Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KEMAMPUAN GEOLOGI TEKNIK UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DAERAH EMBUNG JURANG JERO, HARJOBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Wisnu Aji Dwi Kristanto; I Putu Gema Bujangga
KURVATEK Vol 5 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v5i2.1435

Abstract

Embung is an artificial building with the main function of collecting and distributing surface water. However, embung has a tourist attraction that is starting to become a trend of society. The development of the embung as a function of tourism must be supported by technical aspects, one of which is the engineering geology capability which is a measure of land suitability. Embung Jurang Jero was built in 2009 in Jurang Jero village, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta with a capacity to accommodate 32,828.88 m3 of water. Located on the lower slopes of Merapi Volcano with natural attractions that support being developed into a tourist area. Thus, it is interesting to do research on the engineering geology capability of the embung Jurang Jero area for the development of environmentally friendly tourism areas. This research was conducted by mapping and weighting analysis of supporting parameters consisting of rock and soil carrying capacity, slope, geological hazard potential, groundwater depth, ease of excavation, and land use. The results showed three zones of engineering geology capability for the development of tourist areas in the form of high, medium, and low capability zones.Keywords: capability, Engineering Geology, embung, tourism, Jurang Jero.
POTENSI AIRTANAH PADA BATUAN SEDIMEN VULKANIK DENGAN PENGUKURAN GEOLISTRIK DAERAH KECAMATAN PRAMBANAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Wisnu Aji Dwi Kristanto; Nandra Eko Nugroho; Thamzez Nuur Anom; Ahmad Muhaimin
KURVATEK Vol 5 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v5i1.1595

Abstract

Abstract Water is a basic human need for life. Increasing the world's population The quality of surface water is increasing, while the air demand will not stop. The source of clean water besides surface water is groundwater. Therefore, using groundwater as a source of air must be further for continuation. Prambanan area with geological conditions compiled by volcanic sedimentary rock available groundwater potential needs to be done related to groundwater in different places depending on where there is no layer containing groundwater. Identification of groundwater potential carried out in the study area using the geoelectric method. The results of geoelectric measurements show subsurface resistivity cross sections of the study area have two aquifer layers with the first layer 2 meters to 10 meters and the second layer 5 meters to 14 meters which are mostly found in lapilli units and some in sandstones and breccias. Keywords: groundwater potential, volcanic sedimentary rocks, geoelectric
Kemampuan Geologi Teknik Lahan untuk Pengembangan Permukiman pada Punggungan Gunung So dan Sekitarnya di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman Bandhar Aji Sukma Yudha; Herwin Lukito; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2098.567 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8914

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hal tersebut berakibat pada meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman di Kabupaten Sleman. Punggungan Gunung So dan lahan persawahan di sekitarnya yang berada di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman berpotensi untuk dikembangkan menjadi permukiman karena kepadatan penduduk yang rendah dan harga tanah yang relatif terjangkau dibandingkan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kemampuan geologi teknik untuk permukiman pada lahan di daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Analisis kemampuan lahan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan parameter daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng terhadap kemudahan pengerjaan konstruksi, kedalaman muka air tanah, dan kerentanan bencana beraspek geologi. Hasil penelitian menunjukkan empat kelas kemampuan lahan yaitu kemampuan tinggi (15,11 Ha) yang sesuai untuk pemukiman, kemampuan menengah (46,12 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan rekayasa, kemampuan rendah (1,52 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan penyelidikan detail dan pekerjaan rekayasa, serta kemampuan sangat rendah (1,02 Ha) yang merupakan wilayah perlu dihindari untuk permukiman karena memiliki potensi bencana geologi tinggi dan kemiringan lereng yang tidak mendukung pengerjaan konstruksi. Berdasarkan hasil analisis maka Gunung So dan sekitarnya memiliki wilayah yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi permukiman.Kata Kunci: Geologi Teknik; Kemampuan Lahan; Konstruksi; Pemukiman; Analytic Hierarchy Process
Evaluasi dan Pengelolaan Lereng Bekas Tambang Sirtu di Dusun Dompol, Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah Sekar Tyasing Wicaksono; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Suharwanto Suharwanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.945 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8895

Abstract

Gunung Merapi merupakan salah satu gunungapi aktif di Indonesia. Ketika Gunung Merapi mengalami erupsi akan menghasilkan material vulkanik yang dapat bermanfaat bagi warga sekitar. Salah satu cara masyarakat memanfaatkan material tersebut dengan melakukan penambagan pasir dan batu seperti yang berlangsung di Dusun Dompol. Salah satu lahan bekas tambang yang dijumpai di Dusun Dompol sangat bersinggungan langsung dengan permukiman warga. Sehingga, perlu adanya suatu evaluasi untuk mengetahui kondisi eksisting lereng bekas tambang dan faktor keamanan. Metode yang adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survei dan pemetaan lapangan serta uji laboratorium. Metode sampling dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan pengambilan sampel tanah berdasarkan spesifikasi ASTM D-1587. Sedangkan untuk pengujian ukuran butir dan porositas menggunakan sampel tanah terganggu. Metode analisis yang dilakukan menggunakan metode Janbu yang disederhanakan dan analisis deskriptif berdasarkan Kepmen No. 1827 K/30/2018 dan Klasifikasi Faktor Keamanan Bowles, 1989. Berdasarkan pengujian laboratorium diperoleh nilai berat isi berat isi 1,19 gr/cm3 , kadar air 50%, kohesi 5 kN/m2 , dan sudut geser 15° pada lereng timur. Sedangkan pada lereng selatan memiliki nilai berat isi 1,62 gr/cm3 , kadar air 12%, kohesi 4 kN/m2 , dan sudut geser 22°. Berdasarkan perhitungan faktor keamanan diperoleh nilai faktor keamanan nilai faktor keamanan 1,058 pada lereng timur dan 0,333 pada lereng selatan. Arahan pengelolaan yang dilakukan adalah dengan melakukan rekayasa geometri, penanaman vegetasi, dan, pendekatan sosial.Kata kunci: Kestabilan Lereng, Nilai Faktor Keamanan, Metode Janbu yang disederhanakan
Evaluasi Kesesuaian Lahan Kawasan Pariwisata di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Shella G Kakisina; Johan Danu Prasetya; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.005 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8910

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi sumber daya pesisir yang berlimpah. Perkembangan wisata mulai meningkat sekitar tahun 2015-2019. Pantai Kuwaru adalah pantai yang strategis sebagai kawasan untuk wisata keluarga dan Pendidikan yang berada di bagian pantai selatan wilayah Bantul.  Pada tanggal 5 Juni 2017 terjadi bencana abrasi yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada bangunan di Pantai Kuwaru. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi kesesuaian lahan untuk wisata Pantai Kuwaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan, metode skoring dan pembobotan, dengan melakukan pengukuran pada 6 parameter yaitu tipe pantai, lebar pantai, material daar Perairan, kemiringan pantai, tutupan lahan pantai, dan ketersediaan air tawar. Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil nilai kesesuaian lahan di Pantai Kuwaru sebesar 44 % yaitu kategori S3 (sesuai bersyarat). Penelitian ini kiranya dapat dijadikan evaluasi atau rekomendasi untuk mengelola dan mengembangkan Pantai Kuwaru kedepannya. Kata Kunci : Evaluasi; Kesesuaian Lahan; Pantai; Pariwisata
Evaluasi Daya Dukung Lingkungan Kawasan Permukiman Dusun Kemloko, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Yoga Wijaya Danar Putra; Dian Hudawan Santoso; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4151.554 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8900

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk di Kalurahan Srimartani setiap tahun menunjukan peningkatan sebesar 1,18% (BPS, 2021). Kebutuhan ruang untuk tempat tinggal mengalami kenaikan dan mengakibatkan penggunaan lahan terus mengalami perubahan yang berdampak pada daya dukung lingkungan kawasan permukiman di daerah penelitian. Kawasan permukiman di Dusun Kemloko berada pada daerah lereng perbukitan mengakibatkan daerah terjadi gerakan massa tanah yang tersebar di 4 titik lokasi. Terdapat 2 bangunan warga mengalami keretakan akibat adanya gerakan massa tanah di Dusun Kemloko. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi daya dukung lingkungan kawasan permukiman di Dusun Kemloko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pemetaan, wawancara, tumpang susun (overlay), pengharkatan (scoring), dan analisis deskriptif. Hasil evaluasi memiliki 2 (dua) kelas yaitu daya dukung agak jelek dengan luas 37 Ha atau 58,73% dan daya dukung jelek dengan luas 26 Ha atau 41,27% dari luasan daerah penelitian.Kata Kunci: Daya Dukung, Lingkungan, Kawasan, Permukiman, Gerakan Massa Tanah
Analisis Particulate Matter 10 µm (PM10) yang Ditimbulkan oleh Kegiatan Penambangan Andesit di Kabupaten Kulon Progo, DIY Chika Afrilla; Suharwanto Suharwanto; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.507 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8874

Abstract

Kegiatan Penambangan andesit dengan sistem tambang terbuka di Kalurahan Hargowilis menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, salah satunya adalah penurunan intensitas kualitas udara ambien yang disebabkan adanya particulate matter 10 µm (PM10)yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan andesit.Hal tersebut merupakan pemicu timbulnya infeksi saluran pernapasan pada manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui konsentrasi particulate matter 10 µm (PM10) di lokasi penelitian lalu dapat dianalisis menggunakan metode ISPU untuk mendapatkan arahan pengelolaan yang tepat. Hasil dari penelitian kualitas udara menunjukan bahwa dari 3 titik lokasi pengambilan sampel udara yang telah dilakukan selama 24 jam dengan baku mutu sebesar 75 µg/m3 bahwa pada lokasi 1 dan 2 memiliki konsentrasi sebesar 29,5 µg/m3 dengan nilai ISPU sebesar 39,75, dan lokasi 3 memiliki konsentrasi sebesar 29,2 µg/m3 dengan nilai ISPU sebesar 39,60. Berdasarkan hasil tersebut nilai ISPU termasuk ke dalam kategori baik dan status berwarna hijau. Arahan pengelolaan yang direncanakan adalah pembuatan Dust Suppression System (sistem pencegah debu) dengan alat Dry Fog System untuk mengatasi pencemaran udara yang terjadi di lokasi penambangan dengan cara menangkap partikulat yang berterbangan.Kata Kunci: Udara Ambien, Pencemaran Udara, Penambangan Andesit, PM10, ISPU
Evaluasi Lahan Berdasarkan Kualitas dan Karakteristik Lahan pada Bekas Pertambangan Tanah Urug di Dusun Pucang Gading, Kelurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Wais Alfajri; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.447 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8886

Abstract

Indonesia memiliki banyak aktivitas pertambangan, salah satunya kegiatan pertambangan tanah urug yang berlangsung diDusun Pucang Gading, Kelurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Aktivitas pertambangan membuat lahan menjadi terdegradasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kualitas dankarakteristik lahan berdasarkan kesesuaian lahan untuk arahan teknis reklamasi pertambangan sebagai pertanian lahan keringtanaman sengon dan ketela pohon. Metode yang digunakan adalah (1) survei dan pemetaan (2) Purposive Sampling (3)analisis laboratorium (4) weight factor matching. Parameter (karakteristik lahan) yang diamati pada lapangan yaitutemperatur(t) (rerata temperatur tahunan), ketersediaan air(w) (bulan kering, hujan pertahun), media perkaraan(r) (drainasetanah, tekstur tanah dan kedalaman efektif), retensi hara(f) (PH, H2O, KTK tanah, C-Organik), hara tersedia(n) (N Total, P2O5,K2O5), penyiapan lahan(p) (batuan permukaan, singkapan batuan), tingkat bahaya erosi(e) (bahaya erosi, lereng). Berdasarkanhasil dari evaluasi kesesuaian lahan tanaman sengon didapatkan 3 kelas, sedangkan tanaman ketela pohon didapatkan 2kelas. Rekayasa yang dilakukan untuk memperbaiki lahan adalah rekayasa teknik dengan pembuatan teras jenjang,pembuatan saluran irigasi dan revegetasi. Upaya perbaikan lahan yang dilakukan diharapkan membuat lahan kembalimenjadi produktif.Kata Kunci: Kualitas lahan; Karakteristik Lahan; Evaluasi Lahan
Evaluasi Lereng Bekas Tambang Pasir dan Batu Berdasarkan Nilai Faktor Keamanan di Dusun Tawang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Basitha Septia Wibowo; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8898

Abstract

Dusun Tawang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten merupakan salah satu lokasi kegiatan pertambangan pasir dan batuan yang sudah dimulai sejak 2006. Kegiatan tersebut meninggalkan lereng yang tidak diperbaiki sehingga memiliki ancaman gerakan massa tanah dan/atau batuan. Desa Sidorejo juga sudah ditetapkan sebagai daerah rawan longsor dengan potensi tinggi pada bulan Desember 2018 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dan mengevaluasi kondisi eksisting lereng tambang menggunakan nilai faktor keamanan pada lereng bekas tambang. Metode yang digunakan yaitu studi literatur, survei lapangan dan pemetaan fisik lingkungan, serta metode uji laboratorium. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Metode Spencer dan Metode Analisis Deskriptif untuk mengevaluasi lereng bekas tambang terhadap gerakan massa tanah dan/atau batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan massa tanah/batuan yang ada berupa keruntuhan permukaan lereng. Nilai faktor keamanan lereng sebesar 0,603 pada lereng 1; 0,799 pada lereng 2; dan 0,341 pada lereng 3. Ketiga lereng termasuk ke dalam kategori lereng tidak stabil.Kata Kunci: Evaluasi, Gerakan massa, Lereng, Bekas Tambang, Faktor Keamanan
Teknik Reklamasi Area Bekas Tambang Tanah Urug Sebagai Pertanian Lahan Kering di Dusun Kaligondang, Kalurahan Temon Wetan, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY Satya Purbiantoro; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Herwin Lukito
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8885

Abstract

Kegiatan penambangan di Dusun Kaligondang, Kalurahan Temon Wetan sudah berlangsung sejak tahun 2017lalu, hingga saat ini berhenti beroperasi dengan tanpa adanya upaya reklamasi yang dilakukan. Akibat darikegiatan penambangan tersebut terjadi perubahan bentuk lahan dan mengakibatkan lahan tersebut menjadi tidakproduktif. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi lahan area bekas tambang sebagai pertanianlahan kering dan menentukan arahan teknis reklamasi. Metode yang diterapkan dalam penelitian adalahkuantitatif deskriptif yang meliputi observasi dan pemetaan lapangan, analisis laboratorium, dan evaluasi denganmetode pencocokan (matching). Analisis laboratorium yang dilakukan berupa uji kimia tanah. Hasil evaluasilahan didapatkan bahwa area bekas tambang dapat ditanami tanaman pertanian lahan kering yaitu ubi kayu, ubijalar, dan kacang tanah. Upaya pengelolaan lahan dilakukan dengan pembuatan jenjang dengan tinggi 6 meterdan kemiringan 45° dengan backslope 2° dan pembuatan saluran drainase pada tiap jenjang.Kata Kunci: Evaluasi Lahan; Penambangan; Pertanian Lahan Kering; Reklamasi