Articles
Radiasi termal pada smart glass sebagai komponen courtyard dalam rumah tinggal modern tropis
Destiawan, Wawan;
Purwanto, LMF
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.468
Pada iklim tropis di Indonesia energi melewati jendela lebih banyak sebagai radiasi termal dari matahari. Banyak hunian di Indonesia yang didesain dengan menggunakan courtyard. Dengan adanya courtyard ini diharapkan lebih banyak memfungsikan atau memanfaatkan iklim tropis yang dialiran pada bangunan melalui jendela. Tuntutan ini yang membuat sistem kinerja hunian agar mampu mengadaptasi iklim. Courtyard menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, dengan adanya ruang terbuka dalam bagian rumah inilah diharapkan mampu membawa panas yang ada dalam bangunan untuk keluar. sehingga upaya untuk penghematan energi dapat dicapaiMetode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif dari hasil studi literatur yang sudah ada sebelumnya mengenai radiasi termal pada smart window dan proses Analisa dilakukan berdasarkan pengamatan pada hasil simulasi. Proses simulasi akan digunakan sebagai parameter untuk melihat pada courtyard dalam ruamh tinggal modern tropis.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa material kaca pada jendela ini mampu memasukkan cahaya sebesar 620 W/m2 ke dalam ruangan, dan apabila menggunakan smart glass maka reduksi cahaya yang masuk dapat mencapai ±300 W/m2. Pengunaan smart glass ini mampu menunjang fungsi courtyard, dengan memasukan cahaya yang cukup dan angin kedalam ruangan. Namun yang menjadi pertimbangan berikutkan dalam pengaplikasian smart glass ini haru dipikirkan Kembali karena biaya produk tinggi.
Pengaruh Kegiatan Produksi Terhadap Pola Tata Ruang Rumah Tinggal Dan Lingkungan Di Kawasan Industri
Wawan Destiawan
Tesa Arsitektur Vol 18, No 1: Juni 2020
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/tesa.v18i1.2619
Kawasan industri tepung tapioka sebagai kawasan perdagangan daerah Pati, merupakan pusat perkembangan karena daerah tersebut merupakan daerah perdagangan yang ramai. Bangunannya menjadi ciri khas di industri tepung tapioka merupakan gabungan bangunan dengan fungsi hunian dan industri , kemudian dikenal dengan sebutan rumah-industri. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan pola tata ruang pada lingkungan yang terjadi di kawasan industri tepung tapioka desa Ngemplak kidul, dilatar belakangi akibat dampak kegiatan industri tepung tapioka. Pada awalnya, fungsi rumah-industri masih seimbang antara fungsi hunian dan indsutri, namun perkembangan zaman serta meningkatnya aktivitas kegiatan produksi, menyebabkan terjadinya perubahan pola tata ruang pada lingkungan. Menggunakan teori arsitektur tata ruang, hubungan ruang untuk mengetahui perubahan tersebut, maka dilakukan penelitian pada bangunan dan lingkungan rumah-industri di kawasan kampung industri tapioka di Pati yang merupakan daerah sentra industri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1) pola tata ruang pada lingkungan yang berubah 2) Mencari faktor-faktor kegiatan industri yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan pola tata ruang pada lingkungan. Hasil dari dua hal tersebut akan dirumuskan suatu tipe atau karakteristik perubahan yang terjadi pada lingkungan indsutri di kawasan industri tapioka Metode yang digunakan adalah metode analisis kualititatif. Dari keseluruhan proses penelitian diperolah hasil bahwa, karakteristik dari Pengaruh Kegiatan Produksi Terhadap Pola Tata Ruang Pada Lingkungan Desa Industri Tepung Tapioka Di Pati Perubahan ini banyak terjadi pada lingkungan industri.
PENENTUAN HIRARKI KOTA DAN FASILITAS PELAYANAN PERKOTAAN PADA SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) DI KABUPATEN PATI
Shita Paramuditaningtyas;
Wawan Destiawan
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/jpm.v10i1.13811
Penentuan hirarki perkotaan dan fasilitas pelayanan di suatu kabupaten adalah cara yang digunakan untuk pemerataan pembangunan sebagai kawasan stategis pengembangan sehingga tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi hirarki perkotaan dan fasilitas pelayanan di Kabupaten Pati serta mengidentifikasi kawasan stretegis pengembangan wilayah di Kabupaten Pati, metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan analisis christaller, skalogram guttman dan metode gravitasi dan hasil penelitian atau kesimpulan menunjukkan bahwa analisis christaller menunjukkan bahwa 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pati, Juwana dan Sukolilo berada pada orde perkotaan I, analisis skalogram menghasilkan V orde perkotaan serta analisis gravitasi menunjukan bahwa Kecamatan Margorejo memiliki nilai terbesar yang menunjukkan interaksi terbesar terhadap ibukota kabupaten.
PENERAPAN FASAD KINETIK PADA TEKNOLOGI VERTIKAL GARDEN (GREENSCREEN PANEL) DALAM UPAYA KENYAMANAN THERMAL RUANG DALAM HUNIAN
Wawan Destiawan;
LMF Purwanto
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (67.978 KB)
|
DOI: 10.54325/kolaborasi.v1i1.5
Pertumbuhan teknologi di Indonesia dalam bidang robotic diawali semenjak tahun 80an, pemanfaatan mesin otomatis sudah dicoba paling utama melali beberapa industry strategis. Dalam perkembangannya robot digunakan bagaikan penunjang guna serta estetika pada bangunan, dalam perihal ini ialah pada kulit luar ataupun fasad. Fasad adalah komponen terluar dari bangunan yang berfungsi sebagai perantara, melindungi dari cuaca luar, dan mengatur dapat tidaknya sinar matahari. Vertical garden ialah suatu teknologi yang sanggup tingkatkan mutu area jadi lebih baik. Dalam skala ruang teknologi, vertical garden sanggup merendahkan temperatur sehingga menghasilkan kenyamanan termal yang baik, dalam skala bangunan bisa berperan bagaikan penghalang panas matahari dikarenakan adanya ruang ini bagaikan secondary skin pada fasad bangunan. Area hijau yang tadinya jadi aspek penunjang kestabilan hawa saat ini ini bergeser guna jadi perumahan. Adanya teknologi vertikal garden juga diharapkan dapat menghasilkan atmosfer area rumah tinggal menjadi nyaman, serta atmosfer yang bagus dengan ruang area mikro. Pergerakan fasad principle berlangsung ketika uji coba membalas secara tepat menggunakan cryptography pada pemrograman yang sudah sebelumnya ditetapkan, dan juga dapat membalas secara kilat. Pergeseran fasad dikerjakan dan dites dengan menggunakan microcontroller Arduino. Penyusunan karya ilmiah ini dilakukan dengan jajak pustaka. Adapun susunan karya tulis ini terdiri dari kerangka pikir, ide, agregasi informasi serta data, pengolahan serta analisis informasi, rumusan pemecahan, serta pengambilan simpulan serta anjuran. Dengan konsep vertikal garden diharapkan sanggup menanggulangi keterbatasan lahan di perumahan spesialnya di kota– kota besar dapat jauh lebih baik dibanding halaman konvensional.
Penataan Courtyard Rumah Tradisional China Di Pecinan Lasem
Mutiawati Mandaka;
Wawan Destiawan;
Adi Sasmito
Neo Teknika Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Neoteknika Volume 8 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Pandanaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37760/neoteknika.v8i1.1889
Courtyard merupakan salah satu bagian dari bangunan rumah tradisional China. Fungsi courtyard dapat sebagai taman, ruang terbuka, kesehatan dan lain-lain. Di negara asalnya posisi courtyard sudah sesuai tatanan yang berlaku secara turun menurun. Ketika para pendatang dari China mulai mendirikan bangunan tradisional China dan membentuk pemukiman seperti yang didirikan di Pecinan Lasem, maka apakah penataannya courtyardnya juga sama dengan di negara asalnya? Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait penataan courtyard pada studi kasus di Pecinan Lasem. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan melakukan analisa studi banding dari bentuk courtyard yang asli dari negara asalnya di China dan dibandingkan dengan yang ada di Pecinan Lasem. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat sembilan tipe posisi courtyard yang ada di Pecinan Lasem dan masih ada yang mengikuti pola yang sama dengan negara asalnya. Walaupun terdapat pergeseran penataan posisi courtyard pada pemukiman Pecinan Lasem namun tetap mengikuti ciri-ciri arsitektur Tionghoa yaitu pada tiga aturan yang digunakan dalam perencanaan aksial dalam Arsitektur Cina.Kata kunci : courtyard, China, penataan, Pecinan Lasem
Radiasi termal pada smart glass sebagai komponen courtyard dalam rumah tinggal modern tropis
Wawan Destiawan;
LMF Purwanto
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.468
Pada iklim tropis di Indonesia energi melewati jendela lebih banyak sebagai radiasi termal dari matahari. Banyak hunian di Indonesia yang didesain dengan menggunakan courtyard. Dengan adanya courtyard ini diharapkan lebih banyak memfungsikan atau memanfaatkan iklim tropis yang dialiran pada bangunan melalui jendela. Tuntutan ini yang membuat sistem kinerja hunian agar mampu mengadaptasi iklim. Courtyard menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, dengan adanya ruang terbuka dalam bagian rumah inilah diharapkan mampu membawa panas yang ada dalam bangunan untuk keluar. sehingga upaya untuk penghematan energi dapat dicapaiMetode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif dari hasil studi literatur yang sudah ada sebelumnya mengenai radiasi termal pada smart window dan proses Analisa dilakukan berdasarkan pengamatan pada hasil simulasi. Proses simulasi akan digunakan sebagai parameter untuk melihat pada courtyard dalam ruamh tinggal modern tropis.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa material kaca pada jendela ini mampu memasukkan cahaya sebesar 620 W/m2 ke dalam ruangan, dan apabila menggunakan smart glass maka reduksi cahaya yang masuk dapat mencapai ±300 W/m2. Pengunaan smart glass ini mampu menunjang fungsi courtyard, dengan memasukan cahaya yang cukup dan angin kedalam ruangan. Namun yang menjadi pertimbangan berikutkan dalam pengaplikasian smart glass ini haru dipikirkan Kembali karena biaya produk tinggi.
Pengembangan Wisata Air Bendungan Logung di Kudus
Muhammad Dandi Yahya;
Eko Nursanty;
Wawan Destiawan
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1496.933 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v16i2.144
Pengembangan Wisata Air Bendungan Logung di Kudus ini mempunyai latar belakang mengembangkan area wisata air di sekitar bendungan. Mengangkat sektor pariwisata untuk wisatawan yang berkunjung ke Kudus dengan menggunakan konsep perancangan dasar sebagai tumpuan untuk membantu menopang ekonomi daerah dan masyarakat sekitar Kabupaten Kudus. Tujuan perancangan untuk meningkatkan ekowisata yang ada pada Bendungan Logung serta mengedukasi masyarakat untuk menjaganya serta meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sarana prasarana yang tersedia di kawasan wisata air Bendungan Logung di Kudus. Memiliki kondisi tapak yang berkontur sangat membantu Analisa desain untuk menentukan zoning dan gubahan massa pada desain bangunan. Menggunakan konsep Arsitekur Neo Vernakular yang mengusung tema kearifan lokal pada Kabupaten Kudus, sehingga membuat hasil perancangan pada desain semakin menarik dan membuat terciptanya nuansa kearifan lokal pada desain. Material yang digunakan juga menjadi daya tarik dengan menggunakan batu bata ekspos dan kayu. Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Air Bendungan Logung yang berlokasi di Kudus adalah sebuah kawasan wisata air yang berada di lingkungan Bendungan Logung yang terdiri dari beberapa wahana watersport, restoran, cottage, dan fasilitas pendukung lainnya yang diharapkan berguna untuk daya tarik dari sektor pariwisata dan perekonomian. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Pusat Studi Gempa Bumi di Lombok
Ahmad Hafidz;
Djoko Darmawan;
Wawan Destiawan
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (963.929 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v15i2.147
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya yang disebabkan oleh alam, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan, kerugian harta benda, memakan korban jiwa dan bisa berdampak pada psikologis seseorang salah satunya yaitu bencana gempa bumi. Pusat Studi Gempa Bumi yang dimana bangunan tersebut bersifat edukasi dan pariwisata yang memberikan wawasan ilmu pengetahuan mengenai gempa bumi. Desain ini bertujuan sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan pendidikan yang berhubungan dengan gempa bumi dan juga kebencanaan yang berada di Lombok, sekaligus menjadikan Pusat Studi yang berada di Nusa Tenggara Barat dan memiliki fungsi sebagai tempat pembelajaran mengenai gempa bumi dan juga kebencanaan, dari sudut pandang bisnis penampilan harus menarik dengan menawarkan kenyamanan pada masing-masing fasilitas yang ada. Penggunaan konsep Arsitektur Post-Modern pada desain menjadikan desain lebih menarik dan tidak monoton karena berbentuk tidak simetris yang mengambil dari bentuk dasar ombak dan mengambil dasar fasad dari kearifan lokal setempat yang menjadikan bagian fasad pada desain ini memiliki fasad yang lebih menarik karena unsur kebudayaan lokal setempat yang diaplikasikan pada desain Pusat Studi Gempa Bumi di Lombok. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Gedung Kesenian Pasundan di Kabupaten Kuningan
Tina Riskiana;
Loekman Mohamadi;
Wawan Destiawan
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1023.748 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v15i2.148
Kesenian merupakan salah satu dari kebudayaan dari suatu daerah yang berupa art visual (yaitu karya dari sebuah kegiatan), kesenian sendiri diciptakan oleh manusia untuk memenuhi dan menunjukan keindahan yang terinspirasi dari alam setempat maupun kebudayaannya. Gedung Kesenian Pasundan di Kabupaten Pasundan ini bersifat wisata yang memberikan ilmu pengetahuan mengenai Kesenian Pasundan dan sebagai bentuk fasilitas pelestarian Kesenian Pasundan di Kabupaten Kuningan. Gedung Kesenian Pasundan bertujuan sebagai wadah bagi masyarakat khususnya para seniman Kabupaten Kuningan untuk mempertunjukan karya seni dan mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan kesenian seperti wayang, angklung, dan nembang. Konsep desain yang digunakan pada Gedung Kesenian Pasundan adalah menerapkan konsep Arsitektur Neo-Vernakular dengan olahan bentuk yang di kombinasikan dengan struktur atap Space Frame, sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan gaya arsitektur setempat namun tetap memperhatikan aktifitas di dalam nya. Penggunaan unsur Arsitektur Neo-Vernakular dijadikan sebagai daya Tarik desain yang dimana penggunaan pada desain diaplikasikan pada bentuk atap dan fasad bangunan, beberapa unsur kebudayaan yang ada seperti gunungan wayang digunakan pada bagian pintu masuk bangunan, serta secondary skin dari kayu dan bukaan pencahayaan yang lebih banyak untuk memanfaatkan iklim sekitar. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Kawasan Wisata Telaga Mangunan di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan
M. Anam Rahardyan;
Loekman Mohamadi;
Wawan Destiawan
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (948.546 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v15i2.151
Telaga Mangunan merupakan telaga yang terletak kaki Pegunungan Kendeng Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjar negara, selama bertahun-tahun telaga ini belum di optimalkan padahal memiliki panorama yang eksotis. Perancagan Kawasan Wisata Telaga Mangunan juga dapat mendorong terciptanya lingkungan hidup yang serasi dan harmonis karena wisatawan yang tujuan utamanya berekreasi menginginkan sesuatu, lingkungan yang menimbulkan suasana baru dari kejenuhan kehidupan sehari. Kawasan wisata telaga mangunan di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan diharapkan dapat menjadi Tempat rekreasi dan wisata untuk umum yang di dalamnya terdapat telaga wisata air dan bangunan penunjang seperti Penginapan, Restoran, Gedung serbaguna, cafe, souvenir dan oleh-oleh serta fasilitas penunjang lainnya. Memiliki fungsi dimana Kawasan yang akan di rencang merupakan Kawasan Wisata yang berada di alam dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar, maka dapat ditentukan jenis ragam arsitektur yang akan di gunakan pada perencanaan perencangan Kawasan Wisata Telaga Mangunan adaalah jenis ragam Neo Vernakular dengan di kombinasikan sedikit sentuhan arsitektur metafora untuk membentuk suatu bangunan yang sesuai dengan keberadaanya yakni Batik dan memiliki lahan berkontur yang membuat desain Kawasan ini semakin lebih menarik dan menantang. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.