Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS NYERI EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DI INDUKSI ASAM ASETAT 1%. Farid, Nurfiddin; Wahid, Hilmiati; Aliah, Ahmad Irsyad
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 1, No 2 (2021): Agustus, 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v1i2.214

Abstract

Nyeri adalah perasaan sensorik dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Biji mahoni (Swietenia mahagoni), mengandung senyawa flavanoid yang mampu memberikan efek analgetik dengan menghambat biosintesis prostaglandin sehingga mengurangi rasa nyeri, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analalgetik ekstrak etanol biji mahoni (Swierenia mahagoni) pada mencit jantan (Mus musculus) yang di induksi asam asetat 1%. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Hewan uji dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing perlakuan terdiri dari lima ekor mencit jantan (Mus musculus) dengan pemberian kontrol yang berbeda-beda, Mencit 1 (Na CMC 0,5% kontrol negatif), mencit 2 (Ekstrak etanol biji mahoni dosis 100mg), mencit 3 (Ekstrak etanol biji mahoni dosis 200mg), mencit 4 (Ekstrak etanol biji mahoni dosis 400mg) dan mencit 5 (Ibuprofen 400mg kontrol positif). Hasil penelitian yang diperoleh ekstrak biji mahoni memiliki khasiat sebagai analgetik pada dosis 100mg 37,79%, dosis 200mg 57,40% dan ekstrak etanol biji mahoni dosis 400mg 70,80%. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi 400mg yaitu 70,80%, semakin tinggi dosis ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni) semakin besar pula daya analgetiknya.Kata Kunci:  Nyeri, analgetik, biji mahoni, Flavonoid. 
UJI STABILITAS SEDIAN LOTION ANTINYAMUK DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK BUNGA SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI Setiawan, Prayitno; Farid, Nurfiddin; Yusuf, Muhammad; Latelay, Rio Markasi
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 1, No 2 (2021): Agustus, 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v1i2.242

Abstract

Bunga sukun diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antinyamuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui basis formula sediaan lotion dari ekstrak bunga sukun (Artocarpus altilis)yang stabil secara fisik sebagai antinyamuk dan untuk mengetahui efektivitas variasi konsentrasi ekstrak dari formulasi lotion ekstrak bunga sukun sebagai antinyamuk. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Lotion antinyamuk ekstrak dibuat dalam 4 kelompok formula yaitu kelompok formula 1 konsentrasi konsentrasi 20%, kelompok formula 2 dengan konsentrasi 30%, kelompok formula 3 konsentrasi 40%, kelompok kontrol negativ tanpa menggunakan ekstrak dan kontrol positif dengan menggunakan lotion merek (Autan). Hasil Evaluasi kestabilan fisik sediaan lotion antinyamuk pada pengujian organoleptik, pH, homogenitas tidak terjadi perubahan kestabilan selama proses sebelum dan sesudah cycling test. Uji efek lotion menggunakan 100 ekor nyamuk (Aedes aegypti) yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 20 ekor nyamuk, pengujian dilakukan tiga kali pengulangan dengan selang waktu 5 menit. Hasil penelitian menunjukan lotion antinyamuk ekstrak kosentrasi 20% dapat memberikan efek daya tolak nyamuk dilihat dari uji SPSS versi 24 menunjukan p>0,05 sehingga tidak ada perbedaan secara bermakna dengan kontrol positif. Hal tersebut dapat disimpulkan ekstrak bunga sukun memilik efek sebagai antinyamuk pada konsentrasi 20% terhadap nyamuk uji.Kata kunci: Bunga Sukun, Lotion, Nyamuk, Antinyamuk
UJI EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA TIKUS WISTAR JANTAN Nurhikma Awaluddin; Nurfiddin Farid; Nurjannah Bachri
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v13i2.16435

Abstract

The effectiveness test of Binahong Leaf (Anredera cordifolia) ethanol extract gel as an incision wound healing in male Wistar rats by Nurhikma Awaluddin and Nurfiddin Farid. Injuries are structural or physiological integument disorders that require a normal or abnormal tissue repair response. An incisor wound is a wound caused by a tool that has a sharp tip and hits the skin layer. The purpose of this study was to determine the effectiveness of binahong leaf ethanol extract gel on incision wound diameter and wound healing time in male Wistar rats. The method used is experimental laboratory. The incision wound was observed for 14 days. Observations consisted of changes in wound length and duration of healing. The incision wound is characterized by tearing of the epidermal tissue 2 cm long. Binahong leaf extract gel preparation test was given to the incision wound of male Wistar rats by observing the formation of maturation, the time of wound closure. For administration of extracts with a concentration of 2% for tenth days at a concentration of 10%, the wound closure occurred on the ninth day and at a concentration of 15% occurred on the eighth day. Observation of wound healing is characterized by the occurrence of complete closure of the wound on the skin, which begins with inflammation which is then followed by a process of proliferation and maturation or remodeling. The treatment of positive control using bioplastone preparation experienced faster wound closure compared to the other four formulas. The results of the ANOVA statistical analysis using SPSS, the relationship between formula and speed of closed wounds are 100%, where Fcount> Ftable at the 5% and 1% confidence levels, this means that there is a difference in wound healing time of 100% which is very different / very significant from the use of each. each formula. Binahong leaf ethanol extract gel formula is effective in healing cuts in male Wistar rats with healing time less than 14 days.ABSTRAKUji efektivitas gel ekstrak etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia)  sebagai penyembuhan luka insisi pada tikus wistar jantan oleh Nurhikma Awaluddin dan Nurfiddin Farid.  Luka adalah gangguan pada structural atau fisiologi integument yang membutuhkan respons perbaikan jaringan yang normal atau tidak normal. Luka insisi merupakan luka yang disebabkan oleh alat yang berujung tajam dan mengenai lapisan kulit. Tujuan penelitian ini adalah  Untuk melihat efektivitas gel ekstrak etanol daun binahong pada  diameter luka insisi dan lama penyembuhan luka pada hewan uji tikus wistar jantan. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Pengamatan luka insisi dilakukan selama 14 hari. Pengamatan terdiri dari perubahan panjang luka dan lama penyembuhan. Luka insisi ditandai dengan merobek jaringan epidermis sepanjang 2 cm. Uji sediaan gel ekstrak daun binahong diberikan pada luka insisi tikus wistar jantan dengan  melihat pembentukan maturasi, waktu penutupan luka. untuk pemberian ekstrak dengan konsentrasi 2% selama sepuluh hari, pada pemberian formula dengan konsentrasi  10%  terjadi penutupan luka pada hari kesembilan dan pada konsentrasi 15% terjadi pada hari kedelapan. Pengamatan penyembuhan luka ditandai dengan terjadinya penutupan luka secara menyeluruh pada bagian kulit yang berawal adanya inflamasi  kemudian disusul dengan proses proliferasi dan maturasi atau remodeling. Perlakuan pada kontrol positif yang menggunakan sediaan bioplasenton, mengalami penutupan luka yang cepat dibandingkan dengan keempat formula yang lain. Hasil  analisis statistik Anova secara SPSS hubungan antara formula dan kecepatan luka tertutup 100%, di mana Fhitung > Ftabel pada taraf  kepercayaan 5% dan 1%, ini berarti terdapat perbedaan waktu penyembuhan luka 100% yang sangat berbeda nyata/sangat signifikan dari penggunaan masing-masing formula. Formula gel ekstrak etanol daun Binahong   memiliki efektivitas dalam menyembuhkan luka sayat pada tikus wistar jantan dengan lama penyembuhan kurang dari 14 hari. 
Formulasi Sediaan Gel Basis HPMC Ekstrak Etanol Daun Jarak Cina (Jatropha multifida) Sebagai Penembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Nurfiddin Farid; Ummu Kalsum; Juaella Yustisi; Resky Wahyuli
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 1 No. 2 (2020): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.369 KB) | DOI: 10.29303/sjp.v1i2.25

Abstract

Saat ini banyak penelitian yang mengembangkan tanaman berkhasiat untuk pengobatan tradisional. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman Jarak cina (Jatropha multifida L). Berdasarkan pengalaman empiris secara turun temurun banyak digunakan oleh masyarakat khususnya Jeneponto, Desa Bulusibatang untuk menyembuhkan luka baru. Di Desa Bulusibatang lebih dikenal dengan tanaman ampicillin (Daun Jarak cina). Pemanfaatan tanaman obat masih perlu terus digali dan dikembangkan berdasarkan penelitian dan pengkajian secara mendalam seiring dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, peneliti ingin melanjutkan penelitian dengan membuat sediaan farmasi untuk mempermudah penggunaannya secara topikal yaitu sediaan Gel ekstrak etanol Daun Jarak cina (Jatropha multifida L) untuk mengobati luka sayat pada tikus putih (Rattus novergecus). Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental Laboratorium yaitu Uji Efektivitas sediaan Gel ekstrak daun Jarak cina (Jatropha  multifida L) terhadap penyembuhan luka sayat pada Tikus putih (Rattus norvegicus). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistic yaitu analysis of variance (ANOVA) untuk mengetahui rata-rata kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, kontrol positif Bioplacenton lebih efektif dibandingkan kontrol negatif. Dan konsentrasi sediaan gel Ekstrak daun Jarak cina (Jatropha multifida) pada konsetrasi 15% yg paling efektif dalam penyembuhan luka sayat dibandingkan dengan konsetrasi 5% dan 10%.
FORMULATION AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF HAND SANITIZER ETHANOL EXTRACT OF BASIL (Ocimum Sanctum. L) AGAINST Escherichia coli dan Streptococcus Aureus Nurfiddin Farid; Nurhikma Awaluddin; Suhartina Hamzah; Muhammad Yusuf; Rahmania Rahmania
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1764

Abstract

Basil leaves (Ocimum sanctum L) Against to inhibit the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria to increase its effectiveness, it is made in practical and easy-to-use preparations. One of the effective dosage forms for topical use is Hand Sanitizer. The factor that influences the quality of gel preparations is Carbopol as a gelling agent. To know the antibacterial effect and ethanol extract concentration of basis leaves (Ocimum sanctum L). preparation of Hand sanitizer, in which the selection and type of carbopol concentration will determine the stability of the gel formed. Basil leaf extract was obtained by maceration method using 96% ethanol solvent. The product is formulation in the form a gel Hand sanitizer with the addition of carbopol as a gelling agent with a concentration of 1,5% this type of research is  laboratory Experiment with Stability Test, Organoleptic Test, pH, Homogeneity and Scattering power and Antibacterial Test on Escherichia coli and Staphylococcus aureus. For testing antibacterial activity the method used is the diffusion method. Form the research results obtained antibacterial Hand sanitizer preparations with concentration of 1%, 3% and 5%  showed changes in odor , color and shape before and after storage at pH 4,8- 6,4. Organoleptic  testing showed no changes in odor, color and shape before and after accelerated storage. pH testing shows charges before and after storage are caused by temperature light factors. Homogeneity testing showed no changes before and after storage. Scatter tests indicate changes before and after storage caused by temperature light factors. Antibacterial activity test shows that the formulation of Hand sanitizer ethanol extract of basil leaves (Ocimum sanctum L) with a concentration of 1%, 3% and 5%. can inhibit the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus with Medium -Strong inhibitory zones. From the results of research conducted it was concluded that the antibacterial Hand sanitizer ethanol of basis was physically and chemically stable for Organiletic, pH, Homogeneity and Scattering effects.
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans Penyebab Ketombe Muhammad Yusuf; Rugayyah Alyidrus; Wahyuni Irianti; Nurfiddin Farid
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1762

Abstract

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada  temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.
Uji Efektivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) Terhadap Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) Secara In Vitro Suhrah Febrina Karim; Nurfiddin Farid; Hilmiati Wahid; Musdalifa Musdalifa
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i3.48686

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya parasit berupa telur cacing kedalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan manusia karena adanya pencemaran melalui tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anthelmintik ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap cacing gelang Ascaris lumbricoides dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) yang efektif sebagai anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Penelitian ini merupakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Daun Kemangi di lakukan ekstraksi dengan metode maserasi kemudian dilakukan skrining fitokimia. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu Kelompok 1 (ekstrak daun kemangi dosis 10%), Kelompok 2 (ekstrak daun kemangi dosis 20%), Kelompok 3 (ekstrak daun kemangi dosis 30%), Kelompok 4 Kontrol Positif (pirantel pamoat 5 mg/ml) dan Kelompok 5 Kontrol Negatif (NaCl 0,9%). Pengamatan dilakukan tiap 1 jam setelah perendaman sampai semua cacing mati. Hasil penelitian menunjukkan 100% kematian cacing yaitu ekstrak etanol daun kemangi Konsentrasi 10% pada jam ke 24, Konsentrasi 20% pada jam ke 16, dan Konsentrasi 30% pada jam ke 8, Kelompok kontrol positif pada jam ke 2, Kontrol negatif (larutan NaCl 0,9%) pada jam ke 76. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) konsentrasi 30% memberikan efek anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides) pada jam ke 8.
POTENTIAL TEST OF GREEN BETEL (PIPER BETLE L.) LEAF EXTRACT CREAM IN COMBINATION WITH BASIL LEAF EXTRACT (OCIMUMSANCTUM L.) AS ANTI-ACNE Ummu Kalsum; Nurfiddin Farid; Nurul Inayah; Muhammad Arman
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 7 No 3 (2021): Supplementary Issue (The 4th National Pharmacy Conference 2021 Universitas Halu O
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v7i3.6137

Abstract

Acne problem is the most common problem that many people fight for. Even though is not a dangerous thing, but that problem will make the sufferer feel unconfident. Acne vulgaris is an inflammatory disorder with blockage and accumulation of the Keratin materials that caused by Propionibacterium acnes bacteria. Now on, Herbal plant is the most selected one as an acne treatment because of the lack effect for the sufferer than a medical treatment. The plants are Basil (Ocimum sanctum L.) and green Lemongrass (Piper Betle L.). Both of them have a Saponin and Flavonoid as an antimicroba. Therefore, in this research will combine that two of the plants which is then formulated in to the cream form. The cream formulation made with 3 different concentration variances were 15%, 30% dan 45%. The type of the research is an in vitro of experimental research method. Where the cream formula making process done by manually and to measure that inhibition to Propionibacterium acnes bacteria. That in the concentration of 15% has an inhibition 20.02 mm, the concentration of 30% was 21.24 mm and the concentration of 45% was 25.05 mm. Inhibition zone > 20 mm categorized as very strong inhibition. So that, could be conclude the cream Basil Leaf Extract (Ocimum sanctum L.) in combination with Green Betle Leaf Extract (Piper Betle L.) had a potential and most effective concentration as an anti-acne was the third formulation (45% concentration) with an inhibition was 25.5 mm and categorized as a very strong inhibition to Propionibacterium acnes.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SPRAY ANTINYAMUK KOMBINASI MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus) DAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin) Putri Indah Sari; Nurfiddin Farid; Sri Wahyuningsih; Inda sari
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i4.605

Abstract

Demam berdarah adalah salah satu masalah kesehatan disebabkan oleh virus dengue yang permasalahannya belum terpecahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penggunaan bahan alami sebagai alternatif untuk penolak nyamuk agar meminimalkan efek samping dan mengetahui efektivitas daya tolak spray terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental dengan menggunakan 20 ekor nyamuk yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu formula I (minyak sereh 10% dan minyak nilam 2%), formula II (minyak sereh 10% dan minyak nilam 4%), formula III (minyak sereh 10% dan minyak nilam 6%), kontrol (-) propilen glikol dan etanol 96%) dan kontrol (+) soffel spray masing-masing diberikan perlakuan yang sama. Dari hasil perhitungan daya tolak nyamuk didapatkan daya tolak nyamuk tertinggi pada formula III yaitu 92%. Data yang didapatkan di analisis menggunakan One Way Annova dengan menggunakan uji LSD (Least Signifikan Difference), terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kelompok perlakuan dengan tingkat efektifitas daya tolak terhadap nyamuk Aedes aegypti.
Formulation and Test of Antibacterial Activity Gel Mask Peel Off Stem and Suruhan Leaves (Peperomia Pellucida L.) Extract Against Propionibacterium Acne Nurfiddin Farid; Andi Meinar Dwi Rantisari Thayeb; Sulfiani Sulfiani; Adriandy Saleh
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.849 KB)

Abstract

Stems and leaves of suruhan (Peperomia Pellucida L.) contain compounds belonging to the class of flavonoids, alkaloids, tannins, phenols, terpenes and essential oils which have potential as antibacterials. This study aimed to find out whether the stem and leaf extracts of suruhan (Peperomia pellucida L.) can be formulated into a gel peel-off mask preparation that is physically and chemically stable, and can inhibit the acne-causing bacteria Propionibacterium acne. This study used a laboratory experimental method, namely the formulation of Peel off gel mask preparations of stem and leaf extracts with different base concentration variations. Testing the characteristics of the preparation which includes organoleptic test, homogeneity, spreadability test, pH test, drying time test, viscosity test using the cycling test method and for antibacterial activity test using the well diffusion method. The results showed that the gel peel-off mask preparation of suruhan stem and leaf extract (Peperomia pellucida L.) fulfilled the requirements for the characteristics of the preparation both physically and chemically, and could inhibit the growth of acne-causing bacteria (Propionibacterium acne) at a concentration of 2% (15.1 mm), 3%, (17.8 mm) and 4% (19.4 mm) in the zone of strong inhibition. It can be concluded that formulation gel mask preparations Peel off stems and leaves of suruhan (Peperomia pellucida L.) can provide antibacterial activity against Propionibacterium acne with respective inhibition zones of 15.1 mm, 17.8 mm and 19.4 mm which are equally strong in inhibiting Propionibacterium acne bacteria