Mahidin Mahidin
Dosen UIN Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI GURU BK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP YP. AL-MAKSUM CINTA RAKYAT PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG Mahidin Mahidin; Wahyuni Wahyuni
Al-Mursyid : Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI) Vol 2, No 2 (2020): JURNAL AL-MURSYID EDISI JULI - DESEMBER
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.612 KB)

Abstract

Strategi bimbingan dan konseling merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP YP. Al-Maksum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru BK yang telah melakukan layanan berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Instrument yang digunakan yaitu pedoman wawancara yang dianalisis secara sistematis dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VII Al-Maksun sudah cukup bagus, hanya terdapat beberapa siswa yang memiliki prestasi yang masih rendah. Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran diri dari siswa untuk belajar, dan kemampuan siswa dalam menyerap beberapa mata pelajaran. Strategi guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII Al-Maksum yaitu melakukan pendekatan kepada siswa dalam menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan sehingga akan lebih mudah bagi guru BK untuk mengetahui permasalahan lain yang dihadapi siswa. Selanjutnya dilakukan identifikasi dan analisis kebutuhan/permasalahan siswa, kemudian disusun program dalam bentuk RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan), selanjutnya pelaksanaan layanan. Terakhir diberikan penilaian atau evaluasi guna untuk mengetahui sejauh mana kegiatan tersebut telah dicapai serta  bagaimana mamfaat yang telah dikerjakan itu.Faktor penghambat pelaksanaan strategi bimbingan dan konseling di kelas VII YP. Al-Maksum yaitu waktu pelaksanaan layaan yang kurang, orang tua siswa yang kurang mendukung kegiatan layanan, dan siswa yang kurang kesadaran diri untuk belajar dan tidak ada keinginan untuk berubah.
PENERAPAN TEORI CLIENT CENTERED DALAM PELAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DI MTS.S DARUSSALAM SIMPANG LIMUN KEC. TORGAMBA LABUHANBATU SELATAN Mahidin Mahidin; Nadhirotul Fauza Batubara
Al-Mursyid : Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI) Vol 2, No 1 (2020): JURNAL AL-MURSYID EDISI JANUARI - JUNI
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.809 KB)

Abstract

Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui penerapan teori Client Centered dalam konseling individual oleh guru pembimbing dengan sub-fokus latar belakang pendidikan guru pembimbing, pengalaman kerja, proses rekrutmen guru pembimbing, memahami siswa dan konselor dalam perspektif Client Centered, Peran konselor dalam Client Centered, proses konseling individual, penerapan azas kerahasiaan dalam konseling, tindak lanjut layanan konseling individual, penerapan Client Centered dalam konseling individual, hambatan penerapan Client Centered dalam konseling individual, strategi mengatasi hambatan, kerjasama dengan berbagai pihak. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini observasi, dan wawancara yang mendalam serta diiringi dengan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: tidak semua guru pembimbing berlatar belakang pendidikan dari jurusan bimbingan konseling sehingga kurang mencerminkan konseling sebagaimana mestinya melainkan pragmatik. Kurang mahirnya dalam mengkolaborasikan teori sebagai akibat munculnya pengalaman kerja tersendiri bagi guru pembimbing baik dianggap sebagai polisi sekolah yang menghakimi sampai kepada rasa berjuang. Guru pembimbing belum memahami teori Client Centered secara teoritis di buku melainkan makna dari teori Client Centered seperti lemah lembut, menerima siswa tanpa syarat. Secara umum guru pembimbing sudah menerapkan teori Client Centered dalam konseling individual. Hambatan yang muncul lebih dikarenakan oleh siswa yang instropet dan gangguan dari luar seperti guru ikut campur, situasi konseling yang kurang kondusif, hingga ruangan konseling yang kurang mendukung. Strategi yang digunakan untuk mengatasi hambatan dengan pendekatan dari luar yakni dengan menunggu kesadaran dari orang diluar guru pembimbing dan siswa bahkan teknik kedip mata dilakukan oleh guru pembimbing dalam mengatasi hambatan ketika dalam konseling. Kerjasama yang diciptakan oleh guru pembimbing dengan guru bidang studi, wali kelas, kepala sekolah dan orang tua sudah berjalan dengan baik.Kata Kunci : Teori Client Centered dan Konseling Individual