Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Effectiveness Test of Soursop Leaf Extract and Papaya Leaf Extract Combination Against Spodoptera litura on Chili Plants in Tobelo City Nonice Manikome; Morina Handayani
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.253-259

Abstract

In terms of control, various natural chemical compounds derived from plants can be used. Like papaya and soursop leaves, the formulation of the problem is whether the combination of soursop leaf extract and papaya leaf extract is effective in controlling S. litura pests and what is the most effective extract concentration. This study used a completely randomized design (RBD) with 5 treatments and 5 replications. Observation variables included symptoms, morphological changes and mortality, the results were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) followed by the Least Significant Difference (LSD) 5% test. The initial symptoms that were seen one day after application of the combination were morphological changes in the test larvae. Such as damage to the body of the larva, change in color, then the larva's body shrinks, when touched the larvae easily fall. The highest mortality was found at the extract concentration of 20% with a mortality rate of 64.79% on the second day. The results showed that the high mortality rate was closely related to the high toxicity contained in the 20% extract concentration. It was concluded that the results of the effectiveness test of the combination of papaya leaf extract and soursop leaf extract were effective. Suggestions for the use of natural materials that are easily available can be used as an alternative to control pests that are environmentally friendly. Furthermore, it is suggested that if you want to increase mortality, you can try increasing the extract concentration.
Efektivitas Ekstrak Buah Bitung (Barringtonia asiatica L. ) Terhadap Hama Spodoptera litura F. Pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceae) Nonice Manikome; Ariance Yeane Kastanja; Zeth Patty
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.268 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.17-22

Abstract

Saat ini di Halmahera Utara petani sedang mengikuti program alih teknologi pertanian khususnya tanaman hortikultura.  Salah satu tanaman hotikultura yang dibudidayakan adalah kubis, akan tetapi dalam peningkatan produksi kubis mengalami permasalah organisme penggangu tanaman (OPT).  Spodoptera litura (F.) merupakan salah satu hama yang menyerang kubis. Serangan hama tersebut dapat menyebabkan kerusakan hingga 90 persen jika tidak dikendalikan. Salah satu cara mengurangi masalah akibat penggunaan insektisida sintetik yaitu perlu dikembangkan sarana pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan  dengan menggunakan insektisida yang berasal dari tumbuhan (insektisida nabati).  Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak buah bitung (Barringtonia asiatica L. ) terhadap hama Spodoptera litura F. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Perlakuan adalah konsentrasi ekstrak yaitu 10 persen, 20 persen, 30 persen, 40 persen, 50 persen, dan kontrol. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian S. litura dengan menggunakan ekstrak B. Asiatica efektif.  Rata- rata mortalitas menunjukan hasil presentasi yang sangat baik.  Mortalitas tertinggi 84,25 persen ditemukan pada konsentrasi ekstrak 50 persen., dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah efektif dalam mengendalikan larva S. litura. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektifitas ekstrak  buah bitung dalam mengendalikan hama lain pada tanaman kubis bahkan hama pada tanaman sayuran lainnya.
BUAH NAGA SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ALTERNATIF PETANI KELAPA DI KECAMATAN TOBELO TIMUR Zeth Patty; Ariance Y. Kastanja; Nonice Manikome
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 (2019): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Special Issues 1 "Semangat Perguruan
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v3i2.2850

Abstract

Low selling prices, low coconut production due to old age of coconut plants, and monoculture planting patterns are some of the factors that cause low income of coconut farmers so they live in poverty. Service activities carried out on coconut farmers in East Tobelo Sub district with the aim of training farmers to have the knowledge and skills to cultivate dragon fruit plants as intercrops among coconut plants. Problems faced by farmers include, lack of knowledge and skills in cultivating dragon fruit plants. The target to be achieved is the increasing knowledge and skills of coconut farmers in dragon fruit cultivation techniques. The methods used include counseling, training and planting dragon fruits in demonstration plot. This service program can be concluded to be able to produce expected outcomes including providing new knowledge and skills for group members while at the same time encouraging the community to seek additional income independently
Pengendalian Hama Cylas formicarius pada Tanaman Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Menggunakan Cendawan Entomopatogen Metarhizium sp. Nonice Manikome
JUSTE (Journal of Science and Technology) Vol. 1 No. 2 (2021): JUSTE
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.158 KB) | DOI: 10.51135/justevol1issue2page142-152

Abstract

Cylas formicarius merupakan salah satu hama yang merusak dan mengganggu produksi ubi jalar di Kecamatan Wasile Selatan yang perlu segera diatasi. Dalam hal pengendalian hama dapat dilakukan dengan bioinsektisida yakni memanfaatkan cendawan entomopatogen seperti cendawan Metarhizium sp. Pengendalian hama dengan bioinsektisida merupakan salah satu teknik yang cukup efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 faktor yaitu penyemprotan dengan suspensi Metarhizium sp., penyemprotan dengan insektisida kimia bahan aktif karbosulfan, dan kontrol atau tanpa perlakuan insektisida. Hasil pengamatan pada aplikasi Metarhizium sp. ketika umbi dibelah terlihat adanya lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Aplikasi insektisida menyebabkan perubahan morfologis pada larva yakni warna tubuh berubah menjadi kecokelatan dan setelah tiga hari tubuh larva mengering. Hasil analisis menunjukan mortalitas tertinggi ditemukan pada perlakuan insektisida ditemukan pada pengamatan hari kelima  (10%)., sedangkan mortalitas tertinggi pada perlakuan Metarhizium sp. ditemukan pada hari kelima (8,5%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa cendawan entomopatogen Metarhizium sp. dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama Cylas formicarius dengan efektif.
Isolat Bakteri Bacillus cereus Frank. Dari Tanah pada Beberapa Kawasan (Studi Kasus Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan) Nonice Manikome
JUSTE (Journal of Science and Technology) Vol. 2 No. 2 (2022): JUSTE
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.526 KB) | DOI: 10.51135/justevol2issue2page196-206

Abstract

Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan adanya seleksi resistensi dalam populasi hama, musnah atau terjadinya kerusakan terhadap musuh-musuh alami. Salah satu teknik pengendalian yakni dengan pemanfaatan mikroba. Salah satu jenis mikroba yang berpotensi sebagai agen pengendali hayati yaitu golongan mikroba kitinolitik spesies kitinase Bacillus cereus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isolat bakteri B. cereus dari tanah pada beberapa kawasan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan. Manfaat dari penelitian ini untuk mendeteksi isolat B. cereus yang terdapat di tanah pada beberapa kawasan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan untuk digunakan sebagai biopestisida dan penelitian lanjutan. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan dan selanjutnya dilakukan isolasi. Variabel pengamatan meliputi Identifikasi isolat B. cereus berdasarkan Morfologi Koloni dan Morfologi sel. Isolasi selektif pada Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan telah berhasil memperoleh sebanyak 447 isolat. Rinciannya adalah 219 dan 228 masing-masing untuk Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan. Sesuai karakteristiknya, hasil yang ditemukan teridentifikasi sebagai spesies B. cereus.
Sosialisasi Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Utara di Tengah Pandemi Covid-19 Nonice Manikome; Baltazar Z Erbabley
Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Bakti: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/baktivol3iss1pp30-34

Abstract

Upaya perbaikan pangan di Halmahera Utara telah dilakukan semenjak pertengahan tahun 2020 sejak virus menyebar. Untuk itu dilaksanakan kegiatan sosialisasi ini dengan tujuan hasil sosialisasi dapat menjadi pegangan bahkan pedoman dalam menyelesaikan masalah pangan di tengah masa pandemi. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pas Senin 02 November 2020. Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Komite Nasional Pemuda Indonesia tentang Sosialisasi dan Dialog Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Utara di Tengah Pandemi Covid-19 dengan metode sosialisasi bertempat di Alun-alun Kantor Bupati, yang dihadiri oleh pegawai dinas pertanian, pangan, kelompok tani, mahasiswa pertanian, serta beberapa masyarakat. Pemateri menyampaikan materi sosialisasi dilanjutkan dengan dialog, peserta memberikan pertanyaan serta masukan juga saran terkait dengan ketahanan pangan daerah di tengah pandemi covid-19. Dalam kegiatan pengabdian pemateri menyampaikan beberapa aspek perlu diperhatikan dalam ketahanan pangan yakni hasil produksi dalam hal ini ketersediaan, kemudian stabilitas serta akses. Kerjasama pemerintah dan petani menjadi salah satu faktor penting.
Teknis Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pembangunan Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant Baltazar Zadrak Erbabley; Edom Bayau; Nonice Manikome; Nally Y. G. F. Erbabley; Hendro C. Suhry
Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Bakti: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/baktivol4iss1pp54-63

Abstract

Perkembangan kota Tobelo yang cukup pesat telah juga berdampak pada meluasnya kebutuhan masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dibutuhkan untuk mengolah air limbah Cottage sebelum dibuang ke badan air. Perencanaan IPAL disesuaikan dengan beban polutan dalam air limbah yang terdiri dari debit air limbah dan konsentrasi polutan di dalamnya.Kegiatan Jasa Akomodasi Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant merencanakan akan menyediakan 20 cottage serta fasilitas lainnya. Air limbah yang dihasilkan dari operasional Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant sesuai perhitungan yaitu 14,95 m3 per hari. Acuan hasil olahan air limbah yang dimanfaatkan kembali dalam kegiatan penyiraman tanaman dan aplikasi ke tanah menggunakan PERMENLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Pengolahan air limbah yang digunakan yaitu mengalirkan air limbah dari dapur (estimasi 5% dari total air limbah) ke bak grease trap untuk memisahkan minyak dan lemak, setelah itu untuk menekan jumlah BOD, COD dan TSS air limbah yang telah terpisah dari minyak dan lemak di alirkan menuju ke bak pengendapan awal. Pada unit pengolahan ini dapat menghilangkan beban pencemar BOD hingga 40%, COD 39% dan TSS 94%.
Potensi Pemanfaatan Kelapa Bido Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Nelayan di Pulau Morotai Nonice Manikome; Yoppy Jutan
Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Bakti: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/baktivol4iss2pp101-107

Abstract

Memasuki musim paceklik, nelayan sering dihadapkan pada berkurangnya hasil tangkapan ikan akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya alternatif guna menstabilkan ekonomi nelayan, yaitu dengan pemanfaatan Kelapa Bido sebagai mata pencaharian alternatif nelayan. Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan Kelapa Bido sebagai alternatif mata pencaharian masyarakat nelayan. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Rabu, 31 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara Universitas Hein Namotemo dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pulau Morotai. Sosialisasi tentang potensi pemanfaatan Kelapa Bido sebagai mata pencaharian alternatif nelayan di Pulau Morotai. Sosialisasi dilaksanakan di Kantor Desa Bido, Kecamatan Morotai Utara. Pemateri menyampaikan materi bentuk sosialisasi dilanjutkan dengan diskusi. Dalam kegiatan pemateri menyampaikan dan menghimbau masyarakat nelayan bahwa dengan budi daya dan pengolahan Kelapa Bido, nelayan memiliki sumber pendapatan tambahan yang berkelanjutan sehingga dapat menjaga kelestarian sumber daya laut, serta mengurangi limbah kelapa karena bisa mengolahnya menjadi berbagai produk dengan potensi minim limbah.