Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

IDENTIFIKASI AEDES AEGYPTI DAN AEDES ALBOPICTUS Diah Fitri Rahayu; Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 9 Nomor 1 Juni 2013
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.259 KB) | DOI: 10.22435/blb.v9i1.691

Abstract

ABSTRAK. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk . Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis reseptif DBD. Dari tahun ke tahun kasus DBD cenderung meningkat, terutama di tahun 2009 - 2010. Vektor DBD di Kabupaten Banjarnegara adalah Ae. aegypti dan Ae. albopictus. Ae. aegypti secara makroskopis terlihat sama seperti Ae. albopictus, namun perbedaannya terletak pada morfologi kepala (mesonotum) di mana Ae. aegypti memiliki gambar garis seperti kepala kecapi berbentuk dengan dua garis lengkung dan dua garis lurus putih sementara Ae. albopictus hanya memiliki satu garis putih di mesonotum tersebut. Kata kunci: identifikasi, Ae. aegypti, Ae. albopictus ABSTRACT. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus transmitted by mosquito. Banjarnegara district is a Dengue receptive endemic area. From year to year the Dengue cases is likely to increase, especially in 2009 - 2010. The main vector of dengue in Banjarnegara district is Aedes aegypti and Aedes albopictus. Ae. aegypti morphologically look like with Ae. albopictus, but the difference lies in the head morphology (mesonotum) where A. aegypti has a picture of the line like a lyre-shaped head with two curved lines and two white straight line while A. albopictus has only one white stripe on the mesonotum. Key words:identification, Ae. aegypti, Ae. albopictus
KOMPOSISI SPESIES DAN DOMINASI NYAMUK Anopheles DI KAKI GUNUNG MERAPI, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nur Ika Hariastuti; Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 004 Nomor 1/Tahun III Juni 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1773.131 KB)

Abstract

Turi merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sleman yang secara geografis terletak disebelah selatan lereng Gunung Merapi. Bagian timur dari Kecamatan Turi berbatasan dengan Kecamatan Pakem, bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Sleman, bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Tempel. Karakteristik topografi Kecamatan Turi didominasi daerah perbukitan dengan ketinggian rata-rata 550 m dpl. Kecamatan Turi memiliki luas wilayah 4.309 Ha di bagi menjadi empat desa dengan total jumlahpenduduk 34.324 jiwa. Turi mempunyai keragaman spesies nyamuk yang melimpah dengan didukung faktor-faktor lingkungan yang sesuai perkembangbiakan baik vektor maupun non vektor. Hal inilah yang melatarbelakangi penulisan tentang " Komposisi Spesies dan Dominasi Nyamuk Anopheles di Kaki GunungMerapi, Sleman, Daerah lstimewa Yogyakarta". Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran komposisi spesies dan dominasi nyamuk di Turi, dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemberantasan vektor dalam rangka sistem kewaspadaan dini untuk mengendalikan kejadian malaria.
LINGKUNGAN FISIK YANG MENDUKUNG PERKEMBANGBIAKAN Anopheles maculatus SEBAGAI VEKTOR MALARIA Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 002 Nomor 01/Tahun II Juni 2006
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.879 KB)

Abstract

-
ULASAN HASIL SPOT SURVEI DI DUKUH WATES, DESA KALIBOBONG, KECAMATAN KALIBENING, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 Bina Ikawati; Adil Ustiawan; Novia Tri Astuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 003 Nomor 02/Tahun II Desember 2006
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.646 KB)

Abstract

-
Xenopsylla cheopis Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 007 Nomor 02/Tahun IV Desember 2008
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.233 KB)

Abstract

Xenopsylla cheopis
FAUNA NYAMUK ANOPHELES DI DESA LEMAHJAYA, KECAMATAN WANADADI, KABUPATEN BANJARNEGARA, TAHUN 2011 Anggun Paramita Djati; Dwi Priyanto; Hari Ismanto; Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 8 Nomor 2 Desember 2012
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.545 KB) | DOI: 10.22435/blb.v8i2.788

Abstract

Malaria is still a health problem in Banjarnegara District. Efforts to prevent and control malaria requires basic information on vector surveillance data, including the species, and breeding place. This study obtain a suspected vector information, focus on Anopheles in Lemahjaya, where is an increase of malaria cases. Data collected by entomological survey and survey of malaria mosquito breeding place. Result of mosquito collection found above mentioned various means 7 species of Anopheles that is An.aconitus (12,15%), An.maculatus (61,68%), An.balabacensis (1,87%), An.vagus ( 10,28%), An.kochi ( 6,54%), An.barbirostris ( 6,54%), dan An.tessellatus (0,93%). From seventh of the species is confirmed as vector of malaria is An.aconitus and An.maculatus. An.aconitus Predominantly species is An. maculatus. The biting and resting behaviour of An.maculatus found all night, since evening and the peak density at 21.00 until 22.00, 03.00 until 04.00 in outdoor and 24.00 – 01.00 in cattle. Result of entomological survey related to people's behavior which have outdoor activity at night and result of malaria mosquito breeding place found An. maculatus larvaes.
SURVEI ENTOMOLOGI DALAM RANGKA KEWASPADAAN DINI PENULARAN MALARIA DI DESA KENDAGA, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 Bina Ikawati; Adil Ustiawan; Muhammad Umar Yusuf
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 9 Nomor 2 Desember 2013
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.186 KB) | DOI: 10.22435/blb.v9i2.821

Abstract

Kasus malaria di Jawa Tengah dari tahun ke tahun mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun luasanwilayah yang ditemukan. Tahun 2012 tercatat Kabupaten Banjarnegara menempati jumlah kasus tertinggikedua setelah Kabupaten Purworejo dengan API 0,68 ‰ sedangkan Purworejo 0,78 ‰. Sampai dengan tahun2012 wilayah yang masih merupakan daerah High Case Incidence adalah Desa Kendaga, KecamatanBanjarmangu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini vektor malaria di Desa Kendaga.Penelitian deskriptif dengan metode survei entomologi penangkapan nyamuk dan pengenalan habitatperkembangbiakan nyamuk Anopheles, dilakukan di Desa Kendaga pada bulan Juni dan Desember 2012.Kepadatan relatif vektor malaria tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2001. Hasil penangkapan diperolehnyamuk vektor Anopheles balabacencis, An. maculatus dan An. aconitus. MHD dinding tahun 2001 antara 0,4-0,75; tahun 2012 tidak ditemukan vektor malaria. MHD kandang tahun 2001 antara 0,85-2,57 dan tahun 2012antara 0,08-0,17. MBR indoor tahun 2001 antara 0,06-0,3 dan tahun 2012 adalah 0,02. MBR outdoor tahun2001 0,08-0,25 dan tahun 2012 adalah 0,02. Spesies ditemukan tidak berbeda jauh dari kondisi tahun 2001,namun dari segi kepadatan relatif mengalami penurunan.Kata kunci:malaria, Kendaga, kepadatan relatif
SPESIES TIKUS, CECURUT DAN PINJAL YANG DITEMUKAN DI PASAR KOTA BANJARNEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 Dina Supriyati; Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 9 Nomor 2 Desember 2013
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.723 KB) | DOI: 10.22435/blb.v9i2.822

Abstract

Tikus merugikan bagi kehidupan manusia, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Tikus membawa kumanpenyakit, ektoparasit dan endoparasit. Pasar tradisional merupakan tempat potensial ditemukan tikus dalamjumlah cukup tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui keberadaan tikus, cecurut dan ektoparasit pinjal diPasar Kota Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara. Penelitian deskriptif dengan metode survei dan pendekatancross sectional. Data tikus dari penangkapan tikus menggunakan live trap. Populasi adalah fauna tikus yanghidup di Pasar Kota Banjarnegara. Sampel adalah tikus yang tertangkap menggunakan perangkap yang diberiumpan kelapa bakar dan mentimun. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tikus yangtertangkap sebanyak 33 ekor .Tikus yang banyak tertangkap adalah Rattus tanezumi (84,85%) dan paling sedikittertangkap Rattus norvegicus (3,03%). Tikus berjenis kelamin jantan lebih banyak ditemukan 20 ekor (60,61%)daripada tikus betina 13 ekor (39,39%). Tikus sebagian besar terdapat di dalam los pasar (77,42%) daripada diluar los pasar (22,58%). Trap success tikus sebesar 8,25% dengan keberhasilan penangkapan paling tinggi padahari ke-2 (4,5%). Trap success berdasarkan lokasi penangkapan di dalam los pasar lebih besar (6,5%) daripadaluar los pasar (1,75%). Jumlah pinjal yang menginfestasi spesies tertangkap sebanyak 67 ekor. Spesies pinjalyaitu Xenopsylla cheopis. Indeks umum pinjal sebesar 2,03 melebihi standar. Perlu dilakukan pengendalian tikusdan pinjal (Xenopsylla cheopis).
MALARIA DI DESA SOKOAGUNG, KECAMATAN BAGELEN, KABUPATEN PURWOREJO: KARAKTERISTIK DAN FAKTOR RISIKO Zumrotus Sholichah; Bondan Fajar Wahyudi; Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 11 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.114 KB) | DOI: 10.22435/blb.v11i1.872

Abstract

Pada bulan Agustus-Oktober 2014 terjadi peningkatan kasus malaria di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen KabupatenPurworejo. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan menggambarkan karakteristik kasus malaria (berdasarkandata sekunder kasus malaria) dan mengidentifikasi faktor risiko penularan malaria di desa tersebut. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional pada November 2014. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data sekunder kasusmalaria, Mass Blood Survey (MBS) dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Malaria ditemukan pada laki-laki (50orang; 49%) dan perempuan (52 orang; 51%) terutama pada golongan umur 5-14 tahun (23 orang; 22,5%) dan 15-24 tahun(24 orang; 23,5%). Jenis Plasmodium yang dominan adalah Plasmodium vivax. Faktor risiko penularan adalah terpapargigitan nyamuk yaitu MCK di luar rumah, mengambil nira kelapa dan pertemuan warga. Faktor risiko lainnya adalah riwayatkontak penderita demam meliputi keluar rumah malam hari tidak menggunakan APD, melakukan perjalanan dikebun/pekarangan, keberadaan anggota keluarga serumah yang sakit dan di tempat kerja ada yang sakit. Faktor risikolingkungan meliputi sekitar rumah banyak semak bernyamuk, aliran air di sekitar rumah, kolam di sekitar rumah dan adanyaaliran air di sekitar tempat kerja.
LAPORAN BIOASSAY FOGGING DI DESA WANADADI, KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA Dian Indra Dewi; Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 5 Nomor 1 Juni 2009
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.597 KB)

Abstract

-