LMF. Purwanto
Program Studi Doktor Arsitektur Konsentrasi Arsitektur Digital, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JoDA Journal of Digital Architecture

Perbandingan Transfer Panas Pada Software Psi-Therm, HTflux Dan Ansys Dimitri Ryumiliano Paulus; LMF Purwanto
JoDA Journal of Digital Architecture Vol 1, No 2: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.666 KB) | DOI: 10.24167/joda.v1i2.4306

Abstract

Dalam mendesain suatu bangunan tentunya harus memperhatikan kondisi iklim setempat untuk mencapai kenyamanan pengguna dalam melakukan aktivitas. Pada iklim tropis yang memiliki suhu lingkungan yang cukup tinggi tentunya akan mempengaruhi kondisi interior ruangan. Proses perambatan panas ini diminimalisir dengan menggunakan AC, pemilihan material dinding dan perencanaan dinding melalui software. Namun penggunaan AC yang berlebihan di dalam ruangan akan membuat konsumsi listrik menjadi tinggi dan berdampak pada penambahan panas pada bangunan. Pada penelitian ini digunakan software Psi-therm, HTflux dan Ansys untuk mensimulasikan perpindahan panas matahari ke dalam gedung. Tujuan utama penggunaan perangkat lunak adalah untuk menentukan aliran perpindahan panas ke struktur bangunan dan meminimalkan perpindahan panas melalui penggunaan bahan peredam pada dinding. Selain itu untuk mengetahui perbedaan hasil analisis dari ketiga software tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan data di lapangan yang berhubungan dengan suhu di luar dan di dalam bangunan serta material penutup dinding. Data yang terkumpul akan dimasukkan ke dalam software Psi-Therm, HTflux, dan Ansys untuk menganalisis distribusi panas matahari pada struktur bangunan. Dengan menggunakan gambar sebaran panas yang telah dianalisa oleh perangkat lunak maka dilakukan upaya untuk meminimalisir panas tersebut dengan menggunakan bahan peredam pada dinding bangunan.
Eksplorasi Software CBE Thermal Comfort Tool Sebagai Perhitungan Kenyamanan Termal Calvindoro Mamesa; LMF Purwanto
JoDA Journal of Digital Architecture Vol 1, No 2: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1351.801 KB) | DOI: 10.24167/joda.v1i2.4305

Abstract

Dalam menjalankan aktivitas dalam sebuah ruangan, tentunya setiap orang berharap ruang yang digunakannya nyaman secara termal. Bangunan dengan fungsi peribadatan tentunya menuntut akan tercapainya kenyamanan termal salah satunya adalah bangunan Gereja dimana kenyamanan termal akan berpengaruh terhadap fokus umatnya dalam mengikuti peribadatan di dalam Gereja. Gereja Gedangan adalah salah satu Gereja di Semarang yang memiliki banyak bukaan lebar guna masuknya penghawaan alami kedalam bangunan sehingga bangunan ini cukup menarik untuk dijadikan penelitian mengenai kenyamanan termal. Dewasa ini, perhitungan kenyamanan termal sendiri sudah banyak dilakukan dan seiring berjalannya waktu, teknologi memberi kemudahan kepada manusia dalam melakukan perhitungan kenyamanan termal terutama dalam menemukan nilai PMV dan PPD karena perhitungan ini cukup rumit tanpa bantuan software. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa angka melalui pengukuran di lapangan kemudian akan dihitung dan dianalisis dengan CBE Thermal Comfort Tool dan jika belum tercapai kenyamanan termal maka dilakukan eksperimen agar kenyamanan termal dapat tercapai. Penelitian mengenai kenyamanan termal pada bangunan fungsi peribadatan sangat penting untuk mengetahui apakah bangunan tersebut memenuhi kenyamanan termal pengguna dan jika belum, maka bagaimanakah solusi yang dapat diambil untuk dapat mencapai kenyamanan termal tersebut. Hasil yang akan dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui nilai PMV dan PPD pada Gereja Gedangan dan solusi yang dapat diterapkan apabila kenyamanan termal pada Gereja Gedangan belum tercapai.