Latar belakang: Skrining kanker serviks yang dilakukan dengan metode IVA, merupakan upaya preventifagar diagnosis awal kanker serviks dapat diketahui lebih dini, sehingga penatalaksanaan bisa lebih awaldilakukan. Upaya tersebut tidak terlepas dari peran kader yang merupakan fasilitator antara masyarakat dantenaga kesehatan dalam meningkatkan target cakupan skrining. Penelitian bertujuan menjelaskan tingkatpengetahuan dan tindakan kader kesehatan dalam upaya deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA diPuskesmas Kedungmundu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan tingkat pengetahuan danperan kader kesehatan dalam upaya edukasi deteksi dini melalui metode IVA di Puskesmas Kedungmundudengan data primer dari hasil wawancara. Jumlah informan utama dalam penelitian ini 3 responden kaderkesehatan dan informan triangulasi sebanyak 3 reponden wanita usia subur. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Penelitian ini menunjukkan pengetahuan dan peran kader kesehatan memberi edukasi deteksi dinikanker serviks sudah baik karena seluruh informan utama dapat menjelaskan mengenai pengetahuan danperannya. Informan utama dapat menjelaskan pengertian, gejala, dan cara mendeteksi dini kanker serviksmenggunakan IVA. Informan triangulasi dapat menjelaskan bahwa kader memiliki peran untukberpartisipasi aktif dalam kegiatan mulai dari mengumpulkan, mengajak masyarakat untuk melakukanscreening sedini mungkin, memberi edukasi, serta membantu wanita usia subur untuk menyarankanmelakukan pemeriksaan bila mengalami gejala pada organ kewanitaan. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan peran kader dalam meningkatkan deteksi dini IVA pada wanitausia subur di wilayah puskesmas Bandarharjo sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan dalamsosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat agar target cakupan IVA tercapai. Kata kunci: kanker serviks, kader, IVA