ABSTRAK Kelurahan Bontonompo selatan merupakan salah satu wilayah kerja dari Puskesmas Bontonompo 1. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi di puskesmas Bontonompo 1, selain itu Ibu hamil juga perlu untuk diberikan gizi maksimal karena salah satu pencetus stunting adalah karena gizi pada saat hamil yang kurang diperhatikan. Terdapat 14 anak stunting dan 6 Ibu hamil KEK. Data ini diperoleh dari 20 kader posyandu yang tersebar di masing-masing dusun. Puskesmas Bontonompo telah memiliki program untuk penanganan gizi anak stunting yaitu program dapur gizi. Namun kader kesulitan dalam pemanfaat bahan pangan yang tersedia di sekitar serta beberapa program yang belum menyentuh Ibu hamil. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kader terkait stunting, Ibu hamil KEK serta pemanfaatan daun kelor salah satunya dengan pembuatan BISIKOIK LEKOK KELOROK. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini diantaranya observasi berupa pengukuran BB dan TB anak serta Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk Ibu hamil, pendidikan kesehatan serta demonstrasi. Observasi awal pengukuran stus gizi anak, diperoleh sebanyak 14 anak yang teridentifikasi stunting serta 6 Ibu hamil KEK, observasi dilaksanakan selama 2 hari. Kemudian dilakukan pendidikan kesehatan kepada seluruh kader dan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan biskuit yang berbahan dasar daun kelor. Pendampingan dan distribusi bikcuit dilaksanakan oleh kader. Kegiatan pengabdian memberi dampak pada pengetahuan kader serta berdampak pula pada peningkatan status gizi balita stunting dan Ibu hamil KEK. Biskuit daun kelor ini menjadi salah satu menu yang diberikan pada kegiatan posyandu balita dan Ibu hamil, serta menu selingan pada program Pemberian Makanan Tambahan yang telah berjalan di Desa Tanrara yang terlaksana setiap 1 (satu) kali dalam seminggu Kata Kunci: Biskuit Daun Kelor, Ibu Hamil KEK, Stunting, Kader Pelatihan ABSTRACT South Bontonompo Village is one of the working areas of the Bontonompo Health Center. Stunting is one of the nutritional problems faced at the Bontonompo Health Center, besides that pregnant women also need to be given maximum nutrition because one of the triggers of stunting is due to nutrition during pregnancy that is not considered. There were 14 stunted children and 6 pregnant women with SEZ. This data was obtained from 20 posyandu cadres spread across each hamlet. Puskesmas Bontonompo has a program for handling the nutrition of stunted children, namely the nutrition kitchen program. However, cadres have difficulty in utilizing the food available around them and some programs have not touched pregnant women. The implementation of this Community Service aims to provide education to cadres related to stunting, pregnant women with SEVERITY and the utilization of moringa leaves, one of which is by making BISIKOIK LEKOK KELOROK. There are several methods used in the implementation of this service including observation in the form of measuring children's weight and TB and Upper Arm Circumference (LILA) for pregnant women, health education and demonstrations. Initial observations of measuring the nutritional status of children, obtained as many as 14 children who were identified as stunted and 6 pregnant women with SEZ, observations were carried out for 2 days. Health education was then provided to all cadres and continued with a demonstration of making biscuits made from moringa leaves. Assistance and distribution of biscuits were carried out by cadres. Moringa leaf biscuits are one of the menus that can be given at posyandu activities for toddlers and pregnant women, as well as a side menu in the Supplementary Feeding program that has been running in Tanrara Village which is carried out once a week. Keywords: Moringa Leaf Biscuits, Pregnant Women With SEZ, Stunting, Cadres Training