Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Potensi Sumberdaya Perikanan Tahun 2019-2022 di Pulau Halmahera John Etry Ririhena; Edom Bayau; Baltazar Z Erbabley; Yuliana Natan
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v5i.702

Abstract

Sumberdaya perikanan di pulau Halmahera memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat sehingga menunjang ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis potensi sumberdaya alam perikanan dan Faktor Penyebab naik turunnya potensi sumberdaya perikanan di Pulau Halmahera. Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif. Dari data hasil olahan yang didapat jumlah luasan Ekosistem Terumbu karang tahun 2022 untuk Halmahera Barat 2.581,1 Ha, Halmahera Selatan 16.338,3 Ha, Halmahera Tengah 6.164,8 Ha, Halmahera Timur 5.333,6 Ha dan Halmahera Utara 5.206,6 Ha. Jumlah Luasan Ekosistem Lamun untuk Halmahera Barat 470,4 Ha, Halmahera Selatan 8.283,2 Ha, Halmahera Tengah 1.215,9 Ha, Halmahera Timur 2.447,5 Ha, dan Halmahera Utara 994,7 Ha. Jumlah Luasan Ekosistem Mangrove Tahun 2022 Halmahera Barat 3.696,1 Ha, Halmahera Selatan 17.843,7 Ha, Halmahera Tengah 2.730,8 Ha, Halmahera Timur 6.634,1 Ha, Halmahera Utara 3.270,6 Ha. Jumlah Hasil Perikanan Tangkap Tahun 2019 Halmahera Barat 16.637 Ton, Halmahera Selatan 65.284 Ton, Halmahera Tengah 22.762 Ton, Halmahera Timur 15.191 Ton, Halmahera Utara 28.659 Ton. Tahun 2020 Halmahera Barat 17. 494 Ton, Halmahera Selatan 52.951 Ton, Halmahera Tengah 23.782 Ton, Halmahera Timur 9.786 Ton dan Halmahera Utara 28.841 Ton. Sedangkan Tahun 2021 Halmahera Barat 25.675 Ton, Halmahera Selatan 53.812 Ton, Halmahera Tengah 23.006 Ton, Halmahera Timur 24.231 Ton dan Halmahera Utara 32.021 Ton. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2020 dan 2021 Halmahera Barat 305,46 dan 307,76 Ton, Halmahera Selatan tidak ada, Halmahera Tengah tidak ada, Halmahera Timur 50,31 dan 50,14 Ton, dan Halmahera Utara Tidak ada. Faktor Kondisi ekosistem Terumbu Karang, Lamun dan Mangrove masih dalam kategori baik. Tren produksi perikanan tangkap tidak seimbang dikarenakan karna alat tangkap tergolong sederhana, Pasokan BBM yang kurang dan harga tinggi, kapal atau perahu dijadikan transportasi antar pulau. Sedangkan untuk produksi budidaya perikanan yang tidak seimbang karna masih skala lokal yang khusus konsumsi dan sisanya di jual, sehingga belum memenuhi target.
Teknis Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pembangunan Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant Baltazar Zadrak Erbabley; Edom Bayau; Nonice Manikome; Nally Y. G. F. Erbabley; Hendro C. Suhry
Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Bakti: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/baktivol4iss1pp54-63

Abstract

Perkembangan kota Tobelo yang cukup pesat telah juga berdampak pada meluasnya kebutuhan masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dibutuhkan untuk mengolah air limbah Cottage sebelum dibuang ke badan air. Perencanaan IPAL disesuaikan dengan beban polutan dalam air limbah yang terdiri dari debit air limbah dan konsentrasi polutan di dalamnya.Kegiatan Jasa Akomodasi Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant merencanakan akan menyediakan 20 cottage serta fasilitas lainnya. Air limbah yang dihasilkan dari operasional Dabiloha Ta’aga Paca Cottage dan Restaurant sesuai perhitungan yaitu 14,95 m3 per hari. Acuan hasil olahan air limbah yang dimanfaatkan kembali dalam kegiatan penyiraman tanaman dan aplikasi ke tanah menggunakan PERMENLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Pengolahan air limbah yang digunakan yaitu mengalirkan air limbah dari dapur (estimasi 5% dari total air limbah) ke bak grease trap untuk memisahkan minyak dan lemak, setelah itu untuk menekan jumlah BOD, COD dan TSS air limbah yang telah terpisah dari minyak dan lemak di alirkan menuju ke bak pengendapan awal. Pada unit pengolahan ini dapat menghilangkan beban pencemar BOD hingga 40%, COD 39% dan TSS 94%.