Perdana Rakhmana Putra
Development Geologist PT Pertamina UTC, Jakarta Pusat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SIKUEN STRATIGRAFI DAN PEMODELAN FASIES FORMASI TANJUNG BERDASARKAN DATA LOG SUMUR DAN DATA INTI BATUAN PADA LAPANGAN MIR CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN SELATAN Ridwan, Muhammad Ilham; Nugroho, Hadi; Aribowo, Yoga; Indah, Mill Sartika; Putra, Perdana Rakhmana
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 2 (2014): Wisuda Periode Juli - Oktober 2014
Publisher : Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.705 KB)

Abstract

Increased consumption of energy resources of oil and gas, exploration and exploitation process results performed optimally. Interpretation of subsurface using well log data combined with geological disciplines becomes very important in increasing exploration. Location of the study lies in one of the field located in the Barito basin of South Kalimantan province owned by Pertamina UTC. This research was done in the implementation of the final project addressed the subject of mapping subsurface using sequence stratigraphic approachs.The purpose of this research is to determine the type of lithology, facies and depositional environment, sequence stratigraphy, distribution of sedimentation and facies modelling Tanjung Formation in the MIR field. This research is using descriptive method and analytical methods. Descriptive method is a method that does some literature review. While the analysis method is using qualitative analysis to determine the type of lithology, stratigraphy and facies modeling sequence. This analysis uses software petrel 2009 in an analysis of well logs in the distribution of lithology, stratigraphic marker horizon correlation, subsurface mapping and facies modelling.Based on the results of the data analysis and discussion, it can be interpreted that the Tanjung Formation in the MIR field has a type silisiklastik sandstone lithology (sandstone), shale (shale) and coal (coal) with depositional environment in estuarine area. The results of the analysis of stratigraphic marker is 2 MRS (Maximum Surface Regression), 5 FS (Flooding Surface), 2 MFS (Maximum Flooding Surface) and 1 SB (Sequence Boundary) with sequence stratigraphic unit 2 Lowstand System Track (LST), 2 Transgressive System Track (TST) and Highstand System Track 1 (HST). Direction of sedimentation cycles in Tanjung Formation sequence stratigraphy approach leads to Northwest – South east (NNW - SSE). Facies models are divided into two zones: the ZR1 zone and ZR2 zone, where the zone was conducted to calibrate the rock core data. Based on core analysis Estuary facies rocks have Chanel and Tidal flat on Keywell. According to core data support and electrofasies in the study site, there are 3 facies deposition environmental: Chanel Estuary , Tidal flat and Tidal Bars.
ANALISIS TEKANAN LUAP DAN MEKANISME PEMBENTUKANNYA MENGGUNAKAN DATA SUMUR DAN KECEPATAN SEISMIK PADA LAPANGAN "SKW", CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA KAZAINULLAH, FASIH; Putra, Perdana Rakhmana; Ramdhan, Agus Mochamad
Bulletin of Geology Vol 5 No 3 (2021): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/bull.geol.2021.5.3.5

Abstract

Cekungan Jawa Timur Utara dikenal sebagai salah satu cekungan hidrokarbon prolifik, yang masalah pengeborannya sering diakibatkan oleh keberadaan tekanan luap. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi tekanan luap dan menganalisis mekanisme pembentukannya dengan menggunakan data dari dua sumur dan kecepatan gelombang 2D(dua dimensi)seismik,sehingga masalah pemboran yang berhubungan dengan tekanan-luapdapat dihindari.Berdasarkan analisis tekanan pori, terdapat 5 zona tekanan.Zona A dan C memiliki tekanan hidrostatis normal, yang terjadipada Formasi Lidah sampai Formasi Mundu bagian atas, serta Formasi Ledok.Zona B merupakan awal munculnya tekanan luap, yang terjadi pada Formasi Mundu bagian tengah sampai Formasi Mundu bagian bawah. Zona D mengalami tekanan luap sedang, yang terjadi pada Formasi Wonocolo bagian atas sampai Formasi Wonocolo bagian tengah. Zona E mengalami tekanan luap tinggi, yang terjadi pada Formasi Wonocolo bagian tengah sampai Formasi Ngrayong. Analisis penulis juga menunjukkan bahwa ketebalan sedimen ikut mengontrol besarnya tekanan-luapdi wilayah studi,yang menunjukkan bahwa tekanan-luap disebabkan oleh mekanisme pembebanan.Interpretasi mekanisme pembebanan sebagai mekanisme pembentukanutama tekanan-luap di wilayah studi juga didukung oleh datategasan efektif yang konstan seperti yang diamati pada sumur yang dianalisis dalam makalah ini.Analisis sejarah pemendamanjuga menunjukkan bahwa laju sedimentasi di wilayah studi berada dalam kisaran 200m/juta tahunmendukung interpretasi mekanisme pembebanan. Kami jugamenemukan bahwa mulai dari kedalaman 4000 ft, smektit mulai berubah menjadi ilit, namun transformasi ini tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap besarnya tekanan-luap di wilayah studi. Kata kunci: Cekungan Jawa Timur Utara, kecepatan seismik, zonasi tekanan luap, ketebalan sedimen