Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN AKTIVITAS MOBILISASI LANSIA DI PANTI WERDHA, NATAR, LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013 Indra Maulana; Charles Robert A; Teguh Pribadi; Festi Ladyani; Aida Triyani
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.87 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1066

Abstract

Mobilisasi adalah kemampuan untuk bergerak secara aktif baik itu yang bersifat fisik atau mental. Faktor yangmempengaruhi mobilisasi lansia adalah faktor fisik dan psikis salah satunya yaitu depresi. Depresi merupakan salah satubentuk gangguan mood yang dapat mempengaruhi pemikiran, pengambilan keputusan, perilaku, hubungan interpersonaldan fungsi tubuh secara keseluruhan pada si penderita. Depresi adalah suatu gangguan psikiatri yang paling seringmenyerang manusia pada segala usia, khususnya Lansia.Adanya peningkatan yang cukup tinggi terkait fenomena depresi pada lansia turut mempengaruhi aktivitaskeseharian lansia di Panti Werdha Natar, Lampung Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara depresi dengan mobilisasi pada lansia di Panti Werdha Natar, Lampung Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap 52responden yang terpilih secara acak. Jenis penelitian ini adalah penelitiandeskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional.Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian kecil (7,7 %) lansia tidak mengalami depresi sedangkan 48,1 % lainnyalansia mengalami depresi ringan dan 23% dari lansia mengalami depresi berat. Untuk aktivitas mobilisasi menunjukkansebagian besar (84,6 %) lansia memiliki kemandirian secara utuh, 13,5% lansia memiliki kemandirian terbatas, dan 1,9%lansia tidak mandiri dalam melakukan mobilisasi. Dari uji korelasi pearson diperoleh adanya hubungan yang sangat lemahantara tingkat depresi dengan aktivitas mobilisasi dengan nilai r hitung 0,115 (+) dengan nilai p = 0,419 ( 0,05 ).Diharapkan bagi pengurus panti werdha agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap lansia dengan menambahstaf yang merawat lansia agar kebutuhan lansia dapat terpenuhi dengan baik, sehingga lansia tidak terlalu dituntut untukmandiri.
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN MENGANDUNG PURIN DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI PUSKESMAS BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN 2014 Elitha M. Utari; Festi Ladyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2014): Vol 1 No 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.357 KB) | DOI: 10.33024/.v1i1.295

Abstract

Asam urat adalah hasil metabolisme purin didalam tubuh, Gout salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, ditandai dengan penumpukan kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Monosodium urat ini berasal dari metabolisme purin. Peningkatan kejadian asam urat darah pada lansia wanita sebesar 19,7% dan prevalensi gout pada wanita sebesar 2,33%. Satu survei yang dilakukan dibandungan Jawa Tengah, atas kerjasama WHO terhadap 4.683 sampel berusia antara 40 tahun keatas didapatkan prevalensi gout pada wanita 11,7% dan 17,26% pada laki-laki. Hal ini sangat memprihatinkan,Data diperoleh melalui kuesioner dan observasi langsung. Analisa data dilakukan secara bertahap mencakup analisa univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden dengan tinggi kadar asam urat darah (p-value = 0,002), hubungan perilaku mengkonsumsi makanan mengandung purin dengan Tinggi Kadar Asam Urat Darah (p-value  =  0,010).Kesimpulan Dalam penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan masyarakat dan perilaku mengkonsumsi makanan mengandung purin dengan tinggi kadar asam urat darah di Puskesmas Batanghari Lampung Timur tahun 2014