Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN PERHITUNGAN CURAH HUJAN DAN FLUKTUASI DEBIT AIR PADA DAS WAE BATU GAJAH KOTA AMBON DALAM KURUN WAKTU EMPAT TAHUN (2010-2013) Erbabley, Baltazar Zadrak
Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Alam dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Hein Namotemo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.084 KB)

Abstract

Watershed is an area of land which is a unity with the river and its tributaries. The function are collecting, storing and draining water. Land requirements influence the poor condition of Wae Batu Gajah watershed for urgent and reducing the vegetated lands. This study aims to formulate land use appropriate referrals based on the calculation of the amount of rainfall and water discharge fluctuations Wae Batu Gajah watershed during a period of four years (2010-2013). The research method using digitized on screen to answer the first goal, a simple linear regression analysis to answer the second goal. The guideline for the land use in Wae Batu Gajah watershed based on calculation rainfall and water flow fluctuations that are tailored to the characteristics of Wae Batu Gajah watershed Ambon used a Government Regulation Number 44 in 2004 concerning Forestry Planning. Data collected in the form of primary data from field surveys, and secondary data from relevant agencies that support this research. Based on calculations using simple linear regression, ties between rainfall (X) of the water discharge (Y) in 2010, 2011, 2012 and 2013 found the equation Y = 0.320917839 + 0.250668724 X with a correlation coefficient (r) = 0.679 and the coefficient determination (R?) = 0.461 which means 46.10 percent change in water flow in 2010-2013 was influenced by rainfall.
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM DESA GAMTALA KABUPATEN HALMAHERA BARAT Erbabley, Baltazar Zadrak; Amahorseja, Anggeline Lioni
Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Alam dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Hein Namotemo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.733 KB)

Abstract

Desa Gamtala memiliki potensi sumberdaya alam, peninggalan sejarah, seni dan budaya yang sangat besar sebagai daya tarik wisata, baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Namun saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal karena berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi. Keterbatasan aksesibilitas serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, sumberdaya manusia, maupun dukungan kelembagaan merupakan permasalahan utama selain dari kondisi fisik kawasan ini. Penelitian ini bertujuan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan dalam mengembangkan kepariwisataan Desa Gamtala guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian pustaka, diskusi multipihak, tabulasi frekuensi, tabulasi silang dan analisis SWOT serta Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM). Workshop harmonisasi program antara para pihak yang terkait dalam pengembangan kepariwisataan Halmahera Barat, untuk mendapatkan masukan dan kesepakatan mengenai isu-isu strategis pengembangan pariwisata Halmahera Barat. Hasil analisis kuadran menunjukkan kawasan wisata prioritas berada pada Kuadran I. Posisi ini menggambarkan bahwa kawasan wisata prioritas berada pada situasi yang menguntungkan dimana kawasan tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanajemen pengembangan kawasan prioritas menghadapi berbagai macam ancaman, namun masih memiliki kekuatan dari segi internal. Sedangkan Hasil analisis Quantitative Strategic Planing Management (QSPM) menghasilkan sejumlah strategi, antara lain: Pemberdayaan dan penguatan modal masyarakat 6,70 (nilai urutan pertama); dan Mengembangkan paket wisata dengan nilai 6,69 (nilai urutan kedua)
TINJAUAN EKOLOGIS DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN BATU PECAH TERHADAP LINGKUNGAN DI DESA PUNE, KECAMATAN GALELA Erbabley, Baltazar Zadrak; Amahorseja, Anggeline Lioni
Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Alam dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2019): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : LPPM Universitas Hein Namotemo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1227.021 KB)

Abstract

Kondisi ekosistem lokasi rencana penambangan batu pecah galian C merupakan ekosistem daerah dataran rendah, dengan vegetasi tumbuhan seperti Kayu Burung, Kayu Baru, Sukun Hutan dan sebagainya, serta vegetasi lain yang tidak mempunyai nilai ekonomis, namun memiliki fungsi ekologis. Ekosistem yang terdapat di area pesisir merupakan ekosistem dengan subsistem yang beranekaragam baik bentuk maupun kondisinya. Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi tapak proyek, serta beberapa lokasi di sekitar tapak proyek yang diperkirakan akan terkena sebaran dampak). Dengan cara ini kondisi atau rona lingkungan hidup awal pada lokasi-lokasi calon penerima dampak dapat terukur/teramati, sehingga nantinya besaran dampak di wilayah studi dapat diperkirakan. Komponen lingkungan dan parameter yang harus diamati, diukur dan dicatat serta metode pengumpulan dan analisis datanya akan diuraikan. Uraian mengenai upaya pengelolaan lingkungan berikut ini disesuaikan dengan jenis dampak yang terjadi dari kegiatan Penambangan Batu Pecah Galian C. Penjelasannya meliputi sumber dampak, jenis dampak, dan besaran dampak, penjelasan upaya pengelolaan lingkungan meliputi bentuk upaya pengelolaan, lokasi pengelolaan dan periode pengelolaan lingkungan hidup.
Teknis Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pembangunan Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant Baltazar Zadrak Erbabley; Edom Bayau; Nonice Manikome; Nally Y. G. F. Erbabley; Hendro C. Suhry
Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Bakti: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/baktivol4iss1pp54-63

Abstract

Perkembangan kota Tobelo yang cukup pesat telah juga berdampak pada meluasnya kebutuhan masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dibutuhkan untuk mengolah air limbah Cottage sebelum dibuang ke badan air. Perencanaan IPAL disesuaikan dengan beban polutan dalam air limbah yang terdiri dari debit air limbah dan konsentrasi polutan di dalamnya.Kegiatan Jasa Akomodasi Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant merencanakan akan menyediakan 20 cottage serta fasilitas lainnya. Air limbah yang dihasilkan dari operasional Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant sesuai perhitungan yaitu 14,95 m3 per hari. Acuan hasil olahan air limbah yang dimanfaatkan kembali dalam kegiatan penyiraman tanaman dan aplikasi ke tanah menggunakan PERMENLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Pengolahan air limbah yang digunakan yaitu mengalirkan air limbah dari dapur (estimasi 5% dari total air limbah) ke bak grease trap untuk memisahkan minyak dan lemak, setelah itu untuk menekan jumlah BOD, COD dan TSS air limbah yang telah terpisah dari minyak dan lemak di alirkan menuju ke bak pengendapan awal. Pada unit pengolahan ini dapat menghilangkan beban pencemar BOD hingga 40%, COD 39% dan TSS 94%.
PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH SEBAGAI TEMPAT BUDIDAYA TANAMAN REMPAH DAN SAYUR MASYARAKAT DESA SAMINYAMAU Manikome, Nonice; Erbabley, Baltazar Zadrak
MAANU: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): Maanu Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/maanuv1i2p124-131

Abstract

The use of yard land is relatively minimal, a lot of yard land is used as idle land, a lot of yard land is only covered with grass. This of course results in minimal development of various innovations related to yard land and the unavailability of spices and vegetables for consumption by the community. Based on these reasons, community service activities were carried out in Saminyamau Village with the title Utilizing House Yards as a Place for Cultivating Spices and Vegetables. Community Service Activities will be held on June 29 2023, located in the Saminyamau Village Office Yard. In its implementation, the speaker conveyed some information on several techniques for cultivating vegetables and herbs that can be used, with the aim of optimizing the potential of yard land to meet the family's daily food needs and providing motivation for the community to make maximum use of yard land which, if it continues to be developed, can be used as a village business. to become a village that is independent of spices and vegetables.