Articles
Analisis Kekuatan Struktur Pallet Menggunakan Metode Elemen Hingga
Tria Mariz Arief;
Sugianto Sugianto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1267.211 KB)
Pallet sebagai suatu alat bantu untuk mempermudah proses bongkar-muat logistik. Palletdigunakan hampir dalam berbagai lingkungan transportasi logistik. Pada bahasan berikutdikhususkan dalam lingkup transportasi di dalam pesawat udara khususnya pada pesawatangkut militer. Di lingkungan militer pallet digunakan untuk transport logistik baik secara normalmuat (loading) dan bongkar (unloading) maupun kondisi bongkar dengan diterjunkan daripesawat udara. Untuk pemenuhan penggunaan tersebut dilakukan perancangan ulang (reverseengineering) struktur pallet yang dapat dimanufaktur secara lokal. Hipotesis awal menunjukkanbahwa berdasarkan kondisi pembebanan pada pallet dapat diperkirakan bahwa kondisitegangan dan regangan maksimum akan terjadi pada posisi sudut struktur pallet yang ditransferbebannya ke komponen plat besi penahan siku-siku dan baut. Material yang digunakan padastruktur pallet adalah Allumunium Alloy 7075-T6 dengan kekuatan tarik sebesar 503 MPa.Analisis dilakukan dengan menggunakan simulasi numerik dengan metoda elemen hingga(FEM). Proses simulasi numerik kekuatan struktur pallet difokuskan pada pembebanan statis(termasuk pengaruh factor G) dalam interval beban statis 4 ton sampai 7 ton. Analisis dilakukanpada perubahan variabel tegangan dan regangan terhadap variasi beban yang diberikan untukmendapatkan tingkat keamanan struktur (margin safety). Pemodelan dilakukan denganidealisasi model ¼ bagian menggunakan elemen terstruktur dengan jenis elemen hexahedral(brick) dengan jumlah 73803 elemen dan 360323 node. Hasil analisis menunjukkan teganganekuivalen maksimum struktur Pallet adalah 94 MPa yang terjadi di penguat sudut (anglebracket). Sedangkan pada struktur penguat lapis (sandwich structure) berbahan thick blockyang mempunyai kekuatan sebesar 20 MPa adalah sebesar 0.84 MPa. Tingkat keamanansecara keseluruhan struktur dengan mempertimbangkan factor G hingga 2 adalah 5.3.Kata kunci: Analisis struktur, pallet, logistik, reverse engineering, FEMPallet as a tool is used to simplify the process of loading and unloading logistics. The scope ofthe use of pallets is almost used in various environments logistic transportation. In the followingdiscussion is more specifically in the sphere of transport by aircraft, especially military transportaircraft. Pallet in the military environment is used for both normal logistics transport andunloading and unloading as well as the unloading condition parachuted from an aircraft. To fulfillsuch use redesign (reverse engineering) pallet structure that can be manufactured locally. Thedesign and analysis is done to ensure the strength of the pallet structure. Initial hypothesisindicates that based on the pallet loading conditions can be estimated that the condition ofmaximum stress and strain will occur in the structure of the angular position pallet loadtransferred to the iron plate component retaining bracket and bolt. The material used in thestructure of the pallet is Allumunium Alloy 7075-T6 with a tensile strength of 503 MPa. Analyseswere performed using numerical simulation with finite element method (FEM). Numericalsimulation process force structure focused on static loading pallet (including the effect of factorG) in the interval static load 4 tons to 7 tons. Analysis was performed on variable changes thestress and strain of the load variations to obtain security level structure (margin of safety).Modeling is done with the idealization of the ¼ part model. Modeling is carried out by elementsof structured hexahedral element type (brick) by the number 73803 elements and nodes. Theanalysis showed maximum voltage Equivalent Pallet structure is 94 MPa which occur inamplifier angle (angle bracket). While the structure reinforcement layer (sandwich structure)made of thick block that has strength of 20 MPa is equal to 0.84 Mpa. The overall level ofsecurity structure taking into account the G factor of up to 2 is 5.3.Keywords: Structural analysis, pallet, logistics, reverse engineering, FEM
Rancang Bangun Engine Stand Turbin Gas APU TSCP-700 untuk Overhaul
Tria Mariz Arief
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2079.549 KB)
|
DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1044
Makalah ini membahas tentang penyiapan Engine APU Garret TSCP-700 untuk dapat digunakan sebagai alat praktikum overhaul (bongkar-pasang) mesin pesawat udara. Fokus pembahasan pada makalah ini adalah Perancangan dan konstruksi Engine Stand untuk perawatan. Perancangan dilakukan dengan beberapa aspek diantaranya adalah prosedur perawatan, mobilitas dan keselamatan kerja. Analisis kekuatan struktur secara rinci dilakukan dengan menggunakan metoda elemen hingga untuk justifikasi faktor keamanan struktur. Tahap akhir dilakukan pengujian operasional alat sesuai dengan posisi operasi saat dilakukan perawatan engine. Hasil akhir engine stand dengan kapasitas 400 kg mempunyai kemampuan diputar hingga 180o dengan kondisi ekstrim pada 0o, 30o, 90o dan 180o. Kondisi tegangan maksimum yang dialami oleh struktur pada posisi kerja ekstrim secara berturut-turut untuk posisi 0o, 30o, 90o dan 180o adalah sebesar 175.2, 240.9, 268.2 dan 135.6 MPa yang terjadi pada bagian poros penghubung lengan dan plat mounting ke engine. Struktur menggunakan material baja struktur dengan kekuatan luluh sebesar 380 MPa, sehingga secara keseluruhan rancangan menghasilkan safety factor sebesar 1.4 pada posisi paling kritis, sedangkan pada posisi pemasangan adalah 2.2 dan 2.8, sehingga masih cukup aman.
Analisis dan Optimasi Parameter Proses Injeksi Plastik Multi Cavity untuk Meminimalkan Cacat Short Mold
Priscilla Tria Devalia;
Tria Mariz Arief
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1380.853 KB)
|
DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1465
Penelitian ini membahas tentang proses analisis dan optimasi cacat short mold yang terjadi pada proses injeksi plastik produk under case yang dicetak dengan cetakan multi cavity. Proses analisis dilakukan dengan mensimulasikan proses injeksi plastik pada software Moldflow. Model produk yang digunakan dalam simulasi dibuat dalam bentuk 3D dengan menggunakan software Inventor. Analisis dilakukan dengan menggunakan material polypropylene (PP). Terdapat 2 jenis PP yang digunakan yaitu PP daur ulang dan PP Homopolymer. Input nilai parameter proses dalam melakukan simulasi disesuaikan dengan yang digunakan pada mesin injeksi. Hasil simulasi menunjukkan cacat short mold terjadi pada proses injeksi yang menggunakan material PP Homopolymer. Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa kedua material memiliki karakteristik sifat yang berbeda. Perbedaan sifat material tersebut menyebabkan nilai optimal dari temperatur leleh kedua material pun berbeda. Proses optimasi dilakukan dengan mengubah variabel temperatur leleh material. Batas nilai dari temperatur leleh material yang dianalisis adalah 180-280ºC. Dari pengolahan data hasil optimasi, didapatkan nilai optimal untuk temperatur leleh material PP Homopolymer adalah 225⁰C dan PP daur ulang 200⁰C. Dari nilai optimal yang didapatkan, dilakukan uji coba pada simulasi software. Hasil uji coba menunjukkan cacat short mold tidak terjadi dan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi cetakan menjadi lebih cepat.
Pengkajian Mesin Coil Forming Potter Rayfield and James dengan Metode Reverse Engineering
Chaidir Ilham El Malik;
Tria Mariz Arief
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (990.099 KB)
|
DOI: 10.35313/irwns.v11i1.1979
Mesin coil forming adalah alat bantu produksi pembentuk coil untuk motor listrik dan generator. Mesin tersebut berfungsi untuk mengubah bentuk coil yang oval menjadi bentuk diamond. Mesin yang dikaji pada penelitian ini adalah mesin coil forming Potter Rayfield and James dengan model 48/GEAR/IP/RCW/IRJ Coil Spreader. Pengkajian ini dimaksudkan sebagai referensi dalam pengembangan produk existing yang serupa. Metode yang digunakan dalam pengkajian mesin ini menggunakan metode reverse engineering. Metode tersebut terdiri dari enam tahap, yaitu; identifikasi tujuan; pembedahan secara mekanik; pengkajian fungsi; pengkajian material; pengkajian manufaktur; serta evaluasi produk existing. Hasil pengkajian produk existing ini berupa spesifikasi mesin, serta hasil evaluasi yang berupa safety factor. Dengan tekanan sistem yang berjalan pada 7 bar, mesin coil forming memiliki safety factor yang berbeda-beda disetiap proses pembentukan coil. Safety factor terkecil terjadi pada proses pendorongan coil oleh mesin, yaitu sebesar 1.28.
Perancangan Alat Bantu Produksi Trimming dan Piercing untuk Inner Liner Lemari Es Kapasitas 165 Liter
Nur Pirmansah;
Asnur Sihaloho;
Tria Mariz Arief
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (934.682 KB)
|
DOI: 10.35313/irwns.v11i1.1982
Penelitian ini membahas hasil perancangan terkait alat bantu produksi trimming dan piercing dalam proses pengerjaan tahap akhir inner liner lemari es di salah satu perusahaan pembuat lemari es. Pada mulanya inner liner merupakan material lembaran plastik yang di bentuk menggunakan mesin thermoforming. Ketika proses pembentukan dilakukan, di bagian tepi setiap sisi inner liner merupakan area pencekaman berdasarkan prosedur pengerjaan thermoforming. Akibat kegiatan tersebut menyisakan bagian yang seharusnya dibuang (trimming). Adapun karena kebutuhan perakitan untuk dipasang ke dalam lemari es mengakibatkan inner liner ini harus di lubangi (piercing) di bagian tertentu. Perancangan dilakukan berdasarkan permintaan costumer untuk meningkatkanefektifitas produksi kerja yang awalnya menggunakan 4 operator menjadi 1 operator. Selain itu hasil akhir perancangan dianggap handal, karena alat yang dirancang harus mampu mengoperasikan 2 pengerjaan trimming dan piercing secara bergiliran dalam waktu satu kali proses loading dan unloading selama kurang lebih 20 detik tiap satu inner liner. Hasil rancangan alat berukuran 2016 mm x 1875 mm x 1800 mm dengan berat 1,8 ton dan berdaya listrik 8,25 kW untuk mengerjakan inner liner dengan ukuran 1076 mm x 502 mm x 309 mm dengan parallel dan double bevel punch material SKD 11 digunakan karena lebih tajam, keras dan tahan terhadap karat.
SIMULASI NUMERIK PENGKONDISI UDARA DALAM RSK
Radi Suradi Kartanegara;
Sugianto .;
Tria Mariz Arief
Jurnal TEDC Vol 8 No 1 (2014): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2928.844 KB)
Sebagimana telah diketahui bahwa pengkondisi udara dapat dijumpai diberbagai aplikasi sistem ruang, seperti ruang proses kimia, ruang tempat menyimpan alat ukur, ruang untuk yang memerlukan kenyamanan udara, ruang proses icing dan ruang komputerisasi atau ruang server komputer (RSK). Hal yang terpenting dari RSK adalah menjaga temperatur ruang sedemikian rupa sehingga server komputer dapat bekerja optimal yaitu pada rentang temperatur 20oC sampai dengan 25oC. Untuk dapat mencapai rentang temperatur kerja optimal tersebut maka dibutuhkan tata letak alat pengkondisi udara (APU) sedemikian rupa sehingga sikulasi udara dapat menciptakan rentang temperatur kerja optimal. Paper ini membahas proses simulasi numerik aliran udara akibat kerja APU menggunakan perangkat lunak komersial Fluent versi 6.3 dengan model turbulensi kappa-epsilon (model k-e). Proses simulasi diawali dengan pembentukan geometri RSK berdimensi overall 10.5 x 19.4 x 3.9 m3 beserta 7 buah rak server komputer dengan total server komputer computer sebanyak 490 buah yang dimodelkan sebagai sebuah kotak persegi panjang yang mempunyai flux panas tertentu akibat kerja komponen elektronik server komputer komputer dan menghasilkan udara panas yang diasumsikan 60oC yang dikeluarkan melalui exhaust fan server komputer. Udara panas yang memenuhi RSK didinginkan secara konveksi paksa oleh perangkat pendingin APU tipe standing AC berjumlah 6 buah dengan cara mengalirkan udara dingin bertemperatur 15oC ke dalam RSK. Dari hasil simulasi, diperoleh temperatur udara RSK dalam rentang 20oC sampai dengan 30oC. Untuk hasil yang lebih baik disarankan untuk mengalirkan udara dingin dari lantai RSK yang memungkinkan pengambilan panas lebih efektif dan dbuang ke udara bebas melalui exhaust fan. Kata kunci: Pengkondisi udara, standing AC, Server komputer, Simulasi Numerik, CFD, Fluent.
API-579 Fitness for Service Assessment of Pig Launcher Pipeline on Bulge Defect Condition: A Case Study
Ramadhan, Fakih Ilham;
Arief, Tria Mariz;
Handoko, Yunendar Aryo;
Saputro, Andy;
Maulana, Mochamad Irvan
ROTASI Vol 26, No 3 (2024): VOLUME 26, NOMOR 3, JULI 2024
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/rotasi.26.3.37-43
Fitness for service (FFS) is the standard assessment procedure to evaluate an operation's worthiness of static equipment due to its defect condition. FFS ensures a safety aspect of operation and produces a strategic action due to a defect occurring on an object. During a regular inspection activities at oil and gas plant, four bulges were found on a pig launcher pipeline. The FFS assessment following the API-579 standard was conducted as a case study. The initial assessment result shows that the bulge defect's geometrical aspect did not comply the required criteria. Then, a stress analysis assessment was conducted which showed that the safety factor and the elastic stress criteria were successfully fulfilled. This concludes that the stress occurred in the pipeline is still in its elastic deformation region. However, the failure of remaining strength factor acceptance criteria to be fulfilled shows that there was a degradation of pipeline capability to be loaded with the operating pressure. This whole assessment concludes that rerate remediation should be taken before the pipeline is reoperated by decreasing the maximum allowable operating pressure from 9,27 MPa to 8,22 MPa.
Wireless Noise Characteristics on Gearboxes Due to Speed Variations
Parno, Raharjo;
Sofyan, Yusuf;
Arief, Tria Mariz
Jurnal Internasional Penelitian Teknologi Terapan Vol 1 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Bandung State Polytechnic (Politeknik Negeri Bandung)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35313/ijatr.v1i1.26
Noise inspection is a predictive maintenance technique that is used to determine machine condition. The noise inspection can be done offline and online. Online noise inspection, which is far away from the object, is performed in the control center room. This monitoring system requires a complicated installation and long cables. The complexity of installation can be overcome by implementing a wireless noise inspection system. Wireless noise monitoring system for machinery condition monitoring still lacks information. Therefore, it is necessary to develop a wireless noise monitoring system. The result of wireless noise testing data on the machine is justified through the analysis of noise testing data of wired system. The research objective was to create a wireless noise measurement that is applied on a gearbox that is equipped with a data acquisition system that operates at a constant load and 5 variations of speed. Comparative analysis is used to justify the noise amplitude, time domain, and frequency domain of wireless and cabled measurements. The final test result indicates that the noise and wireless spectrum signals match the noise spectrum and signals using a cable. The highest amplitude lies at 12-13 of a fundamental frequency at a low frequency and at 30 of a fundamental frequency at a high frequency.