Bandhar Aji Sukma Yudha
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Potensi Jenis Longsor Berdasarkan Karakteristik Geomekanika Batuan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Thamzez Nuur Anom; Tusyifa Rahmadanti; Distika Pratiwi; Bandhar Aji Sukma Yudha; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 3, No 1 (2020): September 2020
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v3i1.3511

Abstract

ABSTRAKKecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah yang memiliki potensi kejadian tanah longsor cukup besar. Banyaknya bidang diskontinuitas serta pelapukan menjadi faktor utama penyebab tanah longsor pada daerah Patuk dan sekitarnya. Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi potensi jenis longsoran berdasarkan nilai geomekanika batuan. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dengan studi literatur dengan metode pengumpulan data. Parameter geomekanika batuan yang digunakan sebagai bahan penelitian berupa tingkat pelapukan pada batuan, kerapatan bidang diskontinuitas (RQD), serta nilai kuat tekan batuan utuh. Hasil penelitian menunjukkan  terdapat 3 satuan batuan yang menyusun daerah penelitian yaitu Satuan Batupasir Tufan, Satuan Batupasir, serta Satuan Breksi Andesit. Daerah penelitian dibagi menjadi 5 satuan geologi teknik, yaitu Satuan Breksi Andesit 1 dengan kualitas batuan sangat baik, Satuan Breksi Andesit 2 dengan kualitas batuan sedang, Satuan Tufa dengan kualitas batuan buruk - baik, Satuan Batupasir Tufan dengan kualitas batuan sedang - baik dan Satuan Batupasir dengan kualitas batuan baik.  Potensi jenis longsoran pada daerah penelitian berdasarkan analisis kinematika geomekanika batuan yaitu berjenis longsoran gelinciran (sliding) dengan bentuk longsoran busur (cicular failure), longsoran bidang (plane failure), dan longsoran baji (wedge failure). Perlu dilakukan mitigasi bencana untuk mengurangi maupun meniadakan resiko bencana tanah longsor pada daerah penelitian Kata Kunci: longsoran, geomekanika,  rock quality designation (RQD), tingkat pelapukan.
Kemampuan Geologi Teknik Lahan untuk Pengembangan Permukiman pada Punggungan Gunung So dan Sekitarnya di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman Bandhar Aji Sukma Yudha; Herwin Lukito; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2098.567 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8914

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hal tersebut berakibat pada meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman di Kabupaten Sleman. Punggungan Gunung So dan lahan persawahan di sekitarnya yang berada di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman berpotensi untuk dikembangkan menjadi permukiman karena kepadatan penduduk yang rendah dan harga tanah yang relatif terjangkau dibandingkan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kemampuan geologi teknik untuk permukiman pada lahan di daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Analisis kemampuan lahan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan parameter daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng terhadap kemudahan pengerjaan konstruksi, kedalaman muka air tanah, dan kerentanan bencana beraspek geologi. Hasil penelitian menunjukkan empat kelas kemampuan lahan yaitu kemampuan tinggi (15,11 Ha) yang sesuai untuk pemukiman, kemampuan menengah (46,12 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan rekayasa, kemampuan rendah (1,52 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan penyelidikan detail dan pekerjaan rekayasa, serta kemampuan sangat rendah (1,02 Ha) yang merupakan wilayah perlu dihindari untuk permukiman karena memiliki potensi bencana geologi tinggi dan kemiringan lereng yang tidak mendukung pengerjaan konstruksi. Berdasarkan hasil analisis maka Gunung So dan sekitarnya memiliki wilayah yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi permukiman.Kata Kunci: Geologi Teknik; Kemampuan Lahan; Konstruksi; Pemukiman; Analytic Hierarchy Process