This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecopsy
Dwi Nur Rachmah
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pola asuh dan penalaran moral pada remaja yang sekolah di madrasah dan sekolah umum di Banjarmasin Emma Yuniarrahmah; Dwi Nur Rachmah
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 2 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i2.486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris tentang perbedaan penalaran moral remaja yang sekolah di madrasah dan sekolah umum. Selain itu juga ingin mengetahui pengaruh pola asuh terhadap penalaran moral remaja, serta perbedaan penalaran moral ditinjau dari jenis kelamin dan usia. Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di sekolah madrasah dan sekolah umum, yaitu sebanyak 253 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode skala, yaitu skala pola asuh dan skala penalaran moral. Skala pola asuh digunakan untuk mengetahui jenis pola asuh (pola asuh otoriter, permissif, dan otoritatif) yang diterapkan oleh orangtua terhadap subjek penelitian. Skala penalaran moral digunakan untuk mengetahui tingkatan penalaran moral subjek penelitian.  Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik Independent Samples T Test dan teknik Analisis Regresi (Anareg) Linier Sederhana untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan penalaran moral antara remaja yang bersekolah di madrasah dan sekolah umum; (2) tidak ada pengaruh jenis pola asuh terhadap penalaran moral remaja; (3) tidak ada perbedaan penalaran moral antara remaja laki-laki dan perempuan; dan (4) tidak ada perbedaan penalaran moral berdasarkan usia, tingkat penalaran moral antara usia remaja awal dengan usia remaja tengah relatif sama. This research is aimed at empirically testing differences between moral reasoning of adolescent in Madrasah School and Public School. Besides that, this research is also attempting to identify influences of parenting towards moral reasoning of adolescent and its differences in terms of gender and age. Subject of this research is 253 adolescents who attend Madrasah School and Public School. This research uses quantitative method and the data will be collected using scale method, more specifically parenting scale and moral reasoning scale. Parenting scale will be utilized to identify parenting type (authoritarian, permissive, and authoritative parenting) applied by parents to research subject. Moral reasoning scale is utilized to identify subject’s moral reasoning level. This research uses Independent Samples T-Test and Simple Linear Regression Analysis to test the hypotheses. The results show that: (1) there are differences on moral reasoning between adolescent who attend Madrasah School and adolescent who attend Public School; (2) there is no influences on parenting type to moral reasoning of adolescent in those schools; (3) there is no differences on moral reasoning between male and female adolescents; and (4) there is no differences on moral reasoning based on age, moral reasoning level between early age adolescent and middle age adolescent is relatively equal.
Perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi Norlatifah Octavia; Marina Dwi Mayangsari; Dwi Nur Rachmah
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 2 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i2.491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi, (2) mengetahui hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi dan (3) mengetahui hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis varian multivariat dan analisis korelasi. Subjek penelitian ini adalah 50 orang mahasiswa yang aktif berorganisasi dan 50 mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi, ada hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi dan ada hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. The objectives of this study were to find out (1) the differences in academic procrastination and academic cheating on students who were active and inactive in organizations, (2) the correlation between the academic procrastination and the academic cheating on students who were active in organizations, and (3) the correlation between the academic procrastination and the academic cheating on students who were inactive in organizations. The analysisused in this study were multivariate analysis of variance and correlation analysis of Pearson's product moment . The study subjects were 50 students of Medical Faculty of Lambung Mangkurat University who were active in organizations and 50 students of the same faculty who were inactive in organizations. It employed purposive sampling technique. This study was found out that there were differences in academic procrastination and academic cheating on the students who were active and inactive in organizations, there was a correlation between academic procrastination and academic cheating on the active students, and there was also a correlation between academic procrastination and academic cheating on inactive students.
Empati pada pelaku bullying Dwi Nur Rachmah
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 2 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.86 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i2.487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengetahui secara lebih mendalam alasan-alasan pelaku bullying melakukan bullying dan juga bertujuan untuk mengetahui gambaran empati pelaku bullying di Sekolah Menengah Atas.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif  dengan pendekatan studi kasus. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa alasan pelaku bullying melakukan perbuatan bullying yaitu dikarenakan faktor karakteristik korban, sikap korban, tradisi/budaya bullying di sekolah. Pelaku bullying melakukan bullying juga dikarenakan memiliki kemampuan empati yang rendah. Ketidakmampuan pelaku untuk berempati menyebabkan mereka kurang mampu untuk melihat dari sudut pandang orang lain, mengenali perasaan orang lain dan menyesuaikan kepeduliannya dengan tepat. Kurangnya empati dari pelaku menyebabkan pelaku kurang memahami kondisi korban, tidak peduli dengan korban dan cenderung melakukan tindakan kekerasan kepada orang atau korban.This study aimed at identifying and understanding more deeply the reasons doing the bullying and to describe empathy bullies in high school. This research is a qualitative case study approach. Subjects involved in this study is two people chosen by purposive sampling technique and the data were collected using the techniques of observations and in-depth interviews. Based on the research results know that the reasons bullies bullying act because characteristic factor of the victim, the victim attitude, and tradition/culture of bullying at school. The bullies have a low capacity for empathy. Inability the bullies to empathize cause them less able to see the perspective of others, recognize the feelings of others and adjust to the proper concern. Lack of empathy the bullies bringing not understanding of the condition of the victim, no matter the victim and tend to commit acts of violence to the person  or the victim.
Hubungan self efficacy, coping stress dan prestasi akademik Dwi Nur Rachmah
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 1 (2013): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.784 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i1.477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan self efficacy, coping stress dan prestasi akademik mahasiswa semester awal Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Subjek penelitian berjumlah 60 orang. Tekhnik pengambilan data dengan cara purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala self efficacy dan skala coping stress. Untuk prestasi akademik data dikumpulkan dengan melihat indeks prestasi akademik (IPK) semester pertama. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan : (1) tidak ada hubungan yang sangat signifikan antara variabel self efficacy, coping stress dan prestasi akademik , (2) sumbangan prediktor (R2) self efficacy dan coping stress sebesar  2%, (3) rata-rata mahasiswa Program Studi Psikologi angkatan 2012 memiliki self efficacy yang tergolong tinggi, coping stress yang tergolong sedang dan prestasi akademik yang tergolong sedang.  Aim to determine relationship between self efficacy, coping stress and achievement academic in first semester college student of Psychology Study Program of Medical Faculty of Lambung Mangkurat University. Method respondents as many as 60 first semester college students. Sampling technique by using purposive sampling. Data collection by using self efficacy scale, coping of stress scale and achievement academic indeks of first semester. Data analyzed by multiple regression. Results the relationship between self efficacy, coping of stress and achievement academic is not significant. Self efficacy and coping of stress contribute 2% to achievement academic. Conclusion Odd semester college student in 2012 has high performance in self efficacy, middle in coping of stress and middle in achievement academic.