Mr Purwanto
Jurusan Pen.Fisika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PERMAINAN MONOPOLI FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN MENGETAHUI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Purwanto, Mr; Sari, Ika Mustika; Husna, Hanna Nurul
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 17, No 1 (2012): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dan profil kemampuan berpikir kritis siswa setelah diimplementasikannya permainan Monopoli Fisika dalam pembelajaran kooperatif tipe Team-Games Tournament. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experimental design dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Populasi pada penelitian adalah siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Sumedang. Sampel pada penelitian adalah salah satu kelas VIII SMP di Kab. Sumedang. Data penelitian diperoleh melalui tes prestasi belajar pada pokok bahasan Usaha dan Energi serta tes kemampuan berpikir kritis deduksi dengan menggunakan Cornell Critical Thinking Test. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa di sekolah tersebut mengalami peningkatan dalam prestasi belajarnya setelah diimplementasikannya permainan Monopoli Fisika dalam pembelajaran. Siswa mengalami peningkatan prestasi belajar sebesar 0,24 dengan kategori ‘Rendah’. Aspek kognitif yang meningkat paling tinggi di tiap pertemuan adalah aspek pemahaman C2. Untuk profil kemampuan berpikir kritis deduksi, diperoleh hasil bahwa untuk kategori ‘Rendah’, sebelum penggunaan permainan Monopoli Fisika 9,1% siswa berada dalam kategori ini; dan sesudah penggunaan permainan Monopoli Fisika 24,2% siswa berada dalam kategori ini. Untuk kategori ‘Sedang’, sebelum penggunaan permainan Monopoli Fisika 69,7% siswa berada dalam kategori ini; dan sesudah penggunaan permainan Monopoli Fisika 63,6% siswa berada dalam kategori ini. Untuk kategori ‘Tinggi’, sebelum penggunaan permainan Monopoli Fisika 21,2% siswa berada dalam kategori ini; dan sesudah penggunaan permainan Monopoli Fisika 12.1% siswa dalam kategori ini. Secara umum, siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan permainan Monopoli Fisika sebagai media pembelajaran.Kata Kunci: permainan monopoli fisika dalam pembelajaran  kooperatif tipe tgt, prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis 
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MELALUI KEGIATAN LABORATORIUM DI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI Utari, Setiya; Kaniawati, Ida; Purwanto, Mr
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 6, No 1 (2005): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i1.370

Abstract

Sulitnya mahasiswa dalam menghubungkan konsep-konsep fisika dasar terhadap berbagai kegiatan laboratorium menyebabkan mahasiswa tidak dapat bekerja di laboratorium dengan baik, sehingga kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ilmunya  tidak maksimal. Penelitian ini telah mengembangkan model pembelajaran yang berkaitan dengan kerja mahasiswa di laboratorium. Metode Eksperimen dengan desain pre-post tes satu kelompok  dipilih untuk mencoba mengembangkan model pembelajaran Laboratorium Fisika Dasar II  yang terdiri dari 3 bagian pengajaran yaitu (1) presentasi dan diskusi tentang persiapan percobaan, (2) pelaksanaan eksperimen, dan (3) presentasi dan diskusi hasil percobaan. Hasil penelitian menunjukkan: Pada Tahap persiapan : kemampuan mahasiswa dalam merencanakan percobaan memiliki kategori cukup, namun kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi variabel-variabel terkait memiliki kategori rendah (1.13). Pada Tahap pelaksanaan : Kemampuan dalam melaporkan hasil eksperimen dan bekerja sama memperoleh skor yang paling tinggi (+ 73) sedangkan kemampuan terendah pada pemahaman spesifikasi alat yang berkaitan dengan ketrampilan mahasiswa dalam menggunakan alat ukur. Sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengolahan data dan pelaporan serta kemampuan dalam menyimpulkan hasil eksperimen (+ 87%), sedangkan kemampuan menganalisis data hanya 14 % mahasiswa yang dapat menganalisa dari temuan data yang diperolehnya. Hasil Belajar mahasiswa setelah pembelajaran meningkat secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Analisis gain sebelum dan sesudah pembelajaran diperoleh bahwa rata-rata gain skor ternormalisasi yang diperoleh yaitu 0.66, tingkat perolehan skor tersebut termasuk pada kategori sedang. Kata kunci : Firsthand experience, experiment, inquiry, dan learning outcome