Claim Missing Document
Check
Articles

TAMAN BACAAN UNTUK MENINGKATKAN SPIRIT KEWIRAUSAHAAN DAN MENGAKSES INFORMASI BISNIS BAGI MASYARAKAT KELURAHAN MADE KOTA SURABAYA Sutanto, J.E.; Purwoko, Gervasius Harry
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.208 KB) | DOI: 10.37715/leecom.v1i1.957

Abstract

Membaca merupakan usaha penyebaran gagasan dan upaya kreatif. Oleh karena itu, sarana TB di Kelurahan Made Kota Surabaya akan berpotensi untuk mengubah masyarakat yang kurang menyukai membaca menjadi masyarakat minat membaca diperlukan adanya perubahan budaya. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan peneliti terhadap masyarakat di sekitar lokasi TB dengan jumlah responden 36 orang dan rata-rata menyatakan sangat setuju dengan keberadaan TB tersebut. Implikasi keberadaan TB adalah untuk meningkatkan spirit kewirausahaan dan juga mempermudah untuk mengakses informasi bisnis bagi masyarakat Kelurahan Made Kota Surabaya dengan demikian akan berpeluang bagi masyarakat untuk menjadi pelaku bisnis akan semakin meningkat sehingga akan berpotensi terhadap pertumbuhan ekonomi di lingkungan masyarakat Kelurahan Made Kota Surabaya.
PENGARUH WINDOW-TO-WALL RATIO (WWR) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI BANGUNAN Gervasius Herry Purwoko; LMF. Purwanto
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v11i2.004

Abstract

Jendela pada bangunan mempunyai peran yang sangat penting pada kinerja termal bangunan yang besarnya tergantung pada bentuk dan karakter dinding luar atau selubung bangunannya. Perbandingan luas jendela dengan luas dinding luar disebut Window-to-Wall Ratio (WWR), mempunyai kosekuensi dalam mengendalikan besarnya pemakaian energy pada bangunan. Permasalahannya adalah berapa nilai WWR yang dianggap optimal pada bentuk selubung yang berbeda-beda. Penelitian ini merupakan eksperimen model dengan menggunakan simulasi komputer untuk mengamati berbagai bentuk selubung bangunan perkantoran bertingkat banyak di Jakarta yang menggunakan beberapa besaran WWR untuk mencapai nilai optimal. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengubah-ubah besaran WWR mulai 50% hingga 20% pada beberapa bentuk selubung bangunan yang umum digunakan. Hasilnya dibandingkan dengan bangunan standar pada kondisi dasar. Pengamatan dilakukan dengan simulasi DOE-2.1E dengan menggunakan model bentuk dasar bangunan yang mengacu pada standar energy bangunan perkantoran untuk Indonesia, sedangkan model selubung bangunan diklasifikasikan kedalam 5 bentuk model yang umum digunakan di Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan perbedaan nilai optimasi tergantung karakter bentuk selubungnya, namun pada umumnya di semua bentuk selubung terjadi kecenderungan penurunan pemakaian energy pada WWR 50%-40%, tetapi kecenderungan tersebut mulai mengecil pada WWR 30% hingga 20%. Jika WWR terus dikurangi justru membuat ruangan dalam bangunan menjadi gelap dan akan meningkatkan pemakaian energy dikarenakan meningkatnya beban pencahayaan didalam bangunan.
Pemanfaatan Bio-Slurry Mengurangi Dampak terhadap Pencemaran Lingkungan bagi Kesehatan Masyarakat J.E. Sutanto; Baswara Yua Kristama; Gervasius Herry Purwoko; Bagus Yossy Harnawan; Intan Suksma Dewi; Hana Faizah Fadilah; Adityo Tri Wicaksono; Rachmanu Eko Handriyanto; Maritha Nilam Kusuma
Media Karya Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v4i1.28634

Abstract

Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, akan mengurangi adanya faktor terjadinya dampak pencemaran lingkungan yang berpengaruh bagi kesehatan masyarakat di Dusun Pengajaran. Faktanya selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dampak pencemaran lingkungan bagi kesehatan.  Oleh karena itu tim pelaksana mencari alternatif sebagai solusinya yaitu tim pelaksana memberikan pelatihan bagi masyarakat Dusun Pengajaran bagaimana pemanfaatan bio-slurry  dijadikan briket. Metode pelaksanaannya yaitu tim pelaksana memberikan pelatihan pembuatan briket dan selain itu masyarakat juga diberikan mesin pembuat briket, dengan demikian langsung melakukan praktek proses produksi briket. Mesin pembuat briket tersebut ini juga sangat mudah dalam pengoperasiannya, aman dan juga sangat praktis. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat terkait pemanfaatan bio-slurry untuk mengurangi dampak terhadap pencemaran lingkungan dan juga bagi kesehatan masyarakat, namun menjadi tantangan dan sekaligus manfaat serta keuntungan bagi masyarakat yaitu bahwa briket bisa digunakan sebagai salah satu usaha di tengah kondisi harga gas LPG yang relatif tidak murah dan cenderung terus naik dan minyak tanah yang semakin langkah didapat, saat sekarang ini beberapa orang mulai mempertimbangkan  menggunakan bahan bakar alternatif. Penggunaan briket menjadi salah satu solusi yang tepat dan banyak dipilih sebagian besar masyarakat untuk keluar dari permasalahan tersebut. Secara tidak langsung fenomena ini turut membuka peluang usaha yang cukup menjanjikan, sehingga secara ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya kesehatan bagi masyarakat di Dusun Pengajaran tetap tidak terabaikan.  Kata kunci: Pencemaran lingkungan, kesehatan bagi masyarakat, briket, bio-slurry. 
Reparameterizing Tectonics Perception on Planar Material-Design Stephanus Evert Indrawan; Gervasius Herry Purwoko; Tri Noviyanto P. Utomo
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v6i1.3276

Abstract

Indonesia is known as a country rich in types of building materials and technologies inherited from generation to generation. Along with the passage oftime appears the computer as a human tools. However during the materialsprocessing this computational approach is still separated. Computers are still usedas tools for drawing and not used as design tools in the design thinking process.Computational design has an ability to integrating the design focus from thematerial side, structure, and formation associated with digital fabrication. Thispaper focuses to divide concepts of tectonics as general and relate them to theunderstanding of digital perception. This paper also presents the results of a studythat has involved digital perception in the study of planar materials and wafflestructure systems from the early stages to the model of construction. Plywood isthe only material used, made with milling machines and built by students. Thisprocess introduces students to different experience of the design process.Computational design makes possibilities to integrating the design focus from thematerial side, structure, and formation associated with digital fabrication.
Pengaruh Overhang dan Sirip Terhadap Konsumsi Energi pada Bangunan Bertingkat Tinggi di Jakarta Gervasius Herry Herry Purwoko
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 1 No 1 (2019): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.189 KB)

Abstract

Pertimbangan utama dalam proses perancangan bangunan bertingkat tinggi adalah dalam hal penggunaan energy bangunan. Oleh karena itu arsitek semakin dituntut untuk dapat menghasilkan desain bangunan yang efisien, untuk itu dibutuhkan upaya-upaya pengendalian dan penghematan energy pada bangunan sejak tahap perancangan. Energy bangunan sebagian besar dikonsumsi untuk AC dan lampu namun keduanya dipengaruhi oleh cahaya dan panas yang masuk kedalam bangunan melalui dinding eksterior bangunan dengan cara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Salah satu parameter yang mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap pemakaian energy bangunan adalah overhang dan sirip (fin). Oleh karena itu adanya overhang dan sirip pada bangunan merupakan upaya untuk memberikan efek peneduhan pada dinding eksterior agar transformasi panas kedalam bangunan akan berkurang, permasalahannya adalah berapa panjang overhang dan berapa jarak antar sirip yang diperlukan untuk memperoleh nilai pengurangan dan penghematan energy yang paling optimal?.Penelitian ini menggunakan eksperimen model untuk mengamati karakteristik transformasi panas pada bangunan yang mempengaruhi pemakaian energy pada masing-masing panjang overhang dan jarak antar sirip pada bangunan, kemudian memperhitungkan pemakaian energy total. Pengamatan dilakukan dengan cara mengubah-ubah panjang overhang dan jarak antar sirip bangunan terhadap kondisi dasar yang telah ditentukan, sehingga pada masing-masing pengubahan didapat hasil selisih pemakaian energinya. Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi para arsitek dalam menentukan panjang overhang dan jarak antar sirip bangunan yang tepat pada tahap perancangan.
Pemanfaatan Bio-Slurry sebagai Bahan Batako Berdampak terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Galengdowo Kabupaten Jombang J E Sutanto; Wahyu Nilam Sari; Rachmanu Eko Handriyono; Gervasius Herry Purwoko; Maritha Nilam Kusuma
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3, No 01 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3556.827 KB) | DOI: 10.32509/am.v3i01.976

Abstract

Kotoran (faeces) sapi, satu hingga tiga ekor, menghasilkan rata-rata 40 kg/hari. Faces itu dimanfaatkan warga untuk dijadikan biogas. Dalam proses pembentukan biogas terjadi proses anaerob yang akan menghasilkan bio-slurry. Melihat banyaknya limbah bio-slurry di Desa Galengdowo, tim pelaksana tertarik untuk mengetahui apakah bio-slurry dapat dijadikan batako sesuai memenuhi standar SNI 03-0349-1989 tentang bata beton (batako). Sebelumnya, dibuat percobaan menggunakan sampel bio-slurry dari peternakan sapi di Desa Galengdowo, kemudian diuji kadar air dan kadar organik bio-slurry. Batako dibuat secara manual dalam dua bentuk: (1) pejal berukuran 10 x 9 x 39 cm dan (2) batako berlubang berukuran 10 x 19 x 39 cm. Batako dibuat mengikuti panduan modul pelatihan pembuatan ubin. paving blok dan batako. Uji kualitas batako dilakukan secara laboratorium yakni kuat tekan dan daya serap air batako. Juga dilakukan uji sederhana bentuk dan ukuran, struktur, uji jatuh dan uji gores. Hasil pembuatan batako dapat disimpulkan: Bio-slurry di Desa Galengdowo setelah dikeringkan memiliki kadar air 1,87% dan kadar organik 80,98%. Batako dengan campuran bio-slurry yang dikeringkan memiliki kualitas terbaik kode C, batako bentuk pejal, dengan kuat tekan 33,28 kg/cm2 kategori IV sesuai SNI 03-0349-1989. Serta kualitas batako bio-slurry berdasarkan kuat tekan masuk dalam kategori I, III dan IV sesuai SNI 03-0349-1989. Sementara itu, berdasarkan uji praktis dan sederhana, mempunyai hasil mayoritas kurang baik karena batako dibuat secara manual.
The use of minimal surface principles and multiplex joinery system for designing post-disaster construction systems Stephanus Evert Indrawan; Gervasius Herry Purwoko; Tri Noviyanto P. Utomo
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 5 No 3 (2020): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | September 2020 ~ Desember 2020
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v5i3.488

Abstract

Indonesia is located in a geographic area that is prone to disasters; thus, it is necessary to raise awareness about the science of disaster mitigation, including the provision of safe/suitable temporary shelter/building facilities for victims. In a number of disasters, it can be seen that confusion and access to the affected transportation will lead to difficulties in delivering disaster relief and supporting equipment to build post-disaster facilities. Therefore, we need a construction system that is easily assembled, stable, and easy to carry. In this case, the designer uses one type of shell structure, i.e. Minimum Surface principle which is the basis of the Inflatable Structure or Pneumatic Structure. By developing lightweight structures that refer to this principle, the designer can process architectural forms that are lighter and more stable. In this paper, the discussion is limited to the use of materials made from plywood based on the principle of Minimal Surface structure because this material is easily obtained and processed. The research questions of this study are how to create a fast raft construction system for post-disaster needs with plywood base material and how to process the connection system or plywood construction to have structural capability. © 2020 Stephanus Evert Indrawan, Gervasius Herry Purwoko, Tri Noviyanto P. Utomo
PERANCANGAN STUDIO MARIZA CLARA YOGA DI SIDOARJO OLEH ARISA STUDIO Dewani Arisa Putri Appeliaa; Gervasius Herry Purwokob
KREASI Vol. 6 No. 2 (2021): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v6i2.3723

Abstract

Arisa Studio merupakan sebuah biro konsultan interior dan arsitektur yang merancang serta mendesain bangunan dengan menerapkan konsep Green Design yang mengacu pada Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan tipe Greenship Interior Design. Arisa Studio muncul untuk memberikan solusi melalui perancangan Green Design karena meningkatnya pembangunan yang mengabaikan keseimbangan alam akibat padatnya penduduk dan tingginya kebutuhan akan suatu bangunan untuk tinggal dan melakukan aktivitas lain. Studio Mariza Clara Yoga yang berada di Sidoarjo merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk melakukan aktivitas yoga untuk semua kalangan. Arisa Studio mengupayakan desain dengan menerapkan Green Design tanpa mengurangi fungsi dari studio yoga itu sendiri. Dengan melakukan metode penelitian seperti observasi, wawancara pengguna, serta studi literatur, dan dengan mengaplikasikan parameter dari GBCI yaitu Tepat Guna Lahan, Efisiensi dan Konservasi Energi, Konservasi Air, Sumber dan Siklus Material, Kesehatan dan kenyamanan dalam Ruang, serta Manajemen Lingkungan, maka akan tercipta desain yang dapat memenuhi kebutuhan dari Studio Mariza Clara Yoga. Selain itu, dengan menerapkan konsep Green Design, bangunan ini akan menghemat energi dan dapat menciptakan sebuah lingkungan yang sehat yang dapat menunjang aktivitas yoga.
PERANCANGAN PROYEK PERPUSTAKAAN PIJAR DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN SENSE OF PLACE OLEH KONSULTAN ARSITEKTUR INTERIOR LIFID DESIGN Fildzah Citra Shabrinaa; Gervasius Herry Purwokob
KREASI Vol. 6 No. 2 (2021): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v6i2.3724

Abstract

Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam hal ekonomi sehingga dapat mempengaruhi life style atau gaya hidup seseorang. Mereka akan memilih menghabiskan waktu luang untuk pergi ke tempat-tempat modern seperti mall, kafe atau taman wisata. Melihat peluang ini penulis memutuskan untuk membuka usaha konsultan arsitektur interior yang berfokus pada bangunan komersial dan public space dengan menerapkan nilai-nilai sense of place disetiap proyek yang dirancangnya. Penerapan nilai-nilai sense of place ini akan diungkapkan melalui cara penyusunan unsur-unsur desain interior arsitektur sebagai tanda visual ungkapan ruang yang dapat mempengaruhi psikologi seseorang sehingga terciptanya keterikatan antara pengguna dengan tempat. Proyek pertama yang diambil oleh perusahaan Lifid Design adalah proyek perancangan Perpustakaan Pijar di Surabaya.
PERANCANGAN DESAIN HOTEL BINTANG 3 DENGAN PENDEKATAN HIGH TECHNOLOGY DAN ENERGI TERBARUKAN Kevin Wong; Gervasius Herry Purwoko
KREASI Vol. 7 No. 1 (2021): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v7i1.3728

Abstract

226 Studios berpeluang untuk ikut serta dalam kemakmuran masyarakat, kemajuan dunia arsitektural dan kemajuan energi terbaharukan di Indonesia. PT. Royal Bersinar mempercayai 226 Studios untuk merancang sebuah hotel dengan pendekatan arsitektur high-technology with renewable energy. Pendekatan ini juga akan digunakan sebagai strength perusahaan untuk menjadi yang pertama mencetus sistem baru dan menjadi yang terkuat di sektor hotel bintang 3 di kota Surabaya. Penerapan yang akan dilakukan adalah dengan mengedepankan penggunaan teknologi sebagai daya tarik utama bangunan baik dari sisi exterior maupun interior, kemudian dipadukan dengan sistem bangunan yang dapat menghasilkan energi terbarukan.