Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONSEP DIRI SISWA DI MAN 3 MEDAN Ira Suryani; Ridoyani Hutabarat
Al-Mursyid : Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI) Vol 2, No 1 (2020): JURNAL AL-MURSYID EDISI JANUARI - JUNI
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.135 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri siswa di MAN 3 Medan, untuk mengetahui faktor mempengaruhi konsep diri siswa dan untuk mengetahui peningkatana konsep diri siswa di MAN 3 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) berupa penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun informan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu informan kunci dan informan non kunci. Teknik pengumpulan data ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan analisis data dari hasil penelitian ini, dilakukan berdasarkan analisis deskriptif, analisis tersebut terdiri dari tiga alur analisis yang berinteraksi yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Konsep diri siswa di MAN 3 Medan terbagi menjadi dua jenis konsep diri yaitu konsep diri siswa positif dan konsep diri siswa negatif. Keluarga menjadi faktor yang mempengaruhi konsep diri siswa di MAN 3 Medan. Konsep diri siswa perlu ditingkatkan, agar menjadi percaya diri, bangga dengan dirinya, mengerjakan segala tugas secara optimal untuk meraih hasil yang maksimal, dan optimis dalam meraih masa depannya.Kata Kunci: Konsep diri, Siswa dan Keluarga
PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING TERHADAP PENANGGULANGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI 1 DELI SERDANG Balqis Al Adawiyah; Ira Suryani; Ahmad Syarqawi
Al-Mursyid : Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI) Vol 4, No 1 (2022): JURNAL AL-MURSYID EDISI JANUARI - JUNI
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layanan konseling individu dengan teknik operant conditioning berpengaruh terhadap penanggulangan perilaku agresif siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 39 orang siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Deli Serdang dengan sampel yang diambil sebanyak 10 orang yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu yaitu siswa yang memiliki perilaku agresif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS 20. Berdasarkan hasil perhitungan angket didapat bahwa 10 siswa memiliki perilaku agresif yang tinggi. Lalu kemudian dierikan perlakuan konseling individu dengan teknik operant conditioning kemudian setelah itu diberikan posttest. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS 20, diperoleh hasil bahwa layanan konseling individu dengan teknik operant conditioning berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penanggulangan perilaku agresif siswa dengan koefisien korelasi sebesar -0,685 dengan signifikansi 0,047 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan konselig individu dengan tekik operant conditioning dapat menannggulangi perilaku agresif siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Deli Serdang.Kata Kunci : Konseling Individu, Operant Conditioning, dan Perilaku Agresif
Etika Interaksi Guru dan Murid Dalam Menyayangi dan Menghormati Ardina Khoirunnisa; Ira Suryani; Bella Azahra; Nur Adila; Nurul Fadilah Nst; Nurul Fadillah
EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies Vol 3 No 2 (2023): EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Nasional Laa Rooiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.778 KB) | DOI: 10.47467/edui.v3i2.3914

Abstract

According to his research, student ethics towards teachers include sitting in front of the teacher, speaking politely, not interrupting the teacher's conversation, listening to what the teacher is saying, asking gently and respectfully if you don't understand, attending every day, not skipping classes or falling asleep for no apparent reason. , enter the class before the teacher enters, and follow the teacher's instructions. According to him, ethics cannot be simply taught; rather, they must be internalized through habit and example. In this case we discuss the ethics of a student towards the teacher and vice versa in the context of saying love and respecting each other and in the end this article also materializes because nowadays there is a lack of ethics in everyday life so to know all of these things we must first know what is the nature of ethics and what ethics and morals are related and how these ethics are Keywords: ethics, teachers, compassion, students
Tantangan Pendidik Di Era Pasca Pandemi Najwa Nadhira Harahap; Ira Suryani; Nurmawaty Hasugian; Padia Azzahra Hutasuhut; Ikhsan Prasetyo; Rabiatul Rabiatul
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.16420

Abstract

Pandemi COVID-19 merupakan peristiwa dimana merebaknya virus corona 2019 sangat mempengaruhi lembaga pendidikan di seluruh tanah air. Selama musibah wabah virus ini, pendidikan banyak terjadi perubahan, misalnya pendidikan jarak jauh atau pendidikan online. Masa pandemi berhasil menciptakan hal yang baru dimana menjadi tantangan bagi seluruh pendidik, khususnya disaat beradaptasi dengan kondisi belajar dan kebutuhan siswa. Maksud dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pandangan guru dalam menangani tantangan yang mereka hadapi selama pandemi. Bahan dan metode artikel ini menggunakan pemaparan informasi dengan menganalisis data berupa analisis hasil. Hasil dari pengkajian ini menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi oleh pendidik selama mengajar siswa setelah terjadinya wabah ini, misalnya mengatur pemahaman siswa yang berbeda beda dalam tingkat keterampilan, menyelesaikan masalah dan problem siswa yang berkaitan dengan akademis serta cara memotivasi mereka. Studi ini menunjukkan bahwasanya guru wajib memaksimalkan fleksibilitas dan kreativitasnya untuk siap merasakan tantangan pendidikan di masa stelah pandemi.
Tantangan Pendidik Di Era Pasca Pandemi Najwa Nadhira Harahap; Ira Suryani; Nurmawaty Hasugian; Padia Azzahra Hutasuhut; Ikhsan Prasetyo; Rabiatul Rabiatul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.2308

Abstract

Pandemi COVID-19 merupakan peristiwa dimana merebaknya virus corona 2019 sangat mempengaruhi lembaga pendidikan di seluruh tanah air. Selama musibah wabah virus ini, pendidikan banyak terjadi perubahan, misalnya pendidikan jarak jauh atau pendidikan online. Masa pandemi berhasil menciptakan hal yang baru dimana menjadi tantangan bagi seluruh pendidik, khususnya disaat beradaptasi dengan kondisi belajar dan kebutuhan siswa. Maksud dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pandangan guru dalam menangani tantangan yang mereka hadapi selama pandemi. Bahan dan metode artikel ini menggunakan pemaparan informasi dengan menganalisis data berupa analisis hasil. Hasil dari pengkajian ini menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi oleh pendidik selama mengajar siswa setelah terjadinya wabah ini, misalnya mengatur pemahaman siswa yang berbeda beda dalam tingkat keterampilan, menyelesaikan masalah dan problem siswa yang berkaitan dengan akademis serta cara memotivasi mereka. Studi ini menunjukkan bahwasanya guru wajib memaksimalkan fleksibilitas dan kreativitasnya untuk siap merasakan tantangan pendidikan di masa stelah pandemi.
Defenisi Etika Akademik Ira Suryani; Pebrijah Nasution; Bunga Lestari; Juliana Juliana; Kesi Kesi; Nadia Haviza Purba
Jurnal Hukum dan Demokrasi (JHD) Vol 23 No 2 (2023): Hukum dan Demokrasi (HD)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Prof Gayus Lumbuun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61234/hd.v23i2.17

Abstract

Academic ethics refers to the rules or norms that govern ethical behavior in the academic world. Academic ethics includes values ​​held by the academic community, such as integrity, honesty, hard work, creativity, academic freedom, and social responsibility. Academic integrity is very important in academic ethics, because it involves honest and honorable intellectual skills and research skills. Intellectual skills include the ability to generate, collect, and analyze data, while research skills include the ability to plan, carry out, and publish high-quality research. Honesty and rigor are core values ​​of academic ethics, as they form the basis of research and teaching processes. Honesty means that academics must avoid fraud, plagiarism, and misuse of data, whereas thoroughness means that they must examine data carefully and ensure that the information they use is true and accurate. Creativity is also an important value in academic ethics, because academics are expected to produce original and innovative research and work. However, creativity must be carried out within an ethical framework and must not violate the values ​​of integrity and honesty. Academic freedom is also an important value in academic ethics, because it guarantees that academics can work independently and produce research and works that are not influenced by political or economic interests. However, academic freedom must be balanced with social responsibility, namely that academics must be responsible for the consequences of their research and teaching on society and the world. Overall, academic ethics is very important in the academic world, because it involves norms governing ethical behavior and maintaining integrity and honesty in the process of research and teaching. Keywords: academic ethics, Islamic education