Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Uji Efek Antiangiogenesis Menggunakan Metode Chorio Allantoic Membrane dari Ekstrak Etanol Daun Talas (Colocasia esculenta L. Schott) Muhammad Yusuf
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 1 No. 2 (2020): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.447 KB) | DOI: 10.29303/sjp.v1i2.36

Abstract

Antiangiogenesis berdasarkan ekstrak etanol in vivo daun talas ( Colocasia esculenta L. Schott) dengan metode Chorio Allantoic Membrane (CAM). Angiogenesis adalah proses informasi kapiler baru yang terkandung dalam sistem vaskular. Daun talas ( Colocasia esculenta L.Schott) mengandung flavonoid yang diduga memiliki efek antiangiogenesis. Penelitian bertujuan untuk melihat potensi antiangiogenesis ekstrak etanol daun talas ( Colocasia esculenta L. Schott) dengan metode Chorio Allantois Membrane (CAM) dan menentukan konsentrasi ekstrak daun talas ( Colocasia esculenta L. Schott) yang berpotensi sebagai antiangiogenesis. The Antiangiogenesis Chorio Allantoic Membrane(CAM) menggunakan telur ayam berumur 9 hari. Penelitian membagi telur menjadi 4 kelompok, satu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan 3 kelompok sebagai kontrol pengobatan. Kelompok kontrol diperlakukan dengan konsentrasi 1 ug / ml, 10 mg / ml dan 100 mg / ml. Telur diinkubasi selama 72 jam. Penelitian dilakukan dengan skor semiquantitatif pengamatan makroskopik. Pada kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan mendapat skor 5 dan kelompok perlakuan pada konsentrasi 1 ug / ml mendapat skor 5, konsentrasi 10 ug / ml mendapat skor 1 dan konsentrasi 100 ug / ml mendapat skor 0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak yang diberikan Efek antiangiogenesis adalah pada konsentrasi 10 ug / ml dan 100 ug / ml dan konsentrasi ekstrak yang efektif menghambat antiangiogenesis pada konsentrasi 100 ug / ml. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar jumlah konsentrasi ekstrak yang dimasukkan,
UJI EFEK INFUS KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT Muhammad Yusuf; Auliawati Rusli
Media Farmasi XXX Vol 15, No 1 (2019): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.897 KB) | DOI: 10.32382/mf.v15i1.807

Abstract

Diabetes mellitus merupakan menurunnya fungsi pankreas untuk memproduksi insulin sehingga glukosa darah meningkat. Berdasarkan data International Diabetes Federation, prevalensi penyakit diabetes mellitus di Indonesia sebesar 8,6% dan merupakan negara terbesar ke-4 dengan penderita diabetes mellitus. Salah satu kandungan kimia dari kayu secang yaitu brazilin yang merupakan golongan flavonoid yang  bertindak sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan efek antihiperglikemik dari infus kayu secang terhadap mencit jantan yang diinduksi aloksan. Pada penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok I metformin (kontrol positif), kelompok II, III, dan IV infus kayu secang 10% b/v, 15% b/v, dan 20% b/v dan kelompok V aquadest (kontrol negatif). Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran kadar glukosa darah puasa (kadar awal), setelah induksi aloksan 120mg/kgBB dan pemberian terapi selama 15 hari. Data yang diperoleh diolah secara statistik one way anova. Berdasarkan analisis data statistik menunjukkan bahwa kelompok aquadest berbeda nyata (p<0,05) terhadap semua kelompok uji infus kayu secang  dan metformin. Semua kelompok uji infus kayu secang menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap kelompok metformin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa infus kayu secang 10% b/v; 15% b/v dan 20% b/v mempunyai efek antihiperglikemik dan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0.05) terhadap metformin.
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans Penyebab Ketombe Muhammad Yusuf; Rugayyah Alyidrus; Wahyuni Irianti; Nurfiddin Farid
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1762

Abstract

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada  temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol Daun Kapuk (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus A. Suparlan Isya Syamsu; Muhammad Yusuf; Arfiani; Dedy Maruf
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.281 KB) | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i1.53

Abstract

Kapok leaf (Ceiba pentandra (L.) Geartn) is a plant that contains several secondary metabolites in the form of alkaloids, flavonoids, tannins and saponins which have antibacterial properties. One of the pharmaceutical dosage forms that can be used to maintain healthy skin is antibacterial liquid bath soap. This study aims to determine whether kapok leaf extract (Ceiba pentandra (L.) Geartn) can be formulasited into a liquid bath soap that is physically-chemically stable and has antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria. This type of research is an experimental study with a pretest and posttest only control design for testing the physical and chemical stability of the liquid bath soap formulasition and a posttest only control group design for testing the antibacterial activity of Staphylococcus aureus. In this study, there were 5 treatment groups, namely, F0 as a base without kapok leaf extract, F1 as a positive control of liquid lifebuoy soap, F2 as a preparation using 8% kapok leaf extract, F3 as a preparation of 9% kapok leaf extract and F4 using kapok leaf extract preparation 10%. The results of the research on liquid bath soap preparations from leaf extract of Kapok leaf (Ceiba pentandra (L.) Geartn) can be formulasited into liquid bath soap that has good stability from organoleptic tests, pH, viscosity, homogeneity, foam stability and free alkali with concentration antibacterial activity tests. 8% inhibition zone 15.8 mm, 9% inhibition zone 16.5 mm and 10% inhibition zone 18.1 mm. The formulasi for liquid bath soap with kapok leaf extract (Ceiba pentandra (L.) Geartn) can be formulasited with concentrations of 8%, 9% and 10% which are physically and chemically stable with strong antibacterial activity.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE GYSSENS PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG PERIODE JULI – DESEMBER 2019 Muhammad Yusuf; Nielma Auliah; Hana Evangelista Sarambu
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v4i2.243

Abstract

Pneumonia is a disease in Indonesia that has a high mortality rate in 2018. Pneumonia is an inflammation of the lungs caused by microorganisms (bacteria, viruses, fungi, parasites). Pneumonia caused by Mycobacterium tuberculosis is not included. While lung inflammation caused by non-microorganisms (chemicals, radiation, aspiration of toxic substances, drugs, etc.) is called pneumonitis. One of the treatment for pneumonia is antibiotics where the incidence of resistance in patients often occurs due to irrational use, therefore it needs to be monitored and evaluated by health workers. The purpose of this study was to determine the use of antibiotics in pneumonia patients at Bhayangkara Hospital Kupang with the Gyssens method according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 8 of 2015. The Gyssens method is an evaluation of the use of antibiotics to assess the accuracy of the use of antibiotics which includes the accuracy of indications, the accuracy of selection based on effectiveness, toxicity, price and spectrum, duration of administration, dose, interval, route and time of administration. The method used is non-experimental with a descriptive research design, the sample taken is 25 medical record data. The results of the research category 0 (precise and rational) were 84% or in other words the use of antibiotics was rational, category IVb (there were antibiotics that were less toxic) was 12% and in category IIb (inappropriate interval antibiotics) was 4%.
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kepribadian Siswa Kelas V SD Inpres Bangkala III Kota Makassar Muhammad yusuf; Irman R; Satriawati
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Vol 2 No 1 (2022): April (EDULEC)
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.939 KB) | DOI: 10.56314/edulec.v2i1.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrakurikuler pramuka terhadap kepribadian siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa SD Inpres Bangkala III kelas V tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa 51, yang terdiri dari laki-laki 25 orang dan perempuan 26orang. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu ekstrakurikuler pramuka sebagai variabel (X) dan kepribadian siswa sebagai variabel (Y). Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas, uji linieritas sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dari penelitian diketahui nilai signifikasi (Sig.) sebesar 0,021 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kepribadian siswa. Kesimpulannya H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y= 16,817+0,926X. Artinya nlilai konstan kepribadian siswa adalah 16,817 dan penambahan pengaruh kepramukaan setiap naik 1% maka kepribadian siswa naik 0,926. Saran, Perlu adanya peningkatan program pramuka dan penerapan nilai-nilai pramuka.
Efektivitas Infusa Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea Coromandelica) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Muhammad Akmal Sukara; Nurfiddin Farid; Muhammad Yusuf; Yustikawati Yustikawati
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 1 (2023): Februari 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i1.720

Abstract

Diabetse Mellitus (DM) sering disebut masyarakat awam sebagai penyakit kencing manis. Salah satu gejala khas dari penyakit ini adalah terjadinya peningkatan kadar glukosa darah di atas normal atau disebut hiperglikemia. Salah satu upaya preventif untuk mengurangi resiko dan komplikasi diabetes mellitus dengan efeks amping yang rendah adalah penggunaan obat tradisional. Kayu Jawa (Lannea coromandelica)adalah satu jenis tumbuhan secara tradisional digunakan sebagai obat oleh masyarakat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas infusa kulit batang kayu Jawa terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan yang diinduksi aloksan. Metode digunakan eksperimental dengan rancangan penelitian “pretest - post-testwith control group design”. Pengambilan sampel secara purposive sampling yang dibagi menjadi 5 kelompok. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji One Way Anova. Dari tabel uji ANOVA pada perhitungan persentase rata-rata penurunan kadar glukosa darah hewan uji menunjukkan nilai signifikansi adalah 0,001 (p<0,05), yang artinya terdapat perbedaan rata-rata penurunan kadar gula darah pada kelompok control negatif, control positif, perlakuan pertama, perlakuan kedua, dan perlakuan ketiga. Infusa kulit batang kayu Jawa (Lanneacoromandelica) efektif menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Uji Aktivitas Antibakteri Fraksinasi Kombinasi Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L) dan Tapak Dara (Catharantus roseus) Terhadap Streptococcus mutans Jhon Rouberd Yomilena; Muhammad Yusuf; Andi Meinar Dwi Rantisari
INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL Vol. 2 No. 1 (2023): INHEALTH JOURNAL
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.454 KB) | DOI: 10.56314/inhealth.v2i1.108

Abstract

Tanaman kirinyuh dan tapak dara merupakan  tanaman yang mengandung senyawa kimia yang berfungsi sebagai antibakteri, sehingga  dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, Karies disebabkan oleh asam yang dihasilkan dari mikroorganisme pada karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada fraksinasi kombinasi daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) dan tapak dara (Catharanthus roseus) dengan mengetahui zona hambat yang diperoleh dengan menggunakan metode Cakram kertas terhadap Streptococcus mutans. Hasil pengujian menunjukan bahwa fraksinasi kedua tanaman yang dikombinasikan dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter rata – rata konsentrasi 10% 13,99 mm, 15% 12,02 mm, 20% 13,98 mm dan K(-) tidak memiliki zona hambat, sedangkan K(+) memiliki zona hambat sebesar 18,23 mm pengujian ini dilakukan dengan hasil fraksinasi N-heksan sedangkan pengujian dengan hasil etil asetat diameter rata – rata zona hambatnya sebesar 10% 11,54 mm, 15% 12,77 mm, 20% 13,94 mm dan K(-) tidak memiliki zona hambat sedangkan K(+) memiliki zona hambat sebesar 15,52 mm. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kedua tanaman yang dikombinasikan dengan kosentrasi 10%, 15%, dan 20% dari hasil fraksinasi N-heksan dan etil asetat memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori kuat.
Efektifitas Ekstrak Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2 Zulfiah Idris; Muhammad Yusuf; Putri Indah Sari; Susmihara Susmihara
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 3 (2023): Juni 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i3.735

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol buah naga merah dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak etanol buah naga merah yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus wistar jantan DM tipe 2 yang diinduksi DTLF. Metode penelitian secara eksperimental dengan desain penelitian pre and post-test only control group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah naga merah dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus wistar jantan DM tipe 2 yang diinduksi DTLF pada konsentrasi 100mg/kgBB, 150mg/kgBB dan 200mg/kgBB.
Formulasi dan Uji Efek Lilin Aromaterapi Minyak Atsiri Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Immobility time Mencit (Mus musculus) Jantan yang Dibuat Stres Chikita Inaku; Muhammad Yusuf; Sinar Praktisi
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) Vol 6 No 2 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i2.3363

Abstract

Fragrant Pandan is a plant that has been used in traditional medicine, this leaf contains linalool compounds which are efficacious as a sedative so that it can increase a sense of comfort, and suppress aggression and anxiety. This study aimed to determine the physical stability of the aromatherapy wax formula of fragrant pandan leaf essential oil (Pandanus amaryllifolius Roxb.) and its antistress effect on male mice (Mus musculus). The design of this study was a post-test only control group design, using 25 male mice divided into 5 groups, each group consisting of 5 animals exposed to the aromatherapy wax formula of pandan leaves essential oil for 1 hour with various concentratioins of essential oils, where the group I have given 1%, group II was given 2%, group III was given 3%, group IV was given negative control, and group V was given positive control. The results of the research on the physical stability test of the aroma therapy wax formula of pandan fragrant leaf essential oil showed that the formula was organoleptically stable with white color and characteristic odor, the melting point test was stable at temperatures of FI 54O, FII 53OC, and FIII 52OC, time test FI burning shows 4 hours 28 minutes, FII 2 hours 52 minutes and FIII 3 hours 34 minutes, the preference test before and aftrer burning shows the higher the concentration of essential oils the panelists prefer. The results of the antistress effect test showed that the immobility time of mice at KI at 291 seconds, KII at 182 seconds, KIII at 88 seconds, and KIV as a negative control was higher at 334 seconds, which means that at concentrations of 1%, 2%, 3% had an antistress effect with sig analysis values Post-Hoc Tukey Statistics FIII 1,00, F IV 0,00, and FV 1,00