Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The trials of seaweed Caulerpa racemosa cultivation using the off-bottom culture at The Kastela Waters, Ternate Island Districht, Ternate City Dr. M. Irfan Koda; Gamal M. Samadan; Sudirto Malan; Riyadi Subur
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.1.80-83

Abstract

Seaweed of Caulerpa racemosa  has bright prospects for cultivation. In North Maluku province in general, the cultivation of seaweed Caulerpa sp has never been developed, even though the waters of North Maluku have enormous potential, because this type of seaweed is scattered in various marine waters in North Maluku. One of the efforts that needs to be done is to carry out this type of seaweed cultivation in an optimal and sustainable manner.The seaweed Caulerpa racemosa cultivation unit used in this study was the off-bottom method measuring 5 m x 10 m. This size can contain 5 stretch ropes/risers with a length of 10 m and a distance of 1 m between the stretch ropes/risers. Each stretch / riser line contains about 45 seed clump points with a distance between clumps of 15 cm. The observation procedure for the growth of Caulerpa racemosa seaweed was carried out by weighing the seaweed seeds in each stretch/riser rope. The weight of seed that is weighed is the weight of seeds at the time of planting and the weight of seaweed at harvest.The results showed that the average growth rate of  seaweed Caulerpa racemosa was varied for each rope. In ris 1 rope, the average absolute weight growth reached 100.88 grams, ropes 113.33 grams, ris rope 3, 88.00 grams, rope ris 4, 116.00 grams, and rope ris 5, amounting to 113, 33 grams. In general, the highest growth in absolute weight was found in the fourth rope, which was 116.00 grams.
Pengaruh Penambahan Tepung Ulat Sagu Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Di Wadah Terkontrol Sudirto Malan; Riksanjani Riksanjani
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v2i2.1430

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang digemari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani karena memiliki daging yang tebal serta rasa yang enak. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah pakan. Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya. Penelitian ini bertujuan Mengetahui pengaruh penambahan tepung ulat sagu pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila dan dapat mengetahui dosis tepung ulat sagu yang baik terhadap kualitas pakan buatan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan Pada bulan Oktober sampai bulan November 2018. di Laboraturium Basah Kastela Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Khairun Ternate. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan tepung ulat sagu A 20 gr dari 100 gram pakan, B sagu 25 gr dari 100 gram pakan, C 30 gr dari 100 gram pakan, D pakan komersil (kontrol). Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada pelakuan D pakan komersil (kontrol) sebesar 8,54 gram, diikuti perlakuan C sebesar 5,98 gram, perlakuan B sebesar 5,64 gram dan perlakuan A sebesar 4,84 gram. Pertumbuhan sesaat SGR nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan D pakan komersil (kontrol) sebesar 3,87 gram di ikuti dengan perlakuan C sebesar 3,82 gram, perlakuan B sebesar 3,81 gram dan yang terendah perlakuan A yaitu sebesar 3,80 gram. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila selama 28 hari pada tiap-tiap perlakuan memiliki nilai yang sama, yaitu 100 %.Kata Kunci: Ikan Nila, Pertumbuhan, Tingkat Kelangsungan hidup
Utilization of Bioflok on Vaname Shrimp (litopenaeus vannamei) Cultivation Sudirto Malan; M. Abjan Fabanjo
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 1 (2022): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i1.3330

Abstract

Vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) cultivation is a promising business. Biofloc technology is an alternative to solve the problem of intensive aquaculture waste. Biofloc technology is able to provide additional protein feed for cultivated animals so that it can increase growth, besides that this technology is also effective in reducing inorganic nitrogen waste from leftover feed and manure. The purpose of this study was to determine the effect of different doses of biofloc on the growth rate of Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) and the effect of different doses of biofloc on the survival of Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei). The method used is the experimental method. Experiments carried out in this study were to determine the effect of biofloc with different doses on the growth rate of white shrimp. The study design was a completely randomized design with four treatments and three replications, treatment A (commercial feeding without the addition of biofloc), treatment B (giving commercial feed with the addition of 15 mL of biofloc) C (feeding commercially with the addition of 20 mL of biofloc). ) and D (addition of 20 mL of biofloc without commercial feeding). Vaname shrimp seed stocking density for each treatment amounted to 15 fish/container. The application of biofloc had a significant effect on the growth rate of daily specific average weight and the increase in length of Vaname shrimp seeds (p<0.05). The highest growth rates in weight and length were obtained in treatment B (commercial feeding with the addition of 10 mL of biofloc) of 0.55±0.02%/day and 3.7±0.01 cm, respectively. The addition of biofloc did not show any significant effect on the survival rate of Vaname shrimp fry (p>0.05).
Peningkatan Kapasistas Masyarakat di Desa Ake Dotilou Melalui Budidaya Ikan Sistem Bioflok Sudirto Malan; Waode Munaeni; Gamal M. Samadan; Aras Syazili; Khamsiah Ahmad; Suryani Suryani; Ismi Musdalifah Darsan; M. Aris Aris; Tamrin Tamrin; Mufti Abdul Murhum; Asmar Hi Daud
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Sistem Bioflok” dilaksanakan di Desa Ake Dotilou, Kecamatan Oba Tengah, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya ikan yang efisien dan berkelanjutan. Sistem bioflok dipilih karena teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah limbah menjadi sumber nutrisi tambahan bagi ikan, sehingga mendukung produktivitas budidaya dengan biaya yang lebih rendah dan ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan pemberian materi dan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai konsep dan penerapan sistem bioflok. Peserta secara aktif berdiskusi tentang kendala yang mereka hadapi, seperti manajemen kualitas air dan penggunaan pakan, serta solusi praktis yang ditawarkan oleh teknologi bioflok. Selain itu, pelatihan ini membuka wawasan masyarakat terhadap diversifikasi budidaya, termasuk potensi ikan lele dan komoditas lain yang sesuai dengan kondisi lokal. Kegiatan ini juga memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumber daya air di desa untuk mendukung keberhasilan budidaya. Selain itu, pemateri juga memaparkan peluang budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok, menekankan manfaat ekonomi dan tantangan teknis yang harus diatasi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendorong penerapan teknologi bioflok secara luas, meningkatkan produksi perikanan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat Desa Ake Dotilou secara berkelanjutan.