Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RDW, JUMLAH TROMBOSIT DAN RPR DENGAN INDEKS FIB-4 DI HEPATITIS C Yenny Yulianti; Banundari Rachmawati
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v22i2.1118

Abstract

Hepatitis C virus infection is one of the main causes of worldwide chronic liver disease. The determining of fibrosis level in the liverdisease is essential. The red blood cell distribution width (RDW) is a potential prognostic index for liver disease. The platelet (PLT)count has been used as the biomarker for liver fibrosis. RDW to platelet ratio (RPR) is devised to amplify the difference in the RDW andplatelets among patients with different liver fibrosis stages. Fibrosis 4 (FIB-4) indexes are accurate non-invasive methods to predict thelevel of liver fibrosis of HCV-monoinfected patients. The objective of this study is to know the correlation of RDW, PLT count, and RPR withFIB-4 index in hepatitis C patients by analyzing them. The study was carried out observationally with cross sectional approach betweenFebruary−March 2015 at the Dr. Kariadi Hospital, on samples collected consecutively from the medical records of hepatitis C patients.The data processing was performed with Pearson/Spearman correlation. There was a strong positive correlation between RDW and FIB-4index (r=0.624; p=0.000) and between RPR with FIB-4 index (r=0.674; p=0.000), while there was a strong negative correlationbetween PLT count and FIB-4 index (r=-0.600; p=0.000). From this study it can be concluded that there was an increased RDW and RPRresulting in a higher FIB-4 index. There was also found a decreased PLT resulting from higher FIB-4 index .The opinion of the researchersis that further studies for prospective multicentres are needed to be carried out, so that the results can be more generalized.
Tingkat Pengetahuan dan Peran Kader Kesehatan dalam Upaya Edukasi Deteksi Dini Kanker Serviks melalui Metode IVA di Wilayah Puskesmas Kedungmundu Rizkyan Diera; Hema Dewi Anggraeny; Diana Handaria; Yenny Yulianti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Skrining kanker serviks yang dilakukan dengan metode IVA, merupakan upaya preventifagar diagnosis awal kanker serviks dapat diketahui lebih dini, sehingga penatalaksanaan bisa lebih awaldilakukan. Upaya tersebut tidak terlepas dari peran kader yang merupakan fasilitator antara masyarakat dantenaga kesehatan dalam meningkatkan target cakupan skrining. Penelitian bertujuan menjelaskan tingkatpengetahuan dan tindakan kader kesehatan dalam upaya deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA diPuskesmas Kedungmundu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan tingkat pengetahuan danperan kader kesehatan dalam upaya edukasi deteksi dini melalui metode IVA di Puskesmas Kedungmundudengan data primer dari hasil wawancara. Jumlah informan utama dalam penelitian ini 3 responden kaderkesehatan dan informan triangulasi sebanyak 3 reponden wanita usia subur. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Penelitian ini menunjukkan pengetahuan dan peran kader kesehatan memberi edukasi deteksi dinikanker serviks sudah baik karena seluruh informan utama dapat menjelaskan mengenai pengetahuan danperannya. Informan utama dapat menjelaskan pengertian, gejala, dan cara mendeteksi dini kanker serviksmenggunakan IVA. Informan triangulasi dapat menjelaskan bahwa kader memiliki peran untukberpartisipasi aktif dalam kegiatan mulai dari mengumpulkan, mengajak masyarakat untuk melakukanscreening sedini mungkin, memberi edukasi, serta membantu wanita usia subur untuk menyarankanmelakukan pemeriksaan bila mengalami gejala pada organ kewanitaan. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan peran kader dalam meningkatkan deteksi dini IVA pada wanitausia subur di wilayah puskesmas Bandarharjo sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan dalamsosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat agar target cakupan IVA tercapai. Kata kunci: kanker serviks, kader, IVA