Rugayyah Alyidrus
Universitas Megarezky

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sawo Manila (Acrhras Zapota L.) Menggunakan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) Rugayyah Alyidrus; A. Suparlan Isya Syamsu; Nurjannah Nurjannah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i1.1788

Abstract

ABSTRACT Extract Ethanol of Manila Sapodilla (Acrhras zapota L.)  contain flavonoid compound with antioxidant activity. Aim of this research is to find out ethanol  extract of manila sapodilla (Acrhras zapota L.) has antioxidant activity with DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Extract was made by using maceration  method by using ethanol liquid 70%. Ethanol extract of manila sapodilla (Acrhras zapota L.) was made main liquid 1000 ppm after that therewere dilution of 20, 40, 60, and 80 ppm. Positive control (Vitamin C) with concentration 2, 4, 6, and 8 ppm. Each of concentration was taken 1 ml then added 2 ml of DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) liquid, and then it is  homogent and incubated during 30 minutes. After that, measurement of spectrophotometer UV-Vis was conducted in wave length of 517 nm. Result of data was analyzed by using absorbansi with grapic of concentration relationship with percentage of DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) inhibition. Result of research shows that ethanol  extract of manila sapodilla (Acrhras zapota L.) was proven has the antioxidant activity very strong with IC50  8,2786 µg/mL. Keywords : Manila Sapodilla, DPPH, Antioxidant, Spectrophotometer. ABSTRAK Ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.)  mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.) memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.) dibuat larutan induk 1000 ppm setelah  itu dilakukan pengenceran 20, 40, 60, dan 80 ppm. Kontrol positif (Vitamin C) dengan konsentrasi 2, 4, 6, dan 8 ppm. Dari masing-masing konsentrasi diambil 1 ml lalu di tambahkan 2 ml larutan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil), kemudian dihomogenkan dan diinkubasi selama 30 menit. Setelah itu,dilakukan pengukuran spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Data hasil dianalisis pengukuran absorbansi menggunakan grafik hubungan konsentrasi dengan persen inhibisi DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.) terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50  8,2786 µg/mL. Kata kunci : Sawo Manila, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer. 
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans Penyebab Ketombe Muhammad Yusuf; Rugayyah Alyidrus; Wahyuni Irianti; Nurfiddin Farid
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1762

Abstract

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada  temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.