemen keselamatan reaktor khususnya saat terjadi kecelakaanreaktor nuklir, salah satunya yaitu karakteristik bilangan Reynold pada celah sempit rektangular. Celahsempit yang berbentuk rektangular diasumsikan sebagai celah pada lelehan teras reaktor saat terjadi kecelakaanpada suatu reaktor nuklir. Penelitian tersebut perlu dilakukan untuk memahami fenomena pendinginanpada saat terjadinya kecelakaan pada suatu reaktor. Pemahaman yang diperoleh dapat digunakan untuk mengetahuikondisi kecelakaan yang terjadi pada reaktor daya dan reaktor riset. Penelitian ini bertujuan untuk memperolehkarakteristik bilangan Reynold pada celah sempit terhadap efek variasi temperatur pelat. Penelitian inidilakukan dengan 3 variasi temperatur pelat 30oC, 40oC, 60oC, dengan temperatur air masukan 40oC dan debitaliran konstan 0,472 L/s pada celah 2,25 mm. Eksperimen dilakukan dengan cara mengalirkan dengan debitaliran air 0,472 L/s dengan tempertur air 40oC kedalam celah sempit rektangular setelah pelat dipanaskan terlebihdahulu. Perekaman data pada saat eksperimen berlangsung dengan menggunakan sistem akuisisi data NIcDAQdengan laju perekaman 1 data per-detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk keadaan pelat yangdipanaskan dengan temperatur air 40oC, terlihat bahwa bilangan Reynold pada celah semakin meningkat padadebit aliran yang konstan. Bilangan Reynolds tertinggi 37553 pada temperatur pelat 60oC, temperatur air 40oCdan debit aliran air 0,472 L/s. Persentase kenaikan bilangan Reynolds pada saat eksperimen untuk temperaturpelat 30°C didapatkan 0,14%, untuk temperatur pelat 40°C didapatkan persentase 0,07%, untuk temperaturpelat 60°C didapatkan persentase 0,24% dengan debit aliran air 0,472 L/s pada temperatur air masukan 40oC.Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan temperatur pelat mempengaruhi perubahan bilangan Reynoldspada celah sempit rektangular.
PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR SISI PRIMER UNTAI UJI BETA TERHADAP EFEKTIVITAS ALAT PENUKAR KALOR Suhendra Suhendra; Mulya Juarsa; Muhammad Hadi Kusuma; Hendro Tjahjono; Yogi Sirodz Gaos; Gregorius Bambang Heru
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 16, No 1 (2012): Februari 2012
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.258 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2012.16.1.2898

Abstract

Telah dilakukkan analisis perubahan alat penukar kalor pada fasilitas Untai UjiBETA. Fasilitas Untai Uji BETA merupakan fasisilitas eksperimen untuk menginvestigasi fenomena thermohidrolikbaik dalam keadaan transien (kecelakaan) ataupun dalam keadaan tunak (operasi normal) sebagaisimulasi sistem pendingin. Adapun komponen dari untai uji BETA terdiri dari pre-heater, pompa primer dansekunder, alat penukar kalor, reservoir tank dan cooling tower. untuk meningkatkan performa alat penukarkalor yang terdapat di UUB adalah dengan cara mengganti alat penukar kalor tersebut. Dengan pergantian alatpenukar kalor maka perlu dilakukan karakterisasi untuk mengetahui performa alat tersebut. Eksperimen ini dilakukan dengan memvariasikan 3 macam debit aliran pada sisi primer, yaitu : 0,377 L/s, 0,472 L/s dan 0,567 L/s adapun untuk debit aliran pada sisi sekunder di beri nilai konstan, yaitu : 1,07 L/s dengan temperatur air60oC . Eksperimen karakterisasi di fokuskan untuk memperoleh hasil efektivitas temperatur pada alat penukarkalor pada kondisi untai uji tertutup. Hasil penelitian dengan kondisi untai tertutup menunjukkan bahwa padadebit aliran 0,377 L/s di dapat nilai efektifitas sebesar 0,35. Kemudian Pada debit aliran 0,472 L/s di dapat nilaiefektifitas sebesar 0,30 , dan pada debit aliran 0,567 di dapat nilai efektifitas sebesar 0,25. Dan ahasil analisapada eksperimen menunjukan bahwa debit aliran air mempengaruhi terhadap efektivitas pertukaran kalor padaalat penukar kalor dimana semakin besar debit aliran maka semakin kecil nilai efektivitasnya.
Efek Perubahan Sudut Kemiringan Terhadap Perpindahan Kalor dan Laju Aliran Air pada Untai Sirkulasi Alamiah Yogi Sirodz Gaos; Mulya Juarsa; Edi Marzuki; Januar Akbar
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA Vol 14, No 1 (2012): Pebruari 2012
Publisher : Pusat Teknologi Dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.635 KB)

Abstract

Pelajaran dari kasus kecelakaan PLTN Fukushima menunjukkan gagalnya sistem aktif, sehingga pengoptimalisasian sistem pasif menjadi suatu keharusan. Sistem pasif menerapkan hukum alamiah, dalam hal ini fenomena sirkulasi alamiah. Efisiensi sirkulasi alamiah dilakukan dengan mengidentifikasi nilai rugi kalor menggunakan Untai Simulasi Sirkulasi Alamiah (USSA-FT02). Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh nilai pemindahan kalor oleh air terhadap nilai rugi kalor yang terjadi pada sistem aliran tertutup dengan adanya distribusi kalor pada fluida kerja (air) . Komponen USSA FT- 02 terdiri atas pipa SS316 berdiameter 1 inchi, pre-heater, heater dan cooler. Variasi eksperimen adalah beda ketinggian antara sisi panas dan sisi dingin dengan mengubah sudut kemiringan loop, yaitu pada sudut 0o, 45o dan 90o. Temperatur outlet heater dan temperatur inlet cooler digunakan sebagai parameter yang diukur dan direkam dengan rentang waktu eksperimen selama 45 menit. Hasil eksperimen dan analisis berdasarkan perbedaan sudut kemiringan 0o, 45o dan 90o secara berturut-turut untuk laju aliran massa air meningkat, diperoleh rugi kalor tertinggi sepanjang pipa dari oulet heater ke inlet cooler menurun dari 12,3 W hingga 3,4 W seiring kenaikan sudut kemiringan. Kemudian persentase pemindahan kalor rata-rata yang diterima air pada bagian heater berdasarkan kenaikan sudut kemiringan secara berturut-turut meningkat dari 49,3%, 52,5% dan 55,7%.
PERENCANAAN MASJID SUMEDANG Annisa Annisa; Ilham Ilham; Yogi Sirodz Gaos; Irvan Wiradinata
Dharmakarya Vol 9, No 3 (2020): September, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i3.26357

Abstract

Dalam perencanaan pembangunan, perencanaan arsitektur dan struktur merupakan aspek penting yang harus dikaji. Aspek arsitektur ditinjau agar kenyamanan dalam tata ruang dan estetika dapat terpenuhi. Sedangkan aspek struktur dikaji agar bangunan tersebut mampu menahan beban rencana. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat gambar rencana pembangunan sarana ibadah masjid secara layak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian berupa analisis desain perencanaan arsitektur dan struktur. Bangunan yang direncanakan adalah sarana ibadah masjid. Lokasi masjid akan dibangun di atas tanah hibah yang terletak di Jalan Raya Tampomas, Kecamatan Sumedang Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Studi literatur digunakan untuk mencari teori terkait perencanaan pembangunan dari aspek aristektur dan struktur. Data dianalisis dengan pendekatan tata ruang dan struktur beton bertulang. Hasil kegiatan pengabdian ini berupa dokumen perencanaan.Masjid; Perencanaan; Pembangunan
Investigasi Eksperimental Pengaruh Laju Aliran Massa Air Pada Solar Termal Tipe CPC Edi Marzuki; Mokhamad Nur Khasan; Yogi Sirodz Gaos; Mulya Juarsa; Muhamad Yulianto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.507 KB)

Abstract

Abstrak:Optimasi penggunaan energi matahari masih perlu ditingkatkan, salah satunya dengan menggunakan kolektor surya.Panas yang diterima digunakan sebagai sumber kalor untuk sistem pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC).Kegiatan penelitian diawali dengan desain, konstruksi, dan pengujian kolektor termal solar, tipe concentrated paraboliccollector (CPC). Banyak paramater yang mempengaruhi capaian temperatur pada CPC, salah satunya laju aliran.Tujuan penulisan makalah adalah untuk menentukan temperatur optimal CPC berdasarkan perubahan laju aliransecara eksperimen. Investigasi secara eksperimental dilakukan untuk dapat memanfaatkan potensi radiasi matahariyang bisa mencapai 5,2 kWh/m2 sebagai media evaporasi pada sistem pembangkit ORC yang merupakan langkahawal penelitian. Kolektor surya tipe CPC yang digunakan memiliki geometri panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028m, lebar tutup 1,16 m. Solar collector dilapisi dua bahan yang berbeda yaitu polistirena foam dengan tebal 0,02 m danarmaflex dengan tebal 0,02 m. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran besaran radiasi dantemperatur pada dinding kolektor, temperatur masuk air, dan temperatur keluar air. Pengambilan data radiasi mataharimenggunakan lux meter dan temperatur menggunakan thermocouple tipe K. Hasil dari penelitian ini adalah temperaturcapaian maksimum terjadi ketika laju aliran massa air paling rendah.Kata kunci: Kolektor surya, CPC, temperatur, laju aliran, ORCAbstract:Optimization of solar energy utilization is still needs to be improved, either by using solar collectors. Absorbed heat willuse as a heat source for an Organic Rankine Cycle (ORC) plant system. Research activities begins with the design,construction, and testing of solar thermal collectors, the type of concentrated parabolic collector (CPC). Manyparameters that affect the achievement of the temperature on the CPC, one of which flow rate. The purpose in thispaper is to determine the optimal temperature CPC based on changes in flow rate experimentally. Experimentalinvestigation has been done to exploit the potential of solar radiation that could reach 5.2 kWh/m2 as evaporation mediain ORC plant system as the first step of the study. The CPC solar collectors type has geometries with length 1 m, height0.9 m, width of pedestal 0,028 m, and width 1.16 m cap. Solar collector coated with two different materials, namelypolystyrene foam with a thickness of 0.02 m and armaflex with a thickness 0.02 m. The data collection was performedby measuring the amount of radiation and temperature on the collector wall, the water inlet temperature, and wateroutlet temperature. Measurement for solar radiation was conducted using a lux meter, and temperature using athermocouple type K. The results of this study shows that the highest of temperature achievement is occurs for thelowest mass flow rate.Keywords: Solar collector, CPC, temperature, flow rate, ORC
ANALlSIS ENERGI DAN SEBARAN SUHU PADA GASIFIER UNGGUN TETAP Yogi Sirodz Gaos; Armansyah H. Tambunan; Kamaruddin Abdullah; Prawoto Prawoto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.021.2.%p

Abstract

ABSTRACT Performance test of Imbert Downdraft Gesifier by using cyclone as an auxiliary for tar filtering has been conducted with three kinds of feeding chips, i. e; borneo wood, tamarind wood and leucena wood. The research has been developed to support as an energy source for combined heat power generation. Gesifier will be coupled to diesel generating set and waste heat from the exhaust gas will be used as energy source for an adsorption type refrigeration system. The test had produced the best combustible gas with the chemical composition CO = 55,59 %, CH4 = 0,14 %, C2H6 = 0,3 % and C3H8= 0, 08 %. The maximum temperature 1142 oC has been found in oxidation zone based on the leucena wood test, meanwhile the calculation result of energy availability for the combustible gas was 60,39 kW and specific energy availability was 0,082 kg/kWh. The test result of temperature distribution along the reactor compare to numerical solution of mathemathicai modelling has got the similar curve. Diterima: 26 Pebruari 2007, Disetujui: 25 Mei 2007
Analisis Sistem Heat Pump Kompresi Uap untuk Pengeringan Gabah Damawidjaya Biksono; Leopold Oscar Nelwan; Tineke Mandang; Dyah Wulandani; Yogi Sirodz Gaos
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 4 No. 2 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2026.833 KB) | DOI: 10.19028/jtep.04.2.%p

Abstract

AbstractAs a drying system, heat pump drying with appropriate configuration is potential to safe energy. The objective of this research was to develop vapor compression heat pump system for rough rice drying and to obtain low energy consumption from several system configurations. Therefore, the model of vapor compression heat pump system was designed in which its configuration was modifiable. The result showed that the ratio of specific moisture extraction rate which calculated mechanic and thermal consumption (SMERTot) upon resistive heating dryer for those several configurations was 159 – 329%. The open cycle heat pump drying method with intermittent operation produced the highest specific moisture extraction rate which only calculated thermal energy (SMERT) and SMERTot at 7.06 and 5.06 kg/kWh, respectively. Intermittent operation did not much influence drying rate but significantly reduced energy consumption. Ambient air inlet which placed before evaporator and condenser on a closed cycle could produce different SMERTot i.e. 4.01 dan 3.07 kg/kWh respectively. The utilization of ambient air through forced convection in heat exchanger could increase SMERTot, while the utilization of air flow the dryer from outlet could reduce SMERTot.AbstrakPengeringan heat pump merupakan sistem pengeringan yang berpotensi menghemat energi terutama apabila konfigurasinya sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem heat pump kompresi uap (HPKU) untuk pengeringan gabah dan mendapatkan konsumsi energi yang rendah dariberbagai konfigurasi sistem. Untuk itu pada penelitian ini didesain sebuah model sistem pengering heat pump yang konfigurasinya dapat diubah-ubah untuk  pengeringan gabah. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa rasio peningkatan specific moisture extraction rate yang memperhitungkan konsumsi energi mekanik dan termal (SMERTot) terhadap pengering pemanas resistif untuk berbagai konfigurasi tersebutadalah 159 – 329%. Metode pengeringan heat pump siklus terbuka dengan pengoperasian HPKU yang intermittent memberikan specific moisture extraction rate yang hanya memperhitungkan konsumsi energi termal (SMERT) dan SMERTot yang paling tinggi yaitu masing-masing 7.06 dan 5.06 kg/kWh. Pengoperasian intermittent tidak banyak mempengaruhi laju pengeringan, tetapi secara nyata menurunkan konsumsi energi. Penempatan inlet udara lingkungan sebelum evaporator dan sebelum kondensor pada siklus tertutup memberikan SMERTot yang berbeda yaitu 4.01 dan 3.07 kg/kWh. Penggunaan udara lingkungan dengan menggunakan konveksi paksa melalui penukar panas dapat meningkatkan SMERTot, sedangkan penggunaan aliran udara dari keluaran pengering dapat menurunkan nilai SMERTot.