Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DEVELOPMENT OF EVENT MANAGEMENT CAPACITY AND YOUTH ORGANIZATION PROTOCOL IN LENGKONG VILLAGE, BOJONGSOANG DISTRICT BANDUNG REGENCY Rasman Sonjaya; Irma Purnama Sari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2073

Abstract

Karang Taruna merupakan sebuah organisasi kepemudaan yang biasanya ada dilingkungan desa, Karang Taruna adalah salah motor penggerak dalam berbagai kegiatan atau acara yang diselenggarakan oleh Desa/Kelurahan. Keberhasilan sebuah acara merupakan salah satu cerminan dari citra suatu organisasi (Desa). Berdasarkan gambaran dari potensi dan padatnya aktivitas di Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang kabupaten Bandung, maka diharapkan Karang Taruna  dapat menjadi pengelola  setiap acara yang diselenggarakan oleh Desa Lengkong termasuk di dalamnya adalah menjadi seorang Protokoler atau Master Of Ceremony (MC). Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada analisis situasi, maka ada beberapa rumusan permasalahan mitra yang dapat di identifikasi, diantaranya: (1) Mitra belum mengetahui ilmu manajemen event dan keprotokolan, (2) Mitra belum mendapatkan  bimbingan teknis dan pendampingan mengenai manajemen event dan keprotokolan. Solusi yang diharapkan diantaranya (1) Pengarahan dan pelatihan kepada mitra dalam manajemen event dan keprotokolan, (2) Bimbingan Teknis (Bimteks) dan pendampingan dalam manajemen event dan keprotokolan. Berdasarkan solusi dan target luaran dari rencana pelaksanaan program PKM pada mitra Karang Taruna, maka tim menetapkan metode pendekatan: (1) Metode  Pengarahan dan Pelatihan, (2) Metode Bimbingan Teknis (Bimteks) dan Pendampingan. Kesimpulan dari program PKM ini: (1) Mitra memiliki ilmu manajemen event dan keprotoklan dengan baik, (2) Mitra memiliki kemampuan dalam manajemen event khususnya kemampuan menjadi seorang Master Of Ceremony (MC), serta memiliki kemampuan dalam pengelolaan tata tempat, tata urutan, tata penghormatan, yang sesuai aturan keprotokolan.
MSMEs CAPACITY BUILDING THROUGH DIGITAL LITERACY IN BUMDES MSMEsIN THE DISTRICT OF ROAD CAGAK SUBANG REGENCY Rasman Sonjaya; Almadina Rakmaniar; Irma Purnama Sari; Ahmad Fahrul; Muchtar Muchtar; Nur’aeni Nur’aeni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12851

Abstract

The Covid-19 pandemic has had an extraordinary impact on business continuity, including Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). The majority of MSMEs have been negatively affected by the Covid-19 pandemic. The digitization of MSMEs is an effort to change from conventional to digital systems as an effort to increase the effectiveness and efficiency of MSME business and operational processes. The digitization of MSMEs has made MSME business actors change their business management from conventional to modern practices. However, there are still many people who do not understand that the use of digital media is an obstacle for various aspects, one of which is MSME actors in Jalan Cagak District, Subang Regency. The opportunity to be able to introduce MSME products is very open with digital media. This should be able to help and boost the economy of MSMEs in Jalan Cagak District, Subang Regency, by taking advantage of various opportunities as creative content industry players.The problems that have been identified are the things that are discussed together by the PKM team (community activity program), in order to be given the best solution, the problem is how the current content creators become qualified so that they can help in efforts to increase digital media literacy. In this PKM activity, the team will carry out activities based onseveral methods. The expected output target in this activity is so that digital media literacy can be in demand with quality creative content.The approach method used to overcome problems faced by partners is through outreach, training or counseling and consulting activities. Then an active participatory approach is carried out between the proposing team and partners on an ongoing basis and plays an active role in providing assistance and coaching in the creation of digital creative content.
PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT KORBAN BENCANA GEMPA BUMI MELALUI LITERASI MEDIA SOSIAL DALAM MEMINIMALKAN BERITA HOAKS DI DESA MAYAK KECAMATAN CIBEBER KABUPATEN CIANJUR Rasman Sonjaya; Deden Ramdan; Irma Purnama Sari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18678

Abstract

Desa Mayak merupakan salah satu dari 169 Desa yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Pasca terjadinya gempa yang melanda Kabupaten Cianjur pada tanggal 21 November 2022, berita hoaks semakin marak tersebar di kalangan masyarakat, salah satu contoh berita hoakz yang beredar adalah sebuah informasi melalui voice note dari seorang laki-laki yang mengabarkan bahwa Gunung Gede Pangrango mengeluarkan percikan api. Hal tersebut membuat masyarakat bertambah pank dan ketkautan. Masyarakat belum mampu mengidentifikasimana berita fakta ataupun palsu (hoaks). Adapun solusi atas permasalahan tersebut adalah dengan Mengembangkan kapasitas masyarakat dalam mengenali dan mengidentifikasi ciri-ciri berita palsu atau hoaks serta dampak dari berita hoaks tersebut.Sedangkan target luaran dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarkaat ini adalah Berkembangnya kapasitas masyarakat di Desa Mayak dalam hal mengenali dan mengidentifikasi ciri-ciri berita palsu (hoaks). Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode pelatihan dan pendampingan (bimbingan secara teknis) dalam hal mengidentifikasi berita hoaks (palsu). Dalam Kegiatan ini kami akan memberikan materi pelatihan kepada perwakilan masyarakat di Desa Mayak terkait Definisi Berita Palsu (Hoaks), Dampak Berita Hoaks, Mengidentfikasi Berita Palsu ( Hoaks), dan Cara menelusuri sumber Berita. Selain itu kegiatan yang akan kami lakukan diantaranya adalah pendampingan/bimbingan teknis terhadap peserta pelatihan dalam hal cara mengidentifikasi dan memberdakan antara berita fakta dan berita palsu dengan cara membagi peserta menjadi beberapa kelompok.