Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017-2019 Andi Siswandi; Neno Fitriyani; Ika Artini; Krista Monitira
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.86 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2530

Abstract

Kanker tiroid adalah keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan yaitu sekitar 95% dari semua keganasan pada sistem endokrin. setiap tahunnya sekitar 7% terjadi peningkatan insidensi kanker tiroid, peningkatan insiden lebih cepat dibandingkan kanker solid jenis lain Menurut data di RS Kanker Dharmais selama 4 tahun terakhir terhitung 2010-2013 di Indonesia, kejadian kanker tiroid menempati urutan ke 4 dari kejadian kanker yang tersering. Untuk mengetahui Karakteristik Penderita Kanker Tiroid di Bagian Bedah Onkologi Di Rumah Sakit Umum Daerah DR. H. ABDUL MOELOEK Provinsi Lampung Tahun 2017-2019.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif dengan desain Cross Sectional Study dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling pada pasien kanker tiroid di rumah sakit umum daerah DR. H. ABDUL MOELOEK Provinsi Lampung Tahun 2017-2019.Pada penelitian ini didapatkan distribusi jenis kelamin pada pasien kanker tiroid paling banyak pada perempuan yaitu 44 pasien (84,6%).Populasi kelompok usia pada pasien kanker tiroid paling banyak pada kelompok usia (40-60 tahun) dengan jumlah 28 orang (53,8%). Diagnosis utama yang paling sering ditemukan adalah papilar dengan jumlah 30 pasien (57,7%).Tempat tinggal yang paling banyak di temukan adalah bukan pegunungan sebanyak 48 pasien (88,5%).Pada penelitian ini didapatkan karakteristik penderita kanker tiroid berdasarkan jenis kelamin, usia, diagnosis utama,dan tempat tinggal. Diharapkan peneliti senajutnya dapat menganalisis faktor hormonal pada pasien kanker tiroid.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DAN POLA MAKAN (DIET DASH) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA DI PUSKESMAS SIMBARWARINGIN KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG Shelly Novitri; Toni Prasetya; Ika Artini
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.812 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i3.4208

Abstract

Hipertensi menyebabkan sekitar 8 juta kematian setiap tahun, di mana 1,5 juta meninggal di Asia Tenggara, di mana sepertiga penduduknya menderita hipertensi, yang dapat menambah beban biaya pengobatan. Pola makan sangat berkaitan dengan frekuensi dan jenis makanan yang kita konsumsi dan ternyata perubahan pola makan seseorang sangat tidak lepas dari salah satu masalah hipertensi. Redline juga mengatakan, ahli jantung harus lebih memperhatikan pasien dengan kesulitan tidur atau kesulitan istirahat, karena gangguan tidur merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada orang dewasa, anak-anak dan remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan pola makan (diet dash) dengan kejadian penyakit hipertensi pada usia dewasa muda di Puskesmas Simbarwaringin kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional. Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan accidental sampling pada responden di Puskesmas Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung. Terdapat 58 orang responden dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Puskesmas Simbarwaringin, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung menunjukan ada korelasi yang signifikan antara kualitas pola tidur dengan kejadian hipertensi (p value=0.518) dan ada korelasi searah yang signifikan antara faktor pola makan (diet dash) dengan kejadian hipertensi (nilai korelasi data yaitu 0.601). Pola tidur yang buruk dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan pola makan (diet dash) apabila tidak rutin menjalaninya maka resiko hipertensi masih ada.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN STRES PENGASUHAN ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB SE-BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 - 2020 Putri Hanna Nurmalia; Asri Mutiara Putri; Ika Artini; Woro Pramesti
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v18i1.27836

Abstract

Orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus termasuk retardasi mental akan mengalami tantangan berupa isolasi sosial. Kondisi tersebut seringkali menyebabkan timbulnya stres pengasuhan pada orang tua. Beberapa faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan orang tua antara lain adalah faktor internal orang tua, faktor anak maupun faktor lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik orang tua (usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan) dengan stres pengasuhan orang tua yang memiliki anak retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 - 2020. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah orang tua yang memiliki anak retardasi mental yang bersekolah di SLB se-Bandar Lampung yang berjumlah 196 orang tua. Sampel penelitian sebanyak 70 orang tua, yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis statistik mengenai faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan terhadap stres pengasuhan orang tua dengan anak retardasi mental yaitu pendidikan (ρ= 0,035) dan pendapatan (ρ= 0,012). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu usia orang tua (ρ= 0,027), dan pekerjaan (ρ= 0,392). Karakteristik orang tua dari anak penyandang retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 – 2020 sebagian besar berusia Dewasa madya, berstatus tidak bekerja, tingkat pendidikan sedang, dan tingkat pendapatan sangat tinggi. Variabel tingkat pendidikan dan pendapatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap stres pengasuhan pada orang tua anak retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 – 2020. Variabel usia dan status pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap stres pengasuhan pada orang tua anak retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 – 2020. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan stres pengasuhan pada orang tua anak retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 – 2020 adalah pendapatan orang tua.
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN PERAN ORANG TUA DALAM KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SINDROM DOWN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG Ika Artini; Mutia Permatasari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 3 (2019): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.121 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i3.2287

Abstract

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Makanan kariogenik adalah makanan yang menyebabkan karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur didalam mulut. Faktor yang dapat menyebabkan karies gigi diantaranya kebiasaan menggosok gigi yang tidak sesuai prosedur. Pada anak sindrom down mempunyai kelainan oral salah satunya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan kariogenik dan peran orang tua dalam kebiasaaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak sindrom down di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Bakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung Tahun 2017. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden di SDLB pada anak sindrom down. Uji statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil sebagian besar siswa terkena karies gigi, konsumsi makanan kariogenik termasuk kategori tidak baik dan juga peran orang tua dalam kebiasaan menggosok gigi termasuk kategori tidak baik. Variabel konsumsi makanan kariogenik mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian karies gigi (p value = 0.004) dan peran orang tua dalam kebiasaan menggosok gigi mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian karies gigi (p value = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa konsumsi makanan kariogenik dan peran orang tua dalam kebiasaan menggosok gigi berhubungan dengan kejadian karies gigi di SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung Tahun 2017.