Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DI DAERAH TRANSISI Sukino Sukino
Tarbawi Vol 3 No 01 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tarbawi.v3i01.1777

Abstract

Madrasah is a populist educational institution in the midst of the Muslim community in Indonesia, especially in rural and transitional areas. Madrasahs are currently facing rapidly changing societies, such as structural, culture and interactionchange. The change is caused by the rapidity of modernization and globalization. Education in the context of globalization, including education globalization is required to develop an educational system that will produce graduates who have competitiveness from local, national and international levels. To achieve this goal educational institutions need to internalize themselves with the global environment as a positive response to the changes brought about by modernization and globalization. Externalization is the process of adaptation. Adaptation implies the ability of a community group or an individual to learn and change. Thus the process of adaptation or adjustment refers to the ability of the community to adapt to their environment. The process of adaptation is a positive psychological response in the form of emotional and social change. The form of adaptation that greatly affects the survival and development of madrasah in the transitional area of the global era are curriculum. In the curriculum aspect, madrasahs do not have to replace the existing curriculum, but try to provide development with rational, constructive, and dialogical approaches. While in the aspect of madrasah leadership should begin to prepare a visionary and transformative leadership model. Keywords: Adaptation, Madrasah, Transitional Society
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Madrasah di Kota Singkawang Sukino Sukino; Ajat Sudarjat; Uyung Yuliza; M Amin; Rohmawati Rohmawati; Sri Lestari; Ahmad Yani
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/turast.v11i1.5870

Abstract

The problem of developing professional competency among teachers through scientific works is still a major issue in Indonesia. The difficulty in writing academic papers has not yet found a proper solution in every educational institution. The purpose of this activity is to provide assistance in the form of Scientific Writing training to the teachers of State Madrasah Tsanawiyah and State Madrasah Ibtidaiyah in Singkawang City. The methods used are lectures, demonstrations, discussions, and writing practices. The training was conducted offline at the Ministry of Religious Affairs Hall in Singkawang, with 25 participants from State Madrasah Tsanawiyah and Ibtidaiyah in Singkawang City. The results showed that after the training, 100% of the madrasah teachers had conceptual knowledge of writing scientific papers well. Their writing ability improved by 70% after understanding the concept of academic writing, with a writing completion rate of 85%, and further follow-up is needed in online mentoring sessions. There are seven articles from teachers ready for review and publication, and two articles are ready for publication. Masalah pengembangan kompetensi profesional guru melalui karya ilmiah masih menjadi isu utama di Indonesia. Kesulitan penulisan karya ilmiah belum menemukan solusi yang tepat di setiap lembaga pendidikan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan bantuan berupa pelatihan Karya Tulis Ilmiah kepada para guru Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kota Singkawang. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, diskusi, dan praktik menulis. Pelatihan dilakukan secara luring di Aula Kementerian Agama Singkawang, dengan peserta 25 orang dari Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Ibtidaiyah Kota Singkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pelatihan, 100% guru madrasah memiliki pengetahuan konseptual menulis karya ilmiah dengan baik. Kemampuan menulis mereka meningkat 70% setelah memahami konsep penulisan akademik, dengan tingkat penyelesaian menulis 85%, dan tindak lanjut lebih lanjut diperlukan dalam sesi pendampingan online. Ada tujuh artikel dari guru yang siap direview dan dipublikasikan, dan dua artikel siap dipublikasikan.
Implementasi Pembelajaran Diferensiasi di Madrasah Ibtidaiyah Raudatut Taufiq Anwar Anwar; Erwin Mahrus; Sukino Sukino
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 15 No. 1 (2023): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35964/al-munawwarah.v15i1.5304

Abstract

Diferensiasi pembelajaran merupakan program lama di dunia pendidikan di indonesia namun penerapanya masih sangat baru sehingga masih sedikit sekolah yang menerapkannya. Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq Jl. Parit Jaya Sui Raya Kubu Raya yang sudah dalam satu tahun ini sudah menjalan sistem pembelajaran berdiferensiasi. Akan tetapi dalam implementasinya, masih ditemukan beberapa problem. Penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada guru kelas di kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq Jl.Parit Jaya Sui Raya Kubu Raya dan apa saja factor yang menjadi penghambat dalam penerapnya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq ditempuh melalui pemetaan, perencanaan, dan evaluasi. Peran kepala Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq juga sudah cukup baik yang ditandai dengan kerjasama dengan para orang tua, komite, dan Kementerian Agama, dukungan sumber belajar, dan penyediaan sarana dan prasarana. Hal utama yang menjadi penghambat pembelajaran berdiferensiasi di Madarsah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq ialah kemampuan guru yang masih minim dalam memahami pembelajaran berdiferensiasi mengingat mereka masih kurang pengalaman.